Anda di halaman 1dari 14

Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang


mempelajari mikroorganisme.[1] Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk
(hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.Virus sering
juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup.[2]
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang
sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteurdapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan
membuatserum rabies[2] Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19
terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang
penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam
bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan
hingga astrobiologi dan arkeologi.[1]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

1.1 Era Robert Hooke dan Antoni van


Leeuwenhoek

1.2 Era Pasteur

1.3 Era Robert Koch

1.4 Era Mikrobiologi Umum

1.4.1 Martinus Beijerinck dan Teknik Kultur


Pengkayaan

1.4.2 Sergei Winogradsky dan Konsep


Kemolitotrof

2 Mikrobiologi Modern

3 Istilah yang dipakai pada anti mikroorganisme

4 Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme

5 Faktor faktor yang memengaruhi resistensi


mikroorganisme terhadap Zat zat Antimikroorganisme

6 Referensi

7 Lihat pula

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi


Ilustrasi dari mikroskop yang digunakan oleh Robert Hooke pada tahun
1664. Lensa objektif dipasang di ujung tuas pengatur (G), dengan fokus
pada spesimen menggunakan lensa tunggal (1)

Era Robert Hooke dan Antoni van Leeuwenhoek


Robert Hooke (16351703) adalah matematikawan, sejarawanalam,
dan ahli mikroskopi asal Inggris.[2] Dalam bukunya yang
terkenal, Micrographia (1665), Hooke mengilustrasikan struktur badan buah dari
suatu jenis kapang[2] Ini adalah deskripsi pertama tentang mikroorganisme yang
dipublikasikan.[2]
Wajah Antoni van Leewenhoek diabadikan dalam prangko diBelanda pada
tahun 1937
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (16321723),
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda.[2] Pada
tahun 1684, van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil
karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam.
[2]Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal
berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura
kecil pada penahan logam.[3]Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang
ada di sisi lainlensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus[3]. Dengan alat itulah,
Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang
dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas [3]. Beliau
menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepperwater infusion).[2]Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada
Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun
1684.[2] Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal
dengan nama wee animalcules.[2]

Era Pasteur

Skema percobaan Pasteur


Bertahun-tahun setelahnya, banyak observasi lain yang menegaskan hasil
pengamatan van Leeuwenhoek, namun peningkatan tentang pemahaman sifat dan
keuntungan mikroorganisme berjalan sangat lambat sampai 150 tahun berikutnya.
[2] Baru di abad ke 19, yaitu setelah produksi mikroskop meningkat pesat, barulah
keingintahuanmanusia akan mikroorganisme mulai berkembang lagi.[2] Louis

Pasteur dikenal luas karena teori Generatio Spontanea, organismehidup


berasal dari organisme hidup juga.[2] Percobaan Pasteur menggunakan kaldu yang
disterilkan dan labu leher angsa membuktikan tentang adanya mikroorganisme. [2]

Era Robert Koch


Sejak abad ke-16, telah diketahui bahwa ada suatu agen penyebab penyakit yang
dapat menularkan penyakit.[2] Setelah penemuannya, dipercaya
bahwa mikroorganisme adalah agen yang dimaksud, namun belum ada pernah
ada bukti.[2] Robert Koch (1842-1910),
seorang dokter berkebangsaan Jerman adalah orang pertama yang menemukan
konsep hubungan antara penyakit menular danmikroorganisme dengan
menyertakan bukti eksperimental.[4][2]Konsep yang dikemukan oleh Koch dikenal
sebagai Postulat Koch dan kini menjadi standar emas penentuan penyakit
menular. [2]

Era Mikrobiologi Umum


Mikrobiologi umum merujuk pada aspek mikrobiologi non medis. [2]Dua raksasa yang
dikenal pada era ini adalah Beijerinck dan Winogradsky.[2] Keduanya memulai
aspek mikrobiologi lingkungan[5]

Martinus Beijerinck dan Teknik Kultur Pengkayaan


Martinus Beijerinck (1851-1931) adalah profesor berkebangsaanBelanda yang
berkontribusi besar terhadap teknik kultur pengkayaan. [2] Pada teknik
ini, mikroorganisme diisolasi dari alam dan ditumbuhkan di laboratorium dengan
memanipulasi nutrisi dan kondisi inkubasinya.[2] Dengan menggunakan teknik ini,
Beijerinck berhasil mengisolasi kultur murni berbagai mikroorganisme air dan tanah
untuk pertama kalinya.[2]

Sergei Winogradsky dan Konsep Kemolitotrofi


Pekerjaan Sergei Winogradsky (1856-1953), asal Rusia, mirip dengan yang
dilakukan Beijerinck, namun beliau mendalami bakteri yang terlibat dalam
siklus nitrogen dan siklus sulfur.[2] Konsep kemolitotrofi yang dicetuskannya
berkaitan dengan adanya hubungan antara oksidasi senyawa anorganik dengan
konservasi energi.[2] Dengan menggunakan teknik pengkayaan, Winogradsky
berhasil mengisioalsi bakteri pengikat nitrogen, Clostridium pasteurianum yang
bersifat anaerob, dan sebagai cikal bakal konsep fiksasi nitrogen.[2]

Mikrobiologi Modern
Memasuki abad ke-20, mulai berkembang dua cabang mikrobiologi yang masih
saling berhubungan: mikrobiologi dasar (basic) dan mikrobiologi teraplikasi

(applied).[2] Mikrobiologi dasar mengacu pada penemuan-penemuan baru di


bidang ini.[2] Sedangkan mikrobiologi teraplikasi mengacu pada aspek pemecahan
masalah (problem solving) yang berhubungan dengan bidang ini. [2] Sejak
ditemukannya konsep tentang DNA maka bidang mikrobiologi pun memasuki era
molekuler.[2] Keberhasilan sekuensing DNA berhasil mengungkap hubungan
filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenisbakteri.[2]

Istilah yang dipakai pada anti mikroorganisme


Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri
temporer. [6] Jadi pada saat zat ini tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembali
Bakterisidal : Bahan kimia yang mematikan bakteri secara
permanen. [6] Disinfektan : Bahan bahan kimia yang digunakan untuk
mematikan mikroorganisme patogen yang ada pada benda mati. [6]
Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen. [7] Septik :
Adanya bakteri patogen di dalam jaringan hidup yang dalam suatu
proses infeksi.[8]

Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme


1.
2.
3.
4.
5.

Perusakan DNA
Denaturasi protein
Gangguan pada gugus Sulfhidirl
Antagonisme kimiawi
perusakan pada dinding sel bakteri

Faktor faktor yang memengaruhi resistensi


mikroorganisme terhadap Zat zat
Antimikroorganisme
1.
1.
2.
3.
2.
1.
2.
3.
4.

Unsur unsur Fisik, yang meliputi :


Panas
Penyinaran oleh sinar uv
pendinginan pada suhu yang standar
Unsur unsur kimia, yang meliputi :
Alkohol
Ion logam berat
Detergen
Oksidator

Virologi

Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme,


terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan
pula viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang kajian
virologi.
Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak dipelajari karena
bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian
pada bidang kedokteran,kedokteran
hewan, peternakan, perikanan dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan
virus dapat bernilai besar secara ekonomi.

Struktur Virus
Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah
gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus
untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa
DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk


dan Manfaatnya
Filed under: Klasifkasi gurungeblog @ 7:54 am
Tags: Bakteri Ciri ciri, Bentuk dan
Manfaatnya, Perkembangbiakan,Struktur

bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan
berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri

struktur-bakteri1
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein
dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.

granula
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir.
Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol
dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan
berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri
gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan
bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :

kokus
a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah
anggur

2. Bakteri Basil :

basil
a. Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :

spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan

dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.


Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbedabeda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran
populasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

transformasi
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

transduksi
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

konjugasi
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada

pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,


Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam
bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang
disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ),
Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit
antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

Isolasi Mikroba

Beratus-ratus spesies mikroba dapat menghuni berbagai


macam bagian tubuh kita, misal: mulut, saluran pencernaan,
kulit, dll. Sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu
mikroorganisme. Satu gram kotoran manusia/hewan dapat
mengandung jutaan bakteri. Udara, air, tanah, juga dihuni
oleh sekumpulan mikroorganisme.
Populasi mikroorganisme tersebut pada umumnya terdapat
dalam populasi campuran. Amat jarang mikroorganisme

tersebut dijumpai sebagai satu spesies tunggal. Di sisi lain,


untuk mencirikan dan mengidentifikasikan suatu spesies
mikroorganisme tertentu, yang pertama harus dilakukan
adalah memisahkannya dari organisme lain, hingga
diperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang
sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal.
Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu
dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya
telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu
populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasai Mikroba.
Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: 1) isolasi
pada agar cawan, 2) isolasi pada medium cair, dan 3) Isolasi
sel tunggal
1) Isolasi pada agar cawan
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah
mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu
spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya.
Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan
tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar
cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar
cawan tuang
Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan
baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme,
dimana setiap koloni berasal dari satu sel.
Metode agar tuang. Berbeda dengan metode gores kuadran,
cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan
didinginkan (50oC), yang kemudian dicawankan.
Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan
yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di
atas permukaan/di dalam cawan.
2) Isolasi pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila
mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar cawan
(medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair.
Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan

beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi pengenceran


peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.
3) Isolasi sel tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi
dengan metode agar cawan/medium cair. Sel
mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran
sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan
menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun
micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.

Anda mungkin juga menyukai