Pasir besi merupakan salah satu sumber besi yang dalam pemanfaatannya masih belum optimal. Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu titanomagnetie yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki unsur dominan aluminium, silikon dan vanadium. Mineral besi utama dalam pasir besi memiliki sifat kemangnetan yang tinggi. Sedangkan mineral pengotornya atau gangue memiliki sifat kemangnetan yang rendah. Sehingga mineral besi dan mineral
gangue
memiliki
sifat
kemangnetan
berbeda.
Perbedaan
sifat
kemangnetan ini menjadi alasan utama mengapa peningkatan kadar Fe atau
mineral besi selalu menggunakan alat Magnetic Separator. Sifat kemangnetan mineral besi dalam pasir besi sangat kuat, sehingga operasi konsentrasinya dapat menggunakan magnetic separator dengan intensitas rendah, kurang dari 1200 gauss. Separator magnetic adalah salah satu alat pengolahan bahan galian pada tahapan konsentrasi dimana dalam prosesnya mineral bijih dipisah antara magnetic dan non magnetic. Alat ini menggunakan metode pemisahan berdasarkan perbedaan sifat kemagnetan dari mineral-mineral yang dimiliki oleh bahan galian. Alat separator magnetik dalam dunia industry, khususnya industry pertambangan dibuat dengan tipe atau model berkapasitas besar yang nantinya dapat menentukan tingkat kuantitas dari hasil yang diperoleh, tetapi alat separator magnetic ini juga dapat dibuat dengan kapasitas kecil untuk dipakai pada skala
labolaturium dikampus ataupun pada usaha-usaha kecil pengolahan sumber daya
mineral yang dikelola masyarakat. Pembuatan alat separator magnetic berkapasitas kecil dibuat atau dirancang dengan skala yang lebih kecil dan dengan elemen mesin pendukung yang sederhana seperti motor, poros, sabuk dan pulley sebagai bagian dari rangkaian pengoperasian alat sehingga alat separator magnetic ini dapat digunakan sebagaimana fungsinya. 1.2. Rumusan masalah Adapun masalah yang dapat dirumuskan yang berkaitan dengan kerja praktek sebagai berikut : a. Menghitung produktivitas alat separator magnetic b. Bagaimana kemampuan kerja alat separator magnetic 1.3. Batasan masalah Dalam kerja praktek ini permaslahan hanya dibatai pada perhitungan produktivitas alat separator magnetic. 1.4. Tujuan Kerja Praktek Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kerja praktek ini yaitu : a. Mengetahui produktivitas dari alat separator magnetic b. Mengetahui dan memahami kerja alat dari perhitungan produktivitasnya. 1.5. Manfaat Kerja Praktek 1.5.1. Untuk peneliti Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti. b. Dapat berkreasi sebagai bagian dari proses pendidikan.
c. Memberikan gambaran pemikiran terhadap mahasiswa tentang alat
separator magnetik. 1.5.2. Untuk akademisi Adapun kegunaan dari akademisi adalah: a. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai konsumsi ilmiah bagi kaum akademis dan dapat dijadikan sebagai reverensi bagi peneliti yang lain dalam mengembangkan penelitian pada obyek yang sama. b. Dapat dijadikan sebagai acuan literatur untuk peneliti selanjutnya.