FERMENTASI ETANOL
Disusun Oleh :
M.Afif Arsyadi
Kelas : 5 EG. A
Dosen Pembimbing : Zurohaina, S.T., M.T.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul Fermentasi Biomassa. Shalawat dan salam
penulis persembahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat serta pengikutnya hinggai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah di masa
yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Zurohaina, selaku dosen mata kuliah Teknologi Biomassa.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna baik bagi penulis maupun bagi pembaca, Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................i
Kata Pengantar........................................................................ii
Daftar Isi................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Etanol...................................................................3
2.2 Definisi Etanol..................................................................4
2.3 Proses Pembuatan Etanol..................................................4
2.4 Kegunaan Etanol.............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Etanol merupakan senyawa alcohol yang tidak bersifat racun. Etanol dapat
diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung pati atau dari bahan
tanaman yang mengandung lignoselulosa, melalui proses fermentasi dengan
bantuan mikro-organisme. Sebagian besar etanol dimanfaatkan sebagai pelarut
dalam industry farmasi, pereaksi pada industri kimia dan pengawet contoh-contoh
biologik (hewan dan tumbuhan) . Namun pada saat ini, etanol banyak digunakan
sebagai bahan bakar alternatif, karena semakin berkurangnya cadangan minyak
bumi dan meningkatnya biaya eksplorasi dan eksploitasi bahan bakar, yang
menyebabkan industri petrokimia menghadapi kesulitan untuk pengembangan
lebih lanjut. Produksi etanol banyak dilakukan secara biologi atau melalui
teknologi biokonversi yaitu teknologi berupa konversi bahan baku secara
enzimatik dan biologik (melalui fermentasi). Bahan baku yang digunakan untuk
produksi etanol dapat berupa tebu, gula bit, tapioka,sorgum, meizena, barley,
gandum, padi,kentang dan bahanbahan berlignoselulosa seperti : kayu dan
limbah pertanian.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa itu etanol dan apa manfaatnya ?
2. Bagaimana proses pembuatan etanol ?
3. Apa itu fermentasi etanol ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan latar belakang dan tujuan masalah diatas, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini,diantaranya:
1. Mengetahui apa itu etanol dan manfaatnya
2. Mengetahui proses pembuatan etanol
1
MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
Katalis yang digunakan adalah silikon dioksida padat yang dilapisi dengan asam
fosfat. Reaksi yang terjadi dapat balik (reversibel).
Hanya 5% dari etena yang diubah menjadi etanol pada setiap kali
pemasukan ke dalam reaktor. Dengan mengeluarkan etanol dari campuran
kesetimbangan dan mendaur ulang etena, maka pengubahan etena menjadi etanol
secara keseluruhan dapat mencapai 95%.
Pembuatan etanol dengan hidrasi etilen ini relatif tidak murah karena
etilen adalah bahan baku bagi berbagai produk petrokimia yang bernilai tinggi. Di
samping itu prosesnya yang melibatkan bahan baku yang berasal dari fosil
termasuk bahan yang tidak dapat diperbarui.
Cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan
bantuan mikroorganisme disebut dengan bioetanol. Fermentasi atau respirasi
anaerob adalah proses produksi energi dalam sel yang berlangsung tanpa adanya
oksigen. Jadi, fermentasi etanol adalah proses penguraian glukosa menjadi etanol
dan karbondioksida dengan bantuan mikroorganisme dalam keadaan tanpa
oksigen. Pada proses fermentasi, energi selular yang dihasilkan dalam bentuk
senyawa
organik
berupa
adenosine
triphosphate
(ATP)
sangat
sedikit
Dalam proses fermentasi alkohol digunakan ragi. Ragi ini dapat merubah
glukosa menjadi alkohol dan gas CO 2. Ragi merupakan mikroorganisme bersel
satu, tidak berklorofil dan termasuk golongan Eumycetes. Dari golongan ini
dikenal
beberapa
jenis,
antara
lain
Saccharomyces
anamensis,
dan CO2 dengan segera. Jenis ini biasanya dijumpai pada industri alkohol dan
anggur.
menggunakan ragi bawah ini yang menghasilkan etanol sedikit dan membutuhkan
waktu yang lama untuk kesempurnaan fermentasi. Dalam kondisi yang normal,
ragi atas cenderung untuk berflokulasi dan memisahkan diri dari larutan, ketika
fermentasi berjalan sudah sempurna. Strain ragi yang bervariasi itu berbeda dalam
kemampuan berflokulasi.
gula
dari
molase
adalah
sekitar
50%
dan
mengandung
phospat, dan ammonia. PHP juga ditambahkan ke dalam larutan ini dengan tujuan
untuk mempertahankan pH agar tetap konstan yaitu 4.5 5. Dari hasil campuran
ini didapatkan biakan ragi. Pada Tangki pre-fermentor terdapat beberapa reaksi
yaitu: reaksi hidrolisa, reaksi penguraian urea serta reaksi pertumbuhan yeast.
Asumsi pada reaksi hidrolisa adalah konversi yang terjadi 95%. Persamaan reaksi
hidrolisa sebagai berikut: C12H22O11 +H2O
2C6H12O6
2NH3 + H2O
3.198O2
0.316NH3
kekentalan 6,5 - 7o brix. Setelah kadar alkohol sebesar 8,5 - 9% terpenuhi, larutan
hasil fermentasi dipompa menuju separator untuk dipisahkan antara hasil
fermentasi (cairan mash) dengan ragi (yeast cream). Separator ini menggunakan
alat rotary vacuum filter yang merupakan alat dengan prinsip vacuum sehingga
ragi (yeast cream) dan cairan hasil fermentasi (cairan mash) yang memilliki
perbedaan massa jenis dapat dipisahkan. Ragi yang didapatkan masih dalam
konsentrasi yang tinggi. Dari hasil fermentasi tidak semuanya dipisahkan raginya,
hanya sekitar 80-90% saja. Sisanya 10-20% tidak diambil raginya karena
mengandung kotorankotoran sisa berupa endapan garam mineral. Hasil fermentasi
yang telah dipisahkan ini langsung masuk ke tangki mash (mash tank). Dan
selanjutnya didestilasi hingga menjadi alkohol prima (fine alkohol) dengan kadar
mencapai 96,5%. Pada tahap fermentasi ini terjadi reaksi hidrolisa, dimana
sukrosa diubah menjadi glukosa. Persamaan reaksi hidrolisa yaitu:
C12H22O11 +H2O
2C6H12O6
Sedangkan reaksi utama adalah reaksi fermentasi, dimana glukosa diubah menjadi
etanol dan air. Persamaan reaksinya adalah:
C6H12O6
2 C2H5OH + 2CO2
Pada main fermenter selain terbentuk etanol, juga akan terbentuk produk samping.
Hasil samping dalam persen berat (%gula) adalah sebagai berikut:
Asam asetat = 0,65%
Fusel Oil = 0,85%
Asetaldehid = 0,05%
(Prescot hal 128)
Reaksi samping yang terjadi pada main fermenter yaitu:
C6H12O6
C6H12O6 + H2O
untuk memisahkan etanol dari campuranetanol air. Untuk larutan yang terdiri dari
komponen-komponen yang berbedanyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara
yang paling mudah dioperasikandan juga merupakan cara pemisahan yang secara
thermal adalah efisien.Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 1000C dan etanol
mendidih padasekitar 770C. perbedaan dalam titik didih inilah yang
memungkinkan pemisahancampuran etanol air.Prinsip : Jika larutan campuran
etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada
air. Jika uap-uap ini didinginkan(dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam
cairan yang dikondensasikan ituakan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya.
Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka
konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai
sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada
batasnya. Pada larutan 96% etanol, didapatkan suatu campuran dengan titik didih
yang sama(azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 95-96% alkohol ini
dipanaskan, maka rasio molekul air dan etanol dalam kondensat akan teap konstan
sama. Apabila kadar etanolnya sudah 95% dilakukan dehidrasi atau penghilangan
air. Untuk menghilangkan air bisa menggunakan kapur tohor atau zeolit sintetis.
Tambahkan kapur tohor pada etanol. Biarkan semalam. Setelah itu didistilasi lagi
hingga kadar airnya kurang lebih 99.5%.
Fermentasi etanol dari bahan yang mengandung pati
Proses produksi etanol dari hasil pertanian yang mengandung pati ( seperti
jagung, gandum, dan lain-lain) hampir sama dengan proses produksi etanol
dengan bahan dasar molase. Namun, dalam proses fermentasi kali ini, pada tahap
awal akan dibutuhkan proses tambahan yang tidak dilakukan pada fermentasi
molase. Tahap tahap nya adalah sebagai berikut:
1. Proses Gelatinasi
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung
dihancurkan dandicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan
mengandung pati 27-30 persen.Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau
dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu:Bubur pati dipanaskan sampai 130 oC selama 30
menit, kemudian didinginkan sampaimencapai temperatur 95oC yang diperkirakan
10
11
12
2.4.
Kegunaan Etanol
Kegunaan ethanol/bioethanol (alkohol) berdasarkan literatur adalah sebaga
berikut:
Menurut Fessenden ( 1992) kegunaan ethanol adalah:
-
13
menghasilkan produk dengan nama dagang Gashol dihasilkan kalor (Q) sebesar
112.000 Btu/gallon.
Menurut Austin ( 1984) kegunaan ethanol adalah:
-
Sebagai bahan baku (raw material) untuk membuat ratusan senyawa kimia lain,
seperti asetaldehid, etil asetat, asam asetat, etilene dibromida, glycol, etil klorida,
dan semua etil ester.
Menurut Uhlig (1998) kegunaan ethanol adalah :
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penulisan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
3.1.1. Fermentasi etanol adalah proses penguraian glukosa menjadi etanol dan
karbondioksida dengan bantuan mikroorganisme dalam keadaan tanpa
oksigen.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16