Anda di halaman 1dari 3

Pengantar

Pada akhir bulan September 2013, keluar sebuah berita yang mengejutkan: SDKI 2012 memberikan
hasil angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini
jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Dalam hal ini,
meningkatnya AKI ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, target
MDGs adalah 108 per 100 ribu pada 2015. Angka ini memang kontroversial. Di pemerintahan sendiri
ada yang menolak, namun juga ada yang menerima.
Di luar kontroversi data ini, salah satu hal penting adalah bagaimana kita mensikapi permasalahan
ini. Dengan menggunakan data kematian absolut, di berbagai propinsi memang terjadi kenaikan
jumlah kematian ibu. Hal ini yang perlu dibahas. Mengapa terjadi peningkatan kematian ibu? Apakah
kebijakan penanganan sudah tepat? Apakah strategi pelaksanaan kebijakan sudah baik di
lapangan?
Respon
Peningkatan kematian ibu sudah diduga sejak lima tahun yang lalu. Pada tahun 2009, kelompok
studi MDGs di Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran UGM
memprediksi bahwa ada kemungkinan terjadi stagnasi dan bahkan pemburukan situasi. Dilakukan
analisis kebijakan KIA. Hasil analisis kebijakan menunjukkan bahwa ada ketidak logisan dalam
kebijakan KIA. Berbasis analisis ini, sejak tahun 2009, PKMK FK UGM melakukan berbagai kegiatan
penelitian dan pengembangan yang tujuan utamanya untuk langsung memberikan dampak pada
kematian ibu dan bayi.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah: Riset Operasional mengenai Sister Hospital dalam kerangka
Revolusi KIA NTT untuk meningkatkan kemampuan PONEK RS, dukungan terhadap PONED
Puskesmas, pengembangan SDM KIA di NTT, sampai penyusunan manual rujukan kesehatan ibu
dan anak. Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi NTT, Kemenkes, dan AusAId
dalam program AIPMNH. Kematian Ibu secara absolut di NTT menurun. Pada tahun 2010: 252,
tahun 2011: 208, dan tahun 2012: 172. Jika angka absolut diubah menjadi rates, akan menjadi: 288
(tahun 2010), 222, dan 177 (tahun 2011). Sumber data Bidang Kesmas Dinkes NTT.
Sejak tahun 2011 dilakukan kerjasama dengan pemerintah Propinsi DIY dan Kementerian
Kesehatan untuk penurunan kematian ibu dengan menggunakan pendekatan surveilans-respon
kematian ibu-bayi dan penyusunan manual rujukan. Kegiatan dilakukan karena data absolut
menunjukkan peningkatan (tahun 2009: 36 kematian menjadi 56 di tahun 2011). Setelah hampir dua
tahun DinKes Porpinsi dan Kabupaten/Kota melakukan kegiatan dengan penekanan pada
surveilans kematian dan respon ketat, ada perubahan yang tercatat. Pada tahun 2012, kematian ibu
jumlahnya 41, dan pada tahun 2013 (sampai bulan September) adalah 26. Sumber data: Dinas
Kesehatan Propinsi DIY.
Pengembangan di Papua dilakukan bekerjasama dengan UNICEF untuk Perencanaan Berbasis
Bukti dan USAID untuk peningkatan kinerja Puskesmas. Kegiatan ini masih berupa pengembangan

input dan infrastruktur untuk kesehatan ibu dan anak melalui perencanaan dan prinsip peningkatan
kinerja. Dimulai sejak tahun 2012. Kegiatan ini belum banyak dihubungkan dengan penurunan atau
peningkatan kematian.
Setelah 4 tahun melakukan kegiatan operasional di NTT dan DIY serta Papua, PKMK FK UGM
mengambil berbagai kesimpulan yang dirangkum dalam usulan Paket Kebijakan untuk mengurangi
kematian ibu dan bayi dalam usaha menuju ke perbaikan pencapaian MDGs. Paket kebijakan
mencerminkan berbagai kondisi daerah dimana DIY mewakili daerah maju, NTT daerah sulit, dan
Papua merupakan daerah yang sangat sulit. Inti paket kebijakan adalah mengacu pada integrasi
hulu dan hilir (preventif dan kuratif), penggunaan data absolut agar secara real time terjadi
perubahan sikap dan "peningkatan adrenalin" untuk usaha penurunan kematian, perbaikan sistem
rujukan dan mutu pelayanan klinik, dan dukungan seluruh pihak untuk intervensi kebijakan yang
multi disiplin.
Menatap Ke Depan
Dalam konteks situasi pemburukan ini, PKMK FK UGM mengajak pemerintah pusat (Bappenas,
Kemenkes, DPR Komisi Kesehatan, Menko Kesra), Pemerintah propinsi dan kabupaten, LSM-LSM
kesehatan, Asosiasi Rumahsakit dan Dinas Kesehatan, ikatan profesi, serta para akademisi,
peneliti, dan konsultan untuk berfikir ulang mengenai strategi kebijakan MDGs. Perlu ada perbaikan
kebijakan dan perubahan strategi untuk mengurangi kematian ibu dan bayi. Perdebatan mengenai
metode pengukuran kematian ibu sebaiknya jangan sampai berlarut-larut. Saat nya bangsa
Indonesia menatap ke depan dengan mempelajari masa lalu dan masa kini.
Oleh karena itu diharapkan ada pengkajian kritis Paket Kebijakan FK UGM ini melalui pertemuan
dan diskusi di website yang dapat memberikan penyegaran pada program MDGs yang memasuki
masa final di tahun 2014-2015 mendatang. Diharapkan pada masa-masa final ini akan terjadi
perubahan strategi secara nasional sehingga di tahun 2014 dan 2015 dapat terjadi perbaikan di
Indonesia. Detail pertemuan adalah sebagai berikut:
Kegiatan:
Seminar mengenai Rekomendasi Kebijakan untuk pengurangan MDG. Sekaligus meresmikan
website khusus KIA untuk penurunan kematian ibu dan bayi: www.kesehatan-ibuanak.net
Tujuan:
1.

2.
3.

Menyajikan Rekomendasi Kebijakan pengurangan kematian ibu dan bayi untuk kegiatan di
Kabupatan, Propinsi, dan Nasional.
Rekomendasi kebijakan ini mencakup kebijakan hulu dan hilir.
Mengembangkan pemahaman mengenai peran, posisi dan kemampuan Technical
Assistace/Konsultan untuk penurunan kematian ibu dan bayi di perguruan tinggi.

4.

Mengembangkan berbagai pola pengembangan melalui penggunaan web sites dan


teknologi telematika untuk pengurangan kematian ibu dan bayi
Peserta dan Informasi lanjut:
Untuk membahas kematian ibu yang meningkat dilakukan diskusi on-line secara sistematis. Mulai
minggu ini diskusi di miling list desentralisasi kesehatan disusun dengan lebih sistematis . Tujuan
penyusunan diskusi ini agar ada hasil berupa aplikasi strategi baru di lapangan. Silahkan klik lebih
lanjut untuk mengikuti diskusi tersebut KLIK DISINI
Pertemuan ini akan diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa tanggal 29 Oktober 2013.
Pertemuan terbuka bagi seluruh masyarakat dan dapat diakses melalui Video-Streaming
diwww.kesehatan-ibuanak.net dan www.kebijakankesehatanindonesia.net informasi lebih lanjut
dapat menghubungi Angelina Yusridar (08111498442, e-mail Angelina_yusridar@yahoo.com)

Anda mungkin juga menyukai