PENDAHULUAN
A.
PENGANTAR
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomr 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan pengganti Undang-undang 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan
mengenai Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, Demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa Desa berwenang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk
dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi
yang berkembang di Desa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 , serta Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 66 Tahun 2007 tentang Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 6 Tahun 2009
tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa, maka wajib Desa diwajibkan menyusun Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMDes ) untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun dan
Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes ) untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun sebagai
satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan kabupaten secara partisipatif dan transparan.
RKPDes adalah Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 ( satu )
Tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDes, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan supra Desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat/bencana alam.
Sebagai Rencana trategis pembangunan tahunan Desa, RKPDes merupakan dokumen perencanaan
pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh BPD sebagai lembaga yang
bertanggungjawab di Desa. RKPDes merupakan satu satunya pedoman atau acuan pelaksanaan
pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukan dalam
APBDes tahun anggaran bersangkutan.
B.
1.
Landasan Hukum
Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Penetapan Undang
Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah
Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
1
2.
Nomor 1820 ).
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
3.
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
4.
5.
6.
7.
8.
2005-2025;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemeritah
Antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Propinsi
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
9.
C.
b. Agar Desa mempunyai dokumen perencanaan pembangunan Desa yang berkekuatan hukum
tetap.
c. Sebagai dasar kegiatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan lainnya yang
dilaksanakan di Desa.
a. Untuk menjamin kesinambungan pembangunan pada tingkat Desa;
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan di Desa;
c. Untuk menampung aspirasi masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang prioritas dan dipadukan
dengan RPJMDes yang telah disusun untuk waktu 5 Tahun.
d. Untuk Mendorong partisipasi dan swadaya masyarakat.
D.
VISI
Terciptanya rasa ketentraman dan kerukunan di antara masyarakat dalam rangka kebersamaan
dalam membangun dan membawa kehidupan yang lebih baik di wilayan Desa Entikong.
1) Nilai Nilai Yang Melandasi :
a) Selama bertahun tahun Desa Entikong menyandang gelar sebagai Desa Ktegori kurang
berkembang. Sebuah sebutan yang masih kurang membanggakan padahal sumber daya
yang ada cukup memadai, hanya saja penanganannya kurang maksimal.
b) Sebagian besar warga petani dan buruh juga ada yang memelihara hewan ternak meski
dalam sekala kecil, biasanya hanya digunakan untuk secara lokal dan jangka
pendek/dalam lingkungan.
2) Makna Yang terkandung
a) Terwujudnya peran pemerintah dalam mewujudkan Desa Entikong yang mandiri secara
ekonomi.
b) Desa Entikong adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensinya dalam
sistem pemerintahan di wilayah Desa Entikong.
c) Mandiri adalah suatu kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif, dan partisipatif
sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
d) Pertanian, sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian, sehingga tidak akan
terjadi rawan pangan di Desa Entikong.
e) Peningkatan Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Politik yang Berbudaya : Terkandung
didalamnya pentingnya Pendidikan dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,
kualitas kesehatan serta politik praktis yang selama ini masih rendah. Dengan Pendidikan
diharap Ekonomi, Kesehatan dan Politik yang dikenal masyarakat selama ini akan dapat
termanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab demi pembangunan Desa ke depan.
f) Dalam Mencapai Kesejahteraan Masyarakat Yang Adil dan Makmur : Adalah bila
Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Politik sudah meningkat apalagi sudah berbudaya
dalam artian masyarakat sudah sadar terhadap pendidikan sebagai upaya untuk
3
peningkatan kualitas hidup yang bertanggung jawab serta berbudaya terhadap sosial dan
lingkungan. Maka dengan sendirinya apa yang dicita-citakan selama ini adalah tidak ada
lain seluruh masyarakat Desa Entikong khususnya dan umumnya kecamatan Entikong
mencapai kesejahteraan yang adil dan makmur.
2.
MISI
1)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan buruh dalam mengolah produksi
sendiri
2)
Membuka akses dan meningkatkan sarana serta prasarana guna memperlancar ekonomi
petani dan buruh dalam masyarakat lainnya.
