Anda di halaman 1dari 24

1

Bab 1
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Fatty Alcohol (Alkohol Lemak ) adalah alkohol alifatis yang merupakan

turunan dari minyak atau lemak nabati (Hui, 1996). Alkohol lemak merupakan
produk oleokimia dasar yang saat ini sedang berkembang dan terus berlanjut.
Alkohol lemak merupakan valuable product yang memiliki nilai jual tinggi
karena banyak industri yang menggunakan alkohol lemak sebagai bahan baku
utama seperti industri surfaktan. Kebutuhan surfaktan di Indonesia pada tahun
2006 adalah 95.000 ton, sekitar 45.000 ton masih diimpor (Wuryaningsih, 2007).
Alkohol lemak digunakan sebagai bahan baku primer pembuatan surfaktan karena
bersifat biodegradable (Hui, 1996). Salah satu bahan baku pembuatan alkohol
lemak adalah Crude Palm Oil (CPO). Komoditi kelapa sawit ini merupakan salah
satu andalan komoditi pertanian di Indonesia.
Pada laporan sebelumnya telah dibahas neraca massa dan energi,
rancangan reaktor, rancangan alat pemisah serta rancangan alat penukar panas.
Untuk melengkapi perancangan pabrik fatty alcohol dari CPO ini diperlukan
penanganan aliran dan bahan. Hal ini merupakan bagian terpenting dalam suatu
perancangan pabrik. Bagian dari unit penanganan aliran dan bahan di dalam
proses produksi fatty alcohol dari CPO adalah konveyor, pompa, kompresor, dan
sistem perpipaan.
Konveyor merupakan alat yang digunakan untuk mendistribusikan bahan
yang

berbentuk

padatan

yaitu

asam

fospat.

Pompa

berfungsi

untuk

mendistribusikan bahan cair baik yang bertekanan tinggi maupun yang bertekanan
rendah. Kompresor berfungsi untuk mengalirkan gas dengan menaikkan
tekanannya. Sistem perpipaan merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan
dalam perancangan suatu pabrik khususnya pada tahapan penanganan bahan
karena sistem perpipaan merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat
mengalirnya bahan-bahan yang digunakan. Untuk pembahasan dan perancangan
masing-masing alat dijelaskan pada sub bab berikut.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

1.2

Tangki Penyimpanan
Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam

suatu proses industri kimia karena tangki penyimpanan tidak hanya menjadi
tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran
ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku
dari kontaminan (kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk
atau bahan baku). Pada umumnya produk atau bahan baku yang terdapat pada
industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga
dalam bentuk padatan (solid).
Storage tank atau tangki penyimpanan dapat memiliki bermacammacam
bentuk dan tipe, masingmasing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta
kegunaan masingmasing. Secara umum tangki penyimpanan dapat dibagi
menjadi dua bila diklasifikasikan berdasarkan tekanannya (tekanan internal),
yaitu:
1. Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)
2. Tangki Bertekanan (Pressure Tank)
1.2.1 Tangki Atmosferik (Atmospheic Tank)
Terdapat beberapa jenis tangki tekanan rendah ini yaitu :
a. Fixed Cone Roof tank
Digunakan ujntuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan
tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati atmosferik) atau dengan kata
lain fluida yang tidak mudah menguap, namun pada literatur lainnya menyatakan
bahwa fixed roof (cone atau dome) dapat digunakan untuk menyimpan semua
jenis produk (crude oil, gasoline, benzene, fuel dan lainlain termasuk produk
atau bahan baku yang bersifat korosif, mudah terbakar, ekonomis bila digunakan
hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91.4 m) dan tinggi 64
ft (19.5 m) .

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Gambar 1.1 Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff


b.

Tangki Umbrella
Kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya adalah bentuk tutupnya

yang melengkung dengan titik pusat meredian di puncak tangki


c.

Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof)


Bentuk tutupnya cembung, ekonomis bila digunakan dengan volume>

2000 m3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 (dengan D < 65 m),
kegunaanya sama dengan fix cone roof tank.

Gambar 1.2 Self Supporting Dome Roof


d.

Tangki Horizontal
Tangki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat

penguapan rendah (low volatility), dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi,
diameter dari tangki dapat mencapai 12 feet (3.6 m) dengan panjang mencapai 60
feet (18.3 m).

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Gambar 1.3 Tangki Horizontal


e.

