Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka
penulis makalah

ini dapat di menyelesaikan

penyusunan

makalah ini yang

berjudul

MANAJEMEN PERSEDIAAN
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan

tugas

mata

kuliah

Manajemen Keuangan

Fakultas

Ekonomi

Universitas Andi Djemme.


Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat mendukungpenulis demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi penyusun.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG ........................................................................

B.

RUMUSAN MASALAH ...................................................................

C.

TUJUAN PENULISAN .....................................................................

D.

MAANFAT .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN .............................

B.

JENIS-JENIS PERSEDIAN .............................................................

C.

FUNGSI-FUNGSI PERSEDIAN ....................................................

D.

BIAYA PERSEDIAN ......................................................................

E.

MODEL PERSEDIAN .....................................................................

F.

BIAYA PERSEDIAAN ...................................................................

BAB III PENUTUP


A.

KESIMPULAN .................................................................................
DAFTAR SUMBER ......................................................................................

11
12

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-macam bentuk dari
persediaan dan persediaan berhubungan dengan stok dari apapun yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis. Meskipun persediaan mewakili sebagian besar dari investasi bisnis yang
harus dikelolah dengan baik untuk memaksimalkan keuntungan.
Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam seperti mencari perimbangan antara
jumlah stock yang benar tetapi tidak terlalu banyak, meningkatkan turnover persediaan tampa
mengorbankan tingkat pelayanan, menjaga stok terendah tetapi tidak membahayakan kinerja,
memelihara bermacam-macam stok yang sangat luas tetapi tidak menghabiskan dengan cepat
sehingga menipis, mempunyai persedian yang mencukupi tampa item-item yang usang atau tidak
terpakai, selalu mempunyai stock yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika
persediaan tidak dikelolah dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien dan mahal,
tidak hanya item yang disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang ada dalam inventory.

B.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini anatara lain :

Apa itu Manajemen Persedian ?


Jelaskan Jenis Jenis Persediaan ?
Jelaskan Fungsi Fungsi Persediaan ?
Jelaskan Biaya Biaya Persediaan ?
Bagaimana Model Manajemen Persediaan ?

C.

Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.Tujuan yang
diharapkan adalah agar mahasiswa mengetahui bagaimana mengelola persediaan dengan
mengunakan metode metode manajemen persediaan yang ada.

D.

Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya berupa ilmu mengenai pengelolaan persediaan pada perusahaan. Semoga
makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang ingin mempelajari hal yang
berkaitan dengan persediaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Manajemen Persediaan.


Istilah persediaan ( Inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala
sesuatu atau sumber daya sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap
pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Ini
meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan
pembantu atau pelengkap, dan komponen lain yang menjadi keluaran produk perusahaan.
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi
tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk
suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah,
bahan spembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.

Setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan hidup


usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah uang yang diinvestasikan dalam
persediaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu
jumlah persediaan optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan
perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat dengan biaya yang serendah-rendahnya. Untuk
mengatur tersedianya suatu tingkat persediaan yang optimum, maka diperlukan suatu sistem
pengawasan persediaan. Tujuan dari pengawasan persediaan ini adalah :
a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya kegiatan
produksi.
b. Menjaga agar pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau berlebih, sehingga biaya yang
timbul oleh persediaan tidak terlalu besar.
c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena mengakibatkan
meningkatnya biaya pemesanan.
Sitem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan yang memonitor tingkat persediaan
dan mementukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan harus di isi, dan berapa
besar pesanan yang harus dilakukan.
B. Jenis Jenis Persediaan
Adapun jenis-jenis persedian antara lain :
1.

Prsediaan bahan mentah (Raw materials)

yaitu; persediaan barang barang berwujud seperti baja, kayu da komponen komponen lainnya
yang di gunakan dalam proses produksi.
2.

Persediaan komponen komponen rakitan (pruchased parts/ components)

yaitu; persediaan barang barang yang terdiri perusahaan lain, dimana secara langsung dapat
dirakit menjadi suatu prodak.
3.

Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)

yaitu; persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.
4.

Persediaan barang dalam proses (work in process)

yaitu; persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi.

5.

Persediaan barang jadi (finished goods)

yaitu; persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau di olah dalam pabrik dan siap
untuk dijual atau di kirim kepada langganan.
C.

Fungsi Fungsi Persediaan.


Ada beberapa fungsi-fungsi persediaan antara lain :

Fungsi Decoupling
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi operasi perusahaan internal
dan

eksternal

mempunyai

kebebasan

(independence).

Persediaan

Decouples

ini

memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada


suplier.

Fungsi Economic Lot Sizing


Persediaan lot sizing ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan
(potongan pembelian, biaya pengankutan per unit lebih murah dan sebagainya). Karena
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biayabiaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan
sebagainya).

Fungsi antisipasi
Seiring perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan
diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.

D.

Biaya Biaya Persediaan

1)

Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs)


Teridiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya biaya yang termasuk dalam sebagai baiaya penyimpanan adalah :

1.

Biaya fasilitas fasilitas penyimpanan (termasuk, penerangan, pemanas atau pendingin).

2.

Biaya modal (opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang di
investasikan dalam persediaan).
3.

Biaya keusangan

4.

Biaya penghitungan phisik dan konsiliasi laporan

5.

Biaya asuransi persediaan

6.

Biaya pajak persediaan

7.

Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan

8.

Biaya penanganan persediaan; dan sebagainya

Biaya penyimpanan persediaan


Bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli
Total biaya penyimpanan :
TCC = C. P. A
Persediaan rata-rata
A

=Q/2
=(S/N)/2

KET :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
Yang termasuk biaya penyimpanan persediaan yaitu :
Sewa gudang
Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
Biaya modal yang tertanam dalam inventori
Pajak
Asuransi
2)

Biaya pemesanan (Pembelian)


Setiap kali suatu bahan di pesan perusahaan menanggung biaya pemesanan (Order
costs atau procurement costs).

3)

Biaya penyiapan (Manufacturing)

Bila bahan bahan tidak di beli, tetapi tidak di produksi sendiri dalam pabrik
perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya penyiapan (setup costs) untuk memproduksi
komponen tertentu.
Biaya penyiapan
Bersifat varisbel terhadap frekuensi pesanan
Total biaya pemesanan
TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Yang termasuk biaya pemesanan yaitu :
Biaya selama proses pesanan
Biaya pengiriman permintaan
Biaya penerimaan barang
Biaya penempatan barang ke dalam gudang
Baiaya prosesing pembayaran kepada supplier

4)

Biaya kehabisan atau kekurangan bahan


Dari semua biaya biaya yang berhubungan dengan tingkat persediaan, biaya
kekurangan bahan (shortage costs) adalah yang paling sulit di perkirakan.

E.

Model-model Manajemen Persediaan.


Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan, telah dikembangkan beberapa model
dalam manajemen persediaan :
1.

Model Persediaan Kuantitas Pesanan Ekonomis


Kuantitas pesanan ekonomis (economics order quantity/EOQ)merupakan salah satu

model klasik, diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal
dalam teknik pengendalian persediaan. EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah

dalam penggunaannya, meskipun dalam penerapannya harus memperhatikan asumsi yang


dipakai.
Asumsi tersebut sebagai berikut :
Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam

Kebutuhan / permintaan barang diketahui dan konstan

Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan


Barang yang dipesan diterima dalam satu kelompok
Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli
Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan

KET :
Bagan berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ. Pada awal periode,
persediaan sebesar Q datang. Kemudian persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang
konstan untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan tsb merupakan slope dari
garis miring dalam bagan tsb. Pada saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali ke
perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitung EOQ:
RUMUS TOTAL BIAYA :
TC = (Q/2)C +(S/Q)O
KET :
D : Besar laju permintaan (demand rate) dalam unit per tahun.
S : Biaya setiap kali pemesanan (ordering cost) dalam rupiah per pesanan
C : Biaya per unit dalam rupiah per unit
I : Biaya pengelolaan (carrying cost) adalah persentase terhadap nilai persediaan per tahun.
Q : Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit
TC : Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun.
H : Biaya penyimpanan ( rupiah / unit / tahun )

Contoh soal :
Total penjualan selama 1 tahun adalah 100.000 unit. By. Simpan adalah Rp 20,00 per unit
persediaan. Biaya pesan adalah Rp 10.000,00 per pesan. Dengan informasi tsb, berapa Q*
(persediaan optimal) ?
Jawaban :
Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
= 10.000 unit
Jadi Tingkat persediaan yang optimal adalah 10.000 unit. Dengan kata lain, perusahan memesan
100.000 unit setiap kali pesan.
Total biaya persediaan (TC) = Total by. Simpan + Total by.Pesan
TC = [(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000]
= 100.000 + 100.000
= Rp 200.000,00
Jadi Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10 kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata
adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun ada 10 kali siklus persediaan
2.

