Anda di halaman 1dari 18

u17!

2416

.'I

KI$TA,,RONGGA

NilULUT

..: ..'.

(ista rongga muhit rlaitu pembentukan rongga,'i


yAnB berisi sqetu caitan yang pertumbuhannyra
.; r

dillp.uti olAh,isuittu:iet'o'rganiffa norganik dan'?'aida:

1l

'."' '' | . :"'"11"i::., ..:':r r'ji:r'ir:'ri':rr'


'l'68stcf xifiliii
rongga ryangj*rdapat
Kistii rongga mulut yaitu roegga
Kisiii
vane;,terdap;t,
pada jaringi*'lUnak/.,keta,5.: yengn-befisi'

su-5tu

cairaaltat 1/z cair {sei6i liquid}-itau berisir udara, di'


,fiana.:dilapi$i..leh,suatu jaringan ikal yanglgr.dir"i.
dari jaringan epitel.

KBta, rairgGp : mulut yaitu suatu ronBEeitpatalo6is


{secara anatotylis tidak ada} Yang bgrir; .r.,*
cairan dan dilapisi oleh suatu epitel.

tadi.."
KlSta adalah suatu ruangan,lrongga pada jaringan
lunak/keras yang patologis (seeara anatomisnya tidak
ada) di mana dibatasi oleh suatu kapsul/dinding yang
pada umumnya berupa selaput epitel dan berisi

suatu cairan/zat semi cair (merupakan bentuk


generasi sel-sel yang dalam keadaan tertentu dapat
mengada kan pem biaka n).

3t17t2016

MACAT KISf,'I
. Kisfa odonfmen eoithelial r

vaitu

@oleh'gigi
di rnana d:inding yong membctosinya
terdiri dariepitel.
. Terbentuknya kisto in erat sekali

hubungcnny,a dengon benih gigi, epitel


erwmel gigi, siso-sisa epitel nmlassez

("h."t of

hertri,g), ctaupun dental

lamino"

l{,L{t$HrAs}I

Ktsta

BHASI(AR

1.
2.
3.

Primordial cyst

4-

Radiculer cvst

5.

Residual cyst

Dentigerous cyst (paling sering teriadi)

Multiloculer cyst
Ketiga odontogeiiik kista ini disebut iuga Folliculer cyst,
sebab terbentuknya kista ini dari enamel oryan (folticlel
pada masa pertumbuhan gigi.

(edua odontogenik kista ini terbentuk dari sisa-sisir epitdl


mallassez.

cAwsoN

1.
2.

Radiculer cyst (misalnya periodontat cyst, residual


ryst, late!:al lystdan apical cyst).
Coronal . ryst (misalnya dentigerous cyst, eruption
cyst).

3.

CVst associated

with a tooth (misalnya primordial

ryst).

4.

Cyst

within Neoplasma (misalnya Ameloblastoma).

THOMA

1.
.

Periodontal ryst (misalnya radicular cyst/peri-apical


periodontal cyst, lateral periodontal cyst, dan residu-al
cys!).

2.

Folliculer ryst (misalnya primordial cyst, dentigerous


cyst, multiloculer xysi!.

,)

3t1VftA46

Eril[oGr r$srA
y' Proses radang/infeksi

lIrauma
/Gangguan pertumbuhan {dalam hal ini

dapat berupa suatu

kelainan

congenita l/herediter)

/Obstruksilretensi pada keleniar liur

I}IYELOPHENt.Cf$T

t D*eloptwnt qrt

adalah kista yang timbul


setelah kelahiran {bukan merupakan kelainan
bawaan) serta tidak menimbulkan rasa sakit

{kecuali bila kista disertai peradangan}.


qqqra surgicol
umumnya terapi kista
Pada
",
enucleatian (in toto) atau secafa rnarsupialisasi

ini

lPortsch teckniquel.

. Developmen c!,st dibagi

yaitu:

menjadi dua bagian,


,i

1. Montogenic cysl (dentat odgin cpt).

2.

Nonodantogenic cyst (nondental origin cyst].

ODONTOGENIG CYST
.
o

Kista ini hitsd dafi gigi, yaitu dari sisa-sisa epitel


enamel benih gigi, epite! 'mallassez.{sheott of hertwigl
ataupun dari dental lamina.
Pada umumnya gigigigi yang terlibat dalam kista ini akan
nrengalami migrasi, sehingga menyebabkan gigi-gigi
tetangganya tampak berdisakan thahkan gigi-gigi

tersebut sudah nonvital, atau mungkin sudah tanggal).


