Kewirausahaan Silabus 4 Desas
Kewirausahaan Silabus 4 Desas
OLEH :
(P07120214019)
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan
Entrepreneur. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki
berbagai pengertian dan sifat, salah satunya bermakna seseorang yang melakukan dan
mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis) yang dihubungkan
dengan pengambilan resiko kegiatan, sedangkan Entreprenuer memiliki sifat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner .
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan di rumah
dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan
yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
A. LEMBAGA PELATIHAN BABY SISTER
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, khususnya kelompok Pengasuh Bayi
(baby sister), menunjukkan adanya pergeseran dalam pelayanan jasa tata laksana dari
yang bersifat tradisional menjadi inovatif yang meminta kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan persyaratan jabatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Baby sister merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi tertentu. Untuk
menjadi baby sister yang berberkompeten harus memiliki kemampuan, sikap dan
keterampilan dalam merawat dan mengasuh serta mendidik anak. Oleh karena itu
kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa didapat dengan mudah walaupun seorang
wanita memiliki insting tetapi kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika
semuanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Seorang baby sister yang
profesional harus memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan, maka dari itu sebaiknya
seorang baby sitter itu harus yang sudah mengikuti pelatihan.
1. Sistem Pembelajaran Dalam Pelatihan Baby Sitter
Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian, komponenkomponen, unsur-unsur maupun elemen-elemen yang saling berkaitan atau
berhubungan antara satu sama lain yang mana masing-masing bagian memiliki fungsi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pelatihan in-service berbasis kompetensi
adalah pelatihan yang dibangun untuk tantangan pelatihan yang memberikan
penyediaan pelatihan yang tepat pada saat yang tepat untuk orang yang tepat, dengan
memaksimalkan relevansi, ketepatan waktu dan ketersediaan pelatihan. Salah satu
kondisi yang menentukan kualitas, efektifitas dan relevansi pelatihan in-service
adalah kemampuan mengidentifikasi kebutuhan belajar individu secara akurat. Hal ini
akan membawa dampak keberhasilan pelatihan secara positif pada penampilan
pekerjaan dan hasil pada organisasi.
Model sistem pengelolaan pembelajaran dalam pelatihan baby sitter merupakan
suatu kesatuan yang integratif dalam proses pelatihan baby sitter yang terdiri dari
beberapa sub sistem, yaitu :
a. Perencanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
c. Evaluasi Pembelajaran
Karakteristik model pengelolaan sistem pembelajaran dalam pelatihan baby sitter
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan baby sitter adalah meningkatkan performance baby sitter di
dunia kerja sesuai kompetensi yang menjadi tuntutan pekerjaan sehingga
profesionalisme baby sitter dapat tercapai. Keahlian seorang Baby Sitter adalah
mampu merawat, mengasuh dan menjaga bayi sehat sehingga memiliki tumbuh
kembang yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangan bayi.
b. Kurikulum
Setiap lembaga memiliki kurikulum tersendiri yang dikembangkan berdasarkan
pada pedoman standar kurikulum SKKNI yang telah ditetapkan.
c. Materi
Pada pelatihan baby sitter materi yang akan disampaikan mencakup beberapa
pokok kajian yang diturunkan dari kurikulum yang dibuat, diantaranya:
kepribadian, etika dan perilaku, komunikasi, kematangan emosi dan motivasi
kerja, legal aspek, manjemen rumah tangga, K3 (Keselamatan, Keamanan dan
Kesehatan kerja), pendidikan anak usia dini, pengetahuan dasar tentang gizi dan
makanan balita, etika profesi dan motivasi kerja, praktek langsung di laboratorium
serta magang.
d. Waktu
Penerapan jangka waktu pelaksanaan pelatihan setiap lembaga berbeda-beda yaitu
antara 3 samapi 4 bulan, hal ini disesuaikan dengan kemampuan calon tenaga
baby sitter.