Tangki Tipe Plain Hemispheroid


Digunakan untuk menimbun fluida (minyak) dngan tekanan uap (RVP)

sedikit dibawah 5 psi.


f.

Tangki Tipe Noded Hemispheroid


Untuk menyimpan fluida (light naptha pentane) dengan tekanan uap tidak

lebih dari 5 psi.


g.

Tangki Plain Spheroid


Tangki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel, baik Fixed cone

dan dome roof dapat memiliki internal floating roof, biasanya dengan penggunaan
floating roof ditujukan untuk penyimpanan bahanbahan yang mudah terbakar
atau mudah menguap, kelebihan dari penggunaan internal floating roof ini adalah:
Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi
Dapat mengurangi resiko kebakaran
1.2.2 Tangki Bertekanan (Pressure Tank)
Tangki bertekanan dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari
11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan adalah produkproduk minyak
bumi.
a.

Tangki peluru (bullet tank)


Tangki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel, berbentuk horizontal

dengan volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan


LPG, LPG, Propane, Butane, H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Gambar1.4 Tangki Peluru


b.

Tangki bola (spherical tank)


Pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gasgas yang dicairkan

seperti LPG, O2, N2 dan lainlain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut
hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tangki dapat mencapai 50000 barrel,
untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 (cryogenic), tangki dibuat berdinding
double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti
polyurethane foam, tekanan penyimpanan diatas 15 psig.

Gambar 1.5 Tangki Bola


c.

Dome Roof tank


Untuk menyimpan bahanbahan yang mudah terbakar, meledak, dan

mudah menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.515
psig.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Gambar 1.6 Dome Roof Tank


Terdapat juga tangki penyimpanan khusus yang digunakan untuk
menyimpan liquid (H2, N2, O2, Ar, CO2) pada temperature yang sangat rendah
(cryogenic), dimana untuk jenis tangki ini diperlukan isolasi (seperti pada
spherical tank) dan dioperasikan pada tekanan rendah.
1.3

Konveyor
Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam

industri perakitan maupun industri proses untuk mengangkut bahan produksi


setengah jadi maupun hasil produksi dari satu bagian ke bagian yang lain. Pada
suatu jalur produksi (production line) umumnya masukan benda produksi dapat
bersifat acak dalam waktu, khususnya ini terjadi pada industri perakitan atau
pemrosesan yang dilakukan secara manual.
Pemilihan jenis konveyor yang digunakan dapat diklasifikasikan
berdasarkan bahan yang akan didistribusikan sesuai dengan heuristic 48 tentang
conveying granular solids (Sieder, 2010). Pada pabrik fatty alcohol dari CPO ini
akan digunakan dua konveyor dengan jenis bucket elevator. Bucket elevator
digunakan untuk mendistribusikan bahan padat secara vertikal dari tempat yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi. Penentuan ukuran bucket elevator ini
berdasarkan kapasitas yang bahan yang akan didistribusikan. Untuk perancangan
bucket elevator menggunakan Tabel 2.1 (Perry, 1999).

Tabel 2.1 Bucket elevator specification for centrifugas Discharege Buckets on


Belt, Malleable Iron, or steel buckets
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Dengan mengambil nilai kapasitas yang paling mendekati. Sedangkan


untuk menentukan daya elevator menggunakan persamaan P = 0.007m0.63

1.4 Pompa
Pompa adalah mesin fluida yang digunakan untuk mengalirkaan fluida
inkompresible (tidak mampu mampa) dari suatu tempat ketempat yang lain, dari
suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang
rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Dalam hal ini pembahasan pompa tidak
terlepas dari pembahasan pipa isap (suction pipe) dan pipa tekan (discharge) yang
secara keseluruhan juga tentang pemompaan (pumping system). Pompa memiliki
dua kegunaan utama:
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas
yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang luas. Secara
umum, pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya:

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Gambar 2.7 Diagram Berbagai Jenis Pompa


