Anda di halaman 1dari 12

ISSN 97724DB915DD4

VOLUME 1, AGUSTUS
2014

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN INTRA UTERINE FETAL


DEATH (IUFD) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PROPINSI
RIAU TAHUN 2011-2012
Devina Yuristin
Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia
ABSTRAK
IUFD atau kematian janin dalam rahim adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dan belum dikeluarkannya janin dengan sempurna dari ibunya
baik pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu.
IUFD dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya penyakit yang diderita
oleh ibu yaitu anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Anemia dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau Tahun 2011-2012. Desain penelitian ini adalah analitik
dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel adalah sampling
jenuh pada kasus dan Systematic Random Sampling pada kontrol. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 26 september s/d 03 Oktober tahun 2013 dengan jumlah
sampel sebanyak 76 (kasus) dan 76 (kontrol). Analisis data yang digunakan
adalah Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil analisa Univariat
menunjukkan bahwa ibu yang anemia mengalami IUFD (72,4%), ibu yang tidak
anemia tidak mengalami IUFD (51,3%). Berdasarkan hasil analisa Bivariat yang
menggunakan uji Chi-Square diperoleh p value 0,005 dengan p value < 0,05 dan
nilai Odd Ratio (OR) = 2,76 (95% CI = 1,41-5,42), sehingga Ho ditolak pada
derajat kemaknaan yaitu 0,05 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%,
berarti ada hubungan yang signifikan antara anemia dengan kejadian IUFD Di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau Tahun 2011-2012. Diharapkan
kepada tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan keterampilan dalam menangani
kasus-kasus kebidanan serta dapat melakukan deteksi dini kepada seluruh ibu
hamil terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia dan IUFD.
Kata Kunci : Anemia dan IUFD
Daftar Pustaka : 32 (2004-2013)
PENDAHULUAN
Dalam
Rencana
Strategi
Nasional Making Pregnancy Safer
(MPS) di Indonesia disebut bahwa
dalam
Rencana
Pembangunan
Kesehatan menuju Indonesia Sehat
2015, MPS mempunyai visi dan misi
untuk mencapai Indonesia sehat 2015.
Visi MPS adalah semua perempuan di
Indonesia dapat menjalani kehamilan

dan persalinan dengan aman dan bayi


dilahirkan hidup sehat, sedangkan
misi MPS menurunkan kesakitan dan
kematian ibu dan bayi baru lahir di
Indonesia (Depkes RI, 2011).
Millenium Development Goals
(MDGs) telah diterjemahkan ke
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun

40

ISSN 97724DB915DD4

2005-2009 dan RPJM 2010-2014


melalui Peraturan Presiden no 7 tahun
2005 dan no 5 tahun 2010. Targetnya
adalah menurunkan Angka Kematian
Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000
kelahiran hidup dan kematian ibu
melahirkan
di
targetkan
penurunannya hingga 102 per
100.000 kelahiran. Perlu upaya yang
keras agar dapat mencapai target
MDGs bila dilihat lambatnya
penurunan angka kematian baik bayi
maupun
angka
kematian
ibu
(Sedyaningsih, 2011).
Sehubungan dengan tujuan
pembangunan
nasional,
derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat
yang masih rendah merupakan salah
satu masalah sampai saat ini. Hal ini
tercermin dari masih tingginya angka
kematian bayi, angka kematian ibu
melahirkan, jika di lihat dari tahun
ketahun, angka kematian Ibu dan
kematian bayi sebagai indikator
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
menurun lambat dan masih menjadi
masalah, dari lima juta kelahiran yang
terjadi di Indonesia setiap tahunnya
diperkirakan 20.000 ibu meninggal
akibat komplikasi kehamilan dan
persalinan (Prasetyawati, 2011).
Di Dunia diperkirakan hampir
3,3 kematian perinatal, dan lebih dari
4 juta lainnya mati dalam 28 hari
pertama
kehidupannya,
jumlah
terbesar kematian perinatal terjadi di
Asia Tenggara yaitu 2,7 juta bayi lahir
mati. Badan Pusat Statistik Kesehatan
Nasional tahun 2003 menunjukkan di
Amerika Serikat frekuensi IUFD
sebesar 6,9 per 1000 kelahiran
(Novita, 2008).
Menurut
World
Health
Organization
(WHO)dan
The
American College of Obstetricians
and gynecologist yang disebut Intra
Uterine Fetal Death (IUFD) adalah
janin yang mati dalam rahim dengan

