Amalia
Syahidah
DARI
CEMOOHAN
MENJADI KEBANGGAAN
14010115410009
(ANALISIS
PEMEKARAN DAERAH YANG BERHASIL
: STUDI KASUS PEMEKARAN DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI
RIAU)
BAB I
PENDAHULUAN
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
pemekaran wilayah seharusnya akan membuat suatu daerah menjadi semakin terbuka,
jalur pengembangannya lebih luas, tersebar ke seluruh wilayah.
Menurut Taufiq C. Dawood (2007) ada dua alasan mengapa pemekaran banyak
diusulkan oleh daerah. Pertama, desentralisasi memberikan dana yang lebih besar untuk
dapat dikelola oleh setiap pemerintah daerah (khususnya Dana Alokasi Umum). Kedua,
semangat Otonomi Daerah telah meningkatkan wewenang pemerintah daerah untuk
mengangkat dan memberhentikan pejabat daerah tanpa perlu memperoleh persetujuan
Pemerintah di atasnya. Disamping dua alasan tersebut kiranya upaya pemekaran daerah
dipandang sebagai terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan
kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat.2
Salah satu daerah yang melakukan pemekaran adalah Kabupaten Kepualauan
Meranti Provinsi Riau. Pembentukan Kabupaten Meranti merupakan pemekaran dari
kabupaten Bengkalis dibentuk pada tanggal 19 Desember 2008, Dasar hukum berdirinya
kabupaten Kepulauan Meranti adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2009, tanggal 16
Januari 2009. Tuntutan pemekaran kabupaten Kepulauan Meranti sudah diperjuangkan
oleh masyarakat Meranti sejak tahun 1957. Seruan pemekaran kembali diembuskan oleh
masyarakat pada tahun 1970 dan 1990-an hingga tahun 2008, yang merupakan satusatunya kawedanan di Riau yang belum dimekarkan saat itu.
Setelah dilakukan
pemekaran
kabupaten
kepulauan
Meranti
menetapkan
ibukota
2 Indonesian Institute of Sciences (LIPI). 2009. Implikasi Pemekaran Daerah Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat. Jakarta : LiPI Press. Hlm 3.
3 Kabupaten Kepulauan Meranti dalam http://merantikab.go.id/informasi-umum/sejarah/. Diakses
pada hari Sabtu, 29 November 2016 pukul 23.15 WIB.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Luas Wilayah
Persentase
Desa/Kelurahan
(ha)
Luas (%)
Alai
14
58,733
15.81
Tebing Tinggi
Selatpanjang
4 kelurahan, 5 desa
8,100
2.18
Sungai Tohor
10
76,800
20.68
Rangsang
Tanjung Samak
14
41,112
11.07
Rangsang Pesisir
Sonde
11
37,114
9.99
Rangsang Barat
Bantar
12
12,820
3.45
Merbau
Teluk Belitung
1 kelurahan, 9 desa
43,600
11.74
Pulau Merbau
Renak Dungun
11
38,040
10.24
Putri Puyu
Bandul
10
55,100
14.83
101
371,419
100.00
Kecamatan
Ibukota
Jumlah
Sejak di mekarkan hingga saat ini kabupaten Merantai sudah berunmur delapan
tahun, jika dulu hanya menjadi cemoohan karena merupakan kabupaten termiskin di
provinsi Riau dan dipandang sebelah mata saat mengajukan diri untuk dimekarkan, kini
Kepulauan Meranti mampu menjadi salah satu daerah terbaik di Provinsi Riau. Banyak
Prestasi yang sudah diraih Kepulauan Meranti sejak menjadi sebuah kabupaten. Bahkan
bukan hanya pejabat di Riau saja yang kagum kepada Kepulauan Meranti, tapi juga
pejabat di pusat. Hal ini tentu tidak terjadi dengan cara instan namun dengan berbagai
proses yang membutuhkan waktu lama, namun dengan kesungguhan pemerintah
kabupaten Meranti yang ingin menjadikan kabupaten Meranti menjadi salah satu daerah
yang berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjadikan indeks kesejahteraan
masyarakatnya baik, akserasi dan penetrasi pembangunan yang telah dijalankan selama ini
ternyata membuahkan hasil. Hasil tersebut berupa penilaian dari Direktorat Penataan
Daerah, Otsus dan DPOD Kementerian Dalam Negeri bahwa Kabupaten Kepulauan
Meranti menjadi Kabupaten pemekaran Terbaik ke-2 se- Indonesia Tahun 2014. Dalam
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
evaluasi itu, dari 32 kabupaten/kota hasil pemekaran tahun 2008 sampai dengan 2009,
Kepulauan Meranti mendapatkan poin 80,4 dimana hanya terpaut 0,01 poin dengan Kota
Tanggerang Selatan di tempat pertama yang meraih poin 80,5. Ini menjadi bukti bahwa,
menjalankan roda pembangunan yang berorientasi pada inklusifitas atau berkeadilan untuk
semua bidang memberikan dampak yang besar bagi pengelolaan manajemen tata kelola
pemerintahan yang baik dan benar yang tak lain untuk kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Kepulauan Meranti mampu membuktikan kepada seluruh daerah di
Indonesia bahwa pemekaran daerah tidak selamanya menimbulkan permasalahpermasalahan baru yang menjadikan daerah hasil pemekaran justu tidak dapat berkembang
dengan baik dan justru cenderung gagal dalam menjalankan pemerintahan di daerahnya.