1.4.1

Pompa Dinamik
Pompa ini disebut juga dengan Non Positive Displacement Pump,

pompa tekanan dinamis terdiri dari poros, sudusudu impeller, rumah volut, dan
saluran keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompa untuk
memutar impeller. Akibat putaran dari impeller menyebabkan head dari fluida
menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan.
a. Pompa Sentrifugal
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal
ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel
melalui lintasan lengkung (melingkar). Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal
ialah sebagai berikut:
b. gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat
c. kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive
displacement terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

alir discharge sebuah pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya


head atau tekanan sedangkan laju alir discharge pompa positive displacement
adalah tetap dan tidak bergantung pada head-nya.
Didalam titik perencanaan dengan petunjuk notasi besarnya daya untuk alat
penggerak adalah:
P yang perlu 1 = V1 . .g . HB1 /
Dalam hal ini H statik + tahanan pipa. Dengan kecilnya pembekuan katup
pencekikan berakibat kapasitas fluida didalam saluran tekanan berkurang menjadi
V3 maka :
P yang perlu 3 = V3 . Q . g . (HB3 + Hv3) /
Bagaimanapun dayanya akan naik sebagai akibat pengaturan ini, tempat dari
instalasi tidak berubah dan disini ada tambahan Hv3.

Gambar 2.8 Pompa Sentrifugal


Cara kerja pompa sentrifugal :
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana
dalam berbagai proses pabrik. Gambar 8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis
ini beroperasi
Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam
hal jet pump oleh tekanan buatan.
Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin
digunakan cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner
mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

10

Gambar 2.9 Penampang Pompa Sentrifugal


1.4.2

Pompa Perpindahan Positif


Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan

diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk
setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk
pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif
selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
Pompa Rotary
Jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau balingbaling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary
selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling
dorong dll. Pompa-pompa tersebut digunakan untuk layanan khusus dengan
kondisi khusus yang ada di lokasi industri.
Pompa rotary terdiri dari rumah pompa yang diam dan mempunyai roda
gigi, balingbaling, piston, nok (cam), segmen, sekrup da lain sebagainya yang
beroperasi dalam ruang bebas (cleareance) yang sempit. Sebagai ganti cairan pada
pompa sentrifugal, pompa rotary akan menerapkan cairan, mendorongnya melalui
rumah pompa yang tertutup, hampir sama dengan piston pompa torak. Akan tetapi
tidak seperti pompa torak, pompa rotary mengeluarkan cairan dengan aliran yang
lancar (smooth). Sering dianggap pompa untuk cairan kental, pompa rotary bukan
terbatas pada bagian ini saja. Pompa ini akan mengalirkan hampir setiap cairan
yang tidak mengandung bahan bahan padat atraktif dan keras.
Susunan penggerak pompa rotary untuk design aneka poros (multishaft)
terdiri dari dua jenis. Elemen pemompa pada poros yang digerakkan dapat
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

11

menggerakkan elemen pasangannya pada poros yang bebas akan tetapi, bila
bahanbahan abrasive yang ada dalam cairan itu dapat menyebabkan keausan
yang berlebihan atau bila elemen pemompa itu fleksible, roda gigi pengatur waktu
(timing gear) akan menggerakkan poros yang bebas tadi. Ini akan memungkinkan
elemenelemen pemompa beropersi dalam ruang bebas yang sempit tanpa
terjadinya persentuhanyang keras.

Gambar 2.10 Macam-Macam Pompa Rotary (Pompa rotary 2 cuping, 3 cuping,


dan 4 cuping)
Pompa Reciprocating
Jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa
reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur
minyak. Pompa bolakbalik mempunyai bagian utama berupa torak atau
diafragma yang bergerak bolakbalik didalam selinder untuk dapat mengalirkan
fluida. Pompa ini dilengkai dengan katupkatup, dimana fluida bertekanan rendah
di hisap melalui katup hisap ke ruang selinder, kemudian ditekan oleh torak atau
diafragma hingga tekanan statisnya naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar
melalui katup tekan.
Pompa bolakbalik memiliki langkahlangkah kerja, pada langkah hisap
maka terjadi kevakuman di dalam ruang silinder katup hisap terbuka maka cairan
masuk ke ruang silinder, pada saat langkah tekan katup hisap tertutup dan katup
keluar terbuka, sehingga fluida terdesak dan tekanan menjadi naik, kemudian
aliran keluar melalui saluran keluar. Proses tersebut berlangsung terusmenerus
selama pompa bekerja. Berikut adalah gambar pompa reciprocating dilihat pada
gambar