Dalam rontgen foto akan tampak gamharan radiolusen

yang berbatas jelaq, sedangkan mikrokopisnya

aka-n

tampak adanya ruang/rongga yang dilapisi oleh stratified


sqilamos epithelial {di mana dalam stromanya terdapat
jaringan ikat). Pda umumnya terapi kista ini dengan cara
enucteasi (in

tdor.

.f

3i17 DA16

JENIS.IETIIIS OIX}I\ITOGENTC EYST


1. Periodental Cyst
2. Radiculer Cyst
3. Residual Cyst
5. Folliculer Cyst
5. Primordial Cyst
7" Dentigerous Cyst
8. Multiloculer Cyst

a PerynEl cl4st
.

ffiita ini menrpakan klsta odo0togen yang banlttAk


tari degenerari kistik

terjadi, di.mana kis!,a ini berasal

dari

sisa-sisa

epitel mallasser/epitel

embryonal
pembentuk gigi, ataupun berasal dari prolifurasi dental
granuldma yang terdapat
sepanja*g jaringan
periodental sekitar akar gigi (pada umurrmya terdapat
di sekitar apex yary sudah nomritd atau gigi dcngan
caries profunda yaqg sudah perforxi).

di

Biia kista ini besar maka dengan palpasi terasa adanya

krepitasi yang disebut prriprC pienonrerE, yatu


suatu ruanglrongga pathologis dalam tulang rihang
yang dapat bergerak-gerak.

Namun bila kista ini kegil, maka dalam rontgen fsto

akan sulit dapat dihedakan dengan


granulom;i"

periapical

Potho8enaso ftisto ini adalah dinurlai timbulnya suatu

keradangan periapical khronis (radang granulomatik)


kistik/mengalami
proliferasi.

yang mengalami degenerasi

. Dengan terjadi inflamasi konis pada jaringan


periodental terscbut, rnaka menyebabkan
terbentuknya jaringan granulasi (pada periapikal
periodontal membrannya) di mana pada akhirnya
akan terbentuk granuloma.

u1712416

. 01 bagian tengahny,a i4ringan epitel tersebut tidak


mendapat supply darah yang cukup sehingga bagian
tersebut alen berubah menjadi suatu rongga fang
penuh derlgan' .epjtel. serta cairan (direfut rrg
liquiwticl, dan juga banyak terdapat jaringan yang
nekrotik maupun hasil-hasil metabolisme lainnya,
seh ingga lama-kelamaan

. pi

akhirnya roenjadi kista.

dalam perawatan kista ini, bila 'kista masih kecil

gigi penyebabnya dapat dirawat secara arex


rfefilon, sedangkan bila kista tudah cukup besar

.maka

gigi}, maka
{melibatkan lebih dari 1,/3 bagian apex a*ar
i

gigi penyebabnya harus

8. Radhlb

dicabut.

Oyst

(pskrsical

p@nr"[6ysi

Bila kista ini besar maka terdapat fluktuasi

yaqg ,akan mengeluarkan :cairan yang


bq{warna kuning yang terdiri.dari pcs dan
cholestrol (bila meradang maka terdapat
juga cairan darah, di rlana bila diperkusi
terasa sakit).

Kista ini sering didefferential diagnose dengan


suatu granuloma sebab dalam rontgen foto iqga
menuniultkan gambaran bulatan di sekitar apex
gigi yang radiolusen (berbatas jelas dan agak

besar kalau pada granuloma 4gak kabur dan


kecit).

Kalau terletak di anterior sering didefferential


diagnosa dengan foramen incbiwmfioramen
mentak, kadang-kadang juga dengan pedapical

abcss

atau dengan traunratic bone

wity.

3t17t2016

Pada dasarnya kista

ini merupakan

kista

radikuler yang pada waktu dilakukan


perawatan (pada kista rariikuler), epitel
kista tidak terambii semua (masih ada yang
tertinggal dan terus tumbuh). Oleh karena
itu dalam kista ini, g6i penyebabnya sudah
tidak ada.

D. Laterel Ferhdonhl Glst


. fista'ini

mirip

6*;t"n

kista :radikule., hanya

ber.lqkasi yaitu berada di sebela&r lateral dari akar

gigir {kalau kista radikuler diapex akar SiSi},


sehingga adanya kista

ini menyqbabkan gigi-gigi

tetangga dari kista terse


pada qmumnya gigi yang

ut

berdeiakan {dan

terlibtr akan rotasi).

Jadi, adanya kista ini akan melibatkan banyak


8lr9l maka bila kista bqsar gigr yang dita,but tidak
cukup hinya gigi penyebab saja {melainke*,jrrga
gigi-gigi yang terlibat).

E. tulliculcr G}st
r

Kista ini berasal dari degenerasi kistik


sisa-sisa epitel enamel organffollicle
gigi/lamina dentalis.

PathoBenasa kfsta

ini

adafaH 'karena

gangguan pqfrnmbtrhpn;

.pada

gigi,

maka . terja.Si exudate, . melalui


pedpfliculer , 'hingga masuk organ
enamEt gigi tarsebut.

3t17t2016

Banyak cairan tersebut akan mengganggu

proses

pembentukan

gtgt

tersebut,sehingga seluruh bagian dari


benih gigi itu akan menjadi kista.

r lika gangguan terjadi


.

ketika enamel organ

rnulai terbentuk sehingga menyebabkan


terbentuknya premordial cyst, & jika

terjadi ketika enamel organ

terbentuk akan

telah
menyebabkan

terbentuknya dentigerous cyst.

Manifestasi klinis ; terdapat gigi yang hilang/tidak


erupsi di mana pada corona dentisnya terdapat

r Bila kista ini besar sekali maka

dapat

menyebabkan terjadinya perubahan pa4a rahang

yang terlihat,serta cenderung

menjadi

keganasan.

. Dalam mikroskapis terdapat

ameloblastik,

sehingga kista ini dapat menjadi ameloblostoma/

carcinoma in situ/

squamrrr$ cel carcinoma

yaag sjfatnya 3angat residive) dan' ,.4i sinilah


tempat pe$edaan pokoknya dengan'.: kista
periodontal.

Karena kista :ini.mudah menjadi ganaS


maka sehiknya terapi untuk kista ini
ssara enucleasi, di mana bila letak gigi

penyebabnya masih dalam

keadaan

normal maka diusahakan agar 6igi tersebut


dapat tumbuh terus (namun bila keadaan

sudah abnormal maka

sebaiknya

pengambilan kista heserta pengambilan

giginya). .

,.

u17na16

o Bila waktu mengambil kista tidak hati-hpti

maka kista akan p*cah di dalam rongga,


sehingga kernungkinan besar sisa:sisa

epitelnya yang masih tertinggal aken

Ofeh karena itu, pada um0rnnya kontrol

post operatif untuk penderita kista ini


cukup lama {hinga setahun di mana
sebulan sekali kontrol).

F. Primodial'GYst
r (ista ini terbentuk dari degenerasi kistik
(sejak embryonal) retikulum stelake
iOatam organ enamel|, oleh karena itu gigi

oenyebabnya selalu tidak dapat erupsi di


mana pada mahkotanya diliputi kista.

Pada umumnya terjadi pada dekade


lll, atau dalam usia 3G40 tahun.

G, tlentillemus
r Kista ini pad?
primordial,hanya

dan

G\rsI

dasarnyd seperti.. kista

saja waktu

terjadinya
sebagian . mahkdia Cigi
penyebabnya sudah terbentuk {tepatnya kista ini
terbentuk pada saat pembentukai rnahkota sig0.
gila gigt penyebabnya terdapat di dalam kista
disebut centrzJ &ntigerurs

degenerasi

ll

kistik

#.

a1vna16

. Namun, bila gigi melekat pada

kista
ut laferol furt@ercus tyst (dalam hal
kistanya besar maka letak gigi akan

dieeb.

ini

berubah, bahkan dapat terdorong kelqat


dari dalam soketnya).

. (ista ini dapat melepaskan ikatan dengan


gigi penyebabnya, maka selanjutnya akan
berubah menjadi kista residual (di mana

selanlutnya kemungkinan besar akan


mengalami perubah-an neoplastik dan
Grubah grenjadi

ameloblastoma);

H. iilUltihGuhr
.

cys-t

Merupakzin Hsta gabungan dari beberepa kista


folliculer (karena adanya proses pencabangai

dari epitel kista follictlerLsehingga

dalam

ronBen foto tampak suafu rof.lgBa yang besar

sekali di mana pada dindingnya se-Berti garnbaran

huih sabun {rnryggambadon'gabungan dari

beberapa kistaf, sedangkan

dalam

mikoskopisnya tampak banyak sel folikel yang


bergabn:ng menjadi

satu.