Selain itu kabupaten kepulauan Meranti dapat dijadikan salah satu contoh best practice
pemekaran daerah karena sejuta prestasi dan terbentuknya good governance serta
perbaikan pelayanan publik yang pro terhadap masyarakat setelah di mekarkan dari
Kabupaten Bengkalis.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan analisis lebih
mendalam mengenai pemekaran daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan judul
Dari Cemoohan Menjadi Kebanggaan (Analisis Pemekaran Daerah yang Berhasil:
Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau).
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan dan penjelasan singkat diatas, penulis merumuskan dua masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan proses pemekaran daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti
Provinsi Riau?
2. Bagaimana bentuk kesuksesan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau setelah di
mekarkan dari Kabupaten Bengkalis dengan daerah pemekaran lain di Indonesia?
3. Bagaimana perbandingan kondisi saat ini antara Kabupaten Bengkalis sebagai Daerah
Induk dengan Kabupaten Kepulauan Meranti Sebagai Daerah Otonom Baru (DOB)?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan proses pemekaran daerah di Kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi Riau dengan melihat sejarah pemekaran, tujuan
pemekaran dan keuntungan setelah dilakukan pemekaran.
2. Untuk melihat kesuksesan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau setelah di
mekarkan dari Kabupaten Bengkalis jika dibandingkan dengan daerah lain di
Indonesia dengan melihat kondisi keuangan pemerintah, pelayanan publik, kinerja
ekonomi, aparat pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
pengembangan
ekonomi
daerah
berbasiskan
potensi
lokal
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
yang otonom, maka akan memberikan peluang untuk menggali berbagai potensi
ekonomi daerah baru yang selama ini tidak tergali.
3. Penyerapan tenaga kerja secara lebih luas di sektor pemerintah dan bagi-bagi
kekuasaan di bidang politik dan pemerintahan. Kenyataan politik seperti ini juga
mendapat dukungan yang besar dari masyarakat sipil dan dunia usaha, karena
berbagai peluang ekonomi baru baik secara formal maupun informal menjadi
lebih tersedia sebagai dampak ikutan pemekaran wilayah.
Dari sisi pemerintah pusat, proses pembahasan pemekaran wilayah yang datang
dari berbagai daerah melalui dua tahapan besar yaitu proses teknokratis (kajian
kelayakan teknis dan administratif), serta proses politik karena selain harus memenuhi
persyaratan teknokratis yang telah diatur dalam UU dan Peraturan Pemerintah, proposal
pemekaran harus didukung secara politis oleh DPR. Berikut akan digambarkan tentang
skema proses pengusulan pemekaran di tingkat daerah.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
(United
Nation
Development
Programme)
mendefenisikan
perlu
diperhatikan
adalah
produktivitas,
pemerataan,
kesinambungan,
pemberdayaan (UNDP, 1995). Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Produktivitas
Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan
berpartisipasi
penuh
dalam
proses
penciptaan
pendapatan
dan
nafkah.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Gambaran umum wilayah merupakan penjelasan mengenai kondisi umumKabupaten
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Kepulauan
Meranti
yang
mencakup
kondisi
geografis,
administratif,
fisik
kota,
kependudukan, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan penataan ruang, dan sosial
budaya masyarakat, sampai dengan struktur pemerintaha Kabupaten Kepulauan Meranti.