Model Persediaan dengan Pesanan Tertunda


Dalam banyak situasi, kekurangan persediaan yang direncanakan dapat disarankan. Hal
ini banyak dilakukan pada perusahaan yang persediaannya bernilai tinggi, yang dapat
mempengaruhi tigginya biaya penyimpanan. Dealer mobil dan mesin industri, misalnya jarang
memiliki persediaan besar karena alas an ini.

3.

Model Persediaan dengan Diskon Kuantitas


Banyak penjual melakukan strategi penjualan dengan memberikan harga yang bervariasi
sesuai dengan jumlah yang dibeli, semakin besar volume pembelian semakin rendah harga
barang per unit. Strategi ini disebut penjualan dengan diskon kuantitas (quantity discount). Untuk
menentukan jumlah pesanan yang optimal dapat digunakan model persediaan dengan diskon
kuantitas.

Biaya total persediaan dalam model ini merupakan jumlah dari biaya pemesanannya,
biaya penyimpanan, dan biaya pembelian barang. Pada kasus ini, harga barang bervariasi
tergantung dari jumlah setiap pesanan, sehingga biaya pembelian barangpun bervariasi.
4.

Model Persediaan dengan Penerimaan Bertahap


Pada model persediaan yang telah dibahas, diasumsikan bahwa unit persediaan yang
dipesan diterima sekaligus pada suatu waktu tertentu. Padahal, sering terjadi persediaan tidak
diterima secara seketika tetapi berangsur-angsur dalam suatu periode. Untuk kasus seperti ini,
model EOQ dasar tidak menjadi sesuai, diperlukan suatu model tersendiri sebagai model
persediaan dengan penerimaan bertahap.
5.

Metode Abc / Analisis Abc


Analisis ABC membagi persediaan yang ada ke dalam tiga kelompok berdasarkan

volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip
Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa ada "beberapa yang penting dan banyak yang sepele".
Pemikiran yang mendasari prinsip ini adalah bagaimana memfokuskan sumber daya pada bagian
persediaan penting yang sedikit itu dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun
sepele.Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC sebagai berikut:
1.

Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepadapemasok harus lebih tinggi untuk
butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C.

2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C. harus dikendalikan secara lebih
ketat; mungkin karena butir persediaan A ini ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan
mungkin karena keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi.
3. Meramalkan

butir

persediaan

mungkin

harus

lebih

berhati-hati

daripada

smeramalkan butir (kelas) persediaan yang lain.


4. Peramalan

yang

lebih

baik,

pengendalian

fisik,

keandalan

pemasok,

dan

pengurangan besar stok pengaman dapat dihasilkan oleh semua teknik manajemen persediaan
semacam analisis ABC.

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan
harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan
menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang
tepat.atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya
total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara optimal.
Jenis jenis Persediaan
a. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)
b. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
c. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
d. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
e. bahan Persediaan Barang Jadi (Finished Good)

Fungsi Persediaan antara lain:


a. Sebagai penyangga proses produksi sehingga proses operasi dapat berjalan terus
b. Menetapkan banyaknya barang yang harus disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada
c. Sebagai pengganggu inflasi
d. Menghindari kekurangan/kelebihan
S
Metode metode dalam Manajemen Persediaan
a. Metoda EOQ ( Economic Order Quantity )
b. Metoda Sistim Pemeriksaan Terus Menerus
c. Metoda Sistim Pemeriksaan Periodik
d. Metode ABC
Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang
meminimumkan biaya langsung penyimpanann persediaan dan biaya kebalikannya ( inverse
cost ) pemesanan persediaan.
Analisis ABC membagi persediaan yang ada ke dalam tiga kelompok berdasarkan
volume tahunan dalam jumlah uang. Kelas A merupakan barang barang dalam jumlah unit
berkisar 15 sampai 20%, kelas B merupakan barang barang dengan jumlah fisik 30 sampai
40% dan kelas C merupakan barang barang dengan jumlah fisik 40 sampai 60%.

DAFTAR SUMBER

T. Hani Handoko, Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE
yogyakarta, 1984
http://www.docstoc.com/docs/18199491/MANAJEMEN-PERSEDIAAN
Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Raja

Grafindo

Persada.

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:


Erlangga.
Diposkan oleh Welcome To Mhd. Habibi Arifin di 12:18:00 PM
Label: Manajemen Persediaan

Anda mungkin juga menyukai