Anda di halaman 1dari 8

Cara Suntik Insulin Diabetes yang Tepat

Vera Farah Bararah - detikHealth


Selasa, 31/08/2010 15:17 WIB

(Foto: thinkstock)
Berita Lainnya

Hati-hati, Kebanyakan Makan Seperti Ini Bisa Bikin Sakit di Libur Panjang

Mau Bakar Kalori Tapi Malas Olahraga? Yuk Menari!

5 Alasan Tidur Kelamaan Tidak Lebih Baik dari Kurang Tidur

Saran Pakar Agar Tetap Sehat Meski Banyak Makanan Saat Libur Akhir Tahun

Kelelahan Tapi Tetap Harus Olahraga, Ini 5 Tips Mengatasinya

Jakarta, Bagi beberapa diabetesi (penderita diabetes), insulin merupakan salah satu obat
yang bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi sebaiknya diabetesi mengetahui 9 fakta mengenai
cara kerja insulin.
Insulin yang disuntikkan ke diabetesi berfungsi mengambil alih atau menambah peran dari
insulin alami yang biasanya berguna untuk mengontrol gula darah.
Namun menggunakan insulin tidak semudah mengonsumsi obat lainnya, karena sejumlah
faktor bisa mempengaruhi kemampuan dari obat untuk mengontrol kadar gula darah.
Dikutip dari HuffingtonPost, Selasa (31/8/2010) ada 9 fakta yang harus diketahui pengguna
insulin untuk membantu menentukan efek dari insulin:
1. Berapa banyak insulin yang disuntikkan?
Jumlah insulin yang disuntikkan dipengaruhi oleh usia, berat badan, pola makan, aktivitas
dan kesehatan secara menyeluruh. Selain itu melakukan pengujian kadar gula darah dengan
alat bisa membantu seseorang mengetahui jumlah insulin yang tepat dikonsumsi.
Karena jika seseorang menyuntikkan insulin terlalu banyak bisa berisiko hipoglikemia (kadar
gula darah terlalu rendah sehingga berbahaya bagi tubuh), sedangkan jika terlalu sedikit
berisiko hiperglikemia (kadar gula darah terlalu tinggi).

2. Di mana insulin tersebut disuntikkan?


Insulin akan bekerja paling cepat saat disuntikkan ke perut, yaitu di atas atau daerah samping
pusar. Insulin akan masuk ke sistem tubuh sedikit lebih lama jika disuntikkan pada lengan
atas. Lebih lambat lagi jika disuntikkan di kaki dan paling lambat ketika disuntikkan di
bokong (pantat).
Untuk hasil terbaik, sebaiknya menyuntikkan di daerah yang sama setiap kali sebelum
makan. Misalnya menyuntikkan di daerah perut sebelum sarapan dan di daerah paha sebelum
makan malam. Tapi usahakan untuk tidak menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap
waktu, karena jaringan parut akan muncul dan mempengaruhi penyerapan insulin.
3. Jam berapa insulin disuntikkan?
Insulin seringkali disuntikkan sesaat sebelum makan (walaupun tergantung pada jenis insulin
yang digunakan), karena hal ini akan bekerja lebih baik ketika glukosa dari makanan mulai
memasuki darah. Para ahli menyarankan untuk menyuntik sebelum makan atau sekitar 20-30
menit sebelum makan, namun tergantung pada jenis dan durasi waktunya.
"Hal ini karena setiap orang menginginkan insulin bekerja atau datang ketika makanan yang
dikonsumsi sedang dicerna oleh tubuh," ujar Christine Tobin, RN, presiden perawatan
kesehatan dan pendidikan di American Diabetes Association.
4. Apakah seseorang berolahraga?
Olahraga atau latihan bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap insulin, sehingga
membuat seseorang lebih sedikit menggunakan insulin. Namun terkadang latihan yang terlalu
intens bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat yang membuat seseorang memerlukan
lebih banyak insulin. Sehingga seseorang harus melakukan beberapa trial and error untuk
mengetahui bagaimana pengaruh latihan terhadap kebutuhan insulinnya.
5. Apakah seseorang sedang sakit?
Pada saat seseorang sedang sakit, gula darah cenderung naik lebih tinggi dari biasanya
sehingga memungkinkan orang untuk menyuntikkan insulin lebih banyak. Namun hal ini
harus dipastikan terlebih dahulu dengan dokter yang memeriksa.
Sebagian orang terkadang tidak merasa lapar ketika sedang sakit atau makan dalam jumlah
sedikit, sehingga berpikir dirinya tidak memerlukan insulin. Padahal bila seseorang sakit ada
kemungkinan ia membutuhkan lebih banyak insulin.
6. Apakah sedang merasa tertekan atau stres?
Hormon-hormon yang dilepaskan ketika seseorang merasa tertekan, secara langsung dapat
mengubah tingkat glukosa dalam darah dan membuat tubuh menghentikan produksi
insulinnya.
"Setiap jenis stres, bahkan stres psikologis bisa meningkatkan gula darah. Sehingga tak
jarang mereka membutuhkan lebih banyak insulin pada saat itu," ungkap Tobin.
7. Seberapa panas suhu tubuh?
Jika seseorang baru saja selesai mandi air hangat atau menggunakan bantal pemanas di otot
kaki, maka insulin akan masuk ke dalam sistem tubuh lebih cepat dibandingkan bila otot
berada pada suhu normal. Beberapa ahli menyarankan pada kondisi tertentu jika perlu
dilakukan pendinginan terlebih dahulu untuk memperlambat penyerapan.

8. Apakah mengonsumsi air yang cukup?


Jika tubuh tidak memiliki air yang cukup, maka darah tidak bisa mengalir dengan mudah ke
kulit sehingga insulin tidak dapat diserap dengan cepat. Selain itu dehidrasi juga cenderung
meningkatkan gula darah dan dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin untuk sementara
waktu.
9. Apa yang dikonsumsi orang tersebut?
Makanan yang dikonsumsi tidak akan mempengaruhi penyerapan insulin di dalam darah, tapi
akan mempengaruhi kadar gula darah seseorang secara umum.
Misalnya makanan berlemak akan diserap perlahan-lahan, sehingga bisa saja insulin sudah
mulai bekerja sebelum makanan tersebut diserap tubuh. Sedangkan untuk makanan kaya
karbohidrat seperti nasi atau roti putih yang memiliki indeks glisemik tinggi akan diserap
lebih cepat.
"Karenanya konsistensi asupan protein, karbohidrat dan waktu makan menjadi hal yang
penting bagi penderita diabetes," ungkap Tobin.
(ver/ir)

Teknik Penyuntikan Insulin

Anda mungkin juga menyukai