Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
Purpura Henoch-Schonlein (PHS) merupakan penyakit autoimun (IgA
mediated) berupa hipersensitivitas vaskulitis, paling sering ditemukan pada anakanak. Merupakan sindrom klinis kelainan vaskulitis generalisata pembuluh darah
kecil pada kulit, sendi, salran cerna, dan ginjal, yang ditandai dengan lesi kulit
spesifik berupa purpura nontrombositipenik, arthritis, artralgia, nyeri abdomen
atau perdarahan saluran cerna, dan kadang-kadang disertai nefritis atau hematuria.
Insiden PHS rata-rata 14 kasus per 100 ribu anak usia sekolah, prevalensi
tertinggi 75% pada usia 2-11 tahun, 27% pada dewasa, dan jarang ditemukan pada
bayi. Insiden PHS lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan
dengan perbandingan 2:1.
PHS diduga disebabkan oleh peran IgA, hal ini ditandai dengan
peningkatan konsentrasi IgA serum, kompleks imun, dan deposit IgA pada
dinding pembuluh darah dan mesangium ginjal. Faktor risiko PHS yaitu infeksi
bakteri atau virus, vaksinasi, dan lingkungan. Gejala klinis PHS berupa demam
ringan, nyeri kepala, artralgia dan arthritis, lesi purpura merupakan keluhan utama
penderita PHS untuk berobat, dan nyeri perut.
Penatalaksanaan PHS tidak spesifik dan hanya penatalaksanaan bersifat
simtomatik. Nyeri yang timbul dapat diberikan golongan NSAIDs, edem
dilakukan elevasi tungkai, diet lunak selama terdapat keluhan perut, pertimbangan
kortikosteroid pada kondisi sangat berat seperti sindrom nefrotik menetap, edema,
perdarahan saluran cerna, nyeri abdomen berat, keterlibatan susunan saraf pusat,
dan paru-paru dengan lama pemberian berbeda-beda. Penderita dengan nyeri prut
hebat, perdarahan saluran cerna, atau penurunan fungsi ginjal, memerlukan
perawatan di rumah sakit.

BAB II
LAPORAN KASUS
A.

IDENTIFIKASI
Nama

: An. NPR

Umur / Tanggal Lahir

: 8 tahun 8 bulan / 9 Oktober 2007

Jenis kelamin

: Perempuan

Berat Badan

: 22 kg

Tinggi Badan

: 112 cm

Agama

: Islam

Alamat

: Kota Prabumulih Kecamatan Prabumulih Timur


Kelurahan Gunung Ibul Barat, Jl. Madrasah Aliyah
No.93

B.

Suku Bangsa

: Sumatera Selatan

MRS

: 12 Juli 2016; pukul 19;16 WIB

ANAMNESA
(alloanamnesis dengan Ibu penderita, 14 Juli 2016, pukul 09.00 WIB)
Keluhan Utama

: Bercak merah di kedua tungkai

Keluhan Tambahan

: Nyeri perut

Riwayat Perjalanan Penyakit


3 minggu SMRS Os demam, batuk, pilek, kemudian Os berobat ke dr
umum, Os diberi antibiotik selama 1 minggu. 2 minggu SMRS timbul bintik
bintik merah dikedua tungkai, bokong, dan lengan bawah, tidak ada gatal,
tidak ada nyeri, tidak didahului demam, tidak nyeri perut, tidak muntah, Os
kembali berobat ke dr umum, dikatakan alergi, diberi obat CTM dan
antibiotik, keluhan berkurang.
1 minggu SMRS kembali timbul bintik-bintik merah dikedua tungkai,
bokong, dan lengan bawah, Os dibawa ke RS Swasta, dirawat 5 hari, diberi
obat suntik (?) selama 5 hari, lalu pulang kontrol. 2 hari SMRS kembali

timbul bintik-bintik merah dikedua tungkai, bokong, dan lengan bawah, Os


lalu dibawa RS Swasta dan dirujuk ke RSMH.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
Pedigree

Keterangan:
Ayah sehat

Ibu sehat

Anak perempuan sakit


Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan

: Cukup bulan, ANC 1x/bulan di bidan dan dokter?

Partus

: Spontan?

Ditolong oleh

: Bidan?

Tanggal

: 23 April 2016?

Berat badan lahir

: 3200 gram?

Panjang badan lahir

: 48 cm?

Keadaan saat lahir

: Langsung menangis?

Riwayat Makan
ASI

: 0 sekarang?

Susu Formula : - ?

Bubur susu

: 6 9 bulan. Frekuensi 1x/hari?

Nasi tim saring: 6 9 bulan. Frekuensi 2x/hari?


Nasi tim

: 9 bulan 1 tahun. Frekuensi 2x/hari?

Nasi

: 1 tahun sekarang. Frekuensi 3x/hari?

Daging/ikan

: 1 tahun sekarang. Frekuensi 2x/seminggu?

Tempe/tahu

: 1 tahun sekarang. Frekuensi 2x/hari?

Sayuran

: 9 bulan sekarang. Frekuensi 2x/hari?

Buah

: 9 bulan sekarang. Frekuensi 1x/hari?

Kesan

: kurang baik?

Kualitas

: kurang?

Riwayat Perkembangan
Tengkurap

: 3 bulan?

Duduk

: 6 bulan?

Merangkak

: 9 bulan?

Berdiri

: 10 bulan?

Berjalan

: 11 bulan?

Membuka telapak tangan

: 3 bulan?

Menggapai benda, membawa ke mulut

: 4 bulan?

Memindahkan benda

: 6 bulan?

Memegang dengan 3 jari

: 7 bulan?

Memegang dengan 2 jari

: 9 bulan?

Bereaksi terhadap suara

: BBL?

Tertawa dan bersuara

: 2 bulan?

Menoleh ke arah suara

: 4 bulan?

Mengoceh tidak spesifik

: 6 bulan?

Memanggil mama papa

: 9 bulan?

Meniru beberapa kata

: 12 bulan?

Memperhatikan wajah

: BBL?

Senyum sosial spontan

: 1-2 bulan?

Melihat ke pembicara

: 3 bulan?

Bereaksi (+) bila diajak bicara: 5 bulan?


Sulit dipisah dari orang tua

: 7 bulan?

Menunjuk dan memegang benda yang diulurkan: 9 bulan?


Kesan : Perkembangan motorik kasar, motorik halus, perkembangan
bicara, perkembangan sosial dan emosi dalam batas normal?
Riwayat Imunisasi

BCG
DPT 1
HEPATITIS

IMUNISASI DASAR?
Umur
Umur

DPT 2
DPT 3
HEPATITIS
HEPATITIS

B1
Hib 1
POLIO 1
CAMPAK
Kesan :

Umur

ULANGAN
Umur

B2
Hib 2
POLIO 2

B3
Hib 3
POLIO 3
POLIO 4
Imunisasi dasar lengkap sesuai umur. Imunisasi ulangan belum

dilakukan
C.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal pemeriksaan: 20 Juli 2016 Pukul 07.00 WIB
Keadaan Umum
Kesadaran

: Kompos mentis

Nadi

: 116 x/menit, reguler, isi dan tegangan: cukup

Pernapasan

: 32 x/menit

Suhu

: 37 c

Berat Badan

: 22 kg

Tinggi Badan

: 112 cm

Status Gizi: BB/U

: < -3 SD?

TB/U

: 0 s/d -2 SD?

BB/TB

: < -3 SD?

Kesan

: Gizi buruk?

Keadaan Spesifik

Kepala
Bentuk

: Normosefali, simetris, dismorfik (-), wajah seperti orang


tua (+), ubun ubun besar cekung

Rambut

: Hitam, lurus, halus, pendek, tidak mudah dicabut, lebat,


distribusi merata, kulit kepala tidak ada kelainan.

Mata

: Cekung (+/+), air mata (+/+), pupil bulat isokor 3mm,


reflek cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-).

Hidung

: Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), deviasi septum (-),


sekret (-/-), hipertrofi konka (-/-), mukosa hiperemis (-/-),
epistaksis (-/-).

Telinga

: Deformitas (-/-), nyeri tarik aurikula (-/-), nyeri tekan


tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), serumen (+/+)
minimal.