3)
4)
5)
6)
Misi Desa Entikong merupakan turunan dari Visi Desa Entikong. Misi merupakan tujuan jangka
yang lebih pendek dari visi yang menunjang keberhasilan tercapainya sebuah Visi. Dengan kata lain
Misi Desa Entikong merupakan penjabaran lebih operasional dari Visi. Penjabaran dari Visi ini
diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan lingkungan dimasa yang
akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Entikong.
Dalam meraih
tujuannya,
Desa Entikong
seperti yang
mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal. Maka disusunlah Misi Desa
Entikong.
1. Meningkatkan dan melanjutkan Pembangunan Infrastruktur dasar jembatan dan jalan antar gang
guna memperlancar angkutan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat dan produktifitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan perangkat Desa Entikong agar dapat berperan dan
berfungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing masing.
3. Meningkatkan kerukunan serta toleransi dalam beragama, sehingga kehidupan yang nyaman
dapat terwujud.
4. Meningkatkan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Entikong, hasil Pembangunan dan
kelembagaan yang ada dapat dipelihara dan dikembangkan dalam perencanaan pembangunan
Desa.
5. Pengembangan Agrobisnis berbasis kelompok.
6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
7. Meningkatkan sarana dan prasarana Agama.
8. Meningkatkan Mutu dan Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
9. Memperluas dan Meningkatkan mutu Infrastruktur Pertanian Desa.
10. Meningkatkan dan Memperluas Jaringan Kerja Sama Pemerintahan dan Non-Pemerintah.
BAB II
GAMBARAN UMUM
5
A. Latar Belakang
1. Kondisi geografis :
1.1. Batas-batas Desa :
Sebelah Utara berbatas dengan Serawak (Malaysia Timur)
Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Nekan Kec. Entikong
Sebelah Timur berbatas dengan Desa Semanget Kec. Entikong
Sebelah Barat berbatas dengan Desa Pala Pasang Kec. Entikong
1.2.
Letak Desa dan Luas Wilayah
Sampai saat ini belum pernah dilakukan pengukuran Letak dan Luas Wilayah oleh Pemerintah Desa
Maupun Kabupaten sehingga tidak diketahui, adapun selama ini hanya menggunakan perkiraan luas
wilayah sekitar 110,98 KM.
Jarak Pusat Pemerintahan Desa Ke :
Kecamatan
: 100 M
Kabupaten
: 150 Km
Propinsi
: 275 Km
B. Pemerintahan Desa
Desa Entikong terdiri dari Delapan (8) Dusun dan dua puluh delapan ( 28 ) RT, dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Desa Entikong dipimpin oleh Kepala Desa yang dibantu Aparat Pemerintah Desa serta didampingi
oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Didalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sehari-hari, Pemerintah Desa juga juga dibantu oleh lembaga
Kemasyarakatan antara lain PKK Desa,Kader Posyandu lembaga Adat ( Ketua Adat ) dan Organisasi
Kemasyarakatan lainnya, adapun Nama Aparat Pemerintahan Desa dan lembaga Kemasyarakatan adalah sebagai
berikut :
a.
PERANGKAT DESA
ENTIKONG
Raden Nurdin
NO
JABATAN
NO.KPTS
TANGGAL
OLEH
Kepala Desa
01 Tahun 2012
13/01/2012
Bupati
Joko
Sekretaris Desa
05 Tahun 2015
06/03/2015
Kades
Yeni
Kasi Pemerintahan
03 Tahun 2015
04/02/2015
Kades
R.A. Intan
Kasi Pembangunan
03 Tahun 2015
04/02/2015
Kades
Antonius Anis
03 Tahun 2015
04/02/2015
Kades
Antonius Yulius Y.
Kaur Keuangan
03 Tahun 2015
04/02/2015
Kades
Staf IT
04 Tahun 2015
08/02/2015
Kades
Samsul Bahrun
Kadus Entikong
01 Tahun 2015
19/01/2015
Kades
Sartono
Kadus Sontas
01 Tahun 2015
19/01/2015
Kades
10
Budi
Kadus Serangkang
140/17/PEM
30/03/2015
Kades
11
Sumanto
Kadus Merau
01 Tahun 2015
19/01/2015
Kades
12
Yakobus
Kadus Peripin
01 Tahun 2015
19/01/2015
Kades
13
Muh. Ibrahim
01Tahun 2015
19/01/2015
Kades
14
Sopyan
01 Tahun 2015
19/01/2015
Kades
15
Cang
140/17/PEM
30/03/2015
Kades
b.
