Manaj Persediaan
Manaj Persediaan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka
penulis makalah
penyusunan
berjudul
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan
tugas
mata
kuliah
Manajemen Keuangan
Fakultas
Ekonomi
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
MAANFAT .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
KESIMPULAN .................................................................................
DAFTAR SUMBER ......................................................................................
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-macam bentuk dari
persediaan dan persediaan berhubungan dengan stok dari apapun yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis. Meskipun persediaan mewakili sebagian besar dari investasi bisnis yang
harus dikelolah dengan baik untuk memaksimalkan keuntungan.
Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam seperti mencari perimbangan antara
jumlah stock yang benar tetapi tidak terlalu banyak, meningkatkan turnover persediaan tampa
mengorbankan tingkat pelayanan, menjaga stok terendah tetapi tidak membahayakan kinerja,
memelihara bermacam-macam stok yang sangat luas tetapi tidak menghabiskan dengan cepat
sehingga menipis, mempunyai persedian yang mencukupi tampa item-item yang usang atau tidak
terpakai, selalu mempunyai stock yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika
persediaan tidak dikelolah dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien dan mahal,
tidak hanya item yang disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang ada dalam inventory.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini anatara lain :
C.
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.Tujuan yang
diharapkan adalah agar mahasiswa mengetahui bagaimana mengelola persediaan dengan
mengunakan metode metode manajemen persediaan yang ada.
D.
Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya berupa ilmu mengenai pengelolaan persediaan pada perusahaan. Semoga
makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang ingin mempelajari hal yang
berkaitan dengan persediaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
yaitu; persediaan barang barang berwujud seperti baja, kayu da komponen komponen lainnya
yang di gunakan dalam proses produksi.
2.
yaitu; persediaan barang barang yang terdiri perusahaan lain, dimana secara langsung dapat
dirakit menjadi suatu prodak.
3.
yaitu; persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.
4.
yaitu; persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi.
5.
yaitu; persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau di olah dalam pabrik dan siap
untuk dijual atau di kirim kepada langganan.
C.
Fungsi Decoupling
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi operasi perusahaan internal
dan
eksternal
mempunyai
kebebasan
(independence).
Persediaan
Decouples
ini
Fungsi antisipasi
Seiring perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan
diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.
D.
1)
1.
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang di
investasikan dalam persediaan).
3.
Biaya keusangan
4.
5.
6.
7.
8.
=Q/2
=(S/N)/2
KET :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
Yang termasuk biaya penyimpanan persediaan yaitu :
Sewa gudang
Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
Biaya modal yang tertanam dalam inventori
Pajak
Asuransi
2)
3)
Bila bahan bahan tidak di beli, tetapi tidak di produksi sendiri dalam pabrik
perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya penyiapan (setup costs) untuk memproduksi
komponen tertentu.
Biaya penyiapan
Bersifat varisbel terhadap frekuensi pesanan
Total biaya pemesanan
TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Yang termasuk biaya pemesanan yaitu :
Biaya selama proses pesanan
Biaya pengiriman permintaan
Biaya penerimaan barang
Biaya penempatan barang ke dalam gudang
Baiaya prosesing pembayaran kepada supplier
4)
E.
model klasik, diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal
dalam teknik pengendalian persediaan. EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah
KET :
Bagan berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ. Pada awal periode,
persediaan sebesar Q datang. Kemudian persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang
konstan untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan tsb merupakan slope dari
garis miring dalam bagan tsb. Pada saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali ke
perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitung EOQ:
RUMUS TOTAL BIAYA :
TC = (Q/2)C +(S/Q)O
KET :
D : Besar laju permintaan (demand rate) dalam unit per tahun.
S : Biaya setiap kali pemesanan (ordering cost) dalam rupiah per pesanan
C : Biaya per unit dalam rupiah per unit
I : Biaya pengelolaan (carrying cost) adalah persentase terhadap nilai persediaan per tahun.
Q : Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit
TC : Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun.
H : Biaya penyimpanan ( rupiah / unit / tahun )
Contoh soal :
Total penjualan selama 1 tahun adalah 100.000 unit. By. Simpan adalah Rp 20,00 per unit
persediaan. Biaya pesan adalah Rp 10.000,00 per pesan. Dengan informasi tsb, berapa Q*
(persediaan optimal) ?
Jawaban :
Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
= 10.000 unit
Jadi Tingkat persediaan yang optimal adalah 10.000 unit. Dengan kata lain, perusahan memesan
100.000 unit setiap kali pesan.
Total biaya persediaan (TC) = Total by. Simpan + Total by.Pesan
TC = [(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000]
= 100.000 + 100.000
= Rp 200.000,00
Jadi Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10 kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata
adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun ada 10 kali siklus persediaan
2.
3.
Biaya total persediaan dalam model ini merupakan jumlah dari biaya pemesanannya,
biaya penyimpanan, dan biaya pembelian barang. Pada kasus ini, harga barang bervariasi
tergantung dari jumlah setiap pesanan, sehingga biaya pembelian barangpun bervariasi.
4.
volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip
Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa ada "beberapa yang penting dan banyak yang sepele".
Pemikiran yang mendasari prinsip ini adalah bagaimana memfokuskan sumber daya pada bagian
persediaan penting yang sedikit itu dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun
sepele.Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC sebagai berikut:
1.
Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepadapemasok harus lebih tinggi untuk
butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C.
2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C. harus dikendalikan secara lebih
ketat; mungkin karena butir persediaan A ini ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan
mungkin karena keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi.
3. Meramalkan
butir
persediaan
mungkin
harus
lebih
berhati-hati
daripada
yang
lebih
baik,
pengendalian
fisik,
keandalan
pemasok,
dan
pengurangan besar stok pengaman dapat dihasilkan oleh semua teknik manajemen persediaan
semacam analisis ABC.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan
harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan
menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang
tepat.atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya
total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara optimal.
Jenis jenis Persediaan
a. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)
b. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
c. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
d. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
e. bahan Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
DAFTAR SUMBER
T. Hani Handoko, Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE
yogyakarta, 1984
http://www.docstoc.com/docs/18199491/MANAJEMEN-PERSEDIAAN
Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Raja
Grafindo
Persada.