Anda di halaman 1dari 3

HAL 6

Indonesia saat ini merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia,
tercatat pada tahun 2011 terdapat sekitar 608 pabrik pengolahan kelapa sawit.
Industri kelapa sawit yang semakin lebih baik. Penangkapan metana dan
pengubahan biogas menjadi energi menawarkan salah satu energi terbarukan.
Pembangunan instalasi penangkap metana seperti PLTBg layak secara keuangan
untuk dijalankan berkat adanya insentif kredit karbon dari Mekanisme
Pembangunan Bersih (MPB/CDM). Proyek-proyek awal penangkapan metana
dari POME umumnya membakar biogas yang dihasilkan dengan sistem flaring.
Walaupun harga kredit karbon jatuh semenjak pertengahan 2011, harga turun dari
sekitar 12 Euro menjadi 0,5 Euro per ton CO2, MPB telah mendorong perusahaan
kelapa sawit untuk mengembangkan proyek penangkapan metana. Pada akhir
tahun 2012, tercatat 36 proyek penangkapan metana terdaftar sebagai proyek
MPB, umumnya biogas flaring. Diantara proyek-proyek tersebut, 10 proyek telah
berhasil mendapatkan CER dan mendapatkan manfaat ekonomis dari pembiayaan
karbon melalui MPB .

HAL 10

Pengolahan POME
Di Indonesia, hampir semua pabrik pengolahan kelapa sawit menggunakan sistem
kolam terbuka untuk mengolah POME, dengan pertimbangan keekonomisan dan
kemudahan pengoperasian. Dalam proses pengelolaan sistem kolam terbuka,
POME dialirkan melalui serangkaian kolam dengan beberapa langkah
pengolahan. Penamaan dan fungsi kolam mungkin berbeda-beda antara pabrik
yang satu dengan yang lain, namun secara umum sistem ini terdiri dari empat
jenis

kolam:

kolam

lemak

,kolam

pendinginan ,kolam anaerobik ,dan kolam aerobik.

Kolam lemak digunakan

untuk mengumpulkan sisa-sisa minyak dan lemak pada POME.


Minyak adalah produk utama dari pabrik, sehingga operator pabrk akan mengutip
minyak dari fat pit dan dialirkan kembali ke unit pengolahan CPO. Kolam
pendinginan berfungsi untuk menurunkan suhu POME hingga mencapai kondisi
yang optimal untuk proses penguraian zat organik pada kolom anaerobik.Setelah
pengolahan selesai di keempat kolam dan baku mutu terpenuhi, maka limbah cair
dapat

dialirkan

ke

sungai atau digunakan sebagai pupuk.


Meskipun sistem kolam ekonomis, namun sistem ini membutuhkan lahan yang
lebih luas, memakan waktu, dan melepas metana langsung ke atmosfer dari
penguraian zat organik yang terjadi di kolam anaerobik. Pelepasan metana dari
sistem pengolahan POME menyumbang hingga 70% dari total emisi gas rumah
kaca dalam keseluruhan proses produksi CPO.

Apa Itu Biogas?


Biogas terbentuk ketika mikroorganisme , khususnya bakteri, menurunkan kadar
zat organik pada kondisi anaerob (tanpa oksigen). Biogas terdiri dari 50% sampai
75% metana (CH4), 25% sampai 45% karbon dioksida (CO2) dan sejumlah kecil
gas lainnya. Komposisi biogas ditunjukkan pada tabel 1.2.

Biogas sekitar 20% lebih ringan dibandingkan udara dan memiliki temperatur
nyala antara 650C sampai 750 C. Biogas merupakan gas yang tidak berbau dan
tidak berwarna yang terbakar dengan bara biru yang serupa dengan LPG. Biogas
terbakar dengan efisiensi 60 % dalam tungku biogas konvensional, ia memiliki
nilai kalori 20 MJ/Nm3. Volume biogas biasanya dinyatakan dalam satuan normal
meter kubik (Nm3) yaitu volume gas pada suhu 0C dan tekanan atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai