Anda di halaman 1dari 13

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dari
mineral

tidak

berharga

(gangue),

yang

dilakukan

secara

mekanis,

menghasilkanproduk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan produk yang


mineralnya berkadar rendah (tailing). Proses pemisahan ini didasarkan atas sifat
fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan
menguntungkan. Keuntungan dari Pengolahan Bahan Galian adalah :
3.1.1 Secara Ekonomis
a) Mengurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan ke
pabrik pengolahan, karena sebagian mineral tidak berharga (waste mineral)
telah terbuang selama proses pengolahan dan kadar bijih sudah
ditingkatkan.
b) Mengurangi jumlah Flux yang ditambahkan dalam peleburan serta
mengurangi metal yang hilang bersama Slag.
c) Mengurangi biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan, sebab dalam
peleburan tonase logan yang dihasilkan lebih banyak (dalam waktu yang
sama) bila dibandingkan dengan peleburan tanpa diawali dengan
Pengolahan Bahan Galian.
3.1.2

Secara Teknis

a) Pengolahan Bahan Galian akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai


kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk
mengambil metalnya.
b) Ada kemungkinan konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral
berharga, maka ada kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai
hasil sampingan.
Bahan Galian digunakan sebagai salah satu baku dalam suatu industri, dengan
persyaratan tertentu. Untuk itu harus dilakukan pengolahan sebelum dipergunakan.
3.2. Macam Bahan Galian
Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokkan atas :
1. Bahan Galian Logam/Bijih/Ore
Dari pengolahan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah
putih, besi, tembaga, nikel, emas, perak, dll. Pengolahan tahap pertama
biasanya disebut dengan Ore Dressing karena yang diolah adalah ore/bijih,
disebut juga Mineral Processing karena hasil dari proses masih berupa
mineral, dan disebut juga sebagai Unit Operation karena proses ini
berdasarkan sifat mineralnya.

2. Bahan Galian Energi


Merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, seperti minyak
bumi dan batubara. Agar batubara dapat memenuhi kriteria pasar maka harus
dilakukan pengolahan dengan pencucian.
3. Bahan Galian Industri

Merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri, seperti : Asbes,


aspal, bentonit, batugamping, batupasir dll. Untuk pengolahan dilakukan
peremukan, penggilingan , pengayakan maupun klasifikasi. Untuk pengotor
bersifat logam dilakukan dengan Flotasi atau Magnetic Separator.
3.3. Tahapan Pengolahan Bahan Galian
Di dalam kegiatan pengolahan bahan galian terdapat beberapa tahap yang di
lakukan, yaitu;
3.3.1

PREPARASI
Merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi. Dalam

preparasi ini ada beberapa tahap yaitu:


1. Kominusi, adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukaran semula. Hal ini dapat di lakukan dengan crushing (peremukan)
untuk proses kering sedangkan grinding (penggilingan) di lakukan untuk
proses basah dan kering. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga
untuk meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya
yang merupakan gangue mineral. Alat yang dipergunakan dalam proses ini
adalah crusher dan grinding mill.
2. Sizing, merupakan pengelompokan mineral yang dapat di lakukan dengan
cara:
a. Screening, adalah pemisah besar butir mineral berdasarkan lubang ayakan
sehingga hasilnya seragam. Alat yang dipergunakan di sebut screen
b. Classifying, adalah pemisah butir mineral yang mendasarkan atas kecepatan
jatuhnya material dalam suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak

seragam. Alat yang dipergunakan adalah classifier.Kecepatan jatuh mineral


dipengaruhi oleh: SG, Volume, dan bentuk mineral tersebut.
3.3.2 KONSENTRASI
Merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral
tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan meguntungkan.
Ada beberapa cara pemisahan yang mendasarkan pada sifat fisik mineral,
diantaranya adalah:
1. Warna kilap dan bentuk Kristal
Konsentrasi yang dilankukan dengan tangan biasa (hand picking).
2. Spesific gravity (gravity concentration)
Adalah konsentrasi berdasarkan berat jenisnya. Oleh karna itu untuk
mengetahui berhasil tidaknya proses konsentrasi gravimetric, harus di cek
harga kreteria konsentrasinya

SG mineral beratSG media


Kreteria Konsentrasi (KK) = SG mi neral ringanSG media
Bila KK > 2,5 atau harganya negatif, maka antara mineral berat dan mineral
ringan dan bahan galian mudah untuk di pisahkan secara konsentrasi
gravimetri.
Bila KK = 1,75, maka pemisahan dapat berjalan dengan baik manakala
ukauran butirnya 60 # - 100 #
Bila KK = 1,50, agak sulit di pisahkan, namun dapat diakukan pemisah bila
ukuranya 10 #
Bila KK 1,0, maka mineral sulit dilakukan pemisah dengan konsentrasi
gravimetri.
3. Magnetic Susceptibility (sifat kemagnetan)
Setiap material mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda yakni ada yang
kuat, lemah dan bahkan ada yang tidak sama sekali tertarik oleh magnet.
10

Berdasarkan sifat kemagnetan yang berbeda beda itulah mineral dapat di


pisahkan dengan alat yang di sebut dengan magnetic separator. Alat ini
bekerja berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet
sehingga dapat terpisah antara mineral magnitis dan non magnetis. Pemisah
dapat di lakukan dalam keadaan kering maupun basah.
4. Electric Conductivity (daya hantar listrik)
Mineral memiliki sifat konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan
mineral jenis ini diperlakukan alat yang di sebut high tension separator atau
electrostatic separator dan hasilnya berupa mineral konduktor dan non
kunduktor. Proses selalu dalam keadaan kering.
3.3.3 DEWATERING
Merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini tidak
dapat di lakukan sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara:
1. Thickening
Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas
kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp. Alat
yang digunakan adalah Thickener, yang mana alat ini mencapai % solid =
50% (solid factor = 1)
2. Filtrasi
Adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara
menyaring (dengan filter) sehingga di dapatkan solid factor sama dengan
empat (% solid 80%).
3. Drying
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga
padatan benar-benar bebas dari cairan (% solid = 100%).

11

3.4 Material Balance dan Metallurgical Balance


Material balance adalah suatu neraca kestimbangan pada pengolahan bahan
galian dimana jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan jumlahnya
akan sama dengan jumalah material yang keluar.
F=C+T
Keterangan :
F = Berat material umpan (feed) (ton)
C = Berat konsentrat (ton)
T = Berat tailing (ton)
Metallurgical balance adalah suatu neraca kesetimbangan material bijih
dimana berat bijih umpan yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan berat
produkta dengan kadarnya.
F.f = C.c + T.t
Keterangan :
f = Kadar umpan, %
c = Kadar konsentrat, %
t = Kadar tailing, %
3.5

Nisbah konsentrasi
Adalah perandingan berat feed dengan berat konsentrat :

K=

F
C

12

K=

ct
f t
Ff =Cc+ Ff

Bersal dari :

Ff =Cc+ Ff
F( f t)=C (ct )

F /C=(ct) /(f t)
Pada umumnya bia harga K besar, erarti erat C keci tetapi kadarnya tinggi.
3.6

Angka perolehan ( % Recovery)


Adalah perbandingan antara logam berharga dalam konsentrat dengan berat

logam berharga dalam umpan yang dinyatakan dalam %.


Recovery ( R )=

Cc
x 100
Ff

R=

c (f t)
x 100
f (ct)

R=

c .C c .1 c (f t )
=
=
f . F f . K f (ct )

3.7

Magnetic Separator
Magnetik Separation adalah sutu cara pemisahan mineral atau bijih yang

mendasarkan pada sifat kemagnetannya. Hal ini dapat dilakukan karena bijih yang
terdapat dialam mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda-beda antara satu dengan

13

yang

lain.

