Anda di halaman 1dari 5

Jasa Auditing (Audit Service)

Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan
keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
entitas tersebut. Akuntan publik yang memberikan jasa audit disebut auditor.
Dalam menghasilkan jasa audit, auditor memberikan keyakinan positif ( positive
assurance) atas asersi yang dibuat manajemen dalam laporan keuangan historis.
Auditing merupakan suatu proses sistematik yaitu berupa suatu rangkaian
langkah atau
prosedur yang logis, bererangka dan terorganisasi untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Beberapa prosedur audit yang digunakan yaitu inspeksi, observasi, konfirmasi,
permintaan
keterangan,
pengusutan,
pemeriksaan
bukti
pendukung,
pelaksanaanulang dan analisis. Jasa audit dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, antara lain:
1. Audit Operasional (Operational Audit)
Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode
operasi organisasi. Review atau penelahaan yang dilaukan tidak terbatas pada
akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi
komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang lainnya. Pada akhir audit
operasional,
manajemen
biasanya
mengharapkan
saran-saran
untuk
memperbaiki operasi. Contoh, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan
akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sistem komputer yang baru
dipasang.
2. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur,
aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Contoh audit ketaatan:

Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang


digariskan oleh kontroler perusahaan
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah
minimum
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjaman
lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratanpersyaratan hukum. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada
manajemen, bukan kepada pemakai eksternal, karena manajemen aalah
kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap
prosedur dan peraturan.
3. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah
dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya kriteria tersebut yaitu
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Auditor tidak hanya berfokus pada

transaksi akuntansi, tetapi juga harus mengetahui entitas dan lingkungannya


secara mendalam termasuk strategi bisnis dan hubungan eksternal perusahaan.
Serta memperhitungkan risiko salah saji mauoun pengendalian operasional
untuk mencegah salah saji. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi serta arus kas sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi. Laporan Audit adalah tahap akhir dari
keseluruhan proses audit.
Kategori Laporan Audit:
a. Wajar Tanpa Pengecualian Standar
b. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan atau Modifikasi
Perkataan
c. Dengan Pengecualian
d. Tidak Wajar
e. Menolak Memberi Pendapat
Jasa Review (Review Service)
Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik
terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan
keyakinan negatif atas asersi yang terkandung dalam informasi keuangan
tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatannya daripada keyakinan positif
yang diberikan akuntan dalam jasa audit. Dengan hanya memberikan dua
prosedur yaitu permintaan keterangan dan prosedur analitik, akuntan publik
memberikan keyakinan negatif atas asersi yang dibuat oleh manajemen,
sehingga tingkat keyakinan yang diberikan akuntan dalam laporan hasil review
lebih rendah dibandingkan dengan jasa audit. Beberapa langkah prosedur untuk
penugasan review :
1. Memperoleh pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
dari industri klien
2. Memperoleh pengetahuan mengenai bisnis klien, catatan akuntansi serta
laporan keuangan
3. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen untuk menentukan apakah
laporan keungan disajikan secara wajar dengan asumsi bahwa manajemen
tidak melakukan penipuan
4. Melakukan prosedur analitis untuk mengidentifikasi hubungan dan itemitem indovidual yang tampak tidak biasa
5. Memperoleh surat representasi dari anggota manajemen yang
mengetahui permasalahan keuangan Bentuk laporan review :
Paragraf Pertama serupa dengan laporan audit kecuali untuk referensinya
terhadap jasa review
Paragraf Kedua menyatakan bahwa suatu review terutama terdiri dari
pengajuan pertanyaan dan
prosedur analitis, pada intinya memiliki lingkup
yang lebih sedikit dari audit dan tidak ada opini

Paragraf Ketiga mengekspresikan assurance terbatas dalam bentuk assurance


negatif bahwa sepengetahuan kami tidak ada modifikasi material yang harus
dilakukan terhadap laporan keuangan
Jasa Kompilasi (Compilation Service)
Suatu jasa dimana akuntan menyiapkan laporan keuangan dan menyajikan
kepada klien atau pihak ketiga tanpa menyediakan assurance akuntan publik
mengenai laporan tersebut. Akuntan publik tidak diwajibkan untuk bersikap
independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat
dikeluarkan tanpa pengungkapan tambahan seperti catatan kaki. Berbeda
dengan jasa audit dan jasa review, jasa kompilasi tidak mengandung tingkat
keyakinan dan bukti yang dikumpulkan akuntan dengan jumlah minimal. Akuntan
harus memenuhi beberapa persyaratan dalam melaksanakan kompilasi, antara
lain:

Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari jasa
kompilasi
Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri
klien
Mengajukan
memuaskan

pertanyaan

untuk

menentukan

apakah

informasi

klien

Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan adanya


kesalahan dalam perhitungan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima
umum Bentuk dan jenis laporan kompilasi: 1.Kompilasi dengan pengungkapan
lengkap
2.Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan
3.Kompilasi tanpa independensi
Manajemen Letter merupkan suatu surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan yang diperiksa laporan
keuangannya (di audit), yang isinya memberitahukan kelemahan dari
pengendalian intern perusahaan (baik material maupun immaterial weaknesses)
yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran-saran
perbaikan dari KAP.
SA Seksi 333 (PSA No. 17) mensyaratkan Auditor untuk memperoleh
representasi tertulis dari manajemen. Tujuan dari Representation Letter ini
adalah untuk mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai
asersi dalam laporan keuangan dan mendokumentasikan tanggapan manajemen
atas pernyataan mengenai berbagai aspek audit.
Dalam pelaksanaan pekerjaan audit atas laporan keuangan sebuah
perusahaan, auditor independen diharuskan untuk meminta klien

mempersiapkan Surat Representasi Klien (Client Representation


Letter). Kenapa Surat Representasi Klien tersebut harus diperoleh ? Jika
sekiranya auditor tidak bisa mendapatkan surat tersebut apakah akan
berpengaruh terhadap opini auditnya ?
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 333 (PSA No. 17) tentang
Representasi Manajemen mengatur lebih lanjut mengenai Surat Representasi
Klien.
Dalam paragraf 05 SPAP Seksi 333 (PSA No. 17) diatur bahwa Representasi
tertulis * dari manajemen harus diperoleh untuk semua laporan keuangan
dan periode yang dicakup oleh laporan audit. Sebagai contoh, jika laporan
keuangan komparatif dilaporkan, representasi tertulis yang diperoleh pada
penyelesaian audit yang terkini harus mencakup semua periode yang dilaporkan.
*) Selama audit berlangsung, manajemen perusahaan biasanya membuat
banyak representasi bagi auditor, baik secara lisan maupun tertulis, dalam
menanggapi pertanyaan khusus atau melalui laporan keuangan. Jadi, yang
ditegaskan dalam Par. 05 di atas adalah representasi tertulis.
Misalkan laporan keuangan yang diaudit adalah laporan keuangan untuk tahun
buku 2009 yang disajikan dalam bentuk laporan komparatif dengan tahun buku
2008, maka dalam hal ini Surat Representasi Manajemen harus diperoleh baik
untuk tahun 2009 maupun 2008. Jadi auditor tidak boleh meminta klien
mempersiapkan surat representasi untuk tahun 2009 saja.

Surat Pernyataan Langganan (Client Representation Letter)


I. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER.
Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public
pada akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang
terdiri dari pendapat auditor (auditors opinion) mengenai kewajaran laporan
keuangan klien dan laporan keuangan yang telah diaudit, yang merupakan
tanggung jawab manajemen (klien).
Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus
meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien
harus memberikannya. Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan
tanggal tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal
laporan akuntan public.
Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus
menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca. Surat
pernyataan langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien)
yang berwenang, biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur
Utama dan ditik diatas kop surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan

oleh kantor akuntan publik. Jadi, surat pernyataan langganan surat yang dibuat
oleh klien.
Bagaimana jika sekiranya manajemen perusahaan menolak untuk memberikan
surat representasi manajemen tersebut ?
Paragraf 13 SPAP Seksi 333 (PSA No. 17) menjelaskan bahwa penolakan
manajemen utnuk melengkapi representasi tertulis merupakan
pembatasan terhadap lingkup audit yang menghalangi auditor untuk
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dan biasanya cukup
menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat atau menarik diri
dari perikatan.
Namun, berdasarkan pada sifat representasi yang tidak dapat diperoleh tersebut
atau keadaan penolakan, auditor dapat menyimpulkan bahwa pendapat wajar
dengan pengecualian adalah layak. Di samping itu, auditor harus
mempertimbangkan dampak penolakan tersebut terhadap kemampuannya
untuk mengandalkan representasi manajemen yang lain.
Jadi, dari penjelasan di atas, jika auditor tidak bisa memperoleh surat
representasi
klien
dari
manajemen
perusahaan
maka
dengan
mempertimbangkan sifat representasi ataupun keadaan penolakan dari
manajemen,
auditor minimal harus
memberikan
opini wajar
dengan
pengecualian (Hrd).
Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) Adalah pendapat yang diberikan ketika
laporan secara keseluruhan ini dapat terjadi apabila auditor harus memberi
tyambahan paragraf untuk menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan,
disertai dengan dampak dari akibat ketidakwajaran tersebut, pada laporan
auditnya.
Opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of opinion) Adalah
pendapat yang diberikan ketika ruang lingkup pemeriksaan yang dibatasi,
sehingga auditor tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar
auditing yang ditetapkan IAI. Pembuatan laporannya auditor harus memberi
penjelasan tentang pembatasan ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan
auditor tidak memberi pendapat.

Anda mungkin juga menyukai