Indonesia saat ini merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia,
tercatat pada tahun 2011 terdapat sekitar 608 pabrik pengolahan kelapa sawit.
Industri kelapa sawit yang semakin lebih baik. Penangkapan metana dan
pengubahan biogas menjadi energi menawarkan salah satu energi terbarukan.
Pembangunan instalasi penangkap metana seperti PLTBg layak secara keuangan
untuk dijalankan berkat adanya insentif kredit karbon dari Mekanisme
Pembangunan Bersih (MPB/CDM). Proyek-proyek awal penangkapan metana
dari POME umumnya membakar biogas yang dihasilkan dengan sistem flaring.
Walaupun harga kredit karbon jatuh semenjak pertengahan 2011, harga turun dari
sekitar 12 Euro menjadi 0,5 Euro per ton CO2, MPB telah mendorong perusahaan
kelapa sawit untuk mengembangkan proyek penangkapan metana. Pada akhir
tahun 2012, tercatat 36 proyek penangkapan metana terdaftar sebagai proyek
MPB, umumnya biogas flaring. Diantara proyek-proyek tersebut, 10 proyek telah
berhasil mendapatkan CER dan mendapatkan manfaat ekonomis dari pembiayaan
karbon melalui MPB .
HAL 10
Pengolahan POME
Di Indonesia, hampir semua pabrik pengolahan kelapa sawit menggunakan sistem
kolam terbuka untuk mengolah POME, dengan pertimbangan keekonomisan dan
kemudahan pengoperasian. Dalam proses pengelolaan sistem kolam terbuka,
POME dialirkan melalui serangkaian kolam dengan beberapa langkah
pengolahan. Penamaan dan fungsi kolam mungkin berbeda-beda antara pabrik
yang satu dengan yang lain, namun secara umum sistem ini terdiri dari empat
jenis
kolam:
kolam
lemak
,kolam
dialirkan
ke
Biogas sekitar 20% lebih ringan dibandingkan udara dan memiliki temperatur
nyala antara 650C sampai 750 C. Biogas merupakan gas yang tidak berbau dan
tidak berwarna yang terbakar dengan bara biru yang serupa dengan LPG. Biogas
terbakar dengan efisiensi 60 % dalam tungku biogas konvensional, ia memiliki
nilai kalori 20 MJ/Nm3. Volume biogas biasanya dinyatakan dalam satuan normal
meter kubik (Nm3) yaitu volume gas pada suhu 0C dan tekanan atmosfer.