JUST IN TIME
Dibuat oleh :
Dwi Rahmawati (2013.35.2147)
Vini Anggi Anggreyni (2013.35.2002)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DHALAN
JAKARTA
2015
suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses manufaktur suku cadang menghasilkan
suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem dorong, artinya proses
sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time (JIT):
1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada
saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai berikut :
Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).
Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.
Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.
Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.
Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkan moril tenaga
kerja.
Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian
perusahaan
C. Elemen-elemen Just In Time
Pengurangan waktu set up
Aliran produksi lancar (layout)
Produksi tanpa kerusakan mesin
Sistem Kanban
2) Kegiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, dan lainlain.
Contoh:
Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6 menit.
Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnya memakan
waktu 1 menit, maka waktu produksinya = 1 jam + (3000 x 1 menit) = 3060 menit =
51 jam.
Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu produksinya menjadi =
6 menit + (3000 x 1 menit) = 3006 menit.
Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot sebanyak 300 buah
dari berbagai jenis, yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: {6 menit + (300 x 1 menit)}
x 10 = 3060 menit = 51 jam.
Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.
2.
Kelebihan JIT
- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
- kertas kerja dapat lebih simple
- Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang
lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
Kekurangan JITsatu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh
data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan
historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan
konsumen.
2.
4.
Mengurangi pemborosan
Pengurangan pemborosan terutama dalam bentuk barang yang terbuang,
karena pada hakekatnya pemborosan adalah biaya.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1.
Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
2.
Meningkatkan mutu
3.
Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga
memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat)
4.
Memperbaiki kinerja pengiriman.
F. Analisis Biaya-Volume-Laba
P =HX
B = T + VX
P = Pendapatan Total
Sehingga:
B = Biaya Total
L = HX - T - VX
X(H - V) = L + T
X = (L+T)/(H-V)
X1 = Jumlah unit
T = Biaya tetap
X3 = Jumlah kegiatan
KONVENSIONAL
JIT
Bahan Baku
Rp 800
Rp 800
Rp
70
Rp 100
Rp
90
Rp
20
Rp
30
Rp 30
Rp
30
Rp 100
Rp
20
Rp 1.090
Rp 1.000
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
1. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 1500 unit dengan harga jual
Rp 1.100, susunlah laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
1. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut.
Penyelesaian :
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai biaya
terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:
- Sistem biaya konvensional = Rp 800 + 70 + 90 + 30
- Sistem biaya JIT
= Rp 990
2. Laporan L/R
KETERANGAN
Penjualan :
SIST.
KONVENSIONAL
Rp
SIST. JIT
1.650.000
Rp
1650.000
( 1500 u x Rp 1.100)
Biaya Variabel :
1.440.000
1.230.000
210.000
420.000
45.0003)
45.000
195.004)
45.000
240.000
165.000
180.000
Laba Kontribusi
Biaya Tertelusur :
1)
Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp 960
2)
Rp 800 + Rp 20 = Rp 820
3)
Rp 30 x 1.500 u = Rp 45.000
4)
mengubah beberapa jenis biaya mis: Biaya tenaga kerja langsung menjadi biaya tetap
langsung.
H. Kesimpulan
Dalam menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan menajamnya persaingan
telah mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untukmerampingkan kegiatanusaha
mereka dan mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu muncullah ide JustInTime (JIT) yanghanya memproduk siapa bila ada
permintaan. Akibatnya pemborosan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa
perbaikan kualitas dan biaya produksiyang lebih rendah. Tujuanutama JIT adalah untuk
meningkatkanlaba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalianbiaya,peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Prinsip dasar
JIT adalah meningkatkan kemampuansecara terus-menerusuntuk merespon perubahan dengan
meminimisasipemborosan.
Ada empat aspek pokok dalam sistimJIT yaitu :
Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai
tambah terhadap produk.
Komitmen terhadap kualitas prima.
Mendorongperbaikan berkesinambungan untuk meningkatkanefisiensi.
Memberikan tekanan pada penyederhanaanaktivitas dan peningkatan visibilitas yang
memberikannilai tambah.
Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan
barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwaproses atau orang yang
membuat unit-unit rusak dapatdikirim untukmenunggupengerjaan ulang atau menjadi bahan
sisa.
SistimJIT menghapuskebutuhanakan persediaan karena tidak ada produksi sampai
barang akan dijual. Hal ini berarti bahwaperusahaan harus mempunyaipesananterus menerus
agar dapat berproduksi 2004 Digitized byUSU digital library 3 Dalam system JIT
menerapkan untuk membeli barang hanya dalam kuantitas yang dibutuhkansaja.Untuk itu
perusahaan harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar bersedia mengirimkan
barang yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.
Produksi JIT adalah suatu sistem dimanatiap komponen dalam jalur produksi
menghasilkan secepatnya saat diperlukandalam langkah selanjutnya dalam jalur produksi.
Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak adanya
persediaan.
Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapatbersaing
dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikankualitas
mutunya.Dalam pengirimanbarangdalam JITharus tepat waktu,sesuai dengan jumlah pesanan
dan dengan kualitas yangbermututinggi. Karena halini dapat mempengaruhi kepercayaan
pelanggan terhadapperusahaanproduksi. Jika pelanggan senang maka ia akansering melakukn
pesanan terhadap perusahaan produksi dan sebaliknya jika pelanggan tidak puas maka
pelanggan akan memilih ke perusahaan produk silainnya.