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

12

Gambar 1.3 Pompa Reciprocating


2.3

Kompresor
Compressor (kompresor) adalah mesin untuk memampatkan udara atau

gas. Compressor merupakan mesin fluida yang mengubah uap refrigerant yang
masuk pada suhu dan tekanan yang rendah menjadi uap bertekanan tinggi. Bisa
dikatakan, Compressor adalah jantung dari sistem kompresi uap. Kompresor
banyak diunakan dalam berbagai aplikasi. Hampir disetiap industri proses
menggunakan Kompresor sebagai alat pemampat udara. Karena kerjanya sebagai
pemampat, maka material yang biasa dimampatkan harus compressible atau
berbentuk gas.
Kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu possitivedisplacement dan dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau
gas di-trap dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun,
menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada
kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran. Kompresor dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran udara
atau gas yang kontinu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers.
Pada pabrik fatty alcohol dari CPO, kompresor digunakan untuk
mengalirkan gas dengan menaikan tekanannya. Pemilihan kompresor berdasarkan
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

13

besarnya laju alir bahan yang akan dikompres serta tekanan masuk kompresor.
Kompresor yang digunakan pada perancangan ini ada satu yaitu Kompresor
Sentrifugal. Kompresor digunakan untuk distribusi fluida gas dengan tekanan
tinggi yaitu 200 kPa hingga 400 Mpa. Biasanya pada proses kompresi suatu gas
akan menaikkan suhu gas tersebut, dalam pengkompresian gas diatomik
temperatur gas terkompresi tidak lebih dari 200oC. Dan efisiensi reciprocating
compressor adalah 70% untuk rasio kompresi 1,5; 80% untuk rasio kompresi 2;
serta 80 85% untuk rasio kompresi 35. Sedangkan efisiensi centrifugal
compressor adalah 75 80% dan efisiensi Rotary compressor adalh 50%. Jenis
kompresor yang digunakan dapat ditentukan dengan menflotkan debit bahan yang
akan dikompresikan pada kurva pada Gambar 1 (Brannan, 2002) :

Gambar 2.1 Diagram pemilihan jenis kompressor

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

14

Bab 2
Dasar Perancangan Alat
2.3

Pompa
Jenis pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal

ini lebih banyak digunakan daripada jenis displacement karena memiliki


kelebihan, seperti: harganya murah, biaya pemeliharaan kecil, ruang yang
dibutuhkan lebih sedikit, dan aliran yang dihasilkan lebih seragam. Material yang
digunakan untuk konstruksi pompa adalah cast iron karena bahan ini cukup stabil
dan efisien digunakan.
Dalam menghitung daya pompa, kita perlu mengetahui densitas dan
viskositas fluida pada temperatur operasi yang kita gunakan. Untuk menghitung
densitas masing masing komponen, kita dapat menggunakan persamaan (Yaws,
1999):
Densitas ()

= A. B-(1-T/Tc)^n

................................................................(2.1)

Sedangkan untuk densitas campuran dapat menggunakan persamaan


(Reklaitis dan Schneider, 1983):

Densitas campuran (campuran) :


Untuk

menghitung

............................(2.2)
viskositas

masing-masing

komponen

dapat

menggunakan persamaan (Yaws, 1999):


Log10 liquid

= A + B/T + C.T + D.T2

....................................................(2.3)

Sedangkan untuk menghitung viskositas campuran dapat menggunakan


persamaan (Rahmes, 1948):
Viskositas campuran (campuran) : exp ((%massa komponen x ln komponen) .....(2.4)
Setelah densitas dan viskositas campuran liquid diketahui, laju volumetrik
cairan yang melewati pompa (Q) dapat dihitung dengan persamaan (Geankoplis,
1999)
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

15

....................................................................................................(2.5)

Dimana:

F = laju alir massa


= densitas campuran

Selanjutnya, aliran diasumsikan turbulen (NRe > 2100), sehingga diameter


optimum (Dioptimum) dapat dihitung dengan persamaan (Walas, 1990):
= 3,9 x Q0,45 x 0,13

Dioptimum

................................................................(2.6)

Setelah Dioptimum didapatkan, data commercial steel pipe digunakan untuk


mendapatkan nilai outside diameter (OD), inside diameter (ID), dan flow area
(At), dengan Normal Pipe Size dari nilai Dioptimum yang didapatkan ataupun yang
mendekati.
Kecepatan linier aliran (v) didapatkan dengan menggunakan persamaan
(Geankoplis, 1999):
v

