Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A.

PENGANTAR
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomr 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang

merupakan pengganti Undang-undang 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan
mengenai Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, Demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa Desa berwenang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk
dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi
yang berkembang di Desa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 , serta Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 66 Tahun 2007 tentang Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 6 Tahun 2009
tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa, maka wajib Desa diwajibkan menyusun Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMDes ) untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun dan
Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes ) untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun sebagai
satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan kabupaten secara partisipatif dan transparan.
RKPDes adalah Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 ( satu )
Tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDes, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan supra Desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat/bencana alam.
Sebagai Rencana trategis pembangunan tahunan Desa, RKPDes merupakan dokumen perencanaan
pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh BPD sebagai lembaga yang
bertanggungjawab di Desa. RKPDes merupakan satu satunya pedoman atau acuan pelaksanaan
pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukan dalam
APBDes tahun anggaran bersangkutan.
B.
1.

Landasan Hukum
Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Penetapan Undang
Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah

undang Darurat Nomor 3

Tingkat II di Kalimantan 9 Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 352) sebagai Undang-undang (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
1

2.

Nomor 1820 ).
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

3.

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

4.

Republik Indonesia Nomor 4421);


Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintahan Pengganti Undangundang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 4493) yang telah ditetapkan
dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

5.

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548)


Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan

6.

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);


Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

7.
8.

2005-2025;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemeritah

Antara

Pemerintah,

Pemerintah

Daerah

Propinsi

dan

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
9.

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);


Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;


10. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan
Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 6 tahun 2007 tentang Keuangan Desa;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Daearah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pedoman Perencanaan
Pembangunan Desa
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 7 Tahun 2009 tentang RPJM Kabupaten Sanggau;
16. Peraturan Desa Entikong No.1 Tahun 2012 tentang RPJMDes Entikong Tahun 2012-2016;

C.

TUJUAN DAN MANFAAT


Adapun maksud disusun Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes ) Desa Entikong

Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau ini adalah :


a. Menyediakan Dokumen Pembangunan Desa yang merupakan kerangka acuan bagi Pemerintah
Desa dan BPD dalam melaksanakan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes).
2

b. Agar Desa mempunyai dokumen perencanaan pembangunan Desa yang berkekuatan hukum
tetap.
c. Sebagai dasar kegiatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan lainnya yang
dilaksanakan di Desa.
a. Untuk menjamin kesinambungan pembangunan pada tingkat Desa;
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan di Desa;
c. Untuk menampung aspirasi masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang prioritas dan dipadukan
dengan RPJMDes yang telah disusun untuk waktu 5 Tahun.
d. Untuk Mendorong partisipasi dan swadaya masyarakat.
D.

VISI dan MISI.


1.

VISI
Terciptanya rasa ketentraman dan kerukunan di antara masyarakat dalam rangka kebersamaan

dalam membangun dan membawa kehidupan yang lebih baik di wilayan Desa Entikong.
1) Nilai Nilai Yang Melandasi :
a) Selama bertahun tahun Desa Entikong menyandang gelar sebagai Desa Ktegori kurang
berkembang. Sebuah sebutan yang masih kurang membanggakan padahal sumber daya
yang ada cukup memadai, hanya saja penanganannya kurang maksimal.
b) Sebagian besar warga petani dan buruh juga ada yang memelihara hewan ternak meski
dalam sekala kecil, biasanya hanya digunakan untuk secara lokal dan jangka
pendek/dalam lingkungan.
2) Makna Yang terkandung
a) Terwujudnya peran pemerintah dalam mewujudkan Desa Entikong yang mandiri secara
ekonomi.
b) Desa Entikong adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensinya dalam
sistem pemerintahan di wilayah Desa Entikong.
c) Mandiri adalah suatu kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif, dan partisipatif
sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
d) Pertanian, sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian, sehingga tidak akan
terjadi rawan pangan di Desa Entikong.
e) Peningkatan Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Politik yang Berbudaya : Terkandung
didalamnya pentingnya Pendidikan dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,
kualitas kesehatan serta politik praktis yang selama ini masih rendah. Dengan Pendidikan
diharap Ekonomi, Kesehatan dan Politik yang dikenal masyarakat selama ini akan dapat
termanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab demi pembangunan Desa ke depan.
f) Dalam Mencapai Kesejahteraan Masyarakat Yang Adil dan Makmur : Adalah bila
Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Politik sudah meningkat apalagi sudah berbudaya
dalam artian masyarakat sudah sadar terhadap pendidikan sebagai upaya untuk
3

peningkatan kualitas hidup yang bertanggung jawab serta berbudaya terhadap sosial dan
lingkungan. Maka dengan sendirinya apa yang dicita-citakan selama ini adalah tidak ada
lain seluruh masyarakat Desa Entikong khususnya dan umumnya kecamatan Entikong
mencapai kesejahteraan yang adil dan makmur.
2.

MISI
1)

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan buruh dalam mengolah produksi
sendiri

2)

Membuka akses dan meningkatkan sarana serta prasarana guna memperlancar ekonomi
petani dan buruh dalam masyarakat lainnya.

3)

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani dalam mengolah dan


memproduksi hasil pertanian secara maksimal

4)

Meningkatkan kualitas SDM

5)

Pengembangan ekonomi masyarakat pada umumnya

6)

Terciptanya kehidupan yang harmonis antar masyarakat

Misi Desa Entikong merupakan turunan dari Visi Desa Entikong. Misi merupakan tujuan jangka
yang lebih pendek dari visi yang menunjang keberhasilan tercapainya sebuah Visi. Dengan kata lain
Misi Desa Entikong merupakan penjabaran lebih operasional dari Visi. Penjabaran dari Visi ini
diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan lingkungan dimasa yang
akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Entikong.
Dalam meraih

tujuannya,

Desa Entikong

seperti yang

sudah dijabarkan diatas, dengan

mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal. Maka disusunlah Misi Desa
Entikong.