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
berat badan 500 gram atau lebih atau
kematian janin dalam rahim pada
kehamilan 20 minggu atau lebih
(Saifudin, 2010). IUFD termasuk
dalam masalah perinatal yang
merupakan salah satu indikator
kesehatan, sehingga hal ini sangat
sensitif karena berhubungan dengan
kesehatan ibu dan perinatal. IUFD
merupakan salah satu penyebab
kematian perinatal (Winkjosastro,
2005).
Dalam hubungan ini, maka pada
pengawasan antenatal hal-hal yang
berhubungan dengan keadaan janin
dalam uterus mendapat banyak
perhatian. Angka kematian perinatal
yang ada di Indonesia terdapat di
Rumah Sakit, Rumah Sakit besar
yang pada umumnya merupakan salah
satu Rumah Sakit rujukan yaitu
berkisar antara 77,3 sampai 137,7 per
1000 kelahiran (Azikin, 2011).
Kematian janin terjadi kira-kira
pada 1% kehamilan dan dianggap
sebagai kematian janin jika terjadi
pada janin yang telah berusia 20
minggu atau lebih, untuk menurunkan
angka kematian perinatal dapat
dilakukan
dengan
memperbaiki
keadaan
sosial
dan
ekonomi,
perbaikan
kesehatan
ibu,
memperbaiki teknik diagnosis gawat
janin, memperbaiki sarana pelayanan
kesehatan.
Sedangkan WHO menyebutkan
bahwa yang dinamakan kematian
janin adalah kematian yang terjadi
bila usia janin 20 minggu dan berat
janin waktu lahir diatas 1000 gram.
Bila terjadi pada usia di bawah usia
20 minggu disebut abortus.
Berdasarkan data kesehatan di
Propinsi Riau tahun 2009, ditemukan
anemia gizi pada ibu hamil sebesar
48% dan berdasarkan data dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru Provinsi
Riau tercatat AKI pada tahun 2010

41

ISSN 97724DB915DD4

sebesar 109,9 per 100.000 kelahiran


hidup dan meningkat pada tahun 2011
menjadi 122,1 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan AKB di Provinsi
Riau tahun 2010 sebanyak 7,9 per
1000 kelahiran hidup, meningkat
menjadi 11,4 per 1000 kelahiran
hidup di tahun 2011 (Profil Dinkes
Riau, 2011).
Dampak pada ibu maupun janin
yang mengalami anemia adalah
premature, IUFD (Intra Uterine Fetal
Death),
keguguran,
stillbirth
(kematian janin waktu lahir),
kecacatan, cadangan besi kurang,
syok, perdarahan postpartum karena
atonia uteri, partus lama karena
inersia uteri, infeksi baik intra partum
maupun postpartum.
Janin bisa juga mati di dalam
kandungan yang sering dikenal
dengan IUFD karena faktor gangguan
gizi dan anemia dalam kehamilan,
Hal tersebut menjadi berbahaya
karena suplai makanan yang di
konsumsi ibu tidak mencukupi
kebutuhan
janin.
Sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan
dapat
mengakibatkan
kematian.
Begitu pula dengan anemia, karena
anemia adalah kejadian kekurangan
Fe maka jika ibu kekurangan Fe
dampak pada janin adalah irefersibel.
Kerja organ-organ maupun aliran
darah janin tidak seimbang dengan
pertumbuhan janin.
Pada ibu hamil dengan anemia
terjadi gangguan penyaluran oksigen
dan zat makanan dari ibu keplasenta
dan janin, yang mempengaruhi fungsi
plasenta. Fungsi plasenta menurun
dapat
mengakibatkan
gangguan
tumbuh kembang janin, abortus,
partus lama, sepsis puerperalis,
kematian ibu dan janin.Untuk ibu
hamil
yang
memiliki
kadar
hemoglobin < 11 gr/dl beresiko
melahirkan dengan IUFD 3 kali

