Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUTAN RAWA

Disusun Oleh :
Kelompok VIII
Idul Akbar Alamsyah (M1B1 16 043)
Wa Ode Siti Nur Aziza ((M1B1 16 040)
Weny Hasliza (M1B1 16 011)

JURUSAN ILMU LINGKUNGAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar kami dapat memperluas ilmu tentang HUTAN
RAWA, yang kami sajikan berdasarkan hasil diskusi dan di ambil dari beberapa
sumber. Makalah ini kami selesaikan untuk memenuhi tugas PENGANTAR ILMU
KEHUTANAN.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Kendari, 7 November 2016

Kelompok 8

Daftar Isi
Kata Pengantari
Daftar Isi....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..1
B. Rumusan Masalah.2
C. Tujuan...2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Pengertian Hutan Rawa.3


Lokasi Hutan Rawa...3
Ciri-Ciri Hutan Rawa3
Jenis-Jenis Hutan Rawa6
Vegetasi Hutan Rawa6
Adaptasi Vegetasi Tumbuhan...7
Peran Dan Manfaat Hutan Rawa...8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan9
B. Saran..9
Daftar Pustaka

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang

nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi,
sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus
diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi
kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik generasi sekarang maupun yang akan
datang. Dalam kedudukannya sebagai salah satu penentu sistem penyangga
kehidupan, hutan telah memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia, oleh
karena itu harus dijaga kelestariannya. Hutan mempunyai peranan sebagai penyerasi
dan penyeimbang lingkungan global, sehingga keterkaitannya dengan dunia
internasional menjadi sangat penting, dengan tetap mengutamakan kepentingan
nasional.
Tuntutan terhadap hutan alam di Indonesia untuk menyediakan berbagai
barang dan jasa mengalami peningkatan. Banyak faktor eksternal yang mempengarui
bagaimana hutan-hutan dikelola, termasuk perubahan demografi, perubahan
persyaratan penggunaan lahan, kekeringan, dan kebakaran. Perhatian terhadap hutanhutan Indonesia dan kapasitasnya untuk mempertahankan nilai-nilai lingkungan
sambil menghasilkan kayu dan hasil hutan non kayu secara terus menerus menjadi
sangat penting menyusul terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global yang
terjadi baru-baru ini. Untuk itu, kegiatan pemanfaatan hutan perlu dilakukan secara
optimal dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip kelestarian. Kegiatan pemanfaatan
hutan tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemanenan hasil hutan, salah satunya
teknik dan produktivitas pemanenan kayu di hutan rawa.
Potensi hutan rawa di Indonesia diperkirakan masih besar. Tim Indonesian
1
Forestry menyatakan bahwa arel hutan rawa di Indonesia masih ada sekitar 32 % dari
pada areal pengusahaan hutan (HPH) di daerah datar dan bergelombang yang belum

dipanen atau ekuivalen dengan luas 6,2 juta ha. Potensi hutan rawa yang besar ini
perlu dimanfaatkan secara optimal dan efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip
kelestarian.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka kami dapat merumuskan suatu

permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :


1. Apa pengertian dari hutan rawa?
2. Dimana lokasi hutan rawa?
3. Bagaimana ciriciri hutan rawa?
4. Ada berapa jenis hutan rawa ?
5. Bagaimana vegetasi hutan rawa?
6. Bagaimana habitat hutan rawa?
7. Bagaimana peran dan manfaat dari hutan rawa ?

C.

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka kami dapat memahami tujuan dari

penyusunan makalah ini adalah :


1. Mengetahui pengertian hutan rawa
2. Mengetahui lokasi hutan rawa
3. Mengetahui ciri ciri hutan rawa
4. Mengetahui jenis jenis hutan rawa
5. Mengetahui vegerasi hutan rawa
6. Mengetahui habitat hutan rawa
7. Mengetahui peran dan manfaat dari hutan rawa
2

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Hutan Rawa


Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada tempat yang selalu

tergenang air tawar atau secara musiman hutan tersebut tergenang air tawar. Secara
periodik daerah-daerah yang terletak di dekat aliran sungai bila musim hujan selalu
tergenang akan terbentuk hutan rawa. Selain itu hutan rawa juga biasanya terdapat di
belakang hutan payau atau mangrove.

Struktur tajuk pada hutan rawa secara vertikal terdiri dari beberapa stratifikasi
tetapi ada yang mempunyai strata yang sederhana untuk jenis-jenis Palmae seperti
pada hutan Nypha sp atau Sagu (Metroxylon sp). Hutan rawa tidak terpengaruh oleh
iklim, lokasinya berada pada daerah yang rendah dan selalu atau secara periodik
tergenang air tawar.

B.

Lokasi Hutan Rawa


Hutan rawa terdapat di hampir semua pulau, terutama Sumatera, Kalimantan,

dan Papua. Spesies pohon rawa misalnya adalah nyatoh (Palaquium leiocarpum),
kempas (Koompassia spp), dan ramin (Gonystylus spp).