E. Arah dan Program Kerja Pembangunan Desa

1. Meningkatkan dan melanjutkan Pembangunan Infrastruktur dasar jembatan dan jalan antar gang
guna memperlancar angkutan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat dan produktifitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan perangkat Desa Entikong agar dapat berperan dan
berfungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing masing.
3. Meningkatkan kerukunan serta toleransi dalam beragama, sehingga kehidupan yang nyaman
dapat terwujud.
4. Meningkatkan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Entikong, hasil Pembangunan dan
kelembagaan yang ada dapat dipelihara dan dikembangkan dalam perencanaan pembangunan
Desa.
5. Pengembangan Agrobisnis berbasis kelompok.
6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
7. Meningkatkan sarana dan prasarana Agama.
8. Meningkatkan Mutu dan Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
9. Memperluas dan Meningkatkan mutu Infrastruktur Pertanian Desa.
10. Meningkatkan dan Memperluas Jaringan Kerja Sama Pemerintahan dan Non-Pemerintah.

BAB II
GAMBARAN UMUM
5

A. Latar Belakang
1. Kondisi geografis :
1.1. Batas-batas Desa :
Sebelah Utara berbatas dengan Serawak (Malaysia Timur)
Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Nekan Kec. Entikong
Sebelah Timur berbatas dengan Desa Semanget Kec. Entikong
Sebelah Barat berbatas dengan Desa Pala Pasang Kec. Entikong
1.2.
Letak Desa dan Luas Wilayah
Sampai saat ini belum pernah dilakukan pengukuran Letak dan Luas Wilayah oleh Pemerintah Desa
Maupun Kabupaten sehingga tidak diketahui, adapun selama ini hanya menggunakan perkiraan luas
wilayah sekitar 110,98 KM.
Jarak Pusat Pemerintahan Desa Ke :
Kecamatan

: 100 M

Kabupaten

: 150 Km

Propinsi

: 275 Km

B. Pemerintahan Desa
Desa Entikong terdiri dari Delapan (8) Dusun dan dua puluh delapan ( 28 ) RT, dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Desa Entikong dipimpin oleh Kepala Desa yang dibantu Aparat Pemerintah Desa serta didampingi
oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Didalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sehari-hari, Pemerintah Desa juga juga dibantu oleh lembaga
Kemasyarakatan antara lain PKK Desa,Kader Posyandu lembaga Adat ( Ketua Adat ) dan Organisasi
Kemasyarakatan lainnya, adapun Nama Aparat Pemerintahan Desa dan lembaga Kemasyarakatan adalah sebagai
berikut :
a.

Perangkat Desa Entikong

PERANGKAT DESA
ENTIKONG
Raden Nurdin

NO

JABATAN

NO.KPTS

TANGGAL

OLEH

Kepala Desa

01 Tahun 2012

13/01/2012

Bupati

Joko

Sekretaris Desa

05 Tahun 2015

06/03/2015

Kades

Yeni

Kasi Pemerintahan

03 Tahun 2015

04/02/2015

Kades

R.A. Intan

Kasi Pembangunan

03 Tahun 2015

04/02/2015

Kades

Antonius Anis

Plh. Kaur Umum

03 Tahun 2015

04/02/2015

Kades

Antonius Yulius Y.

Kaur Keuangan

03 Tahun 2015

04/02/2015

Kades

Muh. Nil Asril

Staf IT

04 Tahun 2015

08/02/2015

Kades

Samsul Bahrun

Kadus Entikong

01 Tahun 2015

19/01/2015

Kades

Sartono

Kadus Sontas

01 Tahun 2015

19/01/2015

Kades

10

Budi

Kadus Serangkang

140/17/PEM

30/03/2015

Kades

11

Sumanto

Kadus Merau

01 Tahun 2015

19/01/2015

Kades

12

Yakobus

Kadus Peripin

01 Tahun 2015

19/01/2015

Kades

13

Muh. Ibrahim

Kadus Entikong Tapang

01Tahun 2015

19/01/2015

Kades

14

Sopyan

Kadus Entikong Benuan

01 Tahun 2015

19/01/2015

Kades

15

Cang

Kadus Serangkang Raya

140/17/PEM

30/03/2015

Kades

b.

No.

Daftar Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) ENTIKONG


ANGGOTA BPD
ENTIKONG

JABATAN

NO.KPTS

TANGGA
L

OLEH

Ketua

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Wakil Ketua

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Abang Samsumen

Lena

Syamsul

Sekretaris

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Jainudin Sumardi

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Samping

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Otiman

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Antonius Moses

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Martinus

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

Imam Yun A. Mutalib

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

10

Flansius Ongky

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

11

Daniel

Anggota

118 Tahun 2013

11/12/2013

Bupati

c.

No.

Ketua Adat Desa Entikong

Ketua Adat

Jabatan

No. Kpts

Tanggal

Oleh

Alpian

Ketua Adat Dsn. Entikong

Kades

Dinan

Ketua Adat Dsn. Sontas

Kades

Lamat

Ketua Adat Dsn. Serangkang

Kades

Jabol

Ketua Adat Dsn. Peripin

Kades

Jamiat

Ketua Adat Dsn. Merau

Kades

d.

Ketua Rukun Tetangga ( RT ) Desa Entikong

No.