1. BUATLAH ATAKALAI.i DART s PETABAoIAN


ObONTOGEN DI ATA5,

ESTA

BAOLAH I ENJADI 8 KH-Oi,lPOf


DISESUAIKAN ABSENST
3, REFRAT DIK"ilPU.KAN DI ATA5 TAEJA SAYA
2-

6
o

3t17t2016

Tcknik Opcmsi Kista


Sabelum rnelakukan tindokan operasi kistE, harus

sifot pertumbuhan
pnyebabnyo-

diketahui tentong bentuk,


(kaganosan) serta
1.

In toto

(surgrica! Emrhtion),yoitu pengombilon

kista secora keseluruhon (dinding moupun


isiny<), caranya

. o- Seieloh tercipto kc)ndisi anesthesir

dan

terban*uk mucopgriosiol flop,.mako


dilakukan pengombilan jorlngan tulong
yang rnenutupi kisto (aringon ini tarnpok
menonjol yaitu dengan chisel hommer).

Sebaiknya

sabelum

dilakukon

pengeborcn terlebih dohulu, ogar bentuk

potongon dapat sesuai &ngan

yong

Di

mano arah Fnggunoon


chisel tegak lurus dinding kista (ogor

diharapkan.

dinding kista tompak jelas don tidak

. b.

pecch,

t\emisohkan dlnding ?embrngkls ,kistq

dori ikataanya dangan tulcng (menggunokcn


rosparotorium), sehlnggo kisio- beserto
dinding pmbungkusnya dopat dikeluarkon
dengon baik (iidak pecoh).

'

'

Bilq caro pengembolian demikian


mengalami kesulitan mengalami
kesulitan, rmka dapat 6;l6liuln pual(si
untuk mengelmrkon sebogion coiron
kistanya {menggunakcn olat injaksi}.
Don setelah itu boru dilakukon
pemisahon dinding kista terhadap :
,fulangnya. lslu kista dapat dikalmr:kon
dengran boik.

el47lna4a
o,tIIZVIV

Dalam pengornbilan yodoform lcmpon


iersebut (pada waktu kontrol) moko
seboiknya dilakukqn secaro longsung ogar
tidak sokit Funqsi yodoform dalom hol ini

sebaqai berikui :
oUntuk memperiahankon rongga yang ada
ogar tidak rnengalomi penutupan secom
cepat (menghlndari tarbentuk selapis
epiiel), di rnana lapisan tarsebu.t. :
memungkinkon'beruboh menjodi kista lagi
kelak

=sebagai bohan antiseptik, deqdorant,


hemostotis ado disinfectont.
esebagai perangsong terbentuknya
joringon gronulasi dalarn proses pntupn
luarlronggo daa juga sebogoi drainage.
Kontrol dalom perawctan kistc ini sepertl
bila rnelokukan odontektomi (exodontia
secara methoda), honyo sajo lebih
memakan waktu (sebab proses .penu?upan
ronggo bekas kista cukup loma).

3t1t tlu'lr.-l.

2.

It{araryialirsl, yaitu pengambilan kista.

sebagian saja dengan

sebagian dinding

mengambil

kistanya

dan

mengeluaikan semua cairan/isi kistanya.

Cara ini mernungkinkan terjadi kekambuhan


(terbentuk kista lagi), oleh karena itu cara ini hanya
untuk kista yang besar sekali.
Pada dasarnya cara ini dimaksudkan untuk
rnengadakan hubungan antara rongga k'ista (di
dalam tulang) dengan dunia luarnya (tekanan dari
kista ddpat . terialurkan ' keluat) i'ehingea''
menghambat pertumbuhan kista lebih lanjut.

Mengingat kisto begitu besar, agar proses


penutupon dapoi berlongsurg boik serto
tetap ada hubungan ontor'o tulang dengon
dunio luar, mako perlu diberi,/dibuo+kon
obturator,car.anyo:
eSetelah pngombilan sebogian dinding
kisto besarto seluruh isi di dolomnya, maka
diberi dressing dengon yodoform tofirr,n.
oBila luka operosl sudah sembuh m*a
dilokukon pencetakan dengon hydroeollid
(dengan rnodel dari acrilic), di mana bila 9i9i

.
.

di sekitor kisto jugo diextruksi,mqko model


obturotor tersebut dapot seperti denture.