Masing-masing gambaran umum ini akan diuraikan kedalam beberapa sub bab yang lebih
rinci.
A. Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Kepulauan Meranti
Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti berupa kepulauan di sebelah Timur Pulau
Sumatera antara 1025'36 Lintang Utara -0040' Lintang Utara dan 102010'40- 103014
Bujur Timur. Batas Kabupaten Kepulauan Meranti:
Sebelah Utara : Selat Malaka dan Kabupaten Bengkalis.
Sebelah Selatan
: Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sebelah Barat
: Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis.
Sebelah Timur
: Selat Malaka.
Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti adalah 1 3.714,19 km2, , terdiri dari
pulau-pulau dan lautan. Tercatat sebanyak 4 pulau utama disamping pulau-pulau kecil
lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika dirinci luas wilayah
menurut kecamatan dan dibandingkan dengan luas Kabupaten Kepulauan Meranti,
Kecamatan Tebing Tinggi Timur merupakan kecamatan yang terluas yaitu 768 km2
(20,68%) dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Tebing Tinggi dengan luas 81
km2 (2,18%).Jarak terjauh antara ibukotakecamatan dengan ibukota Kabupaten
Kepulauan Meranti adalah ibukota Kecamatan Putri Puyu yaitu Desa Bandul dengan
jarak lurus 59 km. Dan jarak terdekat selain Kecamatan Tebing Tinggi adalah ibukota
Kecamatan Rangsang Barat, yaitu desa Bantar dengan jarak lurus 6 km.
Jumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 9
kecamatan yang terdiridari 101 desa/kelurahan. Kecamatan yang memiliki jumlah
desa/kelurahan terbanyak adalah Kecamatan Rangsang dan Tebing Tinggi Barat dengan
14 desa/kelurahan dan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan terkecil adalah
Kecamatan Tebing Tinggi dengan 9 desa/ kelurahan.
Adapun gambaran adminitratif secara kewilayahan dapat dilihat pada Peta
Adminitratif Kabupaten Kepulauan Meranti:
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
dari 60
meter. Pengikisan terjadi di semua daerah tepian selat, sungai dan parit sebagai akibat
hantaman oleh gelombang dan pasang surut. Pengikisan terutama disebabkan oleh
buruknya sifat tanah yang bersifat lunak, sehingga menyebabkan garis pantai semakin
landai dan mundur. Keadaan ini juga merusak tumbuhan bakau. Sedangkan lumpur
hasil pengikisan juga menyebabkan pedangkalan setempat, sehingga mengganggu
jalur lalu lintas air.
3. Kondisi Hidrologi
Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki banyak sungai besar dan sungai kecil.
Kecamatan yang banyak banyak memiliki sungai adalah kecamatan Pulau Merbau
yaitu sebanyak 26 sungai dan kecamatan yang paling sedikit memiliki sungai adalah
kecamatan Tebing Tinggi yaitu sebanyak 1 sungai.
C. Demografi
Saat ini jumlah penduduk Kepulauan Meranti berjumlah 218 ribu jiwa, meningkat
45 ribu jiwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal itu disebabkan tingginya Angka
kelahiran total (TFR) wanita subur usia 15-19 tahun hingga 2.53 persen, diatas angka
TFR Nasional 2.37 persen. Selama periode 2009 2014, rata-rata pertumbuhan
penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti meningkat sebesar 1,06% per tahun. 5
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti jauh lebih rendah
sebesar 1,06% per tahun jauh lebih rendah dibanding laju pertumbuhan penduduk
Provinsi Riau yaitu 3.96% per tahun. Relatif rendahnya pertumbuhan penduduk
Kepulauan Meranti karena pertumbuhan penduduk yang ada merupakan pertumbuhan
penduduk alami.
BAB III
5 Pokja PPSP Kabupaten Kepulauan Meranti. 2013. Buku Putih Sanitasi : Gambaran Umum Wilayah.
Provinsi Riau : Kabupaten Kepulauan Meranti.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
PEMBAHASAN
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
kearah lebih baik kelak. Secara nasional, keinginan pembentukan kabupaten baru ini
ternyata menjadi isu yang krusial masa itu, banyak daerah lain yang juga ingin
memisahkan diri dari kabupaten induk, baik level provinsi maupun tingkat kabupaten.