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Ade Sunardi
Ade Alhata
Samsu Rahman
Ab. Abdul Sani
M. Zaikan
Habe A. Gani
Abdurahman
Basirun
M.Lorong
Muh. Sodiq Nurfat
Triswansyah
Markus Nam
Agnatius Along
Remegius Rinto

Jabatan

No. Kpts

Ketua RT 01 Entikong
Ketua RT 02 Entikong
Ketua RT 03 Entikong
Ketua RT 04 Entikong
Ketua RT 05 Entikong
Ketua RT 01 Entikong Tapang
Ketua RT 02 Entikong Tapang
Ketua RT 01 Entikong Benuan
Ketua RT 02 Entikong Benuan
Ketua RT 03 Entikong Benuan
Ketua RT 04 Entikong Benuan
Ketua RT 01 Sontas
Ketua RT 02 Sontas
Ketua RT 03 Sontas
7

01 Tahun 2012
03 Tahun 2013
01 Tahun 2012
01 Tahun 2012
140/01/PEM
140/07/PEM
140/07/PEM
01 Tahun 2012
01 Tahun 2012
02 Tahun 2013
18 Tahun 2012
12 Tahun 2013
12 Tahun 2013
18 Tahun 2012

Tanggal

Oleh
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

e.

Jeing
Zakaria
Es Parman
Donius
Hendri Col
Sater
Eko Hartoyo
Engket
Sucipto
Benidiktus
Stepanus Bangkut
Jakem
Nurul Hadi
Pipit Setiadi

Ketua RT 04 Sontas
Ketua RT 05 Sontas
Ketua RT 06 Sontas
Ketua RT 01 Serangkang
Ketua RT 02 Serangkang
Ketua RT 01 Serangkang Raya
Ketua RT 02 Serangkang Raya
Ketua RT 01 Merau
Ketua RT 02 Merau
Ketua RT 03 Merau
Ketua RT 01 Peripin
Ketua RT 02 Peripin
Ketua RT 03 Peripin
Ketua RT 04 Peripin

18 Tahun 2012
12 Tahun 2013
18 Tahun 2012
18 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
140/02/PEM
140/03/PEM
140/04/PEM
16 Tahun 2012
16 Tahun 2012
140/01/PEM

Kader Posyandu Desa Entikong

No

DUSUN

JENIS
JABATAN
KELAMIN
4
5
P
Kader Posyandu

NAMA

1
1

2
Entikong

3
Jumiati

Entikong

Mala Karmila

Kader Posyandu

Entikong

Norizan

Kader Posyandu

Entikong

Juniarti

Kader Posyandu

Entikong

Nanik

Kader Posyandu

Entikong

Nanik Irawani

Kader Posyandu

Sontas

Rika Diana

Kader Posyandu

Sontas

Lina

Kader Posyandu

Sontas

Monika Karliana

Kader Posyandu

10

Sontas

Ignasius Along

Kader Posyandu

11

Sontas

Bernadus Baito

Kader Posyandu

12

Sontas

Padelis

Kader Posyandu

13

Sontas

Stefanus Zakaria

Kader Posyandu

14

Serangkang

Nani

Kader Posyandu

15

Serangkang

Cang

Kader Posyandu

16

Serangkang

Jules

Kader Posyandu

17

Serangkang

Size

Kader Posyandu

18

Serangkang

Motriana

Kader Posyandu

19

Peripin

Monika Uwit

Kader Posyandu

20

Peripin

Vera Wati

Kader Posyandu

21

Peripin

Rohana

Kader Posyandu

22

Peripin

Paulina Norraini

Kader Posyandu

23

Peripin

Toedora Teteng

Kader Posyandu

24

Peripin

Seia

Kader Posyandu

Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades

f.

25

Peripin

Yohana Eti

Kader Posyandu

26

Merau

Mariawati

Kader Posyandu

27

Merau

Bungawati

Kader Posyandu

28

Merau

Lusiana

Kader Posyandu

29

Merau

Sumarno

Kader Posyandu

30

Merau

Alek

Kader Posyandu

Pengelola dan Tutor PAUD Desa Entikong

No.

g.

Nama

Pengelola

Oleh

1.

Paud Mandiri

Arsinah Sumitro

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

2.

Paud Seminari

Suster Theodorin

Faroki Kepastoran Entikong

3.

Paud Terpadu

Verawati

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kondisi Tanah

Pada umumnya Desa Entikong memiliki struktur tanah berbukit bukit dan lembah serta
memiliki dataran rendah dengan sepanjang Sungai Sekayam, terdiri dari daerah kering (Lahan
Kering ) dan sedikit daerah basah ( Sawah ), serta tidak termasuk daerah Rawan Gempa dan Rawan
Longsor.
h.

Kondisi Sungai

Sungai Sekayam yang sehari-harinya berfungsi sebagai sumber air minum dan mandi, serta
sebagai alat Transpotasi sungai yang menghubungkan Dua ( 2 ) Dusun Serangkang dan Merau .
selain mengandalkan air sungai di beberapa tempat ada juga menggunakan sumur bor sebagai
sumber air bersih dan mandi.
i.

Lahan Hutan

Kondisi hutan di Desa Entikong luas hutan yang kondisinya baik + 1.092 Ha, luas hutan
produksi yang sudah siap diambil hasilnya tahun ini seluas 2.25 Ha. Luas hutan di Dusun Entikong,
Dusun Entikong Tapang, dan Dusun Entikong Benuan + 109 Ha, Dusun Sontas + 237 Ha,Dusun
Serangkang dan Dusun Serangkang Raya 194 +, Dusun Merau + 328 Ha, dan Dusun Peripin + 113
Ha, sebagian hutan tersebut telah di tanami kelapa sawit oleh Perusahaan PT. BKP yang mempunyai
lahan untuk kelapa sawit + 386,02 Ha yang tesebar di empat dusun, yaitu Dusun Sontas, Dusun
Serangkang, Dusun Serangkang Raya, dan Dusun Merau. Disamping hutan produksi di Desa
Entikong terdapat Hutan Lindung + 91 Ha yang terletak di Sungai Entikong / Gunung Entetek.
j. Lahan Pertanian
. Pertanian tanaman pangan dengan luas sawah irigasi 35 ha, Irigasi setengah tehnis 15 ha,
Irigasi Tadah Hujan 80 Ha. sehingga keseluruhan sebesar 130 ha sawah dengan kepemilikan sawah
menurut kelas usaha sawah irigasi 65 orang. Dengan potensi irigasinya melalui sungai dan Tadah
Hujan. Hasil padi sawah 0,5 ton/ha sedangkan padi ladang 0,3 ton/ha. Sarana pertanian yang ada
baru Gilingan padi sejumlah 4 buah. Saluran irigasi 1 buah untuk mengairi 50 ha lahan.
2. Gambaran Umum Demografis
9

a.

