Katak (bahasa Inggris: frog) dan Kodok alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia
yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena
bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan.
Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Katak bertubuh pendek, gempal atau kurus,
berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Katak
umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya Kodok atau
bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki
belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun
kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.
Kepiting
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo)
Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy =
pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada
(thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan
dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di
wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke
pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa
Buaya
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh
spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski
demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut buaya aligator, kaiman
dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah
lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya
adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, kadang-kadang
juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan
purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Penyu
Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para
ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia
dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan
Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.
Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya
ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali
hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk
mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya
bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000
kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.
Penguin
Penguin atau pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah hewan akuatik jenis
burung yang tidak bisa terbang dan secara umum hidup di belahan Bumi selatan.
Di seluruh dunia terdapat 16 spesies penguin tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula
dihitung juga sebagai spesies. Walaupun seluruh jenis penguin awalnya berasal dari belahan
bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja.
Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan
Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari
makan.
Spesies penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan
berat satu kg. Secara umum, penguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu
tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih
kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.
Umumnya penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang
tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat meminum air laut karena
kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam
ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin.
Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok
peneliti yang sedang mempelajari mereka.
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung
dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk
menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga
27km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari
permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin
emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.