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
dibandingkan ibu yang memiliki
kadar hemoglobin > 11 gr/dl
(Winkjosastro, 2005).
Data dari RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau untuk
kejadian IUFD pada tahun 2009
proporsi kejadian IUFD sebanyak 84
kasus (3,1 %) dari 2739 persalinan.
Pada tahun 2010 proporsi kejadian
IUFD meningkat sebanyak 103 kasus
(4,0 %) dari 2581 persalinan. Pada
tahun 2011 proporsi kejadian IUFD
menurun 49 kasus (2,3 %) dari 2067
persalinan. Pada tahun 2012 proporsi
kejadian IUFD menurun menjadi 27
kasus (1,0 %) dari 2908 persalinan
(Rekam Medik RSUD ArifinAchmad,
2013).
Kematian
janin
dalam
kandungan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu faktor ibu,
faktor janin, dan faktor kelainan tali
pusat. Faktor ibu meliputi umur,
paritas, pemeriksaan antenatal, dan
penyakit yang diderita oleh ibu
(anemia, pre-eklampsi dan eklampsia,
solusio plasenta, diabetes melitus,
rhesus iso-imunisasi, infeksi dalam
kehamilan, ketuban pecah dini, dan
letak lintang). Faktor janin yaitu
kelainan kongenital, dan infeksi
intranatal). Faktor kelainan tali pusat
yaitu kelainan insersi tali pusat,
simpul tali pusat, dan lilitan tali pusat
(Wiknjosastro, 2005).
Kematian janin merupakan
masalah penting yang menyangkut
kualitas hidup suatu generasi, dan
sangat
dibutuhkan
pengawasan
antenatal dilihat dari angka kejadian
anemia pada ibu hamil mencapai 74%
cenderung berada di negara yang
sedang berkembang, sedangkan di
Indonesia sendiri kejadian anemia
pada ibu hamil mencapai 63,5%
sehingga anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh yang kurang
baik bagi ibu dan juga janin yang

42

ISSN 97724DB915DD4

dikandungnya,
maka
demikian
kompleks dan pentingnya upaya
pemecahan masalah yang perlu
mendapat perhatian dari berbagai
institusi terkait bekerjasama dengan
petugas kesehatan khususnya bidan
dan tenaga kesehatan lainnya sebagai
ujung tombak pelayanan kesehatan.
Berdasarkan
data
tersebut
kejadian IUFD dari tahun 2009-2012
masih menjadi masalah yang penting
untuk di tangani dan di cegah.
Diketahui bahwa ibu hamil yang
mengalami
anemia
dapat
menyebabkan
terjadinya
IUFD.
Anemia
dalam
kehamilan
memberikan pengaruh kurang baik
bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan, maupun dalam nifas dan
masa selanjutnya. Maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Hubungan Anemia dengan
Kejadian Intra Uterin Fetal Death
(IUFD) di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau Tahun 20112012.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah
dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah
Hubungan Anemia dengan Kejadian
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Provinsi Riau Tahun 2011-2012?.
Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Hubungan
Anemia dengan Kejadian Intra
Uterin Fetal Death (IUFD) di RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2011-2012.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian dengan menggunakan jenis
penelititan kuantitatif yang bersifat
analitik. Desain yang digunakan

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
adalah desain case control yaitu
membandingkan antara kelompok
kasus dengan kelompok kontrol
berdasarkan status terpaparnya yang
merupakan suatu penelitian yang
mempelajari faktor resiko dengan
menggunakan
pendekatan
retrospektif,
dimana
efek
diidentifikasi pada saat ini kemudian
faktor risiko diidentifikasi terjadinya
pada waktu yang lalu (Pratiknya,
2011).
Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Provinsi Riau dikarenakan RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru adalah
salah satu rumah sakit rujukan
yang besar di Riau sehingga
memiliki data jumlah kasus IUFD.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal
26 September 2013 sampai 03
Oktober 2013.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang tercatat
pada rekam medik RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Provinsi Riau
pada
tahun
2011-2012
yang
berjumlah 1372 orang.
Populasinya adalah semua ibu
hamil dengan usia kehamilan > 20
minggu di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau, tercatat di
Rekam Medik tahun 2011-2012
sebanyak 1372 orang. Jumlah
tersangka dengan hasil pemeriksaan
(+) IUFD dengan usia kehamilan > 20
minggu sebanyak 76 orang (sebagai
kasus) dan hasil pemeriksaan (-)
IUFD dengan usia kehmailan > 20
minggu sebanyak 1296 orang
(sebagai sampel kontrol).

43

ISSN 97724DB915DD4

Sampel pada penelitian ini


adalah sebagian dari ibu hamil yang
mengalami IUFD dan ibu hamil yang
Tidak IUFD yang tercatat pada rekam
medik RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau pada tahun
2011-2012.
Tehnik Sampel
Pengambilan sampel kasus di
lakukan dengan teknik Sampling
Jenuh yaitu mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel dan
sampel kontrol diambil dengan
menentukan tiap subjek nomor ke
sekian di masukkan dalam sampel
yaitu dengan Systematic Random
Sampling.
Jumlah Sampel
1) Kasus: Ibu hamil dengan Intra
Uterine Fetal Death (IUFD)
berjumlah 76.
2) Kontrol: Ibu hamil yang tidak
IUFD dengan usia kehamilan >
20 Minggu 76.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang
digunakan untuk mengidentifikasi
variabel independen dan dependen
dengan menggunakan tabel checklist.
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam
hal
ini
peneliti
memperoleh data sekunder melalui
dokumentasi atau rekam medik. Data
sekunder diperoleh dari data yang
telah ada di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru berupa data jumlah ibu
hamil pada Tahun 2011-2012, dan
data IUFD (Intra Uterine Fetal
Death).
Analisis data
Analisa data yang digunakan
adalah analisa univariat dan analisa
bivariat. Analisa bivariat digunakan
untuk melihat hubungan antara

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
variabel independen (anemia) dengan
variabel dependen (kejadian IUFD).
Pada penelitian kasus kontrol
yang dapat dinilai adalah berapa
seringnya terdapat pajanan pada kasus
dibandingkan pada kontrol, yaitu
dengan menghitung Odds Rasio
(OR). Pada penelitian kasus kontrol
dimulai dengan mengambil kelompok
kasus (a+c) dan kelompok (b+d).
Oleh karena kasus adalah subyek
yang sudah sakit dan kontrol adalah
mereka yang tidak sakit maka tidak
dapat dihitung insidens penyakit baik
pada kasus maupun kontrol. Yang
dapat dinilai adalah berapa sering
terdapat
pajanan
pada
kasus
dibandingkan pada kontrol, hal inilah
yang menjadi alat analisis pada studi
kasus kontrol, yang disebut rasio
odds (OR) (Sofyan, 2010).

Odds Rasio pada kelompok kasus


Odds Rasio pada kelompok kontrol

a
c ad
Odds Rasio= =
b bc
d

Interval estimasi OR ditetapkan pada


tingkat kepercayaan sebesar 95% CI
(Confident Interval).
Batas atas : 95% CI = OR (1+Z/X)
Batas bawah : 95% CI = OR (1-Z/X)
P value OR (95% CI : - )
P value < , OR > 1 dan 95% CI > 1