Pemerintahan Desa, dan Jumlah Penduduk

Desa Entikong terdiri dari Delapan ( 8 ) Dusun yaitu :

NO

JUMLAH
KK

NAMA DUSUN

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

L+P

Dusun Entikong

406

793

814

1607

Dusun Entikong Tapang

104

204

187

391

Dusun Entikong Benuan

230

549

369

918

Dusun Sontas

340

601

596

1197

Dusun Peripin

151

293

304

596

Dusun Merau

173

335

472

808

Dusun Serangkang

77

197

136

333

Dusun Serangkang Raya

85

168

153

321

1566

3140

3031

6171

JUMLAH
b. Mata Pencaharian Penduduk
No

Uraian

Jumlah

Petani/Pekebun

1.523 Orang

PNS/TNI/Polri

274 Orang

Pengusaha Kecil dan Menengah

40 Orang

Karyawan Koperasi Simpan Pinjam

3 Orang

Karyawan Perusahaan Pemerintah

c.

Keterangan

Orang

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan

No

URAIAN

JUMLAH

Buta Huruf

2.422

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SLTP

631

Tamat SLTA

492

Strata 1/Diploma IV/Perguruan Tinggi

101

599
1.031

5.276

JUMLAH

d. Jumlah Rumah Sekolah


10

KETERANGAN

Nama

Jumlah

Status
(Terdaftar,
terakredasi)

Kepemilikan

Jumlah
Jumlah
Tenaga
Siswa/
Desa Pengajar

Pemerintah Swasta

PAUD

54

TK

48

SD/Sederajat

45

1.029

SMP/Sederajat

14

317

SMA/Sederajat

27

350

Perguruan Tinggi

18

342

e.

Agama
Agama yang dianut cukup bervariasi, namun selama ini hubungan antar umat beragama
berjalan sangat harmonis, adapun rincian pemeluk agama adalah sebagai berikut:

No

AGAMA

JUMLAH

KETERANGAN

Islam

3.324

Protestan

1.110

Katholik

1.737

Hindu

Budha

5
Jumlah

f.

6.176

Sosial Budaya

NO

Jumlah

Suku

Laki

Perempuan

28

22

SUNDA

MELAYU

1.179

1.167

DAYAK

1.538

1.497

JAWA

163

152

PADANG

103

98

BUGIS

22

17

NTT

10

BATAK

43

34

10

LOMBOK

11

BIMA

15

13

MADURA

12

10

14

BANJAR

11

16

TIONG HUA

18

PALEMBANG
JUMLAH

23
3.154

14
3041

Pada umumnya penduduk Desa Entikong beretnis Dayak, sehingga dalam tatanan adat
istiadat masih cukup kental mewarnai kehidupan social masyarakat, dan sampai saat ini masih
ada tradisi yang masih dipelihara yaitu perkawinan / pernikahan, khitanan,kematian kelahiran
dan lain sebagainya gunanya adalah untuk saling mengikat hubungan kekeluargaan antar
warga. Penyelesaian perkara yang terjadi pada umumnya di selesaikan dengan cara hukum adat
dimulai dari tingkat RT,kemudian ke pengurus adat dan apabila masih tidak dapat di selesaikan
maka dapat melalui hukum positif.
g. Kondisi Ekonomi
Dengan masuknya perusahaan perkebunan sawit kedaerah Desa Entikong, khususnya
Dusun Serangkang, Dusun Serangkang Raya, dan Dusun Merau, serta dengan di gunakan nya
bibit unggul karet untuk karet rakyat dan pengembangan tanaman lada, telah banyak membantu
memperbaiki ekonomi masyarakat desa ,peningkatan ekonomi tersebut membawa kearah
perubahan yang positif hal ini terbukti dengan telah banyak dibangun rumah permanen yang
terbuat dari beton, rata-rata memiliki sepeda motor, pesawat Televisi, Hand Phone, bahkan sudah
ada warga yang memiliki kendaraan roda empat. Dan secara umum pula sudah tidak ada lagi
penduduk yang sulit untuk makan sehari-hari.
Walaupun kondisi ekonomi dan kehidupan sosial sudah jauh mengalami kemajuan
namun tidak bisa pula dihindari masih adanya penduduk yang hidup miskin, pemerintah juga
telah berupaya membantu melalui distribusi Raskin, ada pun jumlah warga miskin sampai 31
Desember 2014 berjumlah 47 KK.

BAB III
PELAKSANAAN RKPDES TAHUN SEBELUMNYA
A.

Pendapatan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Desa

yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban Desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan Desa. Agar pengelolaan keuangan Desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan
masyarakat dan sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel,
partisipasif,serta dilakukan denagn tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku,
salah satu diantaranya sesuai dengan Peratutan Mentri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten sanggau Nomor 6 tahun 2007
tentang Keuangan Desa dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan Riil masyarakat, setiap
12

tahunnya Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) secara partisipasif dan transparan yang proses
penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk
penetapannya. APBDes didalamnya memuat

Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang

pengelolaannya dimulai 1 Januari sampai 31 Desember.


Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Desa yang
merupakan hak Desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa. Perkiraan
pendapat Desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan Desa tahun sebelumnya dengan
perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapat asli Desa, Pendapatan yang
berasal dari Pemerintah dan lain-lain pendapatan Desa yang sah. Adapun asumsi Pendapat Desa Tahun
Anggaran 2015 sebesar Rp 1.514.800,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1
Rincian Pendapatan Desa tahun 2015
Uraian
A. Pendapat Asli Desa

Jumlah
Rp. ................................

