ITS Undergraduate 17709 Paper 610841 PDF
ITS Undergraduate 17709 Paper 610841 PDF
I. Pendahuluan
Fenomena letusan gunung berapi sulit
untuk dideteksi, hanya bisa dilihat dan diamati
kecenderungan melalui indikasi ilmiah
(melalui perekaman seismograf) maupun alami
(perubahan keadaan flora dan fauna). Letusan
gunung berapi menyebabkan kerusakan besar
sehingga perlu dilakukan pemantauan agar
kerugian yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Fenomena ini dapat menyebabkan terjadi
gejala yang biasa disebut dengan deformasi.
Deformasi merupakan suatu fenomena dimana
objek - objek alamiah maupun buatan manusia
mengalami perubahan bentuk dari kondisi
awalnya, biasanya terjadi perubahan posisi
seperti naik, turun dan bergeser.
Wilayah studi penelitian ini adalah Gunung
Merapi. Data citra yang digunakan adalah
citra ALOS PALSAR (Advance Land
Observing Satellite - Phased Array type Lband Synthetic Aperture Radar) sebelum dan
sesudah letusan. Penelitian ini mengenai
dihasilkan
ketika
citra
hasil
Differential Interferrometry SAR
dilakukan proses Colour Composite
yaitu pemberian warna berdasarkan
pola sinyal yang diperoleh oleh sensor.
III. Hasil dan Pembahasan
III.1 Pasangan Citra
Dalam pengamatan deformasi di wilayah
Gunung Merapi, penulis menggunakan tiga
data SAR dari satelit ALOS PALSAR.
Tabel 3.1 Informasi Data ALOS PALSAR
Orbit
23405
24747
25418
Frame
7030
7030
7030
Tanggal
16-Jun-10
16-Sep-10
1-Nov-10
Waktu
15:30:42
15:29:38
15:28:57
Arah
Ascending
Ascending
Ascending
Koordinat
(m)
422710 ;
9149199
424778 ;
9160489
Koordinat
(m)
425387 ;
9164528
426652 ;
9161924
IV.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk
meningkatkan hasil dari kajian yang serupa
antara lain :
1. Sebaiknya menggunakan data citra
radar yang bervariasi misalnya
(RADASAT, ERS-1, ERS-2, dan
EnviSAT) sehingga membantu dalam
proses pemasangan citra.
2. Menggunakan cara pengolahan selain
two-pass method untuk pasangan citra
yang sama sehingga dapat diketahui
perbedaan hasil dari masing-masing
metode.
3. Menggunakan DEM SRTM yang
lebih teliti yaitu dengan resolusi 30
dan 60 meter.
4. Menggunakan
software
yang
bervariasi dalam pengolahan InSAR
sehingga dapat diketahui software
yang baik dalam pengolahan InSAR.
Software yang digunakan pada tugas
akhir ini hanya memiliki kemampuan
sampai menghasilkan citra final
interferogram
dengan
informasi
deformasi secara Line of Sight tanpa
mengetahui daerah mana yang
mengalami
perubahan,
sehingga
diperlukan software lain untuk
membantu menganalisa perubahan
tersebut.
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam
penelitian ini antara lain :
1. Pada pasangan citra tanggal 16 Juni
2010 dan 16 September 2010,
didapatkan informasi berupa naiknya
muka tanah di sekitar puncak Gunung
Merapi sebesar 4 cm. Sedangkan pada
pasangan citra 16 September 2010 dan
1
Nopember
2010 didapatkan
informasi naiknya muka tanah sebesar
2 cm untuk areal yang lebih besar
dibandingkan pada pasangan citra
sebelumnya.
2. Pada pasangan citra tanggal 16 Juni
2010 dan 16 September 2010,
didapatkan luasan daerah yang
mengalami perubahan muka tanah
sebesar 1,400312 km2. Sedangkan
pada pasangan citra 16 September
2010 dan 1 Nopember 2010,
didapatkan luasan daerah yang
mengalami
perubahan
sebesar
64,709913 km2.
3. Perubahan muka tanah terjadi secara
bervariasi terjadi di daerah sampel
pada pasangan citra 2010061620100916 dan 20100916-20101101.
Daerah 1 dengan koordinat (422758 ;
9163604) m sampai (424510 ;
9164577) m mengalami perubahan
muka tanah keatas sebesar 0,4 cm.
Daerah 2 dengan koordinat (422710 ;
9149199) m sampai (424778 ;
9160489) m mengalami perubahan
muka tanah keatas sebesar 1,7 cm
serta Daerah 3 dengan koordinat
(425387 ; 9164528) m sampai
(426652 ; 9161924) m mengalami
perubahan muka tanah keatas sebesar
0,3 cm.
4. Teknologi InSAR sangat potensial
digunakan untuk mendapatkan model
deformasi gunung aktif dalam kurun
waktu tertentu. Hasil pengolahannya
dipengaruhi
oleh
DEM
yang
digunakan, kualitas dan korelasi data.
Semakin banyak data yang digunakan
dengan kualitas dan korelasi yang
baik, maka semakin teliti juga hasil
deformasi yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H.Z. 2001. Geodesi Satelit, PT.
Pradnya Paramita. Jakarta, Indonesia.
Andreas, Heri. 2007. Karakteristik Deformasi
Strain dan Stress. Teknik Geodesi dan
Geomatika.
Fakultas
Ilmu
dan
Teknologi
Kebumian
Institut
Teknologi Bandung. Bandung
Andreastuti,
Dwi.
2006.
Menulusuri
Kebenaran Letusan Gunung Merapi
1006. Jurnal Geologi Indonesia, Vol.1
No. 4 Desember 2006 : 201 207.
Dzurisin, Daniel. 2005. Volcano Deformation :
Geodetic
Monitoring
Techniques.
United State Geological Survey.
Washington USA.
European Space Agency. 2007. Synthetic
Aperture Radar Land Applications
Tutorial : Part 1 Background and
Theory.
http://www.tiger.esa.int/training/SAR_L
A1_th.pdf.
6