........................................................................................(2.7)

Untuk membuktikan kebenaran dari asumsi aliran yang dibuat, Reynold


Number dihitung dengan persamaan (Geankoplis, 1999):

NRe

........................................................................................(2.8)

Bila asumsi aliran yang dibuat benar (N Re > 2100), selanjutnya dilakukan
perhitung friction losses aliran fluida. Friction losses dapat dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1999):
Friksi pada pipa lurus (Ff):

....................................................(2.9)

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

16

Dimana

: f = fanning friction factor yang diperoleh dari figure 2.10-3


(Geankoplis, 1999). Dengan nilai disesuaikan dengan material
yang digunakan dan ID yang telah didapatkan (Lampiran C).
L = panjang pipa lurus yang digunakan
gc = 32,174 ft/s2 = 32,174 lbm.ft/lbf.s2

Friksi pada fitting dan valve (hf)

= n.Kf x

......................................(2.10)

Dimana n.Kf = jumlah equipment yang digunakan dikalikan dengan nilai


friksi masing-masing equipment (Geankoplis, 1999) (Lampiran C).

Friksi yang disebabkan kontraksi pipa (hc)

= Kc

..........................(2.11)

Dimana:
Kc

= 0,55

..........................................................................(2.12)

Untuk aliran turbulen, nilai = 1 dan diasumsikan A 2 <<< A1, sehingga


A2/A1 = 0 (Geankoplis, 1999).

Friksi yang disebabkan ekspansi pipa (hex)

= Kex

..........................(2.13)

Dimana:
Kex

=
Untuk aliran turbulen, nilai = 1 dan diasumsikan A 2 <<< A1, sehingga

A2/A1 = 0 (Geankoplis, 1999). Total friction losses aliran fluida didapatkan dengan
menjumlahkan semua nilai friksi yang diperoleh (F).
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

17

Untuk menghitung daya pompa menggunakan persamaan (Geankoplis,


1999):
..........................(2.14)
Dimana :

v = kecepatan alir fluida


z = jarak tempuh fluida secara vertikal
P = tekanan
F = friction loss
Ws = kerja yang diberikan kepada fluida
g = percepatan grafitasi

Diasumsikan v1=v2 dan P1=P2, sehinga v dan P. Dari persamaan diatas


dapat diketahu nilai kerja yang diberikan kepada fluida. Selanjutnya, untuk
mencari

kerja

yang

dihasilkan

fluida

dapat

menggunakan

persamaan

(Geankoplis,1999):
Ws

= -.Wp

...............................................................................................(2.15)

Sehingga:
Wp

..................................................................................................(2.16)

Dimana merupakan efisiensi pompa yang nilainya dapat diperoleh dari


grafik efisiensi pompa (Peters et al,2003) (Lampiran C).
Daya pompa, Break Horse Power (BHP) dapat dihitung dengan persamaan
(Geankoplis, 1999):
BHP

......................................................................................(2.17)

Untuk perhitungan daya motor (P) dapat dihitung dengan persamaan


(Geankoplis, 1999):
P

..................................................................................................(2.18)

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

18

Dimana m merupakan efisiensi motor yang nilai dapatna diperoleh dari


grafik efisiensi motor (Peters et al, 2003).

2.2 Tangki Penyimpanan.


Ukuran tangki penyimpanan ditentukan berdasarkan laju alir
bahan yang masuk ke dalam tangki dan lamanya penyimpanan
didalam tangki. Tangki yang digunakan adalah silinder tegak dan
horizontal yang beroperasi pada tekanan atmosferis dan tekanan
tinggi. Head dan bottom yang digunakan disesuaikan dengan
kondisi operasi yang digunakan pada proses, beberapa jenis
head dan bottom yang digunakan pada RBDPO ini adalah jenis
Torispherical, conical karena merupakan jenis Head dan bottom
yang bekerja

pada tekanan yang relatif rendah (tekanan

atmosferis) dan tekanan tinggi. Material yang digunakan untuk


tangki adalah Carbon Steel SA-283 Grade C dan Low Alloy Steel
SA-202 Grade A. Pemilihan material ini berdasarkan pada sifat
bahan yang akan disimpan.

