Anda di halaman 1dari 11

KEWIRAUSAHAAN

JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG KESEHATAN /


KEPERAWATAN : BIDANG PENDIDIKAN

OLEH :

NI KETUT AYU PRATIWI CATUR WAHYUNI

(P07120214019)

D-IV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2016

JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG KESEHATAN / KEPERAWATAN :


BIDANG PENDIDIKAN

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan
Entrepreneur. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki
berbagai pengertian dan sifat, salah satunya bermakna seseorang yang melakukan dan
mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis) yang dihubungkan
dengan pengambilan resiko kegiatan, sedangkan Entreprenuer memiliki sifat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Berhasrat mencapai prestasi


Seorang pekerja keras
Ingin bekerja untuk dirinya
Mencapai kualitas
Berorientasi kepada reward dan kesempurnaan
Optimis
Berorganisasi
Berorientasi kepada keuntungan
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner .
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan di rumah
dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan
yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
A. LEMBAGA PELATIHAN BABY SISTER
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, khususnya kelompok Pengasuh Bayi
(baby sister), menunjukkan adanya pergeseran dalam pelayanan jasa tata laksana dari
yang bersifat tradisional menjadi inovatif yang meminta kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan persyaratan jabatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Baby sister merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi tertentu. Untuk
menjadi baby sister yang berberkompeten harus memiliki kemampuan, sikap dan
keterampilan dalam merawat dan mengasuh serta mendidik anak. Oleh karena itu
kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa didapat dengan mudah walaupun seorang
wanita memiliki insting tetapi kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika
semuanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Seorang baby sister yang
profesional harus memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan, maka dari itu sebaiknya
seorang baby sitter itu harus yang sudah mengikuti pelatihan.
1. Sistem Pembelajaran Dalam Pelatihan Baby Sitter
Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian, komponenkomponen, unsur-unsur maupun elemen-elemen yang saling berkaitan atau
berhubungan antara satu sama lain yang mana masing-masing bagian memiliki fungsi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pelatihan in-service berbasis kompetensi
adalah pelatihan yang dibangun untuk tantangan pelatihan yang memberikan
penyediaan pelatihan yang tepat pada saat yang tepat untuk orang yang tepat, dengan
memaksimalkan relevansi, ketepatan waktu dan ketersediaan pelatihan. Salah satu
kondisi yang menentukan kualitas, efektifitas dan relevansi pelatihan in-service
adalah kemampuan mengidentifikasi kebutuhan belajar individu secara akurat. Hal ini
akan membawa dampak keberhasilan pelatihan secara positif pada penampilan
pekerjaan dan hasil pada organisasi.
Model sistem pengelolaan pembelajaran dalam pelatihan baby sitter merupakan
suatu kesatuan yang integratif dalam proses pelatihan baby sitter yang terdiri dari
beberapa sub sistem, yaitu :
a. Perencanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
c. Evaluasi Pembelajaran
Karakteristik model pengelolaan sistem pembelajaran dalam pelatihan baby sitter
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan baby sitter adalah meningkatkan performance baby sitter di
dunia kerja sesuai kompetensi yang menjadi tuntutan pekerjaan sehingga
profesionalisme baby sitter dapat tercapai. Keahlian seorang Baby Sitter adalah
mampu merawat, mengasuh dan menjaga bayi sehat sehingga memiliki tumbuh
kembang yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangan bayi.
b. Kurikulum
Setiap lembaga memiliki kurikulum tersendiri yang dikembangkan berdasarkan
pada pedoman standar kurikulum SKKNI yang telah ditetapkan.
c. Materi

