Kesehatan Masyarakat Dunia Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan pembatasan pada emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim yang rencaanya akan diperkenalkan pemerintahannya minggu depan juga akan membantu mengatasi ancaman terhadap kesehatan bangsa. "Kami tidak harus memilih antara kesehatan perekonomian dan kesehatan anak-anak kami. Sebagai presiden dan sebagai orang tua , saya menolak mentakdirkan anak-anak pada planet yang tidak bisa perbaiki , " ujar Obama di Pusat Medis Anak Nasional, Washington akhir pekan ini. Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA) dijadwalkan mengumumkan rencana pembatasan emisi karbon dari pembangkit listrik AS pada 2 Juni. Menurut orang-orang yang akrab dengan proposal, dua regulasi tersebut akan bertujuan mengurangi gas rumah kaca sebanyak 25 persen selama 15 tahun. Pidato Obama ini merupakan bagian dari upaya Gedung Putih untuk membingkai debat aturan baru dalam hal pribadi, menempatkan perubahan iklim sebagai isu yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika Serikat. Kerugian perubahan iklim, kata Obama, dapat diukur dalam hilangnya kehidupan dan mata pencaharian, rumah dan bisnis serta harga yang lebih tinggi untuk makanan, asuransi dan pembangunan kembali. Obama menggelar pidatonya setelah bertemu dengan anak-anak yang sedang dirawat di rumah sakit karena asma, yang diperparah oleh polusi udara. Sebagai bagian dari kampanye untuk membangun dukungan untuk aturan, yang akan diresmikan oleh EPA, dia berencana membicarakan inisiatif selama konferensi via telpon dengan American Lung Association dan kelompok kesehatan umum lainnya . Para ilmuwan dan dokter meningkatkan hubungan antara kenaikan alergi, asma dan penyakit pernapasan lainnya dengan kadar karbon dioksida di atmosfer yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine edisi September 2011 menemukan bahwa pengobatan gawat darurat untuk anak-anak terkait asma
di rumah sakit cenderung meningkat pada 2020 ketika perubahan iklim menyebabkan konsentrasi ozon di permukaan tanah lebih tinggi. Penulis: Bloomberg / WYU/FER Sumber: Investor Daily