Rencana Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan Intervensi
Kriteria Hasil
Rasional
Resiko bersihan
Bersihan jalan
Kaji refleks
Dugaan cedera
nafas tetap
gangguan/menelan;
inhalasi
efektif
efektif.
perhatikan pengaliran
Takipnea,
berhubungan
Kriteria Hasil :
air liur,
penggunaan otot
ketidakmampuan
trakheobronkhial; vesikuler, RR
perubahan sputum
mengi.
menunjukkan terjadi
kompressi jalan
normal, bebas
nafas .
perhatikan adanya
pucat/sianosis dan
intervensi medik.
sputum mengandung
Obstruksi jalan
nafas/distres
muda.
pernafasan dapat
Auskultasi paru,
perhatikan stridor,
mengi/gemericik,
sampai 48 jam
Dugaan adanya
karbon monoksida.
Meningkatkan
cidera
ekspansi paru
pernafasan.
penggunaan bantal di
Bilakepala/leher
indikasi
menghambat
Dorong batuk/latihan
pernafasan,
menyebabkan
pada perawatan
terbakar dan
ekstrem, pertahankan
meningkatkan
teknik steril.
konstriktur leher.
Tingkatkan istirahat
Meningkatkan
ekspansi paru,
kemampuan untuk
memobilisasi dan
bicara dan/atau
drainase sekret.
Membantu
secara periodik.
mempertahankan
Selidiki perubahan
kewaspadaan karena
mental.
Awasi 24 jam
keseimbngan cairan,
menurunkan risiko
perhatikan
infeksi.
variasi/perubahan.
Peningkatan
Lakukan program
sekret/penurunan
kolaborasi meliputi :
kemampuan untuk
Berikan pelembab
menelan
menunjukkan
peningkatan edema
wajah
Awasi/gambaran seri
mengindikasikan
GDA
kebutuhan untuk
intubasi.
menunjukkan
terjadinya/memburuk
nya hipoksia.
Perpindahan cairan
atau kelebihan
penggantian cairan
meningkatkan risiko
edema
paru. Catatan :
Cedera inhalasi
meningkatkan
kebutuhan cairan
sebanyak 35% atau
lebih karena edema.
O2 memperbaiki
hipoksemia/asidosis.
Pelembaban
menurunkan
pengeringan saluran
pernafasan dan
menurunkan
viskositas sputum.
Data dasar penting
untuk pengkajian
lanjut status
pernafasan dan
pedoman untuk
pengobatan.
PaO2kurang dari 50,
PaCO2 lebih besar dari
50 dan penurunan pH
menunjukkan inhalasi
asap dan terjadinya
pneumonia/SDPD.
Perubahan
menunjukkan
atelektasis/edema
paru tak dapat terjadi
selama 2 3 hari
setelah terbakar
Fisioterapi dada
mengalirkan area
dependen paru,
sementara spirometri
intensif dilakukan
untuk memperbaiki
ekspansi paru,
sehingga
meningkatkan fungsi
pernafasan dan
menurunkan
atelektasis.
Intubasi/dukungan
mekanikal dibutuhkan
bila jalan nafas
edema atau luka
bakar mempengaruhi
fungsi
paru/oksegenasi.
Resiko tinggi
Pasien dapat
Memberikan pedoman
kekurangan
untuk penggantian
volume
an
Penggantian cairan
dititrasi untuk
n cairan melalui
evaluasi: tak
meyakinkan rata-2
rute
membaik.
abnormal.Peningk dehidrasi,
dewasa. Urine
status
oedema,
tampak
hypermetabolik,
ketidak cukupan
dalam batas
setiap hari
karena adanyadarah
pemasukan.
normal,
Kehilangan
haluaran urine
perdarahan.
di atas 30
sesuai indikasi
Peningkatan
ml/jam.
Selidiki perubahan
permeabilitas kapiler,
mental
perpindahan protein,
Observasi distensi
melalui evaporasi
Hemates drainase NG
mempengaruhi
periodik.
pengeluaran urine.
Lakukan program
Penggantian cairan
kolaborasi meliputi :
tergantung pada
Pasang / pertahankan
kateter urine
dan perubahan
Pasang/ pertahankan
selanjutnya
Memperkirakan
Berikan penggantian
luasnya
cairan yang
albumin.
mempengaruhi
pengeluaran urine.
elektrolit, natrium ).
Penyimpangan pada
tingkat kesadaran
idikasi :
dapat
- Diuretika contohnya
mengindikasikan
Manitol (Osmitrol)
ketidak adequatnya
- Kalium
- Antasida
volume
Pantau:
perfusi serebral
- Tanda-tanda vital
sirkulasi/penurunan
Stres (Curling) ulcus
periode darurat,
berat(dapat terjadi
- Warna urine.