44

ISSN 97724DB915DD4

HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Responden
menurut Kejadian IUFD dan
Anemia di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau Tahun
2011-2012
Berdasarkan tabel 4.1 dapat
dilihat dari 152 kejadian IUFD di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
pada kasus mayoritas ibu anemia
yang mengalami IUFD sebanyak 55
orang (72,4%) dan minoritas ibu tidak
anemia yang mengalami IUFD
sebanyak
21
orang
(27,6%).
Sedangkan pada kontrol mayoritas ibu
tidak anemia tidak mengalami IUFD
yaitu sebanyak 39 orang (51,3%) dan
minoritas ibu anemia tidak mengalami
IUFD yaitu 37 orang (48,7%).
B. Analisis Bivariat
Tabel 4.2 Hubungan Anemia
dengan Kejadian IUFD di RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2011-2012
Dari hasil uji statistik dengan
menggunakan Chi-square, diperoleh
p value 0,005 dengan p value < 0,05
maka Ho ditolak, artinya ada
hubungan yang bermakna antara
anemia dengan kejadian IUFD di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Provinsi Riau Tahun 2011-2012. Nilai
Odd Ratio (OR) = 2,76 (95% CI =
1,41-5,42), menunjukkan bahwa ibu
yang anemia mempunyai risiko 2,76
kali lebih besar mengalami IUFD
daripada ibu yang tidak anemia.
PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
Distribusi Responden menurut
Kejadian IUFD dan Anemia di
RSUD
Arifin
Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau Tahun
2011-2012

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
Berdasarkan tabel 4.1 dapat
dilihat dari 152 kejadian IUFD di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
pada kasus mayoritas ibu anemia
yang mengalami IUFD sebanyak
55 orang (72,4%) dan minoritas
ibu tidak anemia yang mengalami
IUFD sebanyak 21 orang (27,6%).
Sedangkan pada kontrol mayoritas
ibu tidak anemia tidak mengalami
IUFD yaitu sebanyak 39 orang
(51,3%) dan minoritas ibu anemia
tidak mengalami IUFD yaitu 37
orang (48,7%).
Menurut asumsi peneliti,
nutrisi pada ibu hamil sangat
menentukan status kesehatan ibu
dan janinnya. Selama kehamilan
kebutuhan
gizi
meningkat
dibandingkan dengan kebutuhan
sebelum hamil, jika dalam
kehamilan mengalami kekurangan
zat besi dapat menimbulkan
gangguan atau hambatan dengan
tumbuh kembang janin dan bisa
menyebabkan ketidakseimbangan
dalam mengkonsumsi makanan
yang sesuai dengan kebutuhan
dalam tubuh.
Anemia pada ibu hamil
merupakan salah satu faktor yang
dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan selsel tubuh. Pada ibu hamil dapat
mengakibatkan keguguran, lahir
sebelum waktunya, berat badan
lahir rendah, perdarahan sebelum
dan selama persalinan bahkan
dapat mengakibatkan kematian
pada ibu dan janinnya. Ibu hamil
dengan anemia zat besi tidak
mampu memenuhi kebutuhan zat
besi pada janinnya secara optimal
sehingga janin sangat beresiko
terjadinya
gangguan
kematangan/kematuran
organorgan tubuh janin dan resiko

45

ISSN 97724DB915DD4

terjadinya kematian janin dalam


rahim (Tarwoto, 2007).
IUFD
termasuk
dalam
masalah perinatal yang merupakan
salah satu indikator kesehatan,
sehingga hal ini sangat sensitif
karena
berhubungan
dengan
kesehatan ibu dan perinatal. IUFD
merupakan salah satu penyebab
kematian perinatal (Winkjosastro,
2005).
Pada ibu hamil dengan anemia
terjadi
gangguan
penyaluran
oksigen dan zat makanan dari ibu
ke plasenta dan janin, yang
mempengaruhi fungsi plasenta.
Fungsi plasenta menurun dapat
mengakibatkan gangguan tumbuh
kembang janin, abortus, partus
lama, sepsis puerperalis, kematian
ibu dan janin. Untuk ibu hamil
yang memiliki kadar hemoglobin <
11 gr/dl beresiko melahirkan
dengan IUFD 3 kali dibandingkan
ibu
yang
memiliki
kadar
hemoglobin
>
11
gr/dl
(Winkjosastro, 2005).
2. Analisis Bivariat
Hubungan
Anemia
dengan
Kejadian Intra Uterin Fetal
Death (IUFD) di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2011-2012
Dari hasil uji statistik dengan
menggunakan
Chi-square,
diperoleh p value 0,005 karena p
value < 0,05 maka Ho ditolak,
artinya ada hubungan yang
bermakna antara anemia dengan
kejadian IUFD di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Provinsi Riau
Tahun 2011-2012. Nilai Odd Ratio
(OR = 2,76 (95% CI = 1,41-5,42)),
menunjukkan bahwa ibu yang
anemia mempunyai risiko 2,76 kali
lebih besar mengalami IUFD
daripada ibu yang tidak anemia.