Hasil dari Kekayaan Desa

Hasil

dari

swadaya

dan

Rp.............................
Partisipasi

masyarakat

Rp.............................

Pungutan Desa

Rp.............................

Lain-lain pendapatan Desa yang sah

B. Pendapat yang berasal dari Pemerintah

Rp.............................
Rp1.514.800,00
Rp. 650.000.000,00

APB Desa

Bantuan dari Pemerintah Pusat

Bantuan dari Pemerintah Propinsi

Rp 400.000.000,00

Bantuan dari Pemerintah Kabupaten

Rp

Bantuan Bagi Hasil Penyisihan PBB

Rp. 450.000.000,00
Rp

4.800.000,00
10.000.000,00

C. lain-lain pendapatan Desa yang sah.

B.

Hibah
Sumbangan pihak Ketiga
Jumlah Asumsi Pendapatan
Belanja Desa

Rp..........................
Rp..........................
Rp 1.514.800.000,00

Belanja Desa Sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari Rekening Desa yang
merupakan kewajiban Desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Desa. Adapun asumsi Belanja Desa tahun 2015 adalah Rp. 1.514.800.000,00 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 2
13

Asumsi Belanja
Uraian
A. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Jumlah
Rp. 500.000.000,00

B. Pembangunan Desa

Rp. 750.000.000,00

C. Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Rp.

D. Pemberdayaan Kemasyarakatan

Rp. 150.000.000,00

Jumlah Asumsi Belanja


C.

114.800.000,00

Rp. 1.514.800.000,00

Pembiayaan
Pembiayaan Desa Sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Tabel III
Asumsi Pembiayaan
Uraian
A. Penerimaan Pembiayaan

D.

Jumlah
Rp.

- Saldo Tahun lalu ( 2014)

Rp. 1.504.740,00

B. Pengeluaran Pembiayaan.
Jumlah Asumsi Belanja

Rp. Rp. 1.504.740,00

Hambatan pelaksana RKPDES Tahun sebelumnya


Hambatan pelaksana RKPDES Tahun sebelumnya, bukan semata-mata disebabkan oleh internal

Desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi
maupun Pemerintah Pusat. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah
dilakukan identifikasi permasalahan yang menjadi penyebab masalah.
Keberhasilan

program

pembangunan

sangat

tergantung

kepada

Kecermatan

dalam

mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh desa. Apabila identifikasi masalah tepat maka solusi yang
diberikan akan tepat sesuai sasaran yang ditentukan saja akan berdampak langsung kepada masyarakat.
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap kesesuaian
antar program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APBDes tahun sebelumnya dengan
implementasi pelaksanaan yang telah dilaksanakan. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa
catatan masalah sebagai berikut:
1.

Keberhasilan.
a. Pengusuran jalan antara Dusun Entikong dan Sontas
b. Terbangunnya parit lingkungan di Dusun Entikong Tapang
c. Terbangunnya jalan rabat beton kuburan di Dusun Serangkang
d. Terbangunnya jembatan di Dusun Sontas
e. Pembuatan jalan rabat beton di Dusun Entikong Benuan
f. Parit lingkungan di Dusun Serangkang Raya
14

g. Parit lingkungan di Dusun Merau


h. Pembuatan jalan rabat beton di Dusun Peripin
i. Terlaksananya Realisasi Keuangan Sesuai dengan penganggaran Tahun 2014.
E.

Rencana kerja yang belum terlaksana


Beberapa Kegiatan agak lamban penyelesaiannya karena kondisi geografis untuk mendatangkan

material dari luar Desa karena Kondisi jalan belum maksimal bisa dilewati kendaraan roda empat.
Berdasarkan Analisa terhadap permasalahan yang terjadi, maka dapat diindikasi beberapa masalah yang
menjadi prioritas di Desa Entikong Tahun 2015 adalah Kualitas Aparatur Pemerintah Desa dan BPD
yang belum maksimal mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat masih belum optimal.
1.

Terhambatnya jalur transportasi darat yang belum


selesai dikerjakan menjadi kesulitan untuk memaksimalkan fungsi Pemerintahan dan biaya
transport yang mahal.

2.

Terdapat beberapa daerah yang masih sulit dijangkau


karena kondisi geografis Desa yang sulit.

3.

Terdapat beberapa daerah yang masih sangat rendah


SDM seperti di Dusun Peripin, Dusun Merau, Dusun Serangkang dan Dusun Entikong Tapang.

F.

Analisa Pemecahan Masalah


Berdasarkan prioritas masalah yang terjadi pada Tahun 2014 maka untuk pemecahan masalah

tersebut harus diambil beberapa solusi sebagai berikut :


1. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Desa dan BPD agar pelayanan kepada masyarakat
2.

semakin meningkat.
Meningkatkan pengerjaan Jalan dan jembatan poros Desa Entikong yang menghubungkan
antar dusun dalam wilayah desa Entikong sehingga jalur transportasi menjadi lancar dan

3.

normal.
Melaksanakan kegiatan gotong royong masyarakat dalam rangka membersihkan

4.

Lingkungan.
Perlu adanya penyuluhan mengenai hidup sehat dan mengkonsumsi air yang bersih.

15

BAB IV
PROGRAM PRIORITAS
A.

Kewenangan Skala Desa


Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Entikong yang tersusun dalam RKP Desa Tahun

2015 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah
di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015
nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama
upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak hak dasar masyarakat,
seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan Desa
secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa Entikong secara detail dirumuskan
sebagai sebagai berikut:
a.