Akibat banyaknya tuntutan daerah tersebut, pemerintah pusat pun ternyata mulai
menanggapi aspirasi ini secara arif dan bijaksana. Sehingga pada tahun 1999 terlahirlah
UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, peluang ini pun tentukan
membawa sinar harapan baru bagi masyarakat, tokoh pejuang dan penggagas Kepulauan
Meranti. Secara bersama peluang pembentukan kabupaten baru ini pun mendapatkan
angin segar bagi kabupaten lainnya termasuk kabupaten Siak. Dimana kala itu Adzaly
Djohan, SH sempat ditunjuk sebagai ketua tim pemakaran kabupaten Siak pada tahun
1999 silam. Meskipun masyarakat pembentukan kabupaten siak terlebih dahulu, sehingga
impian pembentukan kabupaten meranti pun kembali tertunda dan seakan diabaikan oleh
pemerintah.
Meski demikian, semangat juang para tokoh masyarakat meranti pun tampaknya
semakin tidak tinggal dian atas sikap pemerintah yang dinilai mengabaikan aspirasi
daerah. Maka pada tahun 2001 terbentuk lah kembali tim penggagas perjuangan
pembentukan kabupaten kepulauan meranti yang di pimpin oleh Drs H.T Arifin Achmad,
Burhanuddin Abal, Ir Edi Rab, Djoni Ali, Tengku Heldi , WM Junaidi, Erwin Shod dan
beberapa tokoh lainnya. Secara serentak pada tahun 2002 lalu, tim ini mendatangi komisi
A DPRD Riau untuk meminta persetujuan pembentukan kabupaten meranti yang saat itu
di pimpin oleh HM Mastar, SH (alm). Lantas DPRD Riau pun menyarankan agar tokoh
pejuang dan lapisan masyarakat meranti bersabar untuk mendesak pemerintah provinsi
mengeluarkan surat rekomendasi persetujuan pembentukan kabupaten meranti.
Syamsurizal selaku bupati Bengkalis pada masa itu sendiri pun sempat
menyarankan kepada tokoh perjuangan masyarakat meranti ,agar tidak terus menggesa
pembentukan kabupaten baru, setelah sebelumnya terjadi pemekaran kabupaten Siak dari
kabupaten induk Bengkalis akan berupaya memaksimalkan pemerataan pembangunan di
meranti. Namun janji-janji sang bupati tak kunjung tak terealisi sesuai harapan masyarakat
Meranti. Maka serentak tokoh pejuang dan masyarakat Meranti kembali merapatkan
barisan untuk melakukan pembentukan kabupaten meranti, termasuk membuat tim
penggagas dan tim perumus pembentukan untuk melakukan tingkat loby di daerah
maupun di pusat pada tahun 2005 lalu. Masa itu, terbentuklah Panitia Persiapan
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Pembentukan
berlaku.
Sementara
Chaidir
Wafa
menyatakan
akan
memperjuangkan
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
5 kelurahan dan 72 desa. Awalnya tarik ulur siapa yang memimpin Meranti berikutnya
menjadi nuansa politis berbeda masa itu.
3.2 Perkembangan Kabupaten Kepulauan Meranti Pasca Pemekaran
Setelah di mekarkan pada tahun 2008 kini telah delapan tahun Kabupaten
Kepulauan Meranti menjadi daerah kabupaten baru dengan perjuangan, usaha dan tekad
keras baik dari tingkat birokrat hingga masyarakat kini Kabupaten Kepulauan Meranti
terbukti bisa menjadi kabupaten yang memiliki kemandirian tinggi. Bukan hanya itu
Kabupaten Kepulauan Meranti dapat membuktikan kepada seluruh daerah di Indonesia
pada umumnya dan daerah di Provinsi Riau pada khususnya bahwa dulu Kabupaten
Kepulauan Meranti merupakan daerah termiskin, bahkan kemiskinan masyarakat
Kepulauan Meranti digadang-gadangkan menjadi yang terbesar di Provinsi Riau.
