0
ACARA 1
DESKRIPSI PRODUK
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Pengendalian Mutu Acara 1 Deskripsi
Produk adalah :
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang produk Biskuit Biskuat.
2. Mahasiswa mengetahui asal-usul tentang produk Biskuit Biskuat.
B. Tinjauan Pustaka
Biskuit merupakan salah satu makanan ringan atau snack yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan data asosiasi industri, (2012)
konsumsi biskuit diperkirakan meningkat 5%-8% didorong oleh kenaikan
konsumsi domestik. Biskuit dikonsumsi oleh seluruh kalangan usia, baik bayi
hingga kalangan dewasa tetapi dengan jenis yang berbeda-beda. Namun,
biskuit komersial yang beredar di pasaran memiliki kandungan gizi yang
kurang seimbang. Kebanyakan biskuit memiliki kandungan karbohidrat dan
lemak yang tinggi, sedangkan kandungan serat yang relatif rendah (Setyowati
dan Fithri, 2014). Produk ini merupakan produk kering yang memiliki kadar
air yang rendah. Menurut SNI 01-2973-1992 biskuit adalah produk yang
diperoleh dengan memanggang adonan dari tepung terigu dengan
penambahan makanan lain, dan dengan atau tanpa penambahan bahan
tambahan pangan yang diizinkan (BSN, 1992).
Biskuit Biskuat terdiri dari beberapa komposisi yaitu tepung terigu
(64%), gula, minyak nabati (mengandung antioksidan TBHQ), sirup glukosa,
sirup fruktosa, pengembang (natrium bikarbonat & ammonium bikarbonat),
garam, vitamin serta mineral pengemulsi (lesitin kedelai, natrium asam
pirofosfat), susu bubuk (0,5%), pati jagung, perisa artifasial (vanilla &
mentega) (Suharjo, 2003).
Dalam mengkonsumsi biscuit terdapat tidak terdapat anjuran secara
tertulis untuk mengkonsumsinya, akan tetapi kebanyakan langsung dimakan
dan namun juga dapat dikonsumsi dengan menggunakan teh dan juga susu.
Cara atau proses pembuatan biscuit ini secara garis besar yaitu pencampuran
(mixing), pembentukan (forming), dan pemanggangan (bucking). Tahap
pencampuran bertujuan untuk meratakan pendistribusian bahan bahan baku
yang digunakan dan memperoleh adonan dengan konsistensi yang halus.
Adonan yang diperoleh selanjutnya dicetak sesuai bentuk dan juga ukuran
yang diinginkan. Adonan yang telah dicetak kemudian dimasukkan kedala
panggangan dan dipanggang dengan oven. Urutan proses yang mengarah
pada produk yang berkualitas suhu oven untuk proses pemanggangan
tergantung pada jenis bentuk dan ukuran produk yang dibuat. Setelah
pengembangan diperlukan penanganan selama pendinginannya. Jikalau
terlalu
cepat
proses
pendinginannya
akan
terjadi
keretakan
susu skim. Dekstrosa atau glukosa gula yang berasal dari kanji jagung
(Paran, 2009).
Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari biji gandum yang
dihaluskan. Tepung terigu ada tiga jenis yaitu tepung terigu protein rendah.
tepung terigu protein rendah ini mengandung protein gluten antara 8 sampai
9% jenis-jenis tepung terigu kedua adalah tepung terigu protein sedang
kandungan protein gluten tepung medium wheat adalah sekitar 10 sampai
11% tepung ini bisa digunakan untuk membuat kue kering namun lebih cocok
digunakan untuk membuat kue yang memerlukan tingkat pengembangan
sedang seperti roti dan lainnya. Tepung ketiga adalah tepung terigu protein
tinggi kandungan proteinnya antara 11 sampai 13% tepung ini sangat cocok
untuk membuat adonan roti, pasta, atau mie kandungan protein gluten yang
tinggi akan membuat adonan elastis kenyal dan berserat halus sehingga
sangat cocok untuk membuat roti (Wibowo dan Susiasih, 2014).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Alat Tulis
b. Lembar Laporan Sementara
c. Buku Praktikum
2. Bahan
a. Biskuit Biskuat
3. Diagram Alir
sehingga
sangat
cocok
untuk
membuat
roti
dalam
pembuatan
biskuit
salah
satunya
adalah
dalam
pembuatan
biskuit
didasarkan
pada
sifat
terhadap cahaya, uap air dan oksigen, maka bakteri yang bersifat
pathogen dapat masuk dan produk akan mudah rusak.
E. KESIMPULAN
Dari praktikum acara 1 Deskripsi Produk dapat disimpulkan bahwa :
1. Biskuit merupakan salah satu makanan ringan atau snack yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Produk ini merupakan produk kering yang
memiliki kadar air yang rendah.
2. Biskuit Biskuat terdiri dari beberapa komposisi yaitu tepung terigu
(64%), gula, minyak nabati (mengandung antioksidan TBHQ), sirup
glukosa, sirup fruktosa, pengembang (natrium bikarbonat & ammonium
bikarbonat), garam, vitamin serta mineral pengemulsi (lesitin kedelai,
natrium asam pirofosfat), susu bubuk (0,5%), pati jagung, perisa artifasial
(vanilla & mentega).
3. Nama produsen dari produk biscuit biskuat ini adalah PT. Mondelez
Indonesia yang beralamat di desa Walahar, Klari, Karawang, Jawa Barat
41371 Indonesia.
4. Gizi yang terkandung dalam biscuit biskuat ini adalah lemak total
(2%), Protein (1%), Vitamin A (8%), Vitamin B1 (8%), Vitamin B2
(10%), Vitamin B3 (6%), Vitamin B6 (4%), Vitamin B12 (4%), Vitamin
D (6%), Vitamin E (2%), Asam folat (4%). Gizi tersebut ialah gizi
takaran persaji.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standartisasi Nasional. 2010. Gula Kristal Putih. SNI 3140.3:2010, ICS
91.100.20.
Setyowati, Weny Tri dan Fithri Choirun Nisa. 2014. Formulasi Biskuit Tinggi
Serat (Kajian Proporsi Bekatul Jagung : Tepung Terigu dan Penambahan
Baking Powder). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.224-231.
Immaningsih, Nelis. 2013. Pengaruh Suhu Ruang Penyimpanan terhadap
Kualitas Susu Bubuk. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.224231.
Suhardjo. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Mahandari, Cokorda Prapti., Wiwik, dan Anwar Fatoni. 2011. Perbandingan
Minyak Nabati Kasar Hasil Ekstraksi Buah Kepayang Segar Dengan
Kluwek. ISBN : 979-587-395-4.
Matz, S.A. 1992. Bakery Technology and Engineering. Texas: Pan-Tech
International,Inc. Hal. 31-32.
Paran, Sangkan. 2009. 100+ Tip Antigagal Bikin Roti, Cake, Pastry, & Kue
Kering. PT. Kawan Pustaka. Jakarta Selatan.
Wibowo, R. Adie dan Susiasih Handayani. 2014. Koleksi Resep Kue Kering. PT.
Kawan Pustaka. Jakarta Selatan.
Claudia, Ricca., Teti Estiasih., Dian Widya Ningtyas, dan Endrika Widyastuti.
2015. Pengembangan biskuit dari tepung ubi jalar oranye (ipomoea
batatas l.) dan tepung jagung (zea mays) fermentasi : kajian pustaka.
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1589-1595, September 2015.