Pada pelatihan baby sitter materi yang akan disampaikan mencakup beberapa
pokok kajian yang diturunkan dari kurikulum yang dibuat, diantaranya:
kepribadian, etika dan perilaku, komunikasi, kematangan emosi dan motivasi
kerja, legal aspek, manjemen rumah tangga, K3 (Keselamatan, Keamanan dan
Kesehatan kerja), pendidikan anak usia dini, pengetahuan dasar tentang gizi dan
makanan balita, etika profesi dan motivasi kerja, praktek langsung di laboratorium
serta magang.
d. Waktu
Penerapan jangka waktu pelaksanaan pelatihan setiap lembaga berbeda-beda yaitu
antara 3 samapi 4 bulan, hal ini disesuaikan dengan kemampuan calon tenaga
baby sitter.
e. Kualifikasi staff
Untuk melaksanakan pelatihan baby sitter diperlukan kepanitian khusus yang
akan menyelenggarakan proses pelatihan tersebut serta tenaga pendidik yang
berkompeten.
f. Pengelola
Pelatihan yang dilaksanakan sepenuhnya dikelola oleh suatu lembaga yang
dipimpin oleh satu orang (manajer).
g. Narasumber
Narasumber dalam hal ini adalah pemateri yang menyampaikan bahan ajar kepada
peserta pelatihan. Pemateri dapat berasal dari perawat, psikolog, serta pemateri
lain yang berkompeten dibidang anak usia dini.
h. Peserta Pelatihan
Peserta yang mengikuti pelatihan baby sitter rata-rata berusia 18-35 tahun
i. Strategi pelatihan
Pelatihan dilakukan dengan pemberian pengetahuan-pengetahuan seputar cara
mengurus dan merawat anak serta motivasi-motivasi khusus yang mendorong
peserta untuk aktif. Selain pemberian materi juga ada praktek magang.
2. Parameter Capaian Pembelajaran Khusus Bidang Baby Sister
a. Sikap dan Tata Nilai
Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia
sebagai berikut.
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya
3) Berperan mewujudkan etika dan kepribadian yang baik sebagai warga
negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian
dunia

4) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian


yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain
6) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
7) Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab terhadap
pengasuhan, perawatan dan penjagaan bayi yang dilaksanakan
sehingga tidak memberikan dampak yang dapat menimbulkan
keresahan khalayak, karena bertentangan dengan norma hukum dan
norma sosial yang berlaku
8) Mampu memiliki rasa percaya diri dan bisa menyampaikan
pendapatnya dengan cara yang santun, serta memiliki sifat kerja
telaten, sabar, sopan dan kekeluargaan
b. Kemampuan di Bidang Kerja
1) Mampu melaksanakan serangkaian tugas perawatan, pengasuhan dan
stimulasi sesuai dengan standar dan etika perawatan dengan memilih
prosedur kerja tertentu berdasarkan informasi/permintaan

dari

pengguna jasa, mencakup kemampuan dalam :


a) Melaksanakan perawatan tubuh bayi dan kebersihan bayi sehat
maupun

lingkungannya

dengan

pengguna

jasa

dengan

menggunakan peralatan dan perlengkapan yang telah tersedia


b) Membuat makanan dan minuman bayi sehat sesuai menu dari
pengguna jasa
c) Mengasuh bayi sehat sesuai dengan tahapan perkembangan bayi
d)
e)
f)
g)
h)

dan menerapkan prinsip pola hidup bersih dan sehat (PHBS)


Menjaga bayi sakit sesuai dengan kewenangan pengguna jasa
Menjaga bayi bermasalah terbatas pada segi psikologi
Menjaga bayi yang malnutrisi
Menjaga bayi pasca imunisasi
Mempersiapkan dengan peralatan khusus dan melakukan

pemberian ASI eksklusif pada bayi.


i) Menstimulasi tumbuh kembang bayi dengan menggunakan Alat
Permainan Edukatif (APE)
2) Mampu mengatasi masalah pengasuhan, perawatan dan stimulasi untuk
kondisi yang lazim sesuai dengan prosedur pertolongan pertama,
meliputi kemampuan dalam.
a) Mengupayakan tindakan khusus (gawat darurat) untuk mendapat
pelayanan medis oleh tenaga kesehatan yang berwenang

b) Menerapkan prosedur K3 dan PHBS di rumah tangga


c. Pengetahuan yang Dikuasai
Menguasai pengetahuan operasional merawat, mengasuh dan menstimulasi
bayi yang lengkap baik secara fisik maupun psikologis meliputi.
1) Prinsip Pola Hidup Bersih dan Sehat
2) Teknik operasional lengkap, proses perawatan tubuh bayi dan
kebersihan bayi sehat maupun lingkungannya
3) Tentang tanda tanda bayi sakit
4) Gejala dan penanganan tentang bayi bermasalah terbatas pada
masalah psikologi
5) Cara menjaga bayi pasca imunisasi
6) Pola umum pengasuhan bayi
7) Konsep umum gizi bayi sehat dan malnutrisi
8) Tehnik, prosedur dan peralatan dalam pemberian ASI eksklusif
9) Cara menstimulasi bayi sesuai dengan tahap perkembangan anak
10) Konsep umum penggunaan APE dalam rangka menstimulasi.
11) Cara berkomunikasi dalam bahasa ibu, Indonesia, dan minimal satu
bahasa asing.
12) Prinsip batas-batas hak dan kewajiban serta dampak hukum sebagai
baby sister.
13) Prinsip kegawat daruratan untuk mendapatkan pelayanan medis.
d. Hak dan Tanggung Jawab
Mampu bekerjasama dengan rekan kerja dan pengguna jasa serta
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri di bawah pengawasan tidak
langsung dan dapat diberi tanggung jawab sesama rekan kerja, meliputi
sebagai berikut.
1) Berkomunikasi dengan pengguna jasa
2) Bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan diri sendiri sesuai dengan
etika kerja
3) Bertanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain
sesuai dengan etika kerja
4) Mampu membuat laporan pelaksanaan pengasuhan
5) Menyesuaikan sikap diri ke dalam lingkungan kerja pengguna jasa
keperawatan dalam rumah tangga
6) Memiliki sikap menjaga kesehatan diri, kedisiplinan, kematangan
emosi dan motivasi diri yang tinggi dalam bekerja
7) Menjalin hubungan kerja dengan pengguna jasa dalam hal batas-batas
hak dan kewajiban serta dampak hokum sebagai baby sitter
8) Menyesuaikan diri dan bekerjasama dalam lingkungan kerja