Bagaimana tidak dari sekitar 238 ribu jiwa penduduk saat itu, sebanyak 43 persennya
hidup dibawah garis kemiskinan. Artinya sekitar 90 ribu lebih jiwa masyarakat di
Kepulauan Meranti belum sejahtera. Namun hal ini tidak membuat Kabupaten Kepulauan
Meranti berkecil hati, kabupaten ini kemudian berhasil bangkit dan bahkan mendapatkan
penghargaan sebagai Best Practice Penyelenggaran Pemekaran Daerah di Indonesia dan
menduduki peringkat kedua setelah kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 dan
didasarkan penilaian dari Direktorat Penataan Daerah Otsus dan DPOD Kementerian
dalam negeri dengan indikator akserasi dan penetrasi pembangunan yang telah dijalankan
sejak mekar.. Kepulauan Meranti mendapatkan poin 80,4 di mana hanya terpaut 0,01 poin
dengan Kota Tanggerang Selatan di tempat pertama yang meraih poin 80,5. Ini menjadi
bukti bahwa, menjalankan roda pembangunan yang berorientasi pada inklusifitas atau
berkeadilan untuk semua bidang memberikan dampak yang besar bagi pengelolaan
manajemen tata kelola pemerintahan yang baik dan benar yang tak lain untuk
kesejahteraan masyarakat.
Hal yang menjadi pertanyaan adalah Kenapa Kepulauan Meranti lebih spesial dari
daerah pemekaran lainnya, bahkan dari Kota Tangerang Selatan yang dinobatkan menjadi
yang terbaik?, Dirjent Otda menilai secara letak geografisnya Kepulauan Meranti yang
terdiri dari pulau-pulau itu perlu diakui sangat sulit untuk menjalankan pemerintahan dan
melakukan pembangunan. Namun Pemkab Meranti mampu melaksanakannya dengan
baik, bahkan terus menunjukkan grafik yang terus menanjak tajam.
Ada beberapa hal yang menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti lebih unggul
dibandingkan dengan daerah lain dalam ini penulis menggunakan empat faktor analisis
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
untuk memaparkan yaitu perekonomian daerah, keuangan daerah, pelayanan publik dan
pemerintahan serta juga melihat kesejahteraan masyarakat. Adapun penjelasannya adalah:
1. Pertumbuhan Ekonomi Sampai Meningkatnya Investasi (Perekonomian Daerah
dan Keuangan Daerah) Kabupaten Kepulauan Meranti.
Secara makro kondisi fiskal dan capaian pelaksanaan pembangunan oleh
pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang merupakan implementasi dari arah
pembangunan nasional, selama kurun waktu 4 tahun terakhir menunjukkan bukti bahwa
Kepulauan Meranti telah berhasil mengejar ketertinggalannya. Selain terus mengalami
pertumbuhan ekonomi yang signifikan, makin banyaknya investasi yang masuk
menjadi catatan bahwa Kepulauan Meranti sangat berhasil untuk mandiri sebagai
Kabupaten.
Pada Tahun 2009, sebagai awal operasional Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Meranti hanya memperoleh Alokasi APBD dari Hibah Kabupaten Bengkalis dan
Provinsi Riau sebesar Rp 90 Miliar, Sehingga pada awal tahun 2010 pemerintah
mengalami devisit anggaran yang mengakibatkan keterlambatan pembayaran gaji
pegawai dan keterlambatan pelaksanaan pembangunan. Namun secara perlahan kondisi
ini dapat diatasi, sejalan dengan dapat difungsikannya APBD tahun 2010 sebesas Rp
473 Miliar lebih.
Selanjutnya Pada Tahun 2011 APBD Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami
peningkatan yang sangat spektakuler yakni Sebesar Rp 1,06 Triliun lebih, dengan
kenaikan 100 persen Lebih dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 APBD Kabupaten
Kepulauan Meranti sebesar Rp 1,09 Triliun dengan Rincian 61 persen dialokasikan
untuk belanja publik dan 39 persen dialokasikan untuk belanja pegawai. Pada tahun
