Anda di halaman 1dari 33

ANXIETY

DISORDER

Epidemiologi
p
g

Prevalensi ansietas di Amerika dalam satu tahun adalah 13,3


% yang terjadi pada usia 18 54 tahun, 10,6 % diatas usia
55 tahun.
Ansietas fobia merupakan jenis ansietas yang paling sering
terjadi di Amerika yaitu 8 % pertahun, sedangkan Generalized
anxiety disorder (GAD) sejumlah 2,8 % biasanya dialami pada
usia 20 30 tahun.
tahun
Panic disorder sejumlah 1,7 % yang biasanya dialami pada
akhir usia 20 tahun.
Kejadian social anxiety disorder (SAD) sejumlah 3,7 % dan
lebih banyak dialami pada pria.

Definisi

Ketakutan adalah respon


p emosional,, p
psikis dan perilaku
p
terhadap ancaman dari luar (misalnya orang asing atau mobil
yang melaju kencang).
Kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang tidak
menyenangkan yang memiliki sumber yang kurang jelas.
menyenangkan,
jelas
Kecemasan seringkali disertai dengan perubahan fisiologis dan
perilaku yang mirip dengan yang disebabkan oleh ketakutan.
Karena kemiripan inilah maka orang sering menggunakan
istilah kecemasan untuk ketakutan dan menggunakan istilah
ketakutan untuk kecemasan.
Ansietas merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan,
sensasi cemas, takut
k yang berlebihan,
b l b h tidak
d k rasionall dan
d
terkadang panik yang bisa berkaitan dengan gangguan
mental.

DSM IV TR Classification
DSM-IV-TR
Cl ifi ti off Anxiety
A i t Disorder
Di d .
1.Generalized
G
li d anxiety
i t disorder
di d

2.Panic disorder

With agoraphobia
g p

Without agoraphobia
3.Agoraphobia without a history of panic
disorder
4.Phobic disorder
Social phobia (social anxiety disorder)
Specific
S
ifi phobia
h bi
5.Obsessive-compulsive disorder
6.Posttraumatic stress disorder
7.Acute stress disorder

Etiologi
1. Medical diseases
Cardiovascular
Endocrine and metabolic

Neurologic

Respiratory system
Lainnya

Angina,arrhytmias,CHF,myocardial
infarction,supraventriculartachycardia.
Cushingssdisease,hyperparathyroidism,
Cushing
disease hyperparathyroidism
hyperthyroidism,hypothyroidism,
hypoglycemia,hyperkalemia,
pheochromocytoma,vitaminB12atau
defisiensifolat.
CNStumors,dementia,migraine,pain,
parkinsonsdisease,seizures,stroke,
transient ischemic attacks
transientischemicattacks
Asthma,chronicobstructivelungdisease,
pulmonaryembolusatauinfeksi.
Anemia,systemiclupuserythematosus

Etiologi

2. Psychiatric diseases
Gejala ansietas sangat umum pada pasien dengan
mood disorders, schizophrenia, delirium, dimensia.
3. Drug induced anxiety
Dua kelas obat utama yang menyebabkan gejala
ansietas adalah stimulan susunan syaraf pusat dan
depresan.

Patogenesis
-

Noradrenergic model
P d model
Pada
d l ini
i i sistem
i
saraff otonom ddarii pasien
i ansietas
i
hi
hipersensitif
i if
dan overreacts pada beberapa rangsangan. Locus coeruleus mungkin
punya suatu peran pada regulasi ansietas, seperti mengaktivasi
pelepasan
p
p
norepinephrine
p p
(NE)
(N ) dan stimulasi sistem saraf simpatik.
p
Benzodiazepine (BZD) receptor model
Reseptor benzodiazepine berikatan dengan -aminobutyric, reseptor
tipe
pe A (G
(GABAA)) dan
da chloride
c o de ion
o channels.
c a e s. GABA
G
adalah
ada a inhibitory
b oy
neurotransmitter utama pada sistem saraf pusat (CNS). Gejala
ansietas mungkin berhubungan pada underactivity dari sistem GABA.
Serotonin model
Gejala GAD bisa mencerminkan transmisi serotonin berlebihan atau
overreaktivitas dari stimulatory 5-HT pathways.
Peptide theory
Peran dari cholecystokinin (CCK) dan peptide lainnya masih dalam
penelitian

