[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
67
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
68
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
SUMMARY
Vita Sulistianingsih Habi. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Abortus Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Gorontalo
Utara. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan
Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I dr. Vivien Novarina
A. Kasim, M.Kes dan Pembimbing II H. Abd. Wahab Pakaya, S.Kep, Ns, MM
Abortus adalah salah satu kematian yang banyak dijumpai. Abortus adalah
berakhirnya suatu kehamilan sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya
abortus pada ibu hamil adalah Pendidikan, Jarak Kehamilan, Sosial Ekonomi,
Usia, Paritas, Riwayat Abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
faktor yang mempengaruhi terjadinya abortus pada ibu hamil di Puskesmas
Popalo dan Molingkapoto di Kabupaten Gorontalo Utara.
Penelitian ini menggunakan metode Observasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang pernah
mengalami abortus di Puskesmas Popalo dan Molingkapoto di Kabupaten
Gorontalo Utara sebanyak 32 orang. Dengan teknik pengambilan sampel adalah
total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan yang paling banyak
mengalami abortus pada tingkat pendidikan SD (46,88%), jarak kehamilan <2
tahun (71,86%), sosial ekonomi 1.500.000, (81,25%), usia <20 atau>35 tahun
(53,1%), paritas<2/>3 (81,25%), dan riwayat abortus terbanyak pada riwayat
abortus 1 kali (84,38%). Disarankan untuk pihak puskesmas dapat berperan dalam
upaya penurunan kejadian abortus.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: 34 (2005-2015)
69
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab kematian
ibu adalah abortus. Abortus adalah
berakhirnya
suatu
kehamilan
sebelum janin mencapai berat 500
gram atau umur kehamilan kurang
dari 22 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup di luar
kandungan (Sarwono, 2008)1.
Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) bahwa: 15-50%
kematian ibu disebabkan oleh
abortus.
Abortus
berdampak
perdarahan atau infeksi yang dapat
menyebabkan kematian. Oleh karena
itu, kematian ibu yang disebabkan
abortus sering tidak dilaporkan
dalam penyebab kematian ibu, tapi
dilaporkan sebagai perdarahan atau
sepsis. Abortus dapat terjadi secara
tidak sengaja maupun disengaja dan
dapat dialami oleh semua ibu hamil
yang umur kehamilan usia muda.
(Rosdiana, 2009)2.
Di
Indonesia,
abortus
merupakan salah satu penyebab
kematian yang utama dengan urutan
yang pertama terbanyak di Asia
Tenggara pada tahun 2011. Data
yang dirilis oleh Departemen
Kesehatan RI pada tahun 2003
menyatakan tingkat abortus di
Indonesia masih cukup tinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara
maju di dunia, yakni mencapai 2,3
juta abortus per tahun (Depkes RI,
2003). Affandi (2003) Menambahkan
bahwa: Dari 2,3 juta kasus yang
terjadi di Indonesia, sekitar 1 juta
terjadi secara spontan, 0,6 juta
1
67
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Yono. (2010).
Hubungan
Jarak
kehamilan
Ibu
Dengan
Kejadian
Abortus. Diakes tanggal 25
Maret 2015.
4
Arif, K. A., R. Matodan N. Adi. 2014.Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Abortus pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Buton Utara.
Volume 5. Nomor 5.Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis.
mengetahui
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya Abortus
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Molingkapoto dan Popalo
Di Kabupaten Gorontalo Utara.
Populasi dalam penelitian ini
berjumlah
32
orang
dengan
menggunakan teknik total sampling.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Berdasarkan
Faktor
Usia
- < 20 atau >35 Tahun
- 20-35 tahun
Pendidikan
- Tidak Sekolah
- SD
- SMP
- SMA
Ekonomi
- >1.500.000,
- 1.500.000,
Paritas
- Jumlah anak <2 / >3
- Jumlah anak 2-3
Jarak Kehamilan
- <2 tahun
- 2 tahun
Riwayat Abortus
- 1 kali
- 2 kali
Jumlah
(n)
Persentase
%
17
15
53,1
46,9
2
15
12
3
6,25
46,88
37,5
9,38
6
26
18,25
81,75
26
6
81,25
18,75
23
9
71,86
28,14
27
5
84,38
15,62
68
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
69
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
premature,
perasalinan
lama,
perdarahan dan abortus. Hal ini
disebabkan oleh karena kehamilan
pada umur ini terjadi proses penuaan,
jaringan alat reproduksi dan jalan
lahir terjadi kemunduran elastisitas
ligamintum pada uterus. Keadaan ini
cenderung berakibat pada proses
kehamilan,
kelainan
letak,
pertumbahan plasenta dan persalinan.
Responden yang mengalami
abortus berumur 20-35 tahun
sebanyak 15 responden. Menurut
asumsi peneliti pada kelompok umur
20-35 tahun mengalami abortus
karena banyak faktor yaitu faktor
sosial ekonomi dan ketidaksiapan
memiliki anak. Hal ini sesuai dengan
teori yang diungkapkan oleh
Megawati (2010)7 bahwa Banyak
faktor yang terkadang menyebabkan
abortus sehingga kehamilan tidak
dapat dipertahankan lagi. Hamil usia
20-29 tahun-an ini mereka biasanya
langsung mengandung setelah dua
bulan bersenggama dan hanya
memiliki
resiko
keguguran.
Sedangkan pada usia 30-35 tahun
resiko keguguran tampak meningkat
dengan bertambahnya umur terutama
setelah usia 30-35 tahun. Ibu dengan
usia lebih tua, lebih besar
kemungkinan keguguran baik janin
normal atau abnormal. Semakin
lanjut umur ibu, semakin tipis
cadangan telur yang ada. Makin
lanjut usia ibu makin resiko
terjadinya abortus, makin meningkat
karena menurunya kualitas sel telur
ovum dan meningkatnya resiko
kejadian abortus.
7
Keperawatan
70
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
71
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
10
72
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
12
Rochmawati.
2013.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Abortus di Rumah Sakit
Umum Pusat DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Jurnal
Krisnandi SR. 2005. Kelainan Lama Kehamilan
Dalam Obstetri Patologi. FK. UNPAD. EGC;
2005 Jakarta.
73
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
14
74
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
76
[Year]
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
67