No.
JABATAN
NO.KPTS
TANGGA
L
OLEH
Ketua
11/12/2013
Bupati
Wakil Ketua
11/12/2013
Bupati
Abang Samsumen
Lena
Syamsul
Sekretaris
11/12/2013
Bupati
Jainudin Sumardi
Anggota
11/12/2013
Bupati
Samping
Anggota
11/12/2013
Bupati
Otiman
Anggota
11/12/2013
Bupati
Antonius Moses
Anggota
11/12/2013
Bupati
Martinus
Anggota
11/12/2013
Bupati
Anggota
11/12/2013
Bupati
10
Flansius Ongky
Anggota
11/12/2013
Bupati
11
Daniel
Anggota
11/12/2013
Bupati
c.
No.
Ketua Adat
Jabatan
No. Kpts
Tanggal
Oleh
Alpian
Kades
Dinan
Kades
Lamat
Kades
Jabol
Kades
Jamiat
Kades
d.
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ade Sunardi
Ade Alhata
Samsu Rahman
Ab. Abdul Sani
M. Zaikan
Habe A. Gani
Abdurahman
Basirun
M.Lorong
Muh. Sodiq Nurfat
Triswansyah
Markus Nam
Agnatius Along
Remegius Rinto
Jabatan
No. Kpts
Ketua RT 01 Entikong
Ketua RT 02 Entikong
Ketua RT 03 Entikong
Ketua RT 04 Entikong
Ketua RT 05 Entikong
Ketua RT 01 Entikong Tapang
Ketua RT 02 Entikong Tapang
Ketua RT 01 Entikong Benuan
Ketua RT 02 Entikong Benuan
Ketua RT 03 Entikong Benuan
Ketua RT 04 Entikong Benuan
Ketua RT 01 Sontas
Ketua RT 02 Sontas
Ketua RT 03 Sontas
7
01 Tahun 2012
03 Tahun 2013
01 Tahun 2012
01 Tahun 2012
140/01/PEM
140/07/PEM
140/07/PEM
01 Tahun 2012
01 Tahun 2012
02 Tahun 2013
18 Tahun 2012
12 Tahun 2013
12 Tahun 2013
18 Tahun 2012
Tanggal
Oleh
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
e.
Jeing
Zakaria
Es Parman
Donius
Hendri Col
Sater
Eko Hartoyo
Engket
Sucipto
Benidiktus
Stepanus Bangkut
Jakem
Nurul Hadi
Pipit Setiadi
Ketua RT 04 Sontas
Ketua RT 05 Sontas
Ketua RT 06 Sontas
Ketua RT 01 Serangkang
Ketua RT 02 Serangkang
Ketua RT 01 Serangkang Raya
Ketua RT 02 Serangkang Raya
Ketua RT 01 Merau
Ketua RT 02 Merau
Ketua RT 03 Merau
Ketua RT 01 Peripin
Ketua RT 02 Peripin
Ketua RT 03 Peripin
Ketua RT 04 Peripin
18 Tahun 2012
12 Tahun 2013
18 Tahun 2012
18 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
14 Tahun 2012
140/02/PEM
140/03/PEM
140/04/PEM
16 Tahun 2012
16 Tahun 2012
140/01/PEM
No
DUSUN
JENIS
JABATAN
KELAMIN
4
5
P
Kader Posyandu
NAMA
1
1
2
Entikong
3
Jumiati
Entikong
Mala Karmila
Kader Posyandu
Entikong
Norizan
Kader Posyandu
Entikong
Juniarti
Kader Posyandu
Entikong
Nanik
Kader Posyandu
Entikong
Nanik Irawani
Kader Posyandu
Sontas
Rika Diana
Kader Posyandu
Sontas
Lina
Kader Posyandu
Sontas
Monika Karliana
Kader Posyandu
10
Sontas
Ignasius Along
Kader Posyandu
11
Sontas
Bernadus Baito
Kader Posyandu
12
Sontas
Padelis
Kader Posyandu
13
Sontas
Stefanus Zakaria
Kader Posyandu
14
Serangkang
Nani
Kader Posyandu
15
Serangkang
Cang
Kader Posyandu
16
Serangkang
Jules
Kader Posyandu
17
Serangkang
Size
Kader Posyandu
18
Serangkang
Motriana
Kader Posyandu
19
Peripin
Monika Uwit
Kader Posyandu
20
Peripin
Vera Wati
Kader Posyandu
21
Peripin
Rohana
Kader Posyandu
22
Peripin
Paulina Norraini
Kader Posyandu
23
Peripin
Toedora Teteng
Kader Posyandu
24
Peripin
Seia
Kader Posyandu
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
f.