B. PELATIHAN PERAWATAN ANAK


Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan dari masyarakat tentang
kesehatan, maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kesehatan
yang sesuai dengan standart prosedur keperawatan. Dengan demikian keberadaan sumber
daya manusia yang profesional, terampil dan bermutu dalam pelayanan keperawatan anak
sangatlah dibutuhkan, maka melalui pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak
akan diajarkan pemahaman dasar dasar tindakan keperawatan anak, melakukan suatu
tindakan sesuai standar keperawatan anak dan bersifat komprehensif.
1. Tujuan Pelatihan
a. Umum
1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar peserta pelatihan di
bidang Keperawatan Anak secara komprehensif.
b. Khusus
1) Peserta memahami dasar dasar tindakan keperawatan anak di Rumah
Sakit.
2) Peserta mampu melakukan ketrampilan sesuai dengan standart
pelayanan keperawatan pada anak.
3) Peserta mampu bekerja dalam tim dan melaksanakan tindakan
tindakan yang biasa dilakukan di Ruang Anak.
2. Garis Besar Materi
a. Introduction Keperawatan Anak.
b. Komunikasi Therapeutik.
c. Universal Precaution.
d. Pengendalian Infeksi Nosokomial.
e. Teknik pelaksanaan injeksi yg benar pada anak.
f. Teknik pemberian obat melalui syringe Pump dan Infus Pump.
g. Teknik pemasangan cateter pada anak dan pemantauannya.
h. Teknik pemasangan NG Tube dan pemantauannya.
i. Pelaksanaan Gastric Cooling.

j. Cara pengukuran Antropometri


k. Tehnik Sampling yang benar.
l. Transfusi Komponen darah pada anak.
m. Tatalaksana Prosedur Tindakan kasus Hematologi
n. Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. (IT,
BM,dll).
o. Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. ( IT, BM,
dll )
p. Perawatan pasien anak dengan Pre dan Post pemberian sitostatika pada anak.
q. Pengenalan tentang obat & tatalaksana pemberian obat sitostatika pada anak.
r. Tatalaksana Gangguan Keseimbangan Cairan.
s. Pemberian Nebulazer pada anak.
t. Perawatan WSD. & CVP.
u. Tehnik Pengambilan darah arteri dan vena yang benar.
v. Perawatan luka bersih.
w. Tata cara pemasangan Transfusi darah pada anak.
x. Cara pemberian cairan yang tepat pada anak dengan dehidrasi.

C. PELATIHAN PERAWATAN LANSIA


Perawat Lansia memang sangat identik dengan menjaga/merawat orang tua yang
sudah lanjut usia, dibutuhkan seorang parawat yang super sabar menjiwai dunia
keperawatan orang tua atau lansia. Tugas pokok perawat sangat berkaitan dengan
perawatan yang benar benar dibutuhkan kesabaran ketenangan, menyiapkan segala hal