Mulut

: Mukosa mulut dan bibir kering (+), sianosis sirkumoral


(-), keilitis (-), rhagaden (-).

Lidah

: Atrofi papil lidah (-), coated tongue (-).

Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil T1/T1 normal.


Leher

: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP tidak


meningkat.

Thorak
Paru-paru

Inspeksi

: Statis, dinamis simetris, retraksi -/-

Auskultasi

: Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-).

Perkusi

: Sonor pada kedua lapangan paru

Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat

Auskultasi

: HR: 116 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal, bising (-)

Palpasi : Thrill tidak teraba

Perkusi

: redup, batas jantung dalam batas normal

Abdomen

Inspeksi

: datar

Auskultasi

: Bising usus normal


Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit
perut kembali lambat < 3 detik, nyeri tekan di epigastrium

Perkusi

: Timpani, shifting dullness (-)

Lipat paha dan genitalia : Pembesaran KGB (-), eritema perianal (-),
prolaps ani (-)

Ekstremitas

: Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-),


Bercak merah di kedua tungkai dan lengan,
nyeri di pergelangan sendi kaki

Pemeriksaan Neurologis

Fungsi motorik

Pemeriksaan

Tungkai

Tungkai

Kanan
Kiri
Luas
Luas
+5
+5
Eutoni
Eutoni
+ normal
+ normal
: Dalam batas normal

Gerakan
Kekuatan
Tonus
Klonus
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Fungsi sensorik

Fungsi nervi craniales : Dalam batas normal

GRM

D.

Lengan

Lengan

Kanan
Luas
+5
Eutoni

Kiri
Luas
+5
Eutoni

+ normal
-

+ normal
-

: Kaku kuduk tidak ada


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hematologi ( IGD 12-07-2016 Pukul 21:31)


Hb

: 10,2 g/dl (11,3-14,1 g/dl )

Eritrosit

: 3,67 x10 mm3/jam (4,40-4,48 x106 mm3)

Leukosit

: 11.800/mm3 (6.000-17.500 /mm3)

Ht

: 33 vol% (37-41 vol%)


7

Trombosit

: 401.000/mm3 (217.000-497.000 /mm3)

Hitung jenis

: 0/1/64/28/8 (0-1/1-6/50-70/20-40/2-8 mm3)

Warna urin: Kuning (Kuning)

E.

D.

Kejernihan

: Agak keruh (Jernih)

Protein

: Positif 1 (Negatif)

Darah

: Positif ++ (Negatif)

Eritrosit

: 20-22 LPB (0-1 LPB)

Silinder

: Hyaline ++ (Negatif)

DIAGNOSIS BANDING

Purpura Henoch-Schonlein

Imune Trombositipenic Purpura (ITP)

DIAGNOSIS KERJA

D.

Purpura Henoch-Schonlein

PENATALAKSANAAN

Kortikosteroid diberikan jiks ditemukan nyeri perut hebat, perdarahan


saluran cerna, purpura yang persisten, dan gangguan ginjal progresif

E.

Metilprednisolon tablet 4 mg, dosis 2,5-4 mg/kgBB/hari (po)

Sukralfat syrup 2x1 cth

Paracetamol 3 x 250 mg prn

RENCANA PEMERIKSAAN?
Pemeriksaan darah rutin, elektrolit?

F.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

G.
Tanggal
15-7-2016

FOLLOW UP?
Keterangan
S : Keluhan : BAB cair (+) 1x, cair > ampas, lendir (+), darah (-),
muntah (+) tiap habis makan, isi apa yang dimakan banyaknya
gelas belimbing, demam (-).
O : Sense : CM N : 108x/menit RR : 24x/menit T: 36,8oC
Kepala: UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, kering (-)
Thoraks: simetris, retraksi (-)
Pulmo : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Cor : HR = 108x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, lemas, BU (+) meningkat, hepar/lien tidak teraba,
cubitan kulit perut kembali cepat
Ekstremitas : akral dingin tidak ada, CRT <3
Hasil pemeriksaan feses rutin: (14 Juli 2016 pukul 17.22)
-