Observasi ketat fungsi
- Masukan dan haluaran ginjal dan mencegah
setiap jam selama
periode darurat,
urine.
Resusitasi cairan
kehilangan
cairan/elektrolit dan
membantu mencegah
komplikasi.
Mengidentifikasi
kehilangan
bial diperlukan.
darah/kerusakan SDM
penggantiancairan
Meningkatkan
pengeluaran urine
dan membersihkan
ditentukan dengan
/mencegah nekrosis.
Penggantian lanjut
karena kehilangan
besar
keasaman gastrik
menunjukkan gejala-
sedangkan inhibitor
produksi asam
pemasangan kateter
hidroklorida untuk
menurunkan produksi
pemantauan CVP.
asam hidroklorida
untuk menurunkan
iritasi gaster.
Mengidentifikasi
manifestasi kelebihan
penyimpangan
cairan terjadi.
indikasi kemajuan
atau penyimpangan
diharapkan. Periode
diresepkan atau
antagonis reseptor
histamin seperti
hipovolemia yang
simetidin
mencetuskan individu
pada perfusi ginjal
dan jarinagn tak
adekuat.
Inspeksi adekuat dari
luka bakar.
Penggantian cairan
cepat penting untuk
mencegah gagal
ginjal. Kehilangan
cairan bermakna
terjadi melalui
jarinagn yang
terbakar dengan luka
bakar luas.
Pengukuran tekanan
vena sentral
memberikan data
tentang status
volume cairan
intravaskular.
Temuan-temuan ini
mennadakan
hipovolemia dan
perlunya peningkatan
cairan. Pada lka bakar
luas, perpindahan
cairan dari ruang
intravaskular ke ruang
interstitial
menimbukan
hipovolemi.
Pasien rentan pada
kelebihan beban
volume intravaskular
selama periode
pemulihan bila
perpindahan cairan
dari kompartemen
interstitial pada
kompartemen
intravaskuler.
Temuan-temuan
guaiak positif
ennandakan adanya
perdarahan GI.
Perdarahan GI
menandakan adaya
adekuat.
penyimpangan dari
hasil yang
Beriakan suplemen
diharapkan. Inhalasi
sindrom
kompartemen
terhadap luka
GDA dalam
mempengaruhi
bunyi nafas
ventilator mekanis
alveoli.
leher.
Suplemen oksigen
kesulitan
terjadi insufisiensi
meningkatkan jumlah
bernafas.
untuk jaringan.
hiperkapnia, rales,
Ventilasi mekanik
pernafasan dukungan
Anjurkan pernafasan
dalam dengan
dilakukan secara
Pernafasan dalam
mengembangkan
Memudahkan
abdomen terhadap
disertai dengan
diafragma.
takipnea. Siapkan
pasien untuk
torakal dapat
pembedahan
membatasi ekspansi
eskarotomi sesuai
pesanan.
(eskarotomi)
memungkinkan
ekspansi dada.
Resiko tinggi
Pasien bebas
Kriteria
Pantau:
Mengidentifikasi
penyimapngan dari
n primer tidak
ada demam,
hasil yang
adekuat;
pembentukan
diharapkan.
kerusakan
jaringan
kulit dilakukan)
Pembersihan dan
perlinduingan
granulasi baik.
setiap 8 jam.
pelepasan jaringan
kulit; jaringan
traumatik.Pertaha
nan sekunder
dikonsumsi setiap
pembentukan
tidak adekuat;
kali makan.
granulasi.
penurunan Hb,
Antimikroba topikal
penekanan
membantu mencegah
respons inflamasi
lepaskan jarinagn
infeksi. Mengikuti
nekrotik (debridemen)
prinsip aseptik
pesanan,
implementasikan
perawatan yang
kultur pertumbuhan
baketri.
Temuan-temuan ini
Kultur membantu
mengidentifikasi
patogen penyebab
dapat diresepkan.
ini memberiakn
pertumbuhan bakteri.
demam drainase
pertahanan terhadap
lainmelindungi pasien
antibiotika IV sesuai
terhadap infeksi.
ketentuan.
Kurangnya berbagai
dan kebebasan
lakukan kewaspadaan
bergerak
mencetuskan pasien
pada kebosanan.
Melindungi terhadap
dapat mengevaluasi
penderita. Nutrisi
menghilangkan
adekuat memabntu
kebosanan.
penyembuhan luka
dan memenuhi
kebutuhan energi.