Ada

yang

sifat

kemagnetannya

tinggi

(ferromagntik),

lemah

(paramagnetic), non magnetic (diamagnetic).


a. Diamagnetik merupakan sifat mineral yang ditolak sepanjang garis gaya magnet,
jika mineral tersebut dalam medan magnet. Hal ini disebabkan karena mineral
tersebut

sukar

menyesuaikan

medan

magnet

sekitarnya,

karena

sifat

kemagnetannya berubah ubah.


b. Paramagnetik merupakan sifat mineral yang tertarik sepanjang garis gaya magnet,
jika mineral tersebut berada dalam medan magnet. Hal ini disebabkan karena sifat
kemagnetaannya mudah menyesuaikan dengan keadaan medan magnet sekitarnya.
c. Feromagnetik sama dengan Paramagnetik hanya saja lebih kuat bila dibandingkan
dengan paramagnetic.

Gambar 3.1 : Diamagnetik dan Paramagnetik


Medan magnet

suatu magnet merupakan suatu ruangan yang mengitari

magnet yang masih dipengaruhi oleh magnet itu sendiri. Medan magnet digambarkan
oleh gaya garis magnet, sedangkan besarnya gaya tarik menarik maupun gaya tolak
menolak yang ditimbulkan oleh kutub kutubnya, menurut hokum coulomb sebesar :
1 m 1.m 2
F= =
(2.5)
2

d
Dimana:

14

3.8.

= gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik

m1,2

= kekuatan kedua kutub magnet

= jarak antara kedua kutub

= magnetic permeability

Mekanisme Pemisahan
Ada beberapa macam mekanisme pemisahan dengan menggunakan magnetic

separator :
a. Horisontal: pada system ini letak kutub magnet dibuat mendatar, sedangkan umpan
dijatuhkan melalui garisgaris gaya medan magnet yang posisinya horizontal.
Maka mineral yang bersifat magnetik akan tertarik kearah kutub positif (yang
dibuat runcing, agar lebih memusat dan kuat), sedangkan mineral non magnetic
akan jatuh lurus kebawah.
b. Vertikal : pemisahan secara vertical, letak kutub magnetnya juga posisinya
vertical, dimana kutub positif terletak diatas, sedangkan yang negatif terletak
dibawah. DDiantara kedua kutub tersebut diletakan dua buah belt conveyor yang
saling bersilangan. Umpan diletakan pada belt bagian bawah, ketika melalui
medan magnet akan terjadi pemisahan antara mineral magnetic dan non magnetic.
Mineral magnetic akan menuju ke belt conveyor atas, dan setelah keluar dari
pengaruh kemagnetan akan dilepas dan ditampung dalam bak mineral magnetic.

15

Sedangkan mineral non magnetik akan ikut terus dengan belt conveyor bawah dan
ditampung dalam bak mineral non magnetic.

Gambar 3.2 Pemisahan Secara Horizontal dan Vertikal


c. Drum magnetic : pemisahan cara ini digunakan untuk material yang mempunyai
kemagnetan tinggi. Ada beberapa tipe pemisahannya, diantaranya:
1. Belt conveyor dengan pulleynya diberi magnet, sehingga apabila ada material
yang tertarik magnet akan menempel pada belt conveyor dan akan dilepas
setelah pengaruh kemagnetan sudah tidak ada. Sedangkan mineral non
magnetic akan terlempar dari belt conveyor karena gaya sentrifugal dan
ditampung sebagai mineral non magnetic.
2. Suatu drum yang berputar pada porosnya biasanya terbuat dari alumunium,
bagian dalamnya dipasang magnet tetap menyudut 120o. Magnet iini tidak ikut
berputar, maka antara mineral magnetic dan non magnetic dapat dipisahkan.