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
Menurut asumsi peneliti,
bahwa ibu hamil memerlukan zat
besi yang lebih tinggi, hal ini guna
untuk
memenuhi
kebutuhan
pertumbuhan
janin
dan
pembentukan darah ibu, anemia
dalam kehamilan memberikan
pengaruh yang kurang baik bagi
ibu, baik dalam kehamilan,
persalinan, maupun dalam masa
nifas.
Selama hamil diperlukan lebih
banyak
zat
besi
untuk
menghasilkan sel darah merah
karena ibu harus memenuhi
kebutuhan janin dan dirinya sendiri
dan saat bersalin ibu membutuhkan
hemoglobin untuk memberikan
energi agar otot-otot uterus dapat
berkontraksi dengan baik. Ibu
hamil dengan anemia akibatnya
mereka mempunyai resiko yang
lebih besar untuk melahirkan bayi
dengan BBLR, kematian janin
dalam rahim, kematian saat
persalinan, perdarahan, pasca
persalinan yang sulit karena lemah
dan mudah mengalami gangguan
kesehatan (Zulhaida, 2013).
Anemia merupakan suatu
keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin,
hematrokit
dan
jumlah eritrosit dibawah normal.
Pada penderita anemia, lebih
sering disebut kurang darah, kadar
sel darah merah (hemoglobin / Hb)
dibawah
nilai
normal.
Penyebabnya bisa karena kurang
zat gizi untuk pembentukan darah,
misalnya zat besi, asam folat dan
vitamin B12, tetapi yang sering
terjadi adalah anemia karena
kekurangan zat besi (Rukiyah dan
Yulianti, 2010).
Kekurangan zat besi dapat
menimbulkan
gangguan
atau
hambatan pada pertumbuhan selsel tubuh termasuk sel-sel otak.

46

ISSN 97724DB915DD4

Hasil
konsepsi
sangat
membutuhkan zat besi dalam
jumlah
yang
besar
untuk
pembuatan butir-butir darah merah
dan
proses
pertumbuhannya.
Terjadinya
anemia
dalam
kehamilan bergantung dari jumlah
persediaan besi dalam hati, limpa
dan sumsum tulang belakang.
Anemia pada ibu hamil dapat
berkomplikasi dan berdampak
terhadap kehamilan, persalinan,
nifas dan hasil konsepsi (Marmi,
2011).
Anemia
berdampak
menghambat tumbuh kembang
janin dalam rahim diantaranya
abortus, prematuritas, BBLR, lahir
dengan anemia, dan mudah infeksi
(Saifuddin, 2011). Dampak anemia
pada kehamilan bervariasi dari
keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan
(abortus,
partus
immatur atau prematur), gangguan
proses persalinan (inertia, atonia,
partus lama, perdarahan atonis),
gangguan pada masa nifas (sub
infolusi rahim, daya tahan terhapad
infeksi dan stress, kurang produksi
ASI), dan gangguan pada janin
(abortus, dismaturitas, mokrosomi,
BBLR dan kematian perinatal)
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Berdasarkan penelitian Triana
(2012) tentang pengaruh kadar Hb,
dan paritas dengan kejadian Intra
uterine fetal death (IUFD) di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
tahun 2012, Odd Ratio (OR = 2
(CI 95% 1,2-2,6)) menunjukkan
bahwa ibu yang memiliki Kadar
Hb < 11 gr/dl berisiko melahirkan
dengan IUFD 2 kali dibandingkan
ibu yang memiliki kadar Hb 11
gr/dl.
Keterbatasan Penelitian