Berikan anlgesik
mendemonstrasinarkotik yang
Analgesik narkotik
diperlukan utnuk
kulit/jaringan;
pembentukan
n.
sebelum prosedur
Absorpsi obat IM
edema.Manipulasi Kriteria
perawatan luka.
jaringan cidera
evaluasi:
contoh
menyangkal
Anjurkan analgesik IV
oleh perpindahan
interstitial berkenaan
perasaan
dnegan peningkatan
nyaman,
Pertahankan pintu
permeabilitas kapiler.
ekspresi wajah
kamar tertutup,
dan postur
tingkatkan suhu
tubuh rileks.
bakar, menyebabkan
hipoetrmia. Tindakan
memberikan
eksternal ini
kehangatan.
membantu
kehilangan panas.
diperlukan.
Menururnkan neyri
Bantu dengan
dengan
pengubahan posisi
mempertahankan
diperlukan. Dapatkan
bantuan tambahan
sesuai kebutuhan,
menuurnkan
pemajanan ujung
membalikkan badan
udara.
sendiri.
Menghilangkan
tekanan pada tonjolan
tulang dependen.
Dukungan adekuat
pada luka bakar
selama gerakan
membantu
meinimalkan
ketidaknyamanan.
Resiko tinggi
Pasien
Mengidentifikasi
mengitari ekstermitas
indikasi-indikasi
jaringan,
kemajuan atau
perubahan/disfun adekuat.
pantau status
penyimpangan dari
neurovaskular dari
hasil yang
sirkulasi tetap
diharapkan.
an dengan
Meningkatkan aliran
kulit normal,
jam.
Penurunan/interu menyangkal
kebas dan
Pertahankan
arterial/vena,
menurunkan
pembengkakan.
ditinggikan.
seputar
diraba.
Temuan-temuan ini
ekstremitas
dengan edema.
berkurang, pengisian
mengkaji tekanan
penurunan
jaringan untuk
kebutuhan terhadap
eskarotomi sesuai
intervensi bedah.
pesanan.
Eskarotomi (mengikis
pada eskar) atau
fasiotomi mungkin
diperlukan untuk
memperbaiki sirkulasi
adekuat.
Kerusakan
Memumjukkan
Kaji/catat ukuran,
Memberikan informasi
kerusakan
jaringan
perhatikan jaringan
kebutuhan
permukaan kulit
Kriteria hasil:
sekunder
Mencapai
sekitar luka.
kemungkinan
tepat waktu
petunjuk tentang
Lakukan perawatan luka sirkulasi pada aera
graft.
dan menurunkan
infeksi/kegagalan
Kain nilon/membran
silikon mengandung
diindikasikan.
kolagen porcine
Pertahankan balutan
sesuai indikasi.
mengelupas secara
repitelisasi.
Menurunkan
pemisahan graft.
penyembuhan selesai.
Gerakan jaringan
Lakukan program
kolaborasi :
mengubah posisi
- Siapkan / bantu
yang mempengaruhi
optimal.
Area mungkin ditutupi
oleh bahan dengan
permukaan tembus
pandang tak reaktif.
Kulit graft baru dan
sisi donor yang
sembuh memerlukan
perawatan khusus
untuk
mempertahankan
kelenturan.
Graft kulit diambil dari
kulit orang itu
sendiri/orang lain
untuk penutupan
sementara pada luka
bakar luas sampai
kulit orang itu siap
ditanam.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung Dexamethasone 0,5 mg dan tiap mL injeksi mengandung Dexamethasone sodium
phosphate ekuivalen dengan Dexamethasone phosphate 4 mg dan 5 mg
Bentuk Sediaan:
Tablet dan ampul
Farmakologi:
Dexamethasone adalah glukokortikoid mempunyai efek sedikit menahan sodium. Absorbsi peroral 80-90%. Waktu
paruh plasma: 3-4 jam. Waktu paruh biologis: 36-54 jam. Waktu mencapai kadar puncak: 1-2 jam. Metabolisme
terutama di hati. Ekskresi melalui urine.
Indikasi:
Pengobatan radang dan alergi dan penyakit responsif glukokortikoid lain.
Dosis:
Diberikan secara individual dengan dosis inisial 0,75 sampai 9 mg perhari.
Kontraindikasi:
Ocular herpes simplex, infeksi jamur
Peringatan
dan
Perhatian:
- Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan gejala putus obat meliputi demam, mialgia, artralgia, dan
malaise.
- Hati-hati penggunaan dengan aspirin
Efek Samping:
Retensi garam dan air, kelemahan otot, ulkus peptikum.