Gejala
j
Klinik

Kecemasan
Ketegangan motorik (Motor Tension)
Hiperaktivitas otonom
Kewaspadaan kognitif (Vigilance dan scanning)
G j l somatik
Gejala
ik yang spesifik
ifik
Gejala depresi

Di
Diagnosis
i

A. Generalized anxietyy disorder

Cemas berlebih dan khawatir berlebihan selama 6


bulan atau lebih.
Kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran.
A i t dan
Ansietas
d khawatir,
kh
ti dih
dihubungkan
b k dengan
d
3 atau
t
lebih dari 6 gejala berikut:
kegelisahan
menjadi mudah lelah
sulit berkonsentrasi atau pikiran blank
mudah marah
ketegangan otot
gangguan tidur

B. Panic disorder

Serangan
g sering
g dimulai dengan
g gejala
g j
yang
y g meningkat
g
dengan cepat dalam waktu 10 menit
Sesak nafas
Pusing, limbung atau pingsan
Palpitasi atau denyut jantung bertambah cepat
Gemetar
Berkeringat
g
Tercekik
Mual, sakit lambung atau diare
Merasa tidak nyata, aneh atau terlepas dari lingkungan
Mati rasa atau kesemutan
Wajah kemerahan atau menggigil
Nyeri atau rasa tidak enak di dada

C. Agoraphobia without a history of panic


disorder

Takut akan keramaian atau tempat


p terbuka
Secara lebih khusus agorafobia menunjukkan
ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang
mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang
Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita
agoraphobia adalah antri di bank atau pasar
swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau
ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat
terbang.

D. Phobic disorder

Social phobia (social anxiety disorder)


Keadaan-keadaan yang sering memicu terjadi kecemasan
pada penderita fobia sosial adalah:
- berbicara di depan umum
- tampil di depan umum (main drama atau main musik)
- makan di depan orang lain
- menandatangani dokumen sebelum bersaksi
- menggunakan kamar mandi umum.
Specific phobia
Beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan
atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak.

E. Obsessive-compulsive
p
disorder

F. Posttraumatic stress disorder

Pengalaman yang mengancam jiwa atau cedera yang serius


bisa mempengaruhi penderita
Ketakutan, merasa tidak berdaya atau kengerian bisa
menghantui penderita.
Peristiwa traumatik kembali dialami penderita secara
berulang, biasanya sebagai mimpi buruk atau kilas balik.
Penderita menghindari
g
benda-benda yyang
g mengingatkannya
g g
y
akan trauma tersebut.
Kadang gejalanya baru muncul beberapa bulan atau bahkan
beberapa
p tahun setelah kejadian
j
traumatik berlalu.
Penderita memiliki respon yang tumpul dan kesiagaannya
meningkat (misalnya sulit tidur atau mudah terkejut).

G. Acute stress disorder

Stres Akut menyerupai stres pasca trauma, tetapi sudah timbul


dalam waktu 4 minggu setelah peristiwa traumatik dan hanya
berlangsung selama 2-4 minggu
Secara kejiwaan penderita kembali mengalami peristiwa
traumatik,
k menghindari
h d benda-benda
b d b d yang mengingatkannya
k
akan peristiwa traumatik dan kecemasannya meningkat.
Terdapat 3 atau lebih dari gejala-gejala berikut:
- Respon
R
emosii yang tumpul,l llepas atau b
berkurang
k
- Kesiagaan akan sekitarnya berkurang
- Merasa bahwa benda-benda itu tidak nyata
- Merasa bahwa dirinya tidak nyata
- Tidak mampu mengingat bagian yang penting dari peristiwa
traumatik.

Sasaran Terapi
p & Strategi
g Terapi
p
Sasaran terapi pada pasien Ansietas :
Faktor penyebab timbulnya penyakit : gangguan medis,
gangguan medis, lignkungan, drug induced anxiety.
Gejala dan tanda meliputi : kecemasan, ketegangan motorik,
hiperaktivitas otonom, kewaspadaan kognitif dan gangguan
somatik.
Perubahan fungsi pasien dalam kehidupan keluarga,
masyarakat/sosial,
k /
l maupun dalam
d l dunia
d
kerja
k
pasien.
Kemungkinan terjadinya komplikasi atau perkembangan
penyakit yang lebih parah.
Kondisi kambuh.

Strategi Terapi pada pasien Ansietas:


Mengatasi
g
faktor penyebab
p y
timbulnya
y
penyakit.
Mengatasi gejala yang dialami pasien.
Mencegah terjadinya komplikasi atau
perkembangan penyakit yang lebih parah.
Menormalkan
M
lk fungsi
f
i psikososial
ik
i l dan
d kkehidupan
hid
pekerjaan pasien.
Mencegah kondisi kambuh pada pasien
ansietas.