e. Kualifikasi staff
Untuk melaksanakan pelatihan baby sitter diperlukan kepanitian khusus yang
akan menyelenggarakan proses pelatihan tersebut serta tenaga pendidik yang
berkompeten.
f. Pengelola
Pelatihan yang dilaksanakan sepenuhnya dikelola oleh suatu lembaga yang
dipimpin oleh satu orang (manajer).
g. Narasumber
Narasumber dalam hal ini adalah pemateri yang menyampaikan bahan ajar kepada
peserta pelatihan. Pemateri dapat berasal dari perawat, psikolog, serta pemateri
lain yang berkompeten dibidang anak usia dini.
h. Peserta Pelatihan
Peserta yang mengikuti pelatihan baby sitter rata-rata berusia 18-35 tahun
i. Strategi pelatihan
Pelatihan dilakukan dengan pemberian pengetahuan-pengetahuan seputar cara
mengurus dan merawat anak serta motivasi-motivasi khusus yang mendorong
peserta untuk aktif. Selain pemberian materi juga ada praktek magang.
2. Parameter Capaian Pembelajaran Khusus Bidang Baby Sister
a. Sikap dan Tata Nilai
Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia
sebagai berikut.
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya
3) Berperan mewujudkan etika dan kepribadian yang baik sebagai warga
negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian
dunia
dari
lingkungannya
dengan
pengguna
jasa
dengan
yang menjadi kebutuhan pasien dan sering bangun ditengah malam manakala pasien
terbangun.
Seorang perawat lansia harus paham dan mengerti tugas pokok seorang perawat apa
yang seharusnya dilakukan dan perbuat sesuai SOP tenknik metode keperatan, skilk
keakhilaan sangatlah penting, pandai berkominikasi dan beradabtasi, supel mudah
mengambil hati pasien yang dirawat. Tanggung jawab yang harus ditumbuhkan dalam diri
seorang caretaker (perawat lansia) dalam lingkup pemberian asuhan keperawatan lansia
untuk menjadi carekater yang berkualitas dan profesional, maka diperlukan pelatihan
kerja untuk melatih calon caretaker yang profesional dan menjadi pekerja yang
berkualitas baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap kerja.
Adapun Pelatihan Perawatan Lansia yakni :
1. Pelatihan menurut Adrew E. Sikula (1981) adalah suatu proses pendidikan jangka
pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non
manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang
terbatas.
2. Perawat Lanjut Usia menurut Maryam, R. Siti (2008:6) adalah spesialis perawatan
usia lanjut yang dapat menjalankan perannya pada tiap tatanan pelayanan
(dirumah sakit, rumah, dan panti) dengan menggunakan pengetahuan, keahlian
dan keterampilan dalam merawat untuk meningkatkan fungsi optimal para lansia
secara komprehensif.
Kriteria perawat lansia yang baik, professional dan berkompeten antara lain :
1. Kejujuran lebih diutamakan
2. Kesabaran penuh kasih sayang
3. Kecerian dan humanis seorang perawat mempengaruhi pasien
4. Sopan santun dalam bertutur kata dan sikap tegas lugas harus dimiliki seorang
perawat lansia.
5. Harus selalu rapi dan bersih itulah sikap yang harus dimiliki perawat lansia
6. Berkarakter dan bermental kuat
7. Tenang kalem dalam pembawaan tidak grasak grusuk
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz H. 2006. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.
Nelson. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. EGC
Nugroho, Wahjudi. 2007. Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC
Sacharin, Rossa. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.
Stanley, Mickey dkk. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC
Watson, Roger.2003. Perawatan Pada Lansia.Jakarta:EGC
Kemendikbud. 2014. SKL Kursus dan Pelatihan Baby Sister. (online). Available :
http://www.infokursus.net/download/2604140814BABYSITTER3.pdf Diakses tanggal
7 November 2016 pukul 18.00 Wita