25
Peripin
Yohana Eti
Kader Posyandu
26
Merau
Mariawati
Kader Posyandu
27
Merau
Bungawati
Kader Posyandu
28
Merau
Lusiana
Kader Posyandu
29
Merau
Sumarno
Kader Posyandu
30
Merau
Alek
Kader Posyandu
No.
g.
Nama
Pengelola
Oleh
1.
Paud Mandiri
Arsinah Sumitro
2.
Paud Seminari
Suster Theodorin
3.
Paud Terpadu
Verawati
Kondisi Tanah
Pada umumnya Desa Entikong memiliki struktur tanah berbukit bukit dan lembah serta
memiliki dataran rendah dengan sepanjang Sungai Sekayam, terdiri dari daerah kering (Lahan
Kering ) dan sedikit daerah basah ( Sawah ), serta tidak termasuk daerah Rawan Gempa dan Rawan
Longsor.
h.
Kondisi Sungai
Sungai Sekayam yang sehari-harinya berfungsi sebagai sumber air minum dan mandi, serta
sebagai alat Transpotasi sungai yang menghubungkan Dua ( 2 ) Dusun Serangkang dan Merau .
selain mengandalkan air sungai di beberapa tempat ada juga menggunakan sumur bor sebagai
sumber air bersih dan mandi.
i.
Lahan Hutan
Kondisi hutan di Desa Entikong luas hutan yang kondisinya baik + 1.092 Ha, luas hutan
produksi yang sudah siap diambil hasilnya tahun ini seluas 2.25 Ha. Luas hutan di Dusun Entikong,
Dusun Entikong Tapang, dan Dusun Entikong Benuan + 109 Ha, Dusun Sontas + 237 Ha,Dusun
Serangkang dan Dusun Serangkang Raya 194 +, Dusun Merau + 328 Ha, dan Dusun Peripin + 113
Ha, sebagian hutan tersebut telah di tanami kelapa sawit oleh Perusahaan PT. BKP yang mempunyai
lahan untuk kelapa sawit + 386,02 Ha yang tesebar di empat dusun, yaitu Dusun Sontas, Dusun
Serangkang, Dusun Serangkang Raya, dan Dusun Merau. Disamping hutan produksi di Desa
Entikong terdapat Hutan Lindung + 91 Ha yang terletak di Sungai Entikong / Gunung Entetek.
j. Lahan Pertanian
. Pertanian tanaman pangan dengan luas sawah irigasi 35 ha, Irigasi setengah tehnis 15 ha,
Irigasi Tadah Hujan 80 Ha. sehingga keseluruhan sebesar 130 ha sawah dengan kepemilikan sawah
menurut kelas usaha sawah irigasi 65 orang. Dengan potensi irigasinya melalui sungai dan Tadah
Hujan. Hasil padi sawah 0,5 ton/ha sedangkan padi ladang 0,3 ton/ha. Sarana pertanian yang ada
baru Gilingan padi sejumlah 4 buah. Saluran irigasi 1 buah untuk mengairi 50 ha lahan.
2. Gambaran Umum Demografis
9
a.
NO
JUMLAH
KK
NAMA DUSUN
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
L+P
Dusun Entikong
406
793
814
1607
104
204
187
391
230
549
369
918
Dusun Sontas
340
601
596
1197
Dusun Peripin
151
293
304
596
Dusun Merau
173
335
472
808
Dusun Serangkang
77
197
136
333
85
168
153
321
1566
3140
3031
6171
JUMLAH
b. Mata Pencaharian Penduduk
No
Uraian
Jumlah
Petani/Pekebun
1.523 Orang
PNS/TNI/Polri
274 Orang
40 Orang
3 Orang
c.
Keterangan
Orang
No
URAIAN
JUMLAH
Buta Huruf
2.422
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
631
Tamat SLTA
492
101
599
1.031
5.276
JUMLAH
KETERANGAN
Nama
Jumlah
Status
(Terdaftar,
terakredasi)
Kepemilikan
Jumlah
Jumlah
Tenaga
Siswa/
Desa Pengajar
Pemerintah Swasta
PAUD
54
TK
48
SD/Sederajat
45
1.029
SMP/Sederajat
14
317
SMA/Sederajat
27
350
Perguruan Tinggi
18
342
e.
Agama
Agama yang dianut cukup bervariasi, namun selama ini hubungan antar umat beragama
berjalan sangat harmonis, adapun rincian pemeluk agama adalah sebagai berikut:
No
AGAMA
JUMLAH
KETERANGAN
Islam
3.324
Protestan
1.110
Katholik
1.737
Hindu
Budha
5
Jumlah
f.
6.176
Sosial Budaya
NO
Jumlah
Suku
Laki
Perempuan
28
22
SUNDA
MELAYU
1.179
1.167
DAYAK
1.538
1.497
JAWA
163
152
PADANG
103
98
BUGIS
22
17
NTT
10
BATAK
43
34
10
LOMBOK
11
BIMA
15
13
MADURA
12
10
14
BANJAR
11
16
TIONG HUA
18
PALEMBANG
JUMLAH
23
3.154
14
3041
Pada umumnya penduduk Desa Entikong beretnis Dayak, sehingga dalam tatanan adat
istiadat masih cukup kental mewarnai kehidupan social masyarakat, dan sampai saat ini masih
ada tradisi yang masih dipelihara yaitu perkawinan / pernikahan, khitanan,kematian kelahiran
dan lain sebagainya gunanya adalah untuk saling mengikat hubungan kekeluargaan antar
warga. Penyelesaian perkara yang terjadi pada umumnya di selesaikan dengan cara hukum adat
dimulai dari tingkat RT,kemudian ke pengurus adat dan apabila masih tidak dapat di selesaikan
maka dapat melalui hukum positif.
g. Kondisi Ekonomi
Dengan masuknya perusahaan perkebunan sawit kedaerah Desa Entikong, khususnya
Dusun Serangkang, Dusun Serangkang Raya, dan Dusun Merau, serta dengan di gunakan nya
bibit unggul karet untuk karet rakyat dan pengembangan tanaman lada, telah banyak membantu
memperbaiki ekonomi masyarakat desa ,peningkatan ekonomi tersebut membawa kearah
perubahan yang positif hal ini terbukti dengan telah banyak dibangun rumah permanen yang
terbuat dari beton, rata-rata memiliki sepeda motor, pesawat Televisi, Hand Phone, bahkan sudah
ada warga yang memiliki kendaraan roda empat. Dan secara umum pula sudah tidak ada lagi
penduduk yang sulit untuk makan sehari-hari.
Walaupun kondisi ekonomi dan kehidupan sosial sudah jauh mengalami kemajuan
namun tidak bisa pula dihindari masih adanya penduduk yang hidup miskin, pemerintah juga
telah berupaya membantu melalui distribusi Raskin, ada pun jumlah warga miskin sampai 31
Desember 2014 berjumlah 47 KK.
BAB III
PELAKSANAAN RKPDES TAHUN SEBELUMNYA
A.
Pendapatan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Desa
yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban Desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan Desa. Agar pengelolaan keuangan Desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan
masyarakat dan sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel,
partisipasif,serta dilakukan denagn tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku,
salah satu diantaranya sesuai dengan Peratutan Mentri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten sanggau Nomor 6 tahun 2007
tentang Keuangan Desa dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan Riil masyarakat, setiap
12
tahunnya Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) secara partisipasif dan transparan yang proses
penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk
penetapannya. APBDes didalamnya memuat
Jumlah
Rp. ................................
Hasil
dari
swadaya
dan
Rp.............................