2013 APBD Kabupaten Kepulauan Meranti melejit naik mencapai Rp 1,4 Triliun lebih.
Pada tahun 2014 lalu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti mencapai Rp 1,6 Triliun lebih dengan komposisi belanja publik mencapai 65
persen. Dan untuk APBD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2015 ini mencapai Rp
1,67 Triliun lebih dan telah disahkan oleh DRPD Kabupaten Kepulauan Meranti pada
tanggal 28 November 2014 yang lalu. Realita ini memperlihatkan trend bahwa APBD
Kabupaten Kepulauan Meranti terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun serta
pengalokasian anggaran yang berpihak kepada kepentingan publik. Selanjutnya
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti juga terus mengalami
peningkatan. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti selama
Periode 2010 -2013 rata-rata menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Pertumbuhan
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Ekonomi tahun 2010 sebesar 7,45 persen, pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan
8,45 persen, tahun 2012 mengalami sedikit menurunan 8,19 persen dikarenakan
stabilitas ekonomi global yang terkoreksi, dan di tahun 2013 kembali meningkat
menjadi 8,22 persen.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti berada di atas rata-rata
provinsi dan nasional. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir menempati urutan tiga besar di Provinsi Riau, setelah
Pekanbaru dan Dumai. Hal ini disebabkan oleh tingginya aktifitas perekonomian
sektoral di Kabupaten Kepulauan Meranti dan iklim investasi yang dibangun oleh
pemerintah daerah serta peran serta masyarakat membuat geliat ekonomi menjadi baik.
Pada Tahun 2011 hingga 2013 sektor bangunan menyumbang sebesar 17,59
persen. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan, sewa, dan jasa perusahaan, listrik, gas
dan air bersih yang mencapai pertumbuhan sebesar 11,39 persen. PDRB perkapita
pertahun juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 PDRB perkapita Kabupaten
Kepulauan Meranti atas dasar harga berlaku sebesar Rp 34,04 juta dan meningkat pada
tahun 2011 menjadi Rp 40,33 Juta. Selanjutnya terjadi peningkatan PDRB per kapita
tahun 2012 menjadi Rp 47,54 juta dan tahun 2013 kembali naik mencapai Rp 57,67
juta. Sementara untuk PDRB per kapita atas harga konstan tahun 2010 sebesar Rp 8,05
juta dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi Rp 8,43 juta. Pada tahun
2012 kembali naik mencapai Rp 9,09 juta dan pada tahun 2013 mencapai Rp 10,08 juta.
Dari dominasi sektor penopang PRDB di Kabupaten Kepulauan Meranti, selama
beberapa tahun ini tetap didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian,
pertambangan, penggalian, dan industri pengolahan. Namun di tahun 2013, sektor
pertambangan dan penggalian mulai terkoreksi oleh sektor perdagangan, hotel, dan
restoran. Kontribusi sektor pertanian sebesar 26,64 persen, sektor industri pengolahan
dengan kontribusinya sebesar 26,01 persen, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran
dengan kontribusinya sebesar 19,08 persen. Sedangkan sektor pertambangan dan
penggalian mengalami penurunan kontribusi, yaitu sebesar 18,23 persen. Sementara itu,
sektor lainnya hanya memberikan share yang sangat kecil terhadap pembentukan
PDRB dengan migas.
Bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti mulai mengalami pergeseran struktur
perekonomian yang mana dominasi sektor pertambangan dan penggalian yang mulai
berkurang. Keadaan ini diperkirakan akan tetap terjadi di masa mendatang, mengingat
sektor pertambangan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Arus
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
investasi asing yang masuk ke Kabupaten Kepulauan Meranti sepanjang 2010 hingga
2013 mencatatkan US $ 21.885 Ribu dan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri
sebesar Rp 739 Miliar dengan akmulasi penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 800
lebih tenaga kerja lokal. Perusahaan Penanaman Modal Asing yang berinvestasi di
Kabupaten Kepulauan Meranti lebih banyak menggarap industri komoditi dan
pertambangan.
Potensi dan peluang investasi di Kabupaten Kepulauan Meranti masih terbuka
lebar untuk para investor masuk menggarap sumber-sumber berbasis ekonomi yang
memberikan keuntungan. Iklim investasi yang kondusif dan regulasi perizinan yang
dimudahkan, membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Kabupaten
Kepulauan Meranti.
2. Pelayanan Publik di Kabupaten Kepulauan Meranti
1) Pelayanan Air Bersih
Untuk pengadaan air bersih masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, telah
dilaksanakan program pengembangan air bersih di perdesaan, dengan memberikan
bantuan Penampungan Air Hujan (PAH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah
yang berada pada kawasan-kawasan krisis air bersih. Selain itu, pada tahun ini
telah dilakukan MoU antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan
Investor Singapura untuk mengkaji mutu air baku dan suplai air bersih pipanisasi
dengan memanfaatkan asset PDAM yang berada di Kecamatan-kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Meranti.