yang menjadi kebutuhan pasien dan sering bangun ditengah malam manakala pasien
terbangun.
Seorang perawat lansia harus paham dan mengerti tugas pokok seorang perawat apa
yang seharusnya dilakukan dan perbuat sesuai SOP tenknik metode keperatan, skilk
keakhilaan sangatlah penting, pandai berkominikasi dan beradabtasi, supel mudah
mengambil hati pasien yang dirawat. Tanggung jawab yang harus ditumbuhkan dalam diri
seorang caretaker (perawat lansia) dalam lingkup pemberian asuhan keperawatan lansia
untuk menjadi carekater yang berkualitas dan profesional, maka diperlukan pelatihan
kerja untuk melatih calon caretaker yang profesional dan menjadi pekerja yang
berkualitas baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap kerja.
Adapun Pelatihan Perawatan Lansia yakni :
1. Pelatihan menurut Adrew E. Sikula (1981) adalah suatu proses pendidikan jangka
pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non
manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang
terbatas.
2. Perawat Lanjut Usia menurut Maryam, R. Siti (2008:6) adalah spesialis perawatan
usia lanjut yang dapat menjalankan perannya pada tiap tatanan pelayanan
(dirumah sakit, rumah, dan panti) dengan menggunakan pengetahuan, keahlian
dan keterampilan dalam merawat untuk meningkatkan fungsi optimal para lansia
secara komprehensif.
Kriteria perawat lansia yang baik, professional dan berkompeten antara lain :
1. Kejujuran lebih diutamakan
2. Kesabaran penuh kasih sayang
3. Kecerian dan humanis seorang perawat mempengaruhi pasien
4. Sopan santun dalam bertutur kata dan sikap tegas lugas harus dimiliki seorang
perawat lansia.
5. Harus selalu rapi dan bersih itulah sikap yang harus dimiliki perawat lansia
6. Berkarakter dan bermental kuat
7. Tenang kalem dalam pembawaan tidak grasak grusuk

8. Taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa


9. Tidak bertindak dan berbuat yang merugikan diri pribadi maupun orang lain
10. Tidak menguasai/memiliki hak orang lain yang bukan haknya
11. Tidak merokok atau obat obatan terlarang.
12. Penuh energik semangat
13. Tidak mengeluh dalam bertugas karena tugas tersebut sudah merupakan
tanggung jawabnya.
14. Super sabar dan telaten
15. Menerima apapun kondisi pasien
Tugas pokok dan tanggung jawab perawat lansia
1. Membuat daftar menu
2. Menyiapkan dan memberi makan minum kepada lansia
3. Merapikan tempat tidur/ kamar tidur lansia.
4. Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
5. Mengurus lingkungan lansia
6. Menjaga/melayani lansia cacat jasmani
7. Menjaga/melayani lansia sakit mental/stres
8. Menjaga/melayani lansia sakit
9. Menjaga/ melayani lansia sehat
10. Menjaga/ melayani lansia berbadan gemuk
11. Menemani lansia
12. Membuat laporan penjagaan/asuhan lansia
13. Memelihara kebersihan lansia
14. Memelihara kesehatan lansia
15. Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
16. Mencegah kecelakaan dan P3K Lansia
17. Membuat catatan kondisi lansia
18. Memoblisasi lansia
19. Membantu lansia gerak badan
20. Memberikan transportasi kepada lansia
21. Melaksanakan program rekreasi bagi lansia
22. Melakukan pendampingan lansia
Unit kompetensi yang ditempuh :
1. Mengembangkan kematangan emosi dan motivasi Kerja
2. Menerapkan prosedur K3 di rumah tangga

3. Mengembangkan kerjasama dalam lingkungan rumah tangga


4. Membuat daftar menu
5. Menyiapkan dan memberi makan /minum lansia
6. Merapikan tempat tidur/kamar tidur Lansia
7. Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
8. Mengurus lingkungan lansia
9. Menjaga /melayani lansia cacat jasmani
10. Menjaga/melayani lansia sakit mental/stress
11. Menjaga/melayani lansia sakit
12. Menjaga/ melayani lansia sehat.
13. Menjaga/melayani lansia berbadan gemuk
Lama Pelatihan : 1600 Jam Pelatihan (@ 45 menit)
Persyaratan peserta pelatihan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pendidikan : DIII umum/ keperawatan


Pelatihan/ Kursus : Pengalaman kerja : Umur : Minimal 22 tahun
Jenis kelamin : Pria / Wanita
Kesehatan : - Sehat jasmani dan rohani
Lulus Medical chek up
Tes kemampuan :
-

Lulus Psikotest (Bakat kerja, Minat kerja dan Temperamen kerja)

Lulus test masuk program PBK Penjaga lansia (Care giver)

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz H. 2006. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.
Nelson. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. EGC
Nugroho, Wahjudi. 2007. Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC
Sacharin, Rossa. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.
Stanley, Mickey dkk. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC
Watson, Roger.2003. Perawatan Pada Lansia.Jakarta:EGC
Kemendikbud. 2014. SKL Kursus dan Pelatihan Baby Sister. (online). Available :
http://www.infokursus.net/download/2604140814BABYSITTER3.pdf Diakses tanggal
7 November 2016 pukul 18.00 Wita

Anda mungkin juga menyukai