. #Obturato. -tersebut dipasag

. setelah 'luka
operasi kista sembuh,di mana masih tetap

mempertahankan prinsip pengadaan hubungan '


antara rongga dalam kista dengan dunia luarnya
'

Pelawatan post dperitifnya mirip :seperti card In


tofo hanya waktunya lebih lama.
Pada urnumnya kofitrol post.,cpera..iif dilakukan,

di

mana setiap kontrol maka


obturator dapat dikurangi sedikit (ag4r tidak
menghalangi proses penutupan rongga tulang
sebulan sekali,
bekas kista).

-)

.Jt't I

tlu"t6

Teknik Operasi Kista


Sebelum rnelokukan tindakon operasi kista, harus

dikatohui tentong bentuk,


(kegonoson)

l.

sifot

pertumbuhan

serta penyebabnya

In toto {sutgical

Enuclatioa} yaitu pngambilan

kista secora keseluruhon (dinding moupun

a., Seteloh terclpta kondisi onesthesiadon

, terben*uk mqcopqriostal flap.

mcka
dilakukan pengambilon jaringnn tulong
yang menutupi kisfa (oringon ini tornpok

nrnonjcl yaitu dengan chisel

ha6me.

Sebaiknya sebelumnya

r).

dilokukan

pengeboran terlebih dahulu, ogor benfuk

potongan dapot sesuai dengan


dihorapkan.

bi

yang

mana' arah .penggunaan

chisel tegok lurus dinding kista (ogar


dinding kista tompak jelos dan tidak

. b.
.

Pecch.

Memisohkon dinding pernbungkus kista

dari ikatannyo dengan tulang (m;ngqunokan


rasporatorium), sehinggo kista beserta
dinding perabungkusnya dapat dikeluar*an
dengon baik {r-idak pecoh).

'

Bila cara pengembslian dernikiqn


mengolstni kesulitan mengolami
kesulitan, mako dopat dilakukon punksi
untuk mengeluorkon sebagion cciron
kistanyo (menggurukan olot injeksi).
' Don seteloh itu boru dilakukan
pemisohon dinding kista terhodcp,
,tulongnya, lqlu kista dcpot diheluorrkon.
dengon boik.

Iu

atla
iai1,, lvE
oI t r tz-v

. Bilo

dalam oenoombilan kista ternvota


oecah di dalarn ?sulit dikeluarkan deiroan
baik). moko harus dilokukan curetaqe pido
tulano oernbunokus kiste tersebu-t.'ooor
kista-dcipot bei'ar-benor ke luor seluiuhiyo

(terutama kisto .yang cenderung

poda

keadaon kegonoscn).

. Seteloh ronooa tulonq bersih

(daoot

dilokukan iriaZii
aoor b-ersih) moko'dabot
dimasukkan -yodoforrn tom6on (sebciqai
dressino) di rhona uiunanvo Sedikii kelrlar
(tersisa-'di luar pe"rmik6on) oqar dalom

lroses penqombilahrryo tidak pe-rlu melalui


ircrnbukoanTlep loSi.

Dolarrr pengcmbilan yodoform tarnpon


tersebut (poda waktu kontrol) rnaka
sebaiknya dilckukcn secara langsung cgar
tidak sokit. Funqsi vodoform dalam hal ini

sebocoi berikut :
eUniuk rnempertohonkan rongga yang ado
agor iidd< me4golomi penutupqn secarg
cepgt {mang}tindari lerbentuk selopiS
epite[], di monq lopisan tarsebuJ
..

mernungkinkon beruboh menjadi

kista logi

kelak

c Sebogoi

bohon ontiseptik, deodorant,


hemostatis odo disinfectant.
esebagoi perongsdng terbentuknyo
joringan g.onuldsi dolam prosas pentupan
luar/ronggo dan juga sebogai druinoge.

Konfrol dalom perawatan kista ini seperii


bilq rnelakukan odprriektomi {e.xo dontig
secara methode), hany a sojo lebi h
mernokon waktu (sebab proses penutupon
rorgga bekos kista er.rkup lanro).
,

11

3!i7DA16

2.

Marsupialisesi,

yaitu pengarnbilan klsta

sebagian saja dengan

mengambil
dan
mengeluafkan semua cairan/isi kistanya.
Cara ini memungkinkan terjadi kekambuhan
{terbentuk kista lagi}, oleh karena itu cara ini hanya
untuk kista yqng besar sekali.

sebagian dinding

kistanya

.. Pada dmatnya cara ini

dirnaksudkan, untuk
mengadakan. hubungan antara rongga kista {di
dalam tulang) denan dunia luarnya {tekarFn dari

kista .dapat. .tersalurkafi kelua'r]

sbhingga

menghambat perlumbuhan kistalebih lanjut.