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
1. Penelitian
ini
menggunakan
rancangan case control. Karena itu
pemilihan subjek dalam studi case
control dilakukan setelah subjek
terpapar, maka studi ini rawan
terhadap bias, baik bias seleksi
yang sulit teridentitas kontrolnya
maupun bias informasi.
2. Indikator anemia yang dipakai
relatif mudah berubah.
3. Keterbatasan data sekunder yang
menyebabkan sampel lain yang
benar-benar dapat menggambarkan
pengaruh faktor risiko tidak diteliti
karena catatan mediknya tidak
lengkap.
4. Data mengenai sampel yang diteliti
diperoleh dengan mengandalkan
data sekunder dimana catatan
medik yang ada kurang akurat
menggambarkan pajanan faktor
risiko terhadap pasien sehingga
menimbulkan bias informasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan
pembahasan
pada
bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan pada penelitian yang
berjudul Hubungan Anemia dengan
Kejadian Intra uterin Fetal Death di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Provinsi Riau Tahun 2011-2012
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat
bahwa
pada
kasus
mayoritas ibu anemia yang
mengalami IUFD sebanyak 55
orang (72,4%) dan minoritas ibu
tidak anemia yang mengalami
IUFD sebanyak 21 orang (27,6%).
Sedangkan pada kontrol mayoritas
ibu tidak anemia tidak mengalami
IUFD yaitu sebanyak 39 orang
(51,3%) dan minoritas ibu anemia
tidak mengalami IUFD yaitu 37
orang (48,7%).

47

ISSN 97724DB915DD4

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat


dilihat bahwa p value 0,005
dengan p value < 0,05 dan nilai
Odd Ratio (OR) = 2,76 (95% CI =
1,41-5,42), menunjukkan bahwa
ibu yang anemia mempunyai risiko
2,76 kali lebih besar mengalami
IUFD daripada ibu yang tidak
anemia. Sehingga ada hubungan
yang signifikan anemia dengan
kejadian IUFD di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Provinsi Riau
Tahun 2011-2012
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, ada beberapa saran
yang dapat peneliti sampaikan antara
lain:
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberi masukan kepada
tenaga kesehatan khususnya bidan
untuk melakukan berbagai promosi
kesehatan kepada pasangan suami
istri tentang bahaya anemia pada ibu
hamil, selain itu petugas kesehatan
dapat memotivasi ibu hamil melalui
konseling dan penyuluhan untuk
mengkonsumsi makan-makanan yang
banyak mengandung zat besi seperti
sayur-sayuran hijau, hati, daging dan
susu serta meningkatkan pelayanan
ANC oleh tenaga kesehatan yaitu
melalui standar 14 T. Diharapkan
kepada ibu hamil dan keluarga untuk
dapat
mengusahakan
selalu
melakukan pemeriksaan ANC secara
lengkap dan teratur serta berperan
aktif dalam program KB.
b. Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini
dapat menambah referensi bagi pihak
pendidikan dan dapat menambah
bahan bacaan di perpustakaan STIKes
Tuanku Tambusai Riau.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
Diharapkan
bagi
peneliti
selanjutnya
untuk
melakukan
penelitian dengan menggunakan
variabel-variabel lain dan lebih
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan dalam menganalisis dan
mengolah data dan melakukan
penelitian IUFD dengan metode lain,
populasi lebih banyak serta dengan
memperhatikan faktor-faktor resiko
yang belum diperhatikan dalam
penelitian ini sehingga penelitian ini
dapat menambah ilmu pengetahuan
peneliti
selanjutnya
tentang
metodologi penelitian dan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan
yang telah diperoleh di perkuliahan
khususnya tentang ibu hamil dengan
penyulit IUFD.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
(2010),
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arisman, (2004), Buku Ajar Ilmu
Gizi, Gizi dalam Daur
Kehidupan, Jakarta: EGC.
Azikin, Gunandar, (2011), Gambaran
Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Kematian Janin
Dalam
Rahim
(KJDR),
Diakses pada tanggal 22
Agustus 2013http://kebidanankti.blogspot.com/2011/12/gam
baran-faktor-yang
berpengaruh.html
Depkes RI, (2011), Visi dan Misi
Indonesia Sehat, Diakses
pada tanggal 03 September
2013, dari
http://www.depkes.go.id
Hidayat, A. Aziz Alimul, (2007),
Metode Penelitian Kebidanan
& Teknik Analisa Data, Jakarta:
Salemba Medika.