Bidang Penyelanggaraan Pemerintahan Desa


Sebagai miniatur negara Indonesia, Desa menjadi arena politik paling dekat bagi relasi antara

masyarakat dengan pemegang kekuasaan (perangkat Desa). Di satu sisi, para perangkat Desa menjadi
bagian dari birokrasi negara yang mempunyai daftar tugas kenegaraan, yakni menjalankan birokratisasi
16

di level Desa, melaksanakan program-program pembangunan, memberikan pelayanan administratif


kepada masyarakat. Tugas penting pemerintah Desa adalah memberi pelayanan administratif (suratmenyurat) kepada warga.
Di sisi lain, karena dekatnya arena, secara normatif masyarakat akar-rumput sebenarnya bisa
menyentuh langsung serta berpartisipasi dalam proses pemerintahan dan pembangunan di tingkat Desa.
Para perangkat Desa selalu dikonstruksi sebagai pamong Desa yang diharapkan sebagai pelindung
dan pengayom warga masyarakat Para pamong Desa beserta elite Desa lainnya dituakan, ditokohkan
dan dipercaya oleh warga masyarakat untuk mengelola kehidupan publik maupun privat warga Desa.
Dalam praktiknya antara warga dan pamong Desa mempunyai hubungan kedekatan secara personal
yang mungkin diikat dengan tali kekerabatan maupun ketetanggaan, sehingga kedua unsur itu saling
menyentuh secara personal dalam wilayah yang lebih privat ketimbang publik.
Batas-batas urusan privat dan publik di Desa sering kabur. Sebagai contoh, warga masyarakat
menilai kinerja pamong Desa tidak menggunakan kriteria modern (transparansi dan akuntabilitas),
melainkan memakai criteria tradisional dalam kerangka hubungan klientelistik, terutama kedekatan
pamong dengan warga yang bisa dilihat dari kebiasaan dan kerelaan pamong untuk beranjangsana. Jika
pemerintah Desa menjadi sentrum kekuasaan politik, maka kepala Desa merupakan personifikasi dan
representasi pemerintah Desa. Semua perhatian di Desa ditujukan kepada Kepala Desa secara personal.
Hitam putihnya Desa ini tergantung pada Kepala Desanya, demikian ungkap seorang warga Desa.
Kades harus mengetahui semua hajat hidup orang banyak, sekalipun hanya selembar daun yang jatuh
dari pohon. Karena itu Kepala Desa selalu sensitif terhadap legitimasi di mata rakyatnya. Legitimasi
berarti pengakuan rakyat terhadap kekuasaan dan kewenangan kepala Desa untuk bertindak mengatur
dan mengarahkan rakyat.
Kepala Desa yang terpilih secara demokratis belum tentu memperoleh legitimasi terus-menerus
ketika menjadi pemimpin di Desanya. Legitimasi mempunyai asal-usul dan sumbernya. Legitimasi
kepala Desa bersumber pada ucapan yang disampaikan, nilai-nilai yang diakui, serta tindakan yang
diperbuat. Umumnya kepala Desa yakin bahwa pengakuan rakyat sangat dibutuhkan untuk membangun
eksistensi dan menopang kelancaran kebijakan maupun tugas-tugas yang diemban, meski setiap kepala
Desa mempunyai ukuran dan gaya yang berbeda-beda dalam membangun legitimasi. Tetapi, kepala
Desa umumnya membangun legitimasi dengan cara-cara yang sangat personal ketimbang institusional.
Kepala Desa dengan gampang diterima secara baik oleh warga bila ringan tangan membantu dan
menghadiri acara-acara privat warga, sembada dan pemurah hati, ramah terhadap warganya, dan lainlain.
Program kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa saat ini belum begitu maksimal, sehingga
didalam melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi desa dan pelayanan kepada masyarakat
sering mengalami kendala. Yang mana sarana dan prasarana penunjang kerja aparat pemerintah Desa
masih mengalami banyak kekurangan dan juga ruangan kerja kantor Desa yang masih sempit serta
17

belum ada tempat untuk menyimpan barang inventaris. Adapun sarana dan prasana penunjang
peyelenggaraan Pemerintahan Desa yang diprioritaskan antara lain meliputi :
NO

PROGRAM KEGIATAN

TUJUAN

LOKASI

1.

Pengadaan gudang dan Dapur

Menyimpan arsip dan Dusun


barang inventaris desa
Benuan

2.

Pengadaan Meja dan Kursi kerja

Memperlancar
kerja

Perangkat Desa
3.

Entikong

kegiatan Ruangan
Desa

Kantor

Pengadaan Meja Rapat Kantor Belum ada meja khusus Ruangan kantor Desa
Desa untuk Nara sumber

untuk rapat

4.

Pengadaan Komputer

Komputer yang ada sudah Kantor Desa


rusak

5.

Pengadaan laptop

Mempermudah
dalam Bendahara Desa
pelayanan
administrasi
keuangan Desa

6.

ATK

Penataan administrasi

Pemdes

Insentif Tenaga IT

Mempermudah Laporan

Kantor Desa

Pengadaan Meja kursi Pelayanan

Untuk
mempermudah 6 posyandu
pelayanan
administrasi
wilayah
pencatatan
dalam
penimbangan balita saat Entikong
ini belum memiliki meja
kursi

Kader Posyandu

dalam
desa

Insentif sosial Kemasyarakatan :


Insentif/Operasional Ketua Adat, Peningkatan
pelayanan
Desa Entikong
RT,Kader
Posyandu,Hansip dalam
pelaksanaan
Desa, Pengelola dan Tutor Tupoksi
PAUD Desa

b.