Tatalaksana Terapi

A. Generalized anxietyy disorder


Terapi
p non farmakologi
g
Pengobatan non farmakologi pada GAD antara
lain :
manajemen stress, psikoterapi, meditasi/pemulihan,
konseling jangka pendek.
Pasien GAD yang membutuhkan terapi psikologi
dapat menggunakan terapi tunggal maupun
kombinasi pengobatan antianxietas,
antianxietas untuk
mengatasi rasa takut dan memperbaiki kemampuan
berpikir.

Terapi
Farmakologi

B. Panic disorder

Terapi Non
Non-Farmakologis
Farmakologis
Pasien harus dididik untuk menghindari substansi yang
dapat
p mempercepat
p
p serangan
g panik,
p
, antara lain
kafein, penyalahgunaan obat, dan stimulan tanpa
resep dokter.
CBT memfokuskan pada koreksi perasaan dan
perilaku mal-adaptif dari pasien yang mulai timbul,
berketerusan, atau memperburuk gejala panik.

Terapi Farmakologis

C. Agoraphobia
g p

Pengobatan terbaik untuk agoraphobia adalah


terapi pemaparan, jenis dari terapi kebiasaan.
Dengan bantuan seorang terapis, penderita mencari
tahu, menghadapinya, dan tinggal dengan apa yang
dia takuti sehingga ansietasnya perlahan-lahan
sembuh
b h karena
k
terbiasanya
bi
dengan
d
situasi
i
i tersebut
b
(proses yang disebut habituasi).
O
Orang
d
dengan agoraphobia
h bi yang sangatt depresi
d
i
mungkin membutuhkan antidepresan.

D. Phobic Disorder

Social Anxiety Disorder


TERAPI NON-FARMAKOLOGIS
CBT,
CBT
pemaparan terhadap situasi yang ditakuti,
pelatihan ketrampilan sosial,
sosial
terapi relaksasi.

Banyak pasien yang merespon terhadap


kombinasi terapi ini.
Pengobatan
g
psikologis
p
g biasanya
y berlangsung
g g
beberapa bulan dan sering dilakukan dalam
lingkungan berkelompok.

Specific
p
Phobia

Terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana


penderita secara bertahap dihadapkan kepada benda atau
keadaan yang ditakutinya.
Terapi
p ini merupakan
p
pengobatan
p g
terbaik untuk fobia spesifik.
p
Obat-obatan tidak terlalu bermanfaat dalam mengatasi fobia
spesifik.
B
Benzodiazepin
di
i bisa
bi dib
diberikan
ik sebagai
b
i pengendali
d li ffobia
bi
jangka pendek pada penderita yang takut terbang ketika
akan bepergian dengan pesawat terbang.
Psikoterapi dilakukan agar penderita memahami pertentangan
psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia
spesifik.

E. Obsessive Compulsive
p
Disorder

Penatalaksanaan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi.


Pengobatan farmakoterapi standar adalah dengan obat
spesifik serotonin seperti klomipramin atau penghambat
reuptake serotonin spesifik (SSRI) seperti fluoksetin.
Bila terapi gagal, terapi dapat diperkuat dengan
menambahkan lithium atau penghambat monoamin oksidase
(MAOI) khususnya
(MAOI),
kh
fenelzin.
f l i
Psikoterapi meliputi terapi perilaku dengan desensitisasi dan
terapi keluarga bila terdapat faktor disharmoni keluarga
yang mempengaruhi timbulnya gangguan tersebut.

F. Posttraumatic Stress Disorder

TERAPI NON FARMAKOLOGI


Psikoterapi untuk PTSD meliputi manajemen ansietas, CBT, eksposure therapy,
play therapy, dan psychoeducation.

TERAPI FARMAKOLOGI

G. Acute Stress Disorder

Penyembuhan
y
akan terjadi
j
jjika p
penderita
dikeluarkan dari peristiwa traumatik dan diberi
dukungan dalam bentuk pengertian, empati dan
k
kesempatan
untukk menjelaskan
j l k apa yang telah
l h
terjadi dan reaksi mereka terhadap kejadian
tersebut.
Menjelaskan kejadian yang dialaminya secara
berulan-ulang, kadang membantu beberapa
penderita.

Anda mungkin juga menyukai