Mengingoi kista begitu bes6r, og@" pposes


penutupon dapot berlongsury bar'k serto
ietop oda hubungon ontoro tulong dengon
dunia luar, rnaka perlu diberi,/dibuatkan

obturotor,ryyg.
eseteloh

'

peng'ambilon sebogian dinding


beSerta seluruh isi di dal*nnya, rnoko

kisto
diberi dressiag dengan yidofarm,t*iopai: '

oBilo luka operosi sudoh sembuh mako


dilokukan pencetokan dengon hydrucoll id
(denqan model dori acrilic), di mona bila giqi
di sekitar kisto jugo diextruksi,mako model
obturator tersebui dapat seperti denture.

. .*.Obtutator tersebut dipasag setelah

luka.,

operasi kista sembuh,di mana masih tetap

mempertahankan prinsip pengadaan hubungan r'


anlara rongga dalam kista dengari'.dunia {uarnya '

.
.

{diberi lubang penghubung}.


Pera\^ratan post operatifnya mirip seperti cara ln
tofo hanya waktunya lebih lama.
Pada umumnya kontrol post operatif dilakukan

sebulan sekali, di mana setiap kontrol.rhaka


,rcbturator dapat {ikurangi seiikit {agar. lidek
rnenghalahgi Brqses penutupan rongga tulang
bekas kista).

12

3t17t2016

KTSTA DAI.AH PANDANGAN

IAINNYA

A. 0ffiogfenk
1.
.
.

GWt

Odon!geaic Ketnfo 6ys{ yaiiu kista

odontogen di nrqna lopisan epitelnya


terdryat jugo lapison kerotin.
Pada umumrrya kista ini secaro klinis sulit
dibedskm dengon simple folliculer c.1st,
sifatnya sangot residif dan mudah
membentuk onak cabong kistoOleh korena itu, perurrotanrrya jugo
disertai perawolon chemis lainnya,misolrryo
dengan pemberion Carnols Solution agor
anck kistanya juga ikut terawat.

2.

fetntizitE &4 ekifftg qdontogeatie


qrst, yoitu suatu kista peralihon ka
srdh sustu neoplasrna Umuranya

3.

terdapat dengrur suatu odantornc, di


mana peroratcnrryo In toto.
Porliclytolrtr, yaitu suatu kistd yang
terdcpat di sekitar muttilakler eyst
{beruscl dari epitel endogen). Dclam
pertumbuhonnya, kista ini dopci fumbuh
nenjodi saiu dengcn kisto di seki?cryryo,
ator dapat tumbuh sendiri sabagoi
arneloblcstomc.

13

3t17 l2AlG

4.

Cholesfa*w, yattu suatu kista

di

mana

rongga kistanya berisi krisral qholestenn

Cholesteoma sejoti, yaitu cholesteoma di mana


dindingnya mengalami degenerasi sehingga pada
dinding tersebut selain terdapat kristal chol9sterin
mengandung kelenjar rambut dan kelenjar keringat.

r ladi

chalesteomo di sifii merupaka* mixed


lumory'kigtq dermoid (banyak terdqpat iaringan
tunak).

Cholestesma beradang, di rnana berisi cairan


cholesterin dan banyak terdapat pada jaringan

5.

tulang/keras.

B. trupffion 6llst
r

Yaitu suatu kista yang terdapat bersama


gigi yang sedang dalam stadium erupsi
{baik gigi sulung maupun gigi permanen}.
dengan

. Kista ini klinisnya mirip

Dentigeraus Cysf, hanya kista ini terdapat

suatu benjolan pada overline mucosa


berwarna kecoklatan (sebab tidak ada
jarlngan tulang di atas gigi yang sedang
erupsi tersebut).

C. GingivalGYst
Yaitu suatu kista semu yang terdapat pada

gingiva {karena

itu tidak tampak pada

rontgen foto).
Kista ini banyak terdapat pada bayi, yaitu
dengan klinis berupa suatu benjolan pada
alveolar ridge yang berwarna pucat
{karena adanya tekanan dari cairan kista),

sakit berbatas jelas dan mudah pecah


dengan sendirinya {maka ti&k

memerlukan parawatan khusus).


Pada orang dewasa kista ini tampak lebih

besar, sehingga perauratannya dengan cara


excisi.

14

3t17nA16

15

Anda mungkin juga menyukai