Anda di halaman 1dari 2

Catatan Penting yang Berkaitan Dengan Perspektif Energi dan Lingkungan

1. Konsumsi Energi adalah penyebab utama dari perubahan iklim. Hal ini
didasari karena emisi karbondioksida paling besar dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil. Berdasarkan perkiraan International Energy Agency (IEA),
pangsa produksi dan konsumsi energi dalam emisi karbondioksida adalah
81,6% pada tahun 2010.
2. Mengurangi emisi karbondioksida dan polutan lokal merupakan inti dari
masalah lingkungan. Untuk mewujudkan hal itu kebijakan pemerintah telah
memainkan peran penting dalam pertumbuhan sumber energi terbarukan,
terutama di sektor ketenagalistrikan. Lebih dari 70 negara diharapkan
mengimplimentasikan kebijakan untuk menyebarkan teknologi energi
terbarukan di sektor tenaga listrik pada tahun 2017.
3. Konsumsi energi bergantung pada berbagai faktor seperti kemajuan ekonomi,
populasi, harga energi, cuaca, dan teknologi.
4. Pendorong pertama untuk mencari sumber energi alternatif adalah ketahanan
energi sejak embargo minyak Arab pada tahun 1973. Guncangan minyak pada
tahun 1970-an memicu minat pada sumber energi terbarukan. Terdapat tiga
pendorong utama untuk menggunakan energi terbarukan, yaitu ketahanan
energi, dampak ekonomi, dan pengurangan emisi CO2.
5. Life-cycle emisi CO2 untuk teknologi energi terbarukan jauh lebih rendah
daripada bahan bakar fosil. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh IEA,
pembangkit listrik terbarukan memungkinkan negara-negara fokus untuk
menghemat 1,7 Gt emisi CO2 pada tahun 2008, yang mana lebih dari total CO2
sektor listrik di Eropa (1,4 Gt). Analisis ini juga menunjukkan bahwa
teknologi hydropower merupakan bagian terbesar dalam penghematan emisi
CO2 dengan 82% diikuti oleh biomassa dan angin masing-masing 8 dan 7%.
6. Selama beberapa dekade terakhir, dampak lingkungan dari aktivitas manusia
telah tumbuh secara dramatis karena peningkatan populasi dunia, konsumsi
sumber daya, dan aktivitas industri. Sepanjang tahun 1970-an, sebagian besar
analisi lingkungan terkonsentrasi pada polutan konvensional seperti SO2,
NOx, senyawa organik yang mudah menguap, partikulat, dan karbon
monoksida. Belakangan ini, masalah lingkungan telah meluas ke polutan
udara berbahaya yang biasanya merupakan zat kimia beracun yang berbahaya
dalam dosis kecil, serta polutan yang jumlahnya signifikan secara global
seperti CO2.
7. Efek rumah kaca atau dikenal juga sebagai efek pemanasan global, berpotensi
menjadi masalah lingkungan terkait energi yang paling penting. Meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti CO 2, CH4, N2O, dan
peroxyacetylnitrate menambah kemampuan kemampuan atmosfer untuk
menangkap panas yang dipancarkan dari permukaan bumi, sehingga
menaikkan suhu permukaan. Suhu permukaan meningkat sekitar 0,6°C selama
satu abad terakhir dan akibatnya permukaan laut diperkirakan naik sekitar 20
cm.
8. Sumber utama prekursor presipitasi asam adalah aktivitas yang berhubungan
dengan energi, misalnya pembangkit listrik, pemanas perumahan, dan
penggunaan energi pada industri menyumbang 80% emisi SO2, sedangkan
transportasi jalan raya menyumbang 48% emisi NOx di negara-negara OECD.
9. Salah satu aspek terpenting adalah evaluasi menyeluruh terhadap biaya
pengurangan emisi CO2. Untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan
ekonomi dan pengurangan emisi memerlukan adopsi kebijakan domestik yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan memfasilitasi
peralihan bahan bakar.
10. Implikasi dari terbatasnya energi dan sumber daya lainnya telah menyebabkan
upaya signifikan dalam peningkatan efisiensi pemanfaatan energi dan reuse-
recycling sumber daya. Efisiensi dan konservasi energi dapat menunda
kekurangan sumber daya energi, mengurangi kerusakan lingkungan, dan
memberikan manfaat ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai