I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang adalah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan RI yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal
keluar dan masuknya penyakit dan/ atau faktor risiko kesehatan. KKP berada dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. Dalam melaksanakan tugas, KKP
menyelenggarakan fungsi seperti pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
Kegiatan pengendalian risiko kesehatan lingkungan di pelabuhan, bandara, dan
lintas batas darat negara yaitu pencegahan dan penanggulangan faktor risiko di
pelabuhan dan alat angkut dengan tujuan untuk memutuskan mata rantai penularan
penyakit serta meminimalisasikan dampak resiko lingkungan terhadap masyarakat
khususnya di lingkungan pelabuhan/bandara dan alat angkut. Selain itu juga bertujuan
untuk membuat wilayah pelabuhan/bandara dan alat angkut tidak menjadi sumber
penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembangbiakan kuman/vektor penyakit.
II. KEGIATAN
II.1 Pengendalian nyamuk Anopheles
Pengendalian vektor malaria dimulai dengan melakukan pemetaan wilayah untuk
kegiatan pengendalian vektor malaria dengan melakukan survey nyamuk dewasa dan
pemantauan jentik serta indoor residual spraying . Pengendalian vektor malaria dilakukan
terhadap vektor pembawa penyakit tersebut yaitu nyamuk Anopheles sp. Pemantauan
dihitung melalui nilai Man Hours Density (MHD) dan Man Biting Rate (MBR).
II.1.1 Survey vektor Anopheles Sp
Pada Bulan Juli 2022 MHD dan MBR Vektor Malaria di KKP Kelas II Padang
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Dari hasil tabel 1 di atas dapat dilihat rata-rata nilai Larva Indeks dibawah
angka baku mutu Larva Indeks, yaitu < 1.
Σ HI Σ CI
No BI Larvasida
Lokasi Bangunan (%) Container (%)
P B P B P B P B P B P B
Dari tabel 3 di atas jumlah titik lokasi pemantauan lalat sebanyak 35 titik, rata-
rata tingkat kepadatan lalat di KKP Kelas II Padang yaitu 1,2
Dari tabel 4 diatas rata-rata area penyemprotan vektor diare di area KKP Kelas II
Padang adalah 1 Ha dan pemakaian insektisida sebanyak 1.660 ml
2.4 Pengendalian Vektor Pes dengan Pemasangan Perangkap
Pengendalian vektor pes dilakukan dengan pemasangan perangkap tikus seperti
tabel di bawah ini.
∑ Perangkap ∑ Tikus
No Lokasi Indek Pinjal
di Pasang Tertangkap
1. Pelabuhan Teluk Bayur 200 5 0
2. Wilker Muara 100 3 0
3. Wilker Bungus 100 4 0
4. Wilker Sikakap 100 6 0
5. Wilker BIM 150 2 0
Jumlah 650 20 0
Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa pemasangan perangkap dalam Bulan Juli
2022 sebanyak 650 unit dengan jumlah tikus tertangkap 20 ekor, dan indek pinjal 0. Tikus
terbanyak tertangkap di Sikakap sebanyak 6 ekor (30,00%).
Sedangkan untuk melihat jenis tikus yang tertangkap di KKP Kelas II Padang
dapat dilihat pada tabel d ibawah ini :
Jenis tikus
No Lokasi R. R. Tanezu R. M.
R. Exullans Argentiventer
Novergicus mi Musculus
1. PelabuhanTeluk Bayur 5 0 0 0 0
2. Wilker Muara 2 0 0 0 1
3. Wilker Bungus 4 0 0 0 0
4. Wilker Sikakap 6 0 0 0 0
5. Wilker BIM 0 2 0 0 1
Jmlah 17 2 0 0 1
Dari tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa jenis tikus yang terbanyak tertangkap
Rattus Novergicus sebanyak 17 ekor.
2.5 Pemantauan Kepadatan Kecoa
Pada bulan Juni 2022 hasil pemantauan kepadatan kecoa adalah sebagai
berikut :
Tabel 7. Jumlah Kecoa Tertangkap
di KKP Kelas II Padang Bulan Juni 2022
Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa jumlah lokasi pemantauan kepadatan
kecoa bulan Juni 2022 sebanyak 45 lokasi. Jumlah kecoa tertangkap sebanyak 44
ekor. Kecoa tertangkap paling banyak di Wilker Muara yaitu sebanyak 19 ekor
Jumlah 29 0 29
Keterangan: RR : Risiko Rendah RT : Risiko Tinggi
Dari tabel 8 di atas terlihat bahwa jumlah sarana air bersih yang diperiksa
sebanyak 29 sampel dengan resiko rendah.
Jumlah
No Lokasi
Sampel MS TMS
1 Pelabuhan Teluk Bayur 102 102 0
2 Wilker Muara 5 5 0
3 Wilker Bungus 38 38 0
4 Wilker Sikakap 2 2 0
5 Wilker BIM 6 6 0
Total 152 153 0
Keterangan : MS = Memenuhi Syarat, TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Dari tabel 9 di atas terlihat bahwa jumlah sampel air bersih yang diperiksa
sebanyak 152 sampel dengan jumlah sampel terbanyak di Pelabuhan Teluk Bayur yaitu
102 sampel. Semua sampel yang diperiksa memenuhi syarat (100%).
Dari tabel 10 di atas terlihat bahwa jumlah TPM yang diperiksa sebanyak 28 unit ,
Dari 28 TPM yang diperiksa terdapat 27 TPM yang memenuhi syarat, dan 1 TPM yang
tidak memenuhi syarat.
Jumlah
No Lokasi
MS TMS Total
1 Pelabuhan Teluk Bayur 10 2 12
2 Wilker Muara 10 0 10
3 Wilker Bungus 10 0 10
4 Wilker Sikakap 7 0 7
5 Wilker BIM 6 0 6
43 2 45
Keterangan :MS= Memenuhi Syarat, TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Dari tabel 11 di atas terlihat bahwa jumlah pengawasan terhadap HSBU yang
paling banyak adalah di Pelabuhan Teluk Bayur yaitu 12 unit (26,67 %) unit. Jumlah
HSBU yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 43 unit (95,56%) .
Jumlah 19 19 0
Keterangan : MS = Memenuhi Syarat TMS: Tidak Memenuhi syarat
Dari tabel 12 di atas jumlah lokasi pengukuran kebisingan sebanyak 19 titik dan
semuanya memenuhi syarat kesehatan.
Dari tabel 12 di atas jumlah lokasi pengukuran kualitas udara sebanyak 16 titik
dan semuanya memenuhi syarat kesehatan.
Kapal Pesawat
No Lokasi
Baik Tidak Baik Baik Tidak Baik
1. Pelabuhan Teluk Bayur 112 0 - -
2. Wilker Muara 93 0 - -
3. Wilker Bungus 104 0 - -
4. Wilker Sikakap 51 0 - -
5. Wilker BIM - - 98 0
Jumlah 360 0 98 0
Dari tabel 13 di atas terlihat bahwa dari hasil pemeriksaan sanitasi terhadap alat
angkut pada Bulan Juli 2022 alat angkut kapal yang memiliki sanitasi baik 319 (100%)
dan pada pesawat 98 (100%) memenuhi syarat.
Pada tabel 14 di atas dapat dilihat jenis dokumen yang diterbitkan pada Bulan Juli
2022 hanya sertifikat air bersih sebanyak 142 lembar. Penerbitan sertifikat air bersih
paling banyak di Pelabuhan Teluk Bayur sebanyak 102 lembar .
III KESIMPULAN
Semua kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di
bawah standar baku mutu
Sarana air bersih, sampel air minum dan kualitas udara memenuhi syarat
Higiene dan sanitasi tempat pengolah makanan dan bangunan umum serta
kebisingan udara belum memenuhi syarat 100%
Sanitasi alat angkut memiliki risiko rendah