2) Bidang Kelistrikan dan Elektrifikasi
Rasio Elektrifikasi Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2010 hanya
sebesar 24 persen. Dengan program peningkatan dan pembangunan bidang
kelistrikan yang baik, maka pada tahun 2014 ini, rasio elektrifikasi di Kabupaten
Kepulauan Meranti sudah mencapai 70,89 persen. Terdapat peningkatan 46,89
persen selama kurun waktu empat tahun ini, dimana rasio elektrifikasi Provinsi
Riau saat ini 71 persen. Pada tahun 2015 tingkat penerangan yang mampu
mengaliri listrik hingga ke pelosok desa di Kabupaten Kepulauan Meranti
mencapai 85 persen. Program pemerataan listrik di Kabupaten Kepulauan Meranti
konsisten dilakukan dengan penambahan jaringan listrik baik melalui Jaringan
Tegangan Menengah maupun Jaringan Tegangan Rendah yang bersumber dari
PLTD Desa maupun PLN. Termasuk juga penambahan kapasitas pembangkit di
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
PLTD milik PLN agar dapat menjangkau pemenuhan kebutuhan listrik di desadesa.
3) Bidang Pendidikan
Pembangunan Bidang Pendidikan Dititikberatkan pada Peningkatan Kualitas
Pendidikan masyarakat yang beorientasi pada ketersediaan dan keterjangkauan
mutu dan relevansi serta tata kelola dan pencitraan pendidikan serta menyediakan
fasilitas pendidikan formal dan non formal. Salah satu terobosan yang monumental
dalam bidang pendidikan nonformal dengan dibangunnya Pusat Pendidikan dan
Pelatihan bagi Komunitas Adat Terpencil sebagai salah satu pilot project
pengembangan KAT di Provisnsi Riau. Beberapa capaian lain dalam bidang
pendidikan antara lain:
a) Meningkatkan kemampuan SDM pendidik dan tenaga Kependidikan dalam
rangka meningkatkan mutu Lulusan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
b) Dilaksanakannya rehabilitasi pada sekolah yang rusak berat dan penambahan
Ruang Kelas Baru (RKB) pada sekolah yang kemampuan tampungnya rendah
dalam rangka meningkatkan rata-rata tamat sekolah (Mean Year Schooling).
c) Pemberian bantuan kepada siswa dalam bentuk bantuan siswa berprestasi
terutama pada masyarakat yang kurang mampu. Dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir ini, sebanyak 110 putra putri terbaik di Kabupaten Kepulauan Meranti
mendapatkan program bea siswa kerja sama perguruan tinggi terbaik di
Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.
4) Bidang Kesehatan
Program
kegiatan
pembangunan
bidang
kesehatan
difokuskan
pada
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
unggulan,
sehingga
mempercepat
pertumbuhan
ekonomi
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
pengalaman empirik
dan
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Kepulauan Meranti Sebagai Kawasan Niaga yang Maju dan Unggul Dalam
Tatanan Masyarakat yang Madani,". Visi inilah yang menjadi titik capaian
(ultimate goal) dan titik tuju (point of arrival) dari seluruh rangkaian proses
pembangunan oleh Pemerintahan Defenitif perdana di Kepulauan Meranti sekitar
lima tahun lalu. Merangkai gagasan, menterjemahkannya menjadi kinerja,
membangun irama
revitalisasi birokrasi serta meramu strategi dalam mengatasi kebijakan fiskal adalah
sekelumit tantangan pada saat awal memulai pemerintahan pada tahun 2010 yang
lalu. Dalam lebih kurang selama delapa tahun perjalanan pemerintahan dan
pembangunan di Kepulauan Meranti telah banyak mengalami kemajuan yang
substansial. Walau memang harus kita akui
masih banyak
kondisi dan
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
dan
kesejahteraan
masyarakat
selama
beberpa
tahun
terakhir
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Perekonomian daerah DOB sebaiknya diarahkan untuk mendukung sektor utama, yaitu
pertanian dalam arti luas, baik ketersediaan infrastruktur penunjang maupun tenagatenaga penyuluh di lapangan. 6
Oleh karena itu dalam menjalankan pemerintahannya kabupaten Kepulauan
Meranti harus bekerja ekstra keras untuk melakukan suatu upaya agar daerahnya
mampu berkembang dan terus berinovasi agar dapat mengejar ketertinggalannya
dengan Kabupaten Bengkalis yang merupakan daerah induk dan daerah lain.