48

ISSN 97724DB915DD4

), (2011), Metode Penelitian


Kebidanan & Teknik Analisa
Data, Jakarta: Salemba Medika.
Marmi,
dkk.
2011,
Asuhan
Kebidanan
Patologi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo,
Soekidjo,
(2010),
Metodologi
Penelitian
Kesehatan, Jakarta:
Rineka Cipta.
Novita, (2008), Kesehatan Ibu dan
Anak, Diakses pada tanggal
04 September 2013, dari
http://one.indoskripsi.com
Nugroho, Taufan, (2012), Patologi
Kebidanan, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nurchotimah, (2008). Anemia dan
IUFD. Diakses pada tanggal
22
Agustus
2013
dari
www.blogspot.com
Pranoto, Ibnu, (2012), Patologi
Kebidanan,
Yogyakarta:
Fitramaya.
Prasetyawati,
(2011),
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat,
Yogyakarta: Nuha Medika
Pratiknya, Ahmad Watik, (2011),
Dasar-dasar
Metodologi
Penelitian Kedokteran &
Kesehatan, Jakarta: Rajawali
Pers.
Prawirohardjo, S, (2007), Ilmu
Kebidanan
Edisi
Ketiga
Cetakan Kesembilan, Jakarta:
Yayasan
Bina
Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Profil Dinas kesehatan Riau, (2011),
Data AKI dan AKB, Diakses
pada tanggal 31 Agustus 2013,
dari:http://www.profildinkes.g
o.id
Pujiningsih,
Sri,
(2010),
Permasalahan
Kehamilan
Yang Sering Terjadi, Jakarta:
Oryza.
Rekam Medik, (2013), Data 15
Penyakit Terbesar di Irna

VOLUME 1, AGUSTUS
2014
Camar I dan II Tahun 20092012, Pekanbaru: RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau.
Riyanto, (2011), Statistik Kesehatan,
Jakarta: Rajawali Pers.
Rukiyah, AY dan Yulianti, L. (2010),
Asuhan Neonatus Bayi dan
Anak Balita, Jakarta: TIM.
Saifudin, (2010), Ilmu Kebidanan,
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sedyaningsih, dan Endang Rahayu,
(2011), Target MDGs Bidang
Kesehatan,
Diases
pada
tanggal 17 September 2013,
dari http://wartapedia.com
Setiawan, Ari, dan Saryono, (2010),
Metodologi
Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, SI
DAN S2, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sofyan,
(2010),
Metodologi
Penelitian
Kesehatan,
Yogyakarta: Nuha Medika.
Suheimi, (2007), Penyebab Kematian
Janin, Diakses pada tanggal
25
Agustus
2013
dari
http://www.Farmacia.com
Sulistyaningsih, (2011), Metodologi
Penelitian
Kebidanan
Kuantitatif - Kualitatif,
Yogyakarta: GrahaI lmu.
Tarwoto, (2007), Buku Saku Anemia
pada Ibu Hamil Konsep dan
Penatalaksanaan,
Jakarta:
Trans Info Media.
Triana, Ani, (2012), Pengaruh Kadar
Hb dan Paritas Dengan
Kejadian Intra Uterine Fetal
Death (IUFD) di RSUD
Arifin Achmad pekanbaru,
Jurnal Kesehatan Komunitas,
Vol 2, No 1.
Widyastuti, Yani, (2012), Patologi
Kebidanan,
Yogyakarta:
Fitramaya.

49

ISSN 97724DB915DD4

VOLUME 1, AGUSTUS
2014

Winkjosastro,
(2005),
Ilmu
Kebidanan
Edisi
Ketiga
Cetakan Ketujuh, Jakarta:
Yayasan
Bina
Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Yohana, dkk, (2011), Kehamilan dan
Persalinan, Jakarta: Grada
Media.
Zulhaida, (2013), Status Gizi Ibu
Hamil Serta Pengaruhnya
Terhadap
Bayi
yang
Dilahirkan, Diakses tanggal 4
Oktober
2013
dari
http://tumoutou.net.htm.

50

Anda mungkin juga menyukai