Partisipasi
masyarakat
Rp.............................
Pungutan Desa
Rp.............................
Rp.............................
Rp1.514.800,00
Rp. 650.000.000,00
APB Desa
Rp 400.000.000,00
Rp
Rp. 450.000.000,00
Rp
4.800.000,00
10.000.000,00
B.
Hibah
Sumbangan pihak Ketiga
Jumlah Asumsi Pendapatan
Belanja Desa
Rp..........................
Rp..........................
Rp 1.514.800.000,00
Belanja Desa Sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari Rekening Desa yang
merupakan kewajiban Desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Desa. Adapun asumsi Belanja Desa tahun 2015 adalah Rp. 1.514.800.000,00 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 2
13
Asumsi Belanja
Uraian
A. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Jumlah
Rp. 500.000.000,00
B. Pembangunan Desa
Rp. 750.000.000,00
Rp.
D. Pemberdayaan Kemasyarakatan
Rp. 150.000.000,00
114.800.000,00
Rp. 1.514.800.000,00
Pembiayaan
Pembiayaan Desa Sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Tabel III
Asumsi Pembiayaan
Uraian
A. Penerimaan Pembiayaan
D.
Jumlah
Rp.
Rp. 1.504.740,00
B. Pengeluaran Pembiayaan.
Jumlah Asumsi Belanja
Desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi
maupun Pemerintah Pusat. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah
dilakukan identifikasi permasalahan yang menjadi penyebab masalah.
Keberhasilan
program
pembangunan
sangat
tergantung
kepada
Kecermatan
dalam
mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh desa. Apabila identifikasi masalah tepat maka solusi yang
diberikan akan tepat sesuai sasaran yang ditentukan saja akan berdampak langsung kepada masyarakat.
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap kesesuaian
antar program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APBDes tahun sebelumnya dengan
implementasi pelaksanaan yang telah dilaksanakan. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa
catatan masalah sebagai berikut:
1.
Keberhasilan.
a. Pengusuran jalan antara Dusun Entikong dan Sontas
b. Terbangunnya parit lingkungan di Dusun Entikong Tapang
c. Terbangunnya jalan rabat beton kuburan di Dusun Serangkang
d. Terbangunnya jembatan di Dusun Sontas
e. Pembuatan jalan rabat beton di Dusun Entikong Benuan
f. Parit lingkungan di Dusun Serangkang Raya
14
material dari luar Desa karena Kondisi jalan belum maksimal bisa dilewati kendaraan roda empat.
Berdasarkan Analisa terhadap permasalahan yang terjadi, maka dapat diindikasi beberapa masalah yang
menjadi prioritas di Desa Entikong Tahun 2015 adalah Kualitas Aparatur Pemerintah Desa dan BPD
yang belum maksimal mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat masih belum optimal.
1.
2.
3.
F.
semakin meningkat.
Meningkatkan pengerjaan Jalan dan jembatan poros Desa Entikong yang menghubungkan
antar dusun dalam wilayah desa Entikong sehingga jalur transportasi menjadi lancar dan
3.
normal.
Melaksanakan kegiatan gotong royong masyarakat dalam rangka membersihkan
4.
Lingkungan.
Perlu adanya penyuluhan mengenai hidup sehat dan mengkonsumsi air yang bersih.
15
BAB IV
PROGRAM PRIORITAS
A.
2015 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah
di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015
nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama
upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak hak dasar masyarakat,
seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan Desa
secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa Entikong secara detail dirumuskan
sebagai sebagai berikut:
a.
masyarakat dengan pemegang kekuasaan (perangkat Desa). Di satu sisi, para perangkat Desa menjadi
bagian dari birokrasi negara yang mempunyai daftar tugas kenegaraan, yakni menjalankan birokratisasi
16
belum ada tempat untuk menyimpan barang inventaris. Adapun sarana dan prasana penunjang
peyelenggaraan Pemerintahan Desa yang diprioritaskan antara lain meliputi :
NO
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN
LOKASI
1.
2.
Memperlancar
kerja
Perangkat Desa
3.
Entikong
kegiatan Ruangan
Desa
Kantor
Pengadaan Meja Rapat Kantor Belum ada meja khusus Ruangan kantor Desa
Desa untuk Nara sumber
untuk rapat
4.
Pengadaan Komputer
5.
Pengadaan laptop
Mempermudah
dalam Bendahara Desa
pelayanan
administrasi
keuangan Desa
6.
ATK
Penataan administrasi
Pemdes
Insentif Tenaga IT
Mempermudah Laporan
Kantor Desa
Untuk
mempermudah 6 posyandu
pelayanan
administrasi
wilayah
pencatatan
dalam
penimbangan balita saat Entikong
ini belum memiliki meja
kursi
Kader Posyandu
dalam
desa
b.
10
11
Pemasangan
(Speedy)
12
Pakaian
Olahraga
Perangkat Desa
13
Jaringan
Meningkatkan
Kantor Desa
kesejahteraan Perangkat
Desa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun
18
potensi ekonomi lokal , serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Oleh
karena itu, pada tahun 2015 pembangunan desa Entikong diarahkan untuk penguatan desa dan
masyarakatnya, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong
pengembangan perdesaan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi serta
mendorong keterkaitan desa-kota. Kebijakan pembangunan perdesaan tahun 2015 dilakukan dengan
strategi sebagai berikut:
a) Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan di
Desa
a. Meningkatkan peran dan kapasitas pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi
masyarakat miskin dan rentan.
b.
c. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan
usaha, dana bergulir, kewirausahaan, dan lembaga keuangan mikro.
b) Peningkatan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di
Perdesaan
a. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat perdesaan dalam hal pembangunan jalan rabat
beton lingkungan, sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan) dan
sarana pertemuan umum.
b. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat perdesaan dalam bidang pendidikan anak usia
dini dan kesehatan dasar (penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
serta tenaga pendidikan dan kesehatan).
c. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan
sosial-ekonomi seperti penyuluhan pertanian dan perikanan bagi kelompok tani lahan
kering.
Pembangunan Skala Desa berarti pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan desa dan dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat desa melalui APBDesa dan
Swadaya Masyarakat serta program pembangunan lainnya yang dilaksanakan langsung oleh
masyarakat, antara lain meliputi :
c) Bidang Infrastruktur
Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang infrastruktur untuk tahun anggaran 2015, yaitu:
N
O
PROGRAM KEGIATAN
Pembangunan Jembatan
TUJUAN
Mengatasi banjir lingkungan
Mempermudah akses ke
makam
Sebagai jalur penghubung
antar RT
Untuk tempat berkumpul
dalam acara Adat dan pesta
19
LOKASI
Dusun Entikong
Dusun Merau
Dusun Merau
Dusun Sontas
Adat
5
10
11
12
13
Mempermudah akses ke
makam
Memperlancar akses antar
gang
Melancarkan Drainase, agar
Lap. Tidak tergenang air
Penghubung kampung baru
dan kampung lama
Menahan dari tanah longsor
Memperlancar akses antar
gang
Melancarkan Drainase
Sebagai tempat pelaksanaan
acara dan kegiatan adat
Sebagai tempat pembuangan
akhir setiap dusun
Dusun Sontas
Dusun Serangkang
Dsn. Serangkang Raya
Dusun Peripin
Dusun Entikong Benuan
Dusun Entikong Benuan
Dusun Entikong Tapang
Dusun Entikong
8 Dusun di Desa
Entikong
d) Bidang Ekonomi
Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang ekonomi untuk tahun anggaran 2015, yaitu:
No.
JENIS KEGIATAN
TUJUAN
2.
3.
5.
6.
Meningkatkan
ketahanan pangan
Memperlancar
usaha kelompok
tani
Menambah
pengalaman dan
ilmu kelompok tani
Meningkatkan
lifeskill masyarakat
LOKASI
Dusun Merau
Dusun Serangkang
Dusun Entikong
Dusun Sontas
Dusun Entikong
,Entikong Tapang,
Entikong Benuan,
Sontas, dan Peripin
7.
Meningkatkan
kesejahteraan
Masyarakat
8.
10.
11.