1) Volume Tangki

Untuk menghitung volume tangki diperlukan volume cairan


dalam tangki dengan menggunakan perhitungan laju alir
volumetrik
Laju alir volumetrik, F
Volume tangki

(Fogler, 1999)

= (100% + 15%) x Volume cairan dalam

tangki
2) Dimensi Tangki
Jenis head dan bottom yang digunakan adalah jenis torispherical
yang bekerja pada tekanan yang relatif rendah (tekanan atmosferis)
dan tekanan tinggi.
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

19

Volume head (Vh):


[Pers 5.11, Brownell and Young]
Tinggi liquid dalam tangki :
HL

= 4 V L2 (Brownell and Young page 346, 1965)


ID

3) Tebal Shell (Ts) dan Tebal Tutup (Th)

Untuk menghitung jumlah course dapat dilihat pada tabel berikut


:

Tabel 2.1 Menentukan jumlah course

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

20

Sumber: Appendix E Item 2, Brownell and Young, 1965

ts-1

H s 1 12 ID
C
2 f E 144

[Pers.

3-16,Brownell

and Young]

ts-2

H s H s N - 1 12 ID
=

C
2 f E 144

[Pers. 3-16, Brownell

and Young]
Tekanan Hidrostatis , Ph =

[Brownell and Young]

Tekanan desain= (100% + 15%) x tekanan total


[Brownell and Young]
15 % merupakan faktor keamanan yang digunakan pada tangki
penyimpanan RBDPO.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

21

Tebal Shell (Ts)


ts =

[Pers. 14.34, Brownell and

Young]
Tebal head (Th)
th

[Pers.

13.12,

Brownell

and

Young]

Tinggi head (OA)


[Fig. 5.8, Brownell and Young]

2.2

Compressor
Compressor digunakan untuk mengalirkan gas dan menaikan tekanan.

Pemilihan Compressor berdasarkan besarnya laju alir bahan yang akan dikompres
serta tekanan masuk Compressor. Compressor yang digunakan pada perancangan
ini ada tiga yaitu Compressor Sentrifugal, recicoprating, dan axial flow.
Kemudian untuk menentukan head kompresor dapat dihitung dengan
persamaan berikut ini (Brannan, 2002) :

Dimana :

HAD = head kompresor, m


Z

= faktor komporesi

= Tetapan

T1 = Suhu masuk
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO
Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

22

= heat capacity ratio (Cp/Cv)

P1 dan P2 = Tekanan
Efisiensi polytropic kompresor ditentukan dengan menflotkan debit ke
Gambar 2.2 Approximate polytropic efficiencies for centrifugal and axial flow
compressors berikut :

Gambar 2.2 Approximate polytropic for centrifugal and axial flow compressor
Dari efficiency polytropic, kita dapat menentukan efisisensi adiabatik dari
Gambar 2.3 Branan dengan :

Efficiency polytropic diplotkan pada garis x sehingga didapat efisiensi


adiabatic.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

23

Gambar 2.3 Kurva menentukan efisiensi adiabatis kompresor


Daya pompa ditentukan dengan menggunakan persamaan (Brannan, 2002):

Dimana :

Hp = Daya kompresor
W = Kapasitas kompresor
HAD = Head kompresor
EA = efisiensi adiabatis

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

24

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, L.E. And Young, E.H., 1959, Process Equipment Design, John Willey
& Sons, New York
Geankoplis, CJ., 1999, Transport Processes and Unit Operations, 3rd Edition,
London, Prentice Hall International.
M.H. Rahmes, W.L. Nelson, 1948, Viscosity Blending Relationships Of Heavy
Petroleum Oils. Oklahoma: University of Usla.
Perry, J. H.et al, 1997, Chemical Engineers' Handbook, 7th Edition, McGrawHill, New York.
Peter, et al. 2003. Plant Design and Economics for Chemical Engineers, 5th ed.
New York : University of Colorado.
Reklaitis, G.V. And D.R. Schneider., 1983. Introduction to Material and Energy
Balances, John Willey & Sons, New York.
Sieder, WD., JD. Seader, Daniel RL., Soemantri W. 2010. Product and Process
Design Principles Syntesis, Analysis and Evaluation, 3 rd edition. Asia :
John Wiley & Sons.
Walas, M.S., 1990, Chemical Process Equipment Selection and Design, London,
Betterworth-Heinemann.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill, New York.

Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO


Kelompok 7. Ganjil/2016-2017
Dibuat

Diperiksa

Disetujui

Anda mungkin juga menyukai