C.

Ciri Ciri Hutan Rawa

Hutan yang tumbuh pada daerah-daerah yang selalu tergenang air

tawar.
Tidak dipengaruhi iklim.
Pada umumnya terletak dibelakang hutan payau dengan jenis tanah

aluvial dan aerasinya buruk.


Tegakan hutan selalu hijau dengan pohon-pohon yang tinggi bisa

mencapai 40 m dan terdiri atas banyak lapisan tajuk.


3
Tumbuhannya banyak pohon berakar lutut yang tunasnya terendam

air.
Tanahnya berlumpur dan becek.
Airnya asam,
Bagian dasar rawa terdapat banyak gambut.

Kondisi
Kondisi permukaan air tidak selalu tetap. Ekosistem rawa air tawar ini
ditumbuhi oleh beragam jenis vegetasi. Hal ini desebabkan oleh terdapatnya beragam
jenis tanah pada berbagai ekosistem rawa air tawar. Di beberapa daerah pada rawarawa tersebut ditumbuhi rumput, ada pula yang hanya ditumbuhi jenis pandan atau

palem yang menonjol. Malah ada pula yang menyerupai hutan-hutan dataran rendah,
dengan akar tunjang atau akar napas maupun seperti penupang pohon.
Lingkungan
Keadaan lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Hutan rawa,
terdapat pada tanah alluvial yang selalu tergenang air tawar atau daerah yang sangat
sering dilanda banjir, tepi danau. Tipe hutan ini tidak terpengaruh oleh perubahan
iklim dan biasanya terdapat dibelakang hutan pantai. Lingkungan, daerah tropis bisa
terecovery dengan cepat terhadap perubahan iklim (climate change)
Suhu
Variasi suhu yang perubahannya tidak menyolok. Suhu dan kelembaban
berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, tergantung pada tipe vegetasi. Di
daerah hutan primer, hanya terdapat sedikit variasi baik pada musim kemarau maupun
musim penghujan. Namun pada kawasan terbuka seperti alang-alang dan hutan
sekunder, terjadi variasi yang cukup tinggi. Demikian juga untuk variasi suhu
hariannya. Pada siang hari suhu relatif lebih tinggi dibandingkan di malam hari. Suhu
yang tinggi ini menyebabkan vegetasi alang-alang cepat berkurang kandungan airnya
4
sehingga mudah sekali terbakar.
Suhu yang tinggi menyebabkan tanah mudah sekali kehilangan air akibat
evaporasi langsung. Hutan rawa air tawar ketinggian 100 m, suhu 26 C.
Angin
Angin terjadi akibat udara yang mengalir akibat perbedaan suhu dan tekanan
yang berbeda. Udara mengalir dari tekanan tinggi (suhu rendah / dingin) ke tekanan
rendah (suhu tinggi / panas). Pembelokan angin terjadi karena rotasi bumi. Semakin
tinggi letak arus angin di atmosfer, akan semakin kencang kecepatannya.
Hujan
Hutan rawa yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di waktu musim
hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau, akibat kerusakan
hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-tempat untuk meresapnya air

hujan (infiltrasi) sangat berkurang, sehingga air hujan yang mengalir di permukaan
tanah jumlahnya semakin besar dan mengerosi daerah yang dilaluinya. Limpahannya
akan menuju ke tempat yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir. Bencana
banjir dapat akan semakin bertambah dan akan berulang apabila hutan semakin
mengalami kerusakan yang parah. Tidak hanya akan menimbulkan kerugian materi,
tetapi nyawa manusia akan menjadi taruhannya
Iklim
iklim (climate) dinyatakan dengan besaran unsur fisika atmosfer yang
selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur iklim yang terdiri dari penerimaan radiasi
matahari (kerapatan fluks pada permukaan datar di permukaan bumi) lama
penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan, dan
arah

angin

penutupan

awan,

presipitasi

(embun,

hujan,

salju)

evaporasi/evapotranspirasi.
Tanah
Tanah berwarna kelabu tua berdrainase buruk (selalu tergenang air).
5
Tanah berlumpur dengan tekstur liat (clay) yang merupakan sedimen sungai.

D.
1.

Jenis jenis Hutan Rawa


Hutan rawa gambut, terdapat di perairan yang sangat rendah kandungan zat
haranya (oligotrofik) untuk kehidupan binatang dan tumbuhan. Keadaan ini
memungkinkan tanah gambut mudah terbentuk dengan lapisan mencapai 20 meter
dan diameternya sampai beberapa kilometer. Hutan rawa gambut terbentuk di
daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir dan lahan basah daratan di belakang
hutan bakau . Hutan ini terletak di Sumetera bagian timur, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan , dan Rawa Danau di serang , Banten.