Warna: hijau

Konsistensi: cair

Amoeba: negatif

Eritrosit: 2-4 /lp

Leukosit: 0-1/lp

Bakteri: positif

Jamur: Negatif

Telur cacing: negatif

Sisa makanan (karbohidrat, protein, lemak): negatif

Darah samar: positif

Hasil pemeriksaan darah rutin: (14 Juli 2016 pukul 17.22)


-

Hb: 6,8 g/dl

- Eritrosit: 2,70 x10 mm3/jam

Leukosit: 12.000/mm3

- Ht: 22 vol%

Trombosit: 321.000/mm3

- Hitung jenis: 0/0/51/37/12

Retikulosit 3,5 (0,5 1,5)

MCV: 80,7 fl (81-95)

- MCH: 25 pg (25-29)

MCHC: 31 g/Dl (29-31)

- LED: 14 (<15)

10

Besi: 63 g/L (61-157)

- TIBC 64 g/L (112-346)

Calsium: 7,2 mg/dl (8,4 10,4)

Natrium: 134 mEq/L (135-155)

Kalium: 1,9 mEq/L (3,5-5,5)

Feritin: 651.90 ng/ml (13-400 ng/ml)

Gambaran Pemeriksaan Darah Tepi:


-

Eritrosit: makrositik, hipokrom

Leukosit: jumlah meningkat, bentuk normal

Trombosit: jumlah cukup, penyebaran merata, bentuk normal

Kesan: gambaran anemia mikrositik hipokrom disertai


leukosistosis

A : Diare akut e.c susp. infeksi bakteri dengan dehidrasi ringansedang (terehidrasi) + marasmus kondisi III + anemia + hipokalemia
+ hipokalsemia
P : - IVFD D 12,5 +KCL 20 mg gtt 25 x/m mikro
- Tranfusi PRC 1 x 120 cc
- ca glukonas: 3 cc D5% 20 cc habis dalam 30 menit/ 8 jam
- zinc syrup 1 x 20 mg
- oralit 100cc tiap BAB cair atau muntah
- F-75 4 x 50 cc
- Resomal 30 cc/ BAB cair atau muntah
Keterangan :
D 12,5 600 cc /24 jam 75 kkal dan F-75 4 x 50 cc 150 kkal
16-7-2016

(target 9,6 x 100 kkal 960 kkal/hari).


S : Keluhan : BAB cair (+) 1x, cair > ampas, lendir (+), darah (-),
muntah (+) tiap habis makan, isi apa yang dimakan banyaknya
gelas belimbing, demam (-).
O : Sense : CM N : 104x/menit RR : 22x/menit T: 36,6oC
Kepala: UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, kering (-)
Thoraks: simetris, retraksi (-)
Pulmo : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)

11

Cor : HR = 108x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)


Abdomen: datar, lemas, BU (+) meningkat, hepar/lien tidak teraba,
cubitan kulit perut kembali cepat
Ekstremitas : akral dingin tidak ada, CRT <3
Hasil pemeriksaan darah dan elektrolit: (16 Juli 2016 pukul 14.26)
-

Hb: 9,8 g/dl

- Eritrosit: 3,10 x10 mm3/jam

Leukosit: 12.000/mm3

- Ht: 24 vol%

Trombosit: 321.000/mm3

- Hitung jenis: 0/0/51/37/12

Calsium: 7,6 mg/dl (8,4 10,4)

Natrium: 135 mEq/L (135-155)

Kalium: 2,4 mEq/L (3,5-5,5)

Klorida: 103 mmol/L (96-106)

A : Diare akut e.c susp. infeksi bakteri dengan dehidrasi ringansedang (terehidrasi) + marasmus kondisi III + anemia + hipokalemia
+ hipokalsemia
P : - IVFD D 12,5 +Kcl 20 mg gtt 25 x/m mikro
- Tranfusi PRC 1 x 120 cc
- ca glukonas: 3 cc D5% 20 cc habis dalam 30 menit/ 8 jam
- zinc syrup 1 x 20 mg
- oralit 100cc tiap BAB cair atau muntah
- F-75 4 x 50 cc
17-7-2016

- Resomal 30 cc/ BAB cair atau muntah


S : Keluhan : BAB cair (+) 1x, cair > ampas, lendir (+), darah (-),
muntah (+) tiap habis makan, isi apa yang dimakan banyaknya
gelas belimbing, demam (-).
O : Sense : CM N : 104x/menit RR : 22x/menit T: 36,6oC
Kepala: UUB cekung (-), mata cekung (-), air mata +/+, kering (-)
Thoraks: simetris, retraksi (-)
Pulmo : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Cor : HR = 108x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, lemas, BU (+) meningkat, hepar/lien tidak teraba,

12

cubitan kulit perut kembali cepat


Ekstremitas : akral dingin tidak ada, CRT <3
Hasil pemeriksaan elektrolit: (17 Juli 2016 pukul 14.26)
-

Hb: 11,1 g/dl

- Eritrosit: 3,10 x10 mm3/jam

Leukosit: 12.000/mm3

- Ht: 23 vol%

Trombosit: 311.000/mm3

- Hitung jenis: 0/0/51/37/12

Calsium: 8,5 mg/dl (8,4 10,4)

Natrium: 135 mEq/L (135-155)

Kalium: 3,8 mEq/L (3,5-5,5)

Klorida: 103 mmol/L (96-106)

A : Diare akut e.c susp. infeksi bakteri dengan dehidrasi ringansedang (terehidrasi) + marasmus kondisi III
P : - IVFD D 12,5 gtt 25 x/m mikro
- zinc syrup 1 x 20 mg
- oralit 100cc tiap BAB cair atau muntah
- F-75 4 x 50 cc
- Resomal 30 cc/ BAB cair atau muntah

13

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi
Purpura

Henoch-Schnlein

merupakan

pe-nyakit

autoimun

(IgA

mediated)berupa hiper-sensitivitas vaskulitis, paling sering ditemukan pada anakanak. Merupakan sindrom klinis ke-lainan infl amasi vaskulitis generalisata
pembu-luh darah kecil pada kulit, sendi, saluran cerna, dan ginjal, yang ditandai
dengan lesi kulit spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis, artralgia,
nyeri abdomen atau perdarahan saluran cerna, dan kadang-kadang disertai nefritis
atau hematuria.
3.2 Epidemiologi
Rata-rata 14 kasus per 100.000 anak usia seko-lah; prevalensi tertinggi
pada usia 2-11 tahun (75%); 27% kasus ditemukan pada dewasa, jarang
ditemukan pada bayi. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan
(rasio 2 :1)
3.3 Faktor Risiko
Beberapa kondisi yang diduga berperan yaitu infeksi Streptococcusgrup A (2050%), Mycoplasma, virus Epstein Barr, virus Herpes Simplex, Parvovirus B19,
Coxsackievi-rus, Adenovirus, measles, mumps; Vaksinasi (varicella, rubella,

14

Hepatitis B), dan Lingkungan: alergen makanan, obat-obatan, pestisida, paparan


terhadap dingin, serta gigitan serangga
3.4 Etiologi
Sampai saat ini masih belum diketahui pasti, IgA diduga berperan penting,
ditandai dengan peningkatan konsentrasi IgA serum, kompleks imun, dan deposit
IgA pada dinding pembuluh darah, dan mesangium ginjal.
3.5 Patofisiologi
3.6 Manifestasi Klinis
Pada 1/2 - 2/3 kasus pada anak ditandai de-ngan infeksi saluran napas atas yang
muncul 1-3 minggu sebelumnya berupa demam ri-ngan dan nyeri kepala.
Artralgia dan artritis ditemukan pada 68-75% kasus dan 25% nya merupakan
keluhan penderita saat datang berobat. Timbul mendahului kelainan kulit (1-2
hari) terutama mengenai lutut dan pergelangan kaki, dapat pula mengenai
pergelangan tangan, siku, dan persen-dian jari tangan. Sendi-sendi bengkak dan
nyeri, bersifat sementara dan tidak menimbulkan deformitas yang menetap.
Kelainan kulit ditemukan pada 95-100% kasus, 50%nya merupakan keluhan
penderita saat datang berobat; berupa macular rash simetris terutama di kulit yang
sering terkena tekanan yaitu bagian belakang kaki, bokong, dan lengan sisi ulna.
Dalam 24 jam makula berubah men-jadi lesi purpura, mula-mula berwarna merah,
lambat laun berubah menjadi ungu, kemudian coklat kekuning-kuningan lalu
menghilang, dapat timbul kembali kelainan kulit baru. Kelainan kulit dapat pula
ditemukan di wajah dan tubuh, dapat berupa lesi petekie dan ekimotik, dapat
disertai rasa gatal (pruritic rash) Keluhan perut ditemukan pada 35-85% kasus,
biasanya timbul sesudah kelainan kulit (1-4 minggu sesudah onset). Nyeri perut
dapat berupa kolik abdomen di periumbilikal, di-sertai mual dan muntah (85%).
Pada 2-3% ka-sus dapat ditemukan intususepsi ileoilial atau ileokolonal. Diare
berdarah dapat menyertai pruritic rash. Pada 20-50% kasus ditemukan
angioedema wajah (kelopak mata, bibir) dan ekstremitas (punggung tangan dan
kaki), kelainan ginjal ditemukan pada 50% kasus anak yang lebih besar dan 25 %

15

ditemukan pada anak usia < 2 tahun; < 1 % berkembang menjadi gagal ginjal.
Biasanya terjadi setelah 3 bulan onsetpenyakit atau 1 bulan setelah onset ruam
kulit. Adanya kelainana kulit yang persis-ten sampai 2-3 bulan biasanya
berhubungan dengan nefropati atau penyakit ginjal berat. Mungkin ditemukan
hematuri dengan pro-teinuri derajat ringan sampai berat; dapat ter-jadi sindrom
nefrotik. Risiko nefritis meningkat pada usia onsetdi atas 7 tahun, lesi purpura
menetap, keluhan abdomen yang berat dan penurunan faktor XIII. Jarang terjadi
oliguri dan hipertensi. Kelainan skrotum menyerupai testicular torsion; edema
skrotum dapat terjadi pada awal penyakit (2-35%). Kelainan susunan saraf pusat
dan paru-paru jarang terjadi.
3.7 Diagnosis
3.7.1. Anamnesis
3.7.2. Pemeriksaan Fisik

3.7.3. Pemeriksaan Laboratorium


A. Kriteria American College of Rheumato-logy 1990:
Bila memenuhi minimal 2 dari 4 gejala, yaitu:

Palpablepurpura non trombositopenia

Onset gejala pertama < 20 tahun

Bowel angina

Pada biopsi ditemukan granulosit pada dinding arteriol atau venula

B. Kriteria European League Against Rheu-matism (EULAR) 2006 dan


Pediatric Rheu-matology Society (PreS) 2006

Palpablepurpura harus ada

Diikuti minimal satu gejala berikut: nyeri

perut difus, deposisi IgA yang predomi-nan (pada biopsi kulit), artritis
akut dan
16

kelainan ginjal (hematuria dan atau pro-teinuria)

3.8 Tatalaksana
3.8.1. Farmakologi
Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan golongan NSAIDs seperti
ibuprofen atau parasetamol 10 mg/kgBB. Pertimbangkan pemberian
kortikosteroid pada kondisi sangat berat seperti sindrom nefrotik menetap,
edema, perdarahan salu-ran cerna, nyeri abdomen berat, keterlibatan
susunan saraf pusat dan paru. Lama pembe-rian berbeda-beda, Faedda
menggunakan metilprednisolon 250-750 mg/hari/iv selama 3-7 hari
dikombinasikan dengan siklofosfamid 100-200 mg/hari untuk fase akut
HSP yang berat; dilanjutkan dengan prednison oral 100-200 mg selang
sehari dan siklofosfamid 100-200 mg/hari selama 30-75 hari sebelum
siklofosfamid dihentikan langsung dan taper-ing off steroid hingga 6
bulan.
3.8.2. Non Farmakologi

17

3.9 Komplikasi
3.10 Prognosis

Prognosis baik pada sebagian besar kasus, sembuh pada 94% kasus anak-anak dan
89% kasus dewasa (beberapa kasus memerlu-kan terapi tambahan). Rekurensi
dapat terjadi pada 10-20% kasus, umumnya pada anak yang lebih besar dan
dewasa; < 5% penderita berkembang menjadi HSP kronis. Keluhan nyeri perut
pada sebagian besar penderita bia-sanya sembuh spontan dalam 72 jam.

18

BAB IV
ANALISIS KASUS

DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Identitas Medis Agus Sumaja
    Identitas Medis Agus Sumaja
    Dokumen5 halaman
    Identitas Medis Agus Sumaja
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Konj. Bakteri 1-4
    Konj. Bakteri 1-4
    Dokumen20 halaman
    Konj. Bakteri 1-4
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Difteri
    Laporan Kasus Difteri
    Dokumen19 halaman
    Laporan Kasus Difteri
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Mini Project Cover
    Mini Project Cover
    Dokumen10 halaman
    Mini Project Cover
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • SIndrom Horner JOAS
    SIndrom Horner JOAS
    Dokumen24 halaman
    SIndrom Horner JOAS
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • KASUS-DIFTERI
    KASUS-DIFTERI
    Dokumen23 halaman
    KASUS-DIFTERI
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Referat MG Ayu Ariesta
    Referat MG Ayu Ariesta
    Dokumen24 halaman
    Referat MG Ayu Ariesta
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Case Ina Mata
    Case Ina Mata
    Dokumen6 halaman
    Case Ina Mata
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Short Case Aiman
    Short Case Aiman
    Dokumen5 halaman
    Short Case Aiman
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Form 1 B Data Muhammad Randi Akbar
    Form 1 B Data Muhammad Randi Akbar
    Dokumen1 halaman
    Form 1 B Data Muhammad Randi Akbar
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • KASUS-DIFTERI
    KASUS-DIFTERI
    Dokumen23 halaman
    KASUS-DIFTERI
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • KASUS-DIFTERI
    KASUS-DIFTERI
    Dokumen23 halaman
    KASUS-DIFTERI
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Skoring Morisky Medicationn Adherence Scale Fix
    Skoring Morisky Medicationn Adherence Scale Fix
    Dokumen5 halaman
    Skoring Morisky Medicationn Adherence Scale Fix
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Kematian
    Laporan Kasus Kematian
    Dokumen66 halaman
    Laporan Kasus Kematian
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Asalamualaikum Dokter
    Asalamualaikum Dokter
    Dokumen1 halaman
    Asalamualaikum Dokter
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • M Randi Unsri
    M Randi Unsri
    Dokumen4 halaman
    M Randi Unsri
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • PL 6 Juni 2016
    PL 6 Juni 2016
    Dokumen6 halaman
    PL 6 Juni 2016
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa STR
    Surat Kuasa STR
    Dokumen3 halaman
    Surat Kuasa STR
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • PR
    PR
    Dokumen6 halaman
    PR
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Case Thalassemia
    Case Thalassemia
    Dokumen22 halaman
    Case Thalassemia
    maniezbed
    100% (3)
  • Akbar Phs
    Akbar Phs
    Dokumen12 halaman
    Akbar Phs
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Case Thalassemia
    Case Thalassemia
    Dokumen22 halaman
    Case Thalassemia
    maniezbed
    100% (3)
  • Anemia Pada Orang Dewasa
    Anemia Pada Orang Dewasa
    Dokumen14 halaman
    Anemia Pada Orang Dewasa
    Mitaberkah
    Belum ada peringkat
  • Status Boyke
    Status Boyke
    Dokumen6 halaman
    Status Boyke
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Soal Box D
    Soal Box D
    Dokumen3 halaman
    Soal Box D
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • OSCE
    OSCE
    Dokumen1 halaman
    OSCE
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Case PHSKL
    Case PHSKL
    Dokumen19 halaman
    Case PHSKL
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Acara (1) DFT
    Acara (1) DFT
    Dokumen2 halaman
    Acara (1) DFT
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat
  • Bimbingan Pucat
    Bimbingan Pucat
    Dokumen13 halaman
    Bimbingan Pucat
    Muhammad Randi Akbar
    Belum ada peringkat