Gambar 3.3. Pemisahan Pada Belt Conveyor dan Drum Magnet


d. Roll Induksi : suatu roll yang berputar terletak diantara dua kutub positif dan
negatif dari primary electromagnet, sehingga roll tersebut dipengaruhi oleh medan

16

magnet. Apabila dimasukan material diantara roll dengan kutub positif maka
mineral magnetic akan dapat dipisahkan dengan non magnetic.

Gambar 3.4. Pemisahan dengan Roll Induksi


3.9
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan antara lain:
1. Sifat Magnet
Sifat magnet berhubungan dengan besarnya gaya magnet untuk menarik
mineral bersifat magnetik. Namun dalam penggunaannya Sifat magnet harus
digunakan seperlunya tidak boleh terlalu berlebih. Karena jika terlalu
berlebihan maka ketika terdapat partikel dengan perbedaan kekuatan magnet
yang kecil akan sulit untuk memisahkannya.
2. Derajat Liberasi
Semakin besar derajat liberasi mineral akan semakin baik proses pemisahan
partikel magnetik dan non-magnetik.
3. Laju alir
Laju alir berhubungan dengan seberapa lama mineral berinteraksi dengan
magnet. Semakin cepat laju alir, interaksi mineral dengan magnet semakin
sedikit membuat pemisahan kurang maksimal.
Untuk mengatasi recovery yang bisa dibilang rendah, maka selain dilakukan
efisiensi pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Perlu dilakukan adalah melihat

17

ukuran material, jika ukurannya terlalu kecil/ halus menyebabkan banyaknya debu
yang terjadi dan tidak menempel ke magnet.
3.10

Gaya yang bekerja pada Separator Magnetik


Pemisahan magnetik merupakan pemisahan secara fisik dari partikel yang
berbeda berdasarkan tiga gaya yang bekerja saling berlawanan [Kelly, 1982]. Tanpa
adanya ketiga gaya ini mineral tidak akan terpisah, gaya tersebut antara lain, sebagai
berikut :
1. Gaya magnet atau medan magnet yang ditimbulkan oleh alat magnetic
separator
2. Gaya gravitasi, sentrifugal dan gaya gesek hidrodinamik.
3. Gaya tarik atau tolak antar partikel.
Gaya-gaya diatas, yaitu gaya magnet, competing force dan gaya tarik atau
tolak antar partikel, akan menentukan terjadinya pemisahan. Gaya tersebut tergantung
pada sifat umpan dan karakter separator. Sifat umpan yang dimaksud antara lain
distribusi ukuran, magnetic susceptibility, serta sifat fisik dan kimia lainnya yang
dapat mempengaruhi gaya-gaya yang bekerja.

3.11Cara Kerja Alat Magnetik Separator


Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material
padat berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari pulley yang
dilapisi dengan magnet baik berupa magnet alami maupun magnet yang berada
disekitar arus listrik. Alat pemisah fase padat padat ini memiliki prinsip kerja yaitu
dengan melewatkan suatu material campuran (padatan non-logam dan padatan

18

logam) pada suatu bagian dari magnetic separator yang diberi medan magnetik, maka
padatan logam akan menempel (tertarik) pada medan magnetik oleh karena adanya
garis-garis medan magnetik sehingga padatan logam akan terpisah dari campurannya.

Gambar. 3.9. Prinsip kerja magnmetic separator


Menurut Ulman (2006), magnetik separator merupakan pemisahan secara
fisik untuk partikel dengan perbedaan permeability dan susceptbility berdasarkan 3
cara, yaitu kekuatan tarikan magnet(tractive magnetic forces), gravitasi, friksi dan
inertial. Feed ke magnetik separator terpecah menjadi dua atau lebih komponen . Jika
separator digunakan untuk memproduksi magnet konsentrat

dapat digunakan

paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk harus ditransportasikan melewati ke


dalam sepanjang magnet. Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya
daya magnet dari bahan yang akan dipisahkan. Effesiensi dari pemisahan
menggunakan magnet dapt dilihat dengan adanya recovery dan tingkat magnetic
concentrate.

19

Anda mungkin juga menyukai