MATERI
yang telah ada atau mendukung hasil penelitian sebelumnya. Atau bahkan
mungkin berbeda ataubertolak belakang dengan penelitian sebelumnya.
Pada saat ini untuk melakukan kajian literatur telah mendapatkan
kemudahan, karena berbagai sarana dan fasilitas baik itu berupa bahan-bahan
cetak (hard copies) maupun bahan-bahan lunak (soft copies) dan dalam bentuk
elektronik telah tesedia banyak.
Seseorang peneliti atau penulis melakukan penelusuran secara cermat dan
fokus tentang hasil awal yang menjadi perhatianya. Dimana peneliti menaruh
perhatian terhadap suatu masalah tertentu, perlu mengkajinya secara mandalam.
Untuk dapat mengkaji lebih jauh perlu adanya dukungan teoritis-konseptual dan
empiris tentang hal tersebut. Dukungan teoritis-konseptual berasal dari sumbersumber terpercaya. Sedangkan dukungan empiris berasal dari data lapangan.
Untuk melakukan pengkajian lebih jauh, peneliti atau penulis perlu melakukan
kajian literatur. Karena kajian literatur berasal dari laporan hasil penelitian, jurnal
ilmiah, karya ilmiah, dokumen tertulis atau karya-karya lain yang relevan.
(Setyosari,Punaji. 2010).
Terlepas dari adanya perbedaan-perbedaan makna tentang kajian literatur,
alasan secara rasional perlunya kajian literatur sangat beragam. Gall & Borg
(2003) mengemukakan bahwa kajian literatur memiliki peranan dalam hal, yaitu
sebagai berikut:
1. Membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem). Peneliti
pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan
permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya
secara mendalam jauh lebih baik daripa kajian suatu masalah yang luas.
Dengan mengkaji literatur kita dapat menemukan bagaimana peneliti lain
telah merumuskan alur penelitian yang berhasil dalam suatu bidang
tertentu yang lebih luas.
2. Menemukan arah baru penemuan (seeking new line of inquiry). Dalam
melakukan suatu kajian literatur kita perlu menentukan penelitian yang
telah dilakuakan berkenaan dengan bidang yang kita perhatikan. Hal yang
sama pentingnya, jika kita perlu mewaspadai terhadap kemungkinan
peneliti-peneliti yang selama ini telah dilupakan.
2
Pengalaman dan latar belakang yang kita miliki, kemungkinan kita untuk
melihat segi masalah yang tidak menjadi perhatian peneliti lain. Dengan
demikian kita melihat sisi lain dari berbagai maslah yang tidak menjadi
bidang kajian peneliti lain.
3. Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless
approaches). Dengan mengkaji literatur, menemukan alur penelitian kita
yang terbukti tidak berhasil. Misalnya penelusuran literatur kadang-kadang
mengidentifikasi kajian-kajian sejenis yang telah dilakukan beberapa
waktu yang lalu, yang semuanya menggunakan pendekatan yang hampir
sama dan diantaranya telah gagal untuk menemukan hubungan atau
perbedaan yang signifikan. Temuan seperti tersebut dapat digunakan
sebagai rujukan dan juga hal pembanding untuk temuan baru memang
ternyata berbeda.
4. Memperoleh pemahaman metodelogis (gaining methodological insights).
Dalam mengkaji laporan penelitian, kadang kala kita hanya memberikan
sedikit perhatian terhadap sesuatu selain hasil penelitian. Ini merupakan
suatu kesalahan karena informasi yang lain dalam laporan penelitian
tersebut tetap memberikan kontribusi kepada kita, misalnya berkenaan
dengan rancangan penelitian kita.
5. Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian lanjutan (identifying
recommendations for further research). Para peneliti sering menyimpulkan
bahwa laporan penelitian dan diskusi permasalahan yang diajukan melalui
penelitian dan rekomendasinya ditujukan kepada penelitian lain yang
mungkin akan dilakukan. Isu-isu dan rekomendasi perlu dipertimbangkan
secara seksama karena hal-hal tersebut mempersentasikan pemahamanpemahaman yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan kajian
permasalahan tertentu.
6. Mencari dukungan dari teori utama ( seeking support for grounded theory).
Banyak kajian-kajian penelitian dirancang untuk menguji suatu teori yang
dilakukan.
Menemukan variabel-variabel penting yang relevan dengan topik.
Menyintesis dan memperoleh suatu perspektif baru.
Mengidentifikasi hubungan antara gagasan dan praktik.
Menentukan konsteks topik atau permasalahan.
Merasionalisasikan pentingnya masalah
Meningkatkan dan menemukan kosakata subjek
Memahami struktur isi.
Mengkaitkan ide dan teori dengan penerapan.
dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga
sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita
jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian. Referensi yang
relevan dalam bidang penelitian kita ini membantu mengungkap dan memberikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Ide-ide tentang variabel yang menyatakan penting dan tidak penting dalam
kajian tertentu.
2. Informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan dapat diterapkan secara
berarti.
3. Status kegiatan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kesimpulan dan
hipotesis.
4. Kebermaknaan hubungan antara varibel-variabel yang telah dipilih dalam
penelitian dan keinginan dalam membuat jadwal sementara.
5. Sebagai dasar untuk menetapkan konteks suatu masalah.
6. Sebagai dasar untuk menetapkan tentang pentingnya suatau masalah
penelitian.
Setelah masalah penelitian dirumuskan, langkah berikutnya adalah
mencari teori-teori, konsep-konsep, atau pengetahuan yang relevan dengan
masalah yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar atau landasan teoritis
bagi penelitian yang dilakukan itu.
Landasan teoritis ini penting artinya bagi seorang peneliti karena
penelaahan literatur ini merupakan bagian penting dalam proses penelitian.
Proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar dituntun oleh
literatur yang menunjang.
Secara garis besar, sumber bacaan ini dibedakan menjadi dua yaitu,
1) sumber acuan umum;
2) sumber acuan khusus.
Teori-teori dan konsep-konsep yang melandasi kajian literatur ini
umumnya dapat ditemukan dalam sumber acuan umum. Sumber acuan umum
ini berupa kepustakaan yang berwujud buku teks, ensiklopedia, monografi,
dan sejenisnya. Di samping itu, peneliti dapat menggunakan generalisasigeneralisasi yang didapatkan dari hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil-hasil
6
penelitian itu pada umumnya ditemukan dalam sebuah sumber acuan khusus,
misalnya: jurnal, buletin penidikan, disertasi, teisi, skripsi, dan sumber acuan
lain yang memuat hasil-hasil penelitian. Penggunaan sumber pustaka atau
sumber acuan itu harus bersifat selektif (dipilih), artinya tidak semua bahan
pustaka
itu
ditelaah
untuk
menjadi
landasan
dalam
penelitian.
(Setyosari,Punaji. 2010)
b. Kriteria Pemilihan Subjek Literatur
Kriteria untuk menilai penggunaan dan kehadiran kajian literatur
menurut Tuckman (1998) tersebut mencakup sebagai berikut: 1)ketepatan
(adequacy); 2) kejelasan (clarity); 3) empiris (empericalness); 4)
kemutakhiran
(recency);
5)
relevansi
(relevance);
6)
organisasi
3. Evaluasi data
Melihat dari literature yang ada, apa saja yang menjadi kontribusi
tentang topik yang dibahas. Penulis harus mencari dan menemukan
sumber data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data bisa
berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun kombinasi dari
keduanya.
4. Menganalisis dan Menginterpretasikan
Mendiskusikan dan meringkas literature yang sudah ada.
D. Tekhnik Melakukan Kajian Literatur
Untuk merivew sebuah literatur kita bisa melakukannya dengan beberapa
cara, antara lain:
1) Mencari kesamaan (Compare)
2) Mencari ketidaksamaan (Contrast)
3) Memberikan pandangan (Criticize)
4) Membandingkan (Synthesize)
5) Meringkas (Summarize)
E. Cara Mencari Sumber-Sumber Kajian Literatur
Dalam melakukan literature review, ada banyak sumber yang bisa kita
gunakan. Sumber-sumber tersebut, antara lain :
1) Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik
dari pihak pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta.
2) Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan
mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui
Press, 1998,pp126-230
Contoh 3 Buku yang ditulis oleh institusi atau asosiasi :
Austroads, Rural Road Design: Guide to the Geometric Design
of Rural Roads, Sdyney: Austroads, 1999.
10
2) Paper Jurnal
K.P Dabke and K. M. Thomas, Expert system guidance for library
user, Library Hi tech,vol. 10, (1-2), pp. 53-60, 1992.
3) Paper dari Konperensi, Seminar dan Simposium
Cookson and B. O. Pedersen, Thermal measurements in a 1200kV
gasinsulated
transmission
line,
in
Seventh
IEEE
Power
interaction
effects:frequency mediated
6) Buku Online
J.Jones.
(1991).
Networks.
(2nd ed)
[Online].
Available: http://www.atm.com
7) Buku Jurnal Online
A. Ansari. (1999, Dec.). Langevin modes of analysis of
myoglobin.Journal of Chemical Physics. [Online]. 110 (3), pp 210
234.
11
DAFTAR PUSTAKA
Setyosari, Punaji. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan
Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Donald, Ary, dkk. 2010. Introductions to Research in Education. Canada:
Wadsworth Cengage Learning.
Cooper, H.M. 1988. The Structure of Knowledge Synthesis, Knowledge in Society.
Vol.1,pp.104-126.
12
13