Meningkatkan
Pengembangan Modal Usaha bagi Unit Usaha
kesejahteraan
Kecil dan Menengah
Masyarakat
Meningkatkan
Pengembangan Perikanan Desa
kesejahteraan
Masyarakat
Dusun Entikong
Benuan
Dusun Peripin
NO
JENIS KEGIATAN
TUJUAN
LOKASI
Dusun Entikong,
Sontas, Merau, dan
Serangkang
Dusun Sontas dan
Peripin
Dusun Entikong,
Entikong Tapang, dan
Entikong Benuan
JENIS KEGIATAN
TUJUAN
Penyuluhan Penyakit
Masyarakat (Pekat)
B.
LOKASI
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
8 Dusun Yang ada
di Desa Entikong
adalah identik dengan masyarakat yang berekonomi lemah. Masyarakat sekarang ini cenderung lebih
banyak memanfaatkan hutan dengan sistem ladang ladang berpindah daripada melestarikannya. Banyak
program masuk desa tapi pelaksanaannya berjalan sendiri-sendiri. Banyak potensi hutan yang belum
tergarap dengan maksimal dengan basis pelestarian di dalamnya seperti tumpang sari atau agroforestry
atau hutan campuran.
Lembaga-lembaga di tingkat bawah belum bersinergi, partisipasi masyarakat dalam mengelola
lahan pertanian khususnya tanaman pangan masih rendah, termasuk kelompok tani lahan kering. Untuk
itu peluang dan tantangan ini perlu di analisis guna menemukan strategi pemberdayaan masyarakat yang
efektif dan partisipatif.
C.
Pagu Anggaran
21
Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program dan kegiatan pembangunan
skala Desa adalah perkiraan pendapatan Desa yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa dan
Pendapatan dari Pemerintah Tahun 2015. Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang
dalam RKP Desa Tahun 2015 ini dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan Forum
Musrenbangdes RKP Desa. Hasil kesepakatan tersebut sebagai berikut:
1. Belanja Siltap
Rp. 400.000.000,00
Rp.
80.000.000,00
Rp.
20.000.000,00
4. Belanja Pembangunan
Rp. 750.000.000,00
Rp. 264.800.000,00
TOTAL
: Rp.1.514.800.000,00
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi-misi Desa terutama bagaimana
mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dapat
segera terwujud. Secara lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam RKP Desa Tahun 2015 tercantum
pada Lampiran Keputusan Kepala Desa ini.
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh
mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangun
desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di
desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala
seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada
kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa menuju kemandirian
desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka
diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.
Demikian Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) ini disusun sebagai implementasi dari
RPJMDesa Entikong Tahun 2012 2016 dan diharapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
dalam APBDesa Entikong Tahun 2015.
22
Ditetapkan di
: Entikong
Pada Tanggal
: 19 Januari 2015
Kepala Desa Entikong
RADEN NURDIN
URAIAN
JUMLAH
PENDAPATAN
1
1
2
2
1
2
Rp1.516.304.740,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
23
Rp1.516.304.740,00
Rp
Rp650.000.000,00
450.000.000,00 Rp4.800.000,00
Rp4.800.000,00
Rp10.000.000,00
Rp10.000.000,00
Rp400.000.000,00
1
1
3
3
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.516.304.740,00
BELANJA
Rp
1. 516.304.740,00
1
1
1
2
2
2
3
3
Rp400.000.000,00
Rp350.000.000,00
Rp
Rp80.000.000,00
Rp20.000.000,00
Rp
Rp264.800.000,00
Rp1.514.800.000,00
(Rp1.504.740,00)
PEMBIAYAAN
1.014.800.000 ,00
Rp750.000.000,00
Surplus / ( Defisit )
Rp50.000.000,00
Rp100.000.000,00
Jumlah Belanja
Hibah
Sumbangan dari Pihak Ketiga
Jumlah Pendapatan
2
2
Rp400.000.000,00
-
Rp1.504.740,00
Penerimaan Pembiayaan
- Saldo tahun lalu (2014)
Rp
Pengeluaran Pembiayaan
Rp
Jumlah Pembiayaan
24
Rp1.504.740,00
1.504.740,00
Rp1.504.740,00
Ditetapkan di
: Entikong
Pada Tanggal
: 19 Januari 2015
Kepala Desa Entikong
RADEN NURDIN
25