10

Penambahan Daya Listrik

11

Pemasangan
(Speedy)

12

Pakaian
Olahraga
Perangkat Desa

13

Insentif Perangkat Desa

Jaringan

Untuk Menunjang kinerja Kantor Desa


Pemerintah Desa
Internet Mempemudah mengakses Kantor Desa
informasi luar
Semua Penunjang
olahraga jumat

kegiatan Kantor Desa

Meningkatkan
Kantor Desa
kesejahteraan Perangkat
Desa

Bidang Pelaksanaan Pembangunan


Sesuai dengan amanat UU No. 6/2014 tentang Desa, tujuan pembangunan desa adalah

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun
18

potensi ekonomi lokal , serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Oleh
karena itu, pada tahun 2015 pembangunan desa Entikong diarahkan untuk penguatan desa dan
masyarakatnya, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong
pengembangan perdesaan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi serta
mendorong keterkaitan desa-kota. Kebijakan pembangunan perdesaan tahun 2015 dilakukan dengan
strategi sebagai berikut:
a) Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan di
Desa
a. Meningkatkan peran dan kapasitas pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi
masyarakat miskin dan rentan.
b.

Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan dalam pengembangan usaha


berbasis potensi lokal;

c. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan
usaha, dana bergulir, kewirausahaan, dan lembaga keuangan mikro.
b) Peningkatan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di
Perdesaan
a. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat perdesaan dalam hal pembangunan jalan rabat
beton lingkungan, sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan) dan
sarana pertemuan umum.
b. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat perdesaan dalam bidang pendidikan anak usia
dini dan kesehatan dasar (penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
serta tenaga pendidikan dan kesehatan).
c. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan
sosial-ekonomi seperti penyuluhan pertanian dan perikanan bagi kelompok tani lahan
kering.
Pembangunan Skala Desa berarti pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan desa dan dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat desa melalui APBDesa dan
Swadaya Masyarakat serta program pembangunan lainnya yang dilaksanakan langsung oleh
masyarakat, antara lain meliputi :
c) Bidang Infrastruktur
Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang infrastruktur untuk tahun anggaran 2015, yaitu:
N
O

PROGRAM KEGIATAN

Pembangunan Jalan rabat beton


lingkungan

Pembangunan jalan makam

Pembangunan Jembatan

Rehab gedung serbaguna

TUJUAN
Mengatasi banjir lingkungan
Mempermudah akses ke
makam
Sebagai jalur penghubung
antar RT
Untuk tempat berkumpul
dalam acara Adat dan pesta
19

LOKASI
Dusun Entikong
Dusun Merau
Dusun Merau
Dusun Sontas

Adat
5

Penggusuran jalam makam

Renovasi jalan gang

Pembuatan Parit Lap. Sepak Bola

Pembangunan jalan rabat beton

Pembangunan Bronjong Kuburan

10

Pembangunan jalan Rabat beton

11

Melanjutkan Pembangunan parit

12

Pembangunan rumah adat Melayu

13

Pengadaan Tong sampah

Mempermudah akses ke
makam
Memperlancar akses antar
gang
Melancarkan Drainase, agar
Lap. Tidak tergenang air
Penghubung kampung baru
dan kampung lama
Menahan dari tanah longsor
Memperlancar akses antar
gang
Melancarkan Drainase
Sebagai tempat pelaksanaan
acara dan kegiatan adat
Sebagai tempat pembuangan
akhir setiap dusun

Dusun Sontas
Dusun Serangkang
Dsn. Serangkang Raya
Dusun Peripin
Dusun Entikong Benuan
Dusun Entikong Benuan
Dusun Entikong Tapang
Dusun Entikong
8 Dusun di Desa
Entikong

d) Bidang Ekonomi
Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang ekonomi untuk tahun anggaran 2015, yaitu:
No.

JENIS KEGIATAN

TUJUAN

2.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan


Desa

3.

Pengembangan Sarana Produksi dan Alat-alat


Pertanian

5.

Pelatihan dan Pengembangan Budidaya


Ternak Sapi bagi Kelompok Tani/Ternak

6.

Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok


Usaha Masyarakat

Meningkatkan
ketahanan pangan
Memperlancar
usaha kelompok
tani
Menambah
pengalaman dan
ilmu kelompok tani
Meningkatkan
lifeskill masyarakat

LOKASI
Dusun Merau
Dusun Serangkang
Dusun Entikong
Dusun Sontas
Dusun Entikong
,Entikong Tapang,
Entikong Benuan,
Sontas, dan Peripin

7.

Penguatan Modal Usaha bagi Kelompok


Usaha Masyarakat

Meningkatkan
kesejahteraan
Masyarakat

8.

Program Penghijauan dan Penanganan Lahan


Kritis

Mencegah erosi dan Dusun Serangkang


banjir
Raya

10.

11.

Meningkatkan
Pengembangan Modal Usaha bagi Unit Usaha
kesejahteraan
Kecil dan Menengah
Masyarakat
Meningkatkan
Pengembangan Perikanan Desa
kesejahteraan
Masyarakat

Dusun Entikong
Benuan
Dusun Peripin

e) Program Peningkatan mutu Pendidik dan Kependidikan


Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan
Kependidikan untuk tahun anggaran 2015, yaitu :
20

NO

JENIS KEGIATAN

TUJUAN

LOKASI

Pembuatan Taman Bacaan

Menumbuhkan minat baca


Masyarakat

Dusun Peripin, Sontas,


dan Merau

Insentif Tenaga Pendidik Honorer

Menambah kesejahteraan tenaga


Guru Honor

Insentif Guru agama sekolah


Minggu

Menambah kesejahteraan tenaga


Pengajar

Insentif Guru-guru TPA

Menambah kesejahteraan tenaga


Pengajar

Dusun Entikong,
Sontas, Merau, dan
Serangkang
Dusun Sontas dan
Peripin
Dusun Entikong,
Entikong Tapang, dan
Entikong Benuan

f) Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan


Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang Kesejahteraan sosial dan kesehatan untuk
tahun anggaran 2015, yaitu:
NO

JENIS KEGIATAN

TUJUAN

Meningkatkan insentif kader


Posyandu

Meningkatkan kesejahteraan kader


Posyandu

Menyantuni Fakir Miskin

Menumbuhkan minat baca Masyarakat

Penyuluhan Penyakit
Masyarakat (Pekat)

Menumbuhkan kesadaran kepada


masyarakat

Menyantuni anak yatim piatu

Membantu meringankan beban

Menyantuni Korban bencana


alam

Membantu meringankan beban korban

Menyantuni penyandang cacat

Membantu meringankan beban


penyandang cacat

B.

LOKASI
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong

Peluang Dan Tantangan Pemberdayaan Masyarakat


Desa yang ada di dalam dan di sekitar kawasan lahan pertanian lahan kering (ladang berpindah)

adalah identik dengan masyarakat yang berekonomi lemah. Masyarakat sekarang ini cenderung lebih
banyak memanfaatkan hutan dengan sistem ladang ladang berpindah daripada melestarikannya. Banyak
program masuk desa tapi pelaksanaannya berjalan sendiri-sendiri. Banyak potensi hutan yang belum
tergarap dengan maksimal dengan basis pelestarian di dalamnya seperti tumpang sari atau agroforestry
atau hutan campuran.
Lembaga-lembaga di tingkat bawah belum bersinergi, partisipasi masyarakat dalam mengelola
lahan pertanian khususnya tanaman pangan masih rendah, termasuk kelompok tani lahan kering. Untuk
itu peluang dan tantangan ini perlu di analisis guna menemukan strategi pemberdayaan masyarakat yang
efektif dan partisipatif.
C.

Pagu Anggaran
21

Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program dan kegiatan pembangunan
skala Desa adalah perkiraan pendapatan Desa yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa dan
Pendapatan dari Pemerintah Tahun 2015. Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang
dalam RKP Desa Tahun 2015 ini dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan Forum
Musrenbangdes RKP Desa. Hasil kesepakatan tersebut sebagai berikut:

1. Belanja Siltap

Rp. 400.000.000,00

2. Belanja Operasional Pemdes

Rp.

80.000.000,00

3. Belanja Operasional BPD

Rp.

20.000.000,00

4. Belanja Pembangunan

Rp. 750.000.000,00

5. Belanja Pembangunan Non Fisik

Rp. 264.800.000,00

TOTAL

: Rp.1.514.800.000,00

Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi-misi Desa terutama bagaimana
mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dapat
segera terwujud. Secara lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam RKP Desa Tahun 2015 tercantum
pada Lampiran Keputusan Kepala Desa ini.

BAB V
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh
mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangun
desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di
desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala
seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada
kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa menuju kemandirian
desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka
diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.
Demikian Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) ini disusun sebagai implementasi dari
RPJMDesa Entikong Tahun 2012 2016 dan diharapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
dalam APBDesa Entikong Tahun 2015.

22

Ditetapkan di
: Entikong
Pada Tanggal
: 19 Januari 2015
Kepala Desa Entikong

RADEN NURDIN

Lampiran : Rekapitulasi RKPDes Tahun 2015


RINGKASAN PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA
ENTIKONG KECAMATAN ENTIKONG TAHUN ANGGARAN 2015
Kode
Rekening

URAIAN

JUMLAH

PENDAPATAN

1
1

2
2

1
2

Rp1.516.304.740,00

Pendapatan Asli Desa

Rp

Hasil dari Kekayaan Desa


Hasil dari Swadaya dan Partisipasi
Masyarakat
Pungutan Desa
Lain-lain Hasil dari usaha Desa
yang Sah

Rp

Rp

Rp

Rp

Pendapatan yang berasal dari


Pemerintah
APBDes
Bantuan dari Pemerintah Pusat
Bantuan Dari Pemerintah
Propinsi

23

Rp1.516.304.740,00

Rp

Rp650.000.000,00
450.000.000,00 Rp4.800.000,00

o Bantuan Keuangan kepada


Pemerintahan Desa (Subsidi Prov)

Rp4.800.000,00

Bantuan Bagi Hasil Penyisihan


PBB

Rp10.000.000,00

o Bantuan Bagi Hasil Penyisihan PBB


Desa / Kelurahan

Rp10.000.000,00

Bantuan dari Pemerintah


Kabupaten

Rp400.000.000,00

o Bantuan Siltap Perangkat Desa


o Bantuan Tunjangan Perangkat Adat
o Bantuan kepada desa yang
melaksanakan Pilkades
o Bantuan Pembangunan Balai
Pertemuan

1
1

3
3

Lain-lain Pendapatan Desa


yang Sah
1
2

Rp

Rp

Rp
Rp
Rp
Rp

1.516.304.740,00

BELANJA

Rp

1. 516.304.740,00

1
1

1
2

2
2

3
3

Belanja Pembangunan Desa


Belanja Pembangunan Fisik

Belanja Pembangunan Non Fisik

Belanja Aparatur Desa


Belanja Siltap Perangkat Desa
Belanja Bantuan kepada Perangkat
Adat
Belanja Tunjangan Anggota BPD
Belanja Operasional Desa
Belanja Operasional Pemerintah
Desa
Belanja Operasional Badan
Permusyawaratan Desa

Rp400.000.000,00
Rp350.000.000,00
Rp

Rp80.000.000,00
Rp20.000.000,00
Rp

Rp264.800.000,00
Rp1.514.800.000,00
(Rp1.504.740,00)

PEMBIAYAAN

1.014.800.000 ,00

Rp750.000.000,00

Surplus / ( Defisit )

Rp50.000.000,00
Rp100.000.000,00

Jumlah Belanja

Hibah
Sumbangan dari Pihak Ketiga
Jumlah Pendapatan

2
2

Rp400.000.000,00
-

Rp1.504.740,00

Penerimaan Pembiayaan
- Saldo tahun lalu (2014)

Rp

Pengeluaran Pembiayaan

Rp

Jumlah Pembiayaan

24

Rp1.504.740,00
1.504.740,00
Rp1.504.740,00

Ditetapkan di
: Entikong
Pada Tanggal
: 19 Januari 2015
Kepala Desa Entikong

RADEN NURDIN

25

Anda mungkin juga menyukai