Pembenahan dalam berbagai sektor perlu dilakukan dengan adanya kerjasama antara
stakeholders di Kabupaten Kepulauan Meranti. Meskipun saat ini kondisi Kabupaten
Kepulauan Meranti sudah menunjukkan perkembangan di segala bidang namun
kabupaten ini tidak boleh berpuas diri karena masih banyak pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan agar kedepannya Kabupaten Kepulauan Meranti dapat menjadi
Kabupaten yang mandiri dan sejahtera serta dapat menyeimbangi bahkan melampaui
daerah induknya yaitu Kabupaten Bengkalis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Kepulauan
Meranti merupakan salah satu daerah hasil pemekaran di Indonesia. Kabupaten Meranti
merupakan pemekaran dari kabupaten Bengkalis dibentuk pada tanggal 19 Desember
6 Tielung Lieke. 2012. Evaluasi Pemekaran Daerah Kabupaten Kepuluan Meranti. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada,.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
B. Saran
Bukan hal yang mudah untuk menjalankan daerah hasil dari pemekaran. Banyak
tantangan yang harus dihadapi, permasalahan yang silih berganti pasti akan terjadi dalam
proses pelaksanaan pemerintahan. Di Kabupaten Kepulauan Meranti pemekaran daerah di
jadikan peluang untuk memperbaiki kondisi wilayahnya. Ketika elemen pemerintahan dan
masyarakat bersatu dan bersinergi maka kesejahteraan masyarakat di daerah dapat
terlaksana dengan baik, namun bukan berarti pemerintah daerah kabupaten kepuluan
Meranti puas hanya sampai disitu, Meningkatnya kewenangan yang dimiliki perlu
dibarengi dengan kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah, sehingga akan responsif dan
tanggap terhadap tuntutan masyarakat. Selain itu Penetapan standar pelayanan minimum
menjadi penting bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam mengimplementasikan
kebijakan pembangunan agar tercapai peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu
penetapan standar pelayanan dapat dijadikan ukuran kinerja aparatur yang berguna untuk
mengevaluasi capaian pelaksanaan kegiatan yang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Indonesian Institute of Sciences (LIPI). 2009. Implikasi Pemekaran Daerah Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat. Jakarta : LiPI Press.
J.Kaloh. 2007. Mencari Bentuk Otonomi Daerah . Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Ratnawati, Tri. 2009. Pemekaran Daerah : Politik Lokal dan Beberapa Isu Terseleksi,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3
Kuncoro, M., 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strategi
dan Peluang. Jakarta: Erlangga.
Makagansa, H.R. 2008. Tantangan Pemekaran Daerah. Yogyakarta : FusPad.
Pokja PPSP Kabupaten Kepulauan Meranti. 2013. Buku Putih Sanitasi : Gambaran Umum
Wilayah. Provinsi Riau : Kabupaten Kepulauan Meranti.
Saile, Said. 2009. Pemekaran Wilayah : Sebagai Buah Demokrasi di Indonesia. Jakarta:
Restu Agung.
Tarigan, R., 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara.
Tielung Lieke. 2012. Evaluasi Pemekaran Daerah Kabupaten Kepuluan Meranti.
Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.
Sumber Internet:
Daerah Pemekaran Terbaik Kedua di Indonesia dalam http://www.riaupos.co/73448-beritadaerah-pemekaran-terbaik-kedua-di-indonesia.html#.WBbSMFedbIV
Dirjen Otoda : Meranti Berhasil Menjadi Sebagai Kabupaten Pemekaran dalam
http://m.utusanriau.co/index.php?/detail/11/10005.
Kabupaten Kepulauan Meranti dalam http://merantikab.go.id/informasi-umum/sejarah/.
Mengenang Kisah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti dalam
http://www.riaulive.com/mengenang-kisah-perjuangan-pembentukan-kepulauanmeranti.html
Sumber Perundangan:
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Kabupaten
Kepulauan Meranti di Provinsi Riau.
Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2007 tentang Persyaratan Kriteria Pemekaran,
Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.
s Pemekaran Daerah yang Berhasil : Studi Kasus Pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Prov. RiauPage 3