2. Hutan rawa air tawar, merupakan tipe lahan basah yang ditemukan pada tanah
aluvial dataran rendah. Biasanya terletak di antara dua sungai dan jauh masuk ke
pedalaman atau pada dataran luas dekat pantai serta berada di antara hutan rawa

gambut dan hutan dataran rendah. Hutan ini terletak di Sumatera, Kalimantan,
Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara. Di Papua tumbuhannya adalah sagu.
Di Kalimantan dan Sumatera tumbuhannya adalah jelutung yang getahnya dapat
diolah untuk cat dan permen karet. Di Sulawesi tumbuhannya adalah tanaman
pedu dan beberapa jenis palem.
3. Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya
ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.

E.

Vegetasi Hutan Rawa


Hutan rawa termasuk kategori vegetasi yang selalu hijau, di antaranya adalah

berupa pohon-pohon dengan tinggi mencapai 40 meter dan mempunyai beberapa


lapisan tajuk. Oleh karena hutan rawa ini mempunyai beberapa lapisan tajuk
(beberapa stratum), maka bentuknya hampir menyerupai ekosistem hutan hujan
tropis. Spesies-spesies pohon yang banyak terdapat dalam ekosistem hutan rawa
antara lain Eucalyptus degulpta, Palaquium leiocarpum, Shorea uliginosa,
6
Campnosperma macrophylla, Gareinia spp., Eugenia spp., Canarium spp.,
Koompassia spp., Calophyllum spp., Xylopia spp.. Pada umumnya spesies-spesies
tumbuhan yang ada di dalam ekosistem hutan rawa cenderung berkelompok
membentuk komunitas tumbuhan yang miskin spesies. Dengan kata lain, penyebaran
spesies tumbuhan yang ada di ekosistem hutan rawa itu tidak merata.
Gambar gambar

F.

Adaptasi Vegetasi Tumbuhan


Hutan rawa merupakan salah satu jenis habitat makhluk hidup, rawa

merupakan daerah yang umumnya berada pada muara sungai yang cukup besar dan
memiliki tanah yang berlumpur. Tanah berlumpur pada daerah rawa disebabkan oleh
genangan air yang banyak mengikis tanah pada daerah rawa, rawa juga disebut
sebagai genangan air didaratan pada cekungan yang relatif dangkal.
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga

aksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai
(Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan
rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis
lingkungan atau isotonis.
Daerah rawa banyak dihuni oleh hewan jenis reptil, amphibi, pisces dan insect
atau hewan invertebrate lainnya. Rawa merupakan daerah yang menyatukan daratan
dan perairan, daerah rawa dapat terjadi apabila terhambatnya drainase atau sistem
penyerapan air kedalam tanah sehingga membentuk genangan air dengan intensitas
cukup tinggi dan menyebabkan struktur tanah dibawahnya menjadi berlumpur. Rawa
yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai
macam makhluk hidup. Rawa juga disebut pembersih alamiah, karena rawa-rawa
itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan
7
alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan
hidup dan lain-lain,

G.

Peran dan Manfaat Hutan Rawa


1.

Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air


dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada

saat daerah sekitarnya kering


2.
Mencegah terjadinya banjir;
3.
Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
4.
Sumber energi
5.
Sumber makanan nabati maupun hewani
Hilangnya hutan rawa akan mengakibatkan dampak sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
5.

Dapat mengakibatkan kekeringan .


Dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan .
Dapat mengakibatkan banjir .
Hilangnya flora dan fauna di dalamnya .
Sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada tempat yang

selalu tergenang air tawar atau secara musiman hutan tersebut tergenang air tawar.
Secara periodik daerah-daerah yang terletak di dekat aliran sungai bila musim hujan
selalu tergenang akan terbentuk hutan rawa. Jenis jenis Hutan Rawa, Hutan rawa
gambut, terdapat di perairan yang sangat rendah kandungan zat haranya (oligotrofik)
untuk kehidupan binatang dan tumbuhan. Hutan rawa air tawar, merupakan tipe lahan
basah yang ditemukan pada tanah aluvial dataran rendah. Rawa tanpa hutan,
merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya ditumbuhi tumbuhan
kecil seperti semak dan rumput liar.
B. Saran
Adapun saran kami sebagai untuk solusi terhadap permasalahan-permasalahan
dalam makalah ini adalah perlunya memahami lebih dalam tentang Hutan Rawa
sehingga materinya dapat di pahami dengan baik. mudah-mudahan kita semua
senantiasa menjaga kelestarian hutan dengan cara yang kecil kecil terlebih dahulu
diantaranya menjaga kelestarian lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung RA.2010.Ekologi Dasar.Jakarta.(online)
Purwoko, Agung. et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra
Media Pustaka.
Susilowarno, Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta:
Grasindo.
Winatasasmita, Djambur dan Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT
Garuda Maju
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai