Anda di halaman 1dari 4

KONDISI PANDEGA KALIMANTAN TIMUR

Oleh : Septian Murnawianto

Diumurnya yang telah melewati tahun emas (ke-52) Gerakan Pramuka dalam
usahanya melakukan pembinaan karakter terhadap anak-anak muda Indonesia tidak
selalu berjalan dengan mulus. Banyak hambatan-hambatan yang ditemui dalam
perjalanannya. Pembinaan pramuka Pandega pun belum berjalan dengan maksimal,
khususnya di Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi
Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah
129.066,64 km dan populasi sebesar 3,6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan
kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.
Sebelum pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Kaltim merupakan provinsi terluas
kedua di Indonesia, dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura
atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Walaupun sudah terjadi pemekaran, sehingga Kaltim terbagi menjadi Kaltim
dan Kaltara (Kalimantan Utara), untuk urusan Pramuka, masih memiliki satu Kwartir
Daerah, yaitu Kwartir Daerah Kalimantan Timur. Di Kwarda Kalimantan Timur,
terdapat 14 Kwartir Cabang yang tercatat aktif, Sedangkan beberapa kabupaten baru
belum memiliki Kwartir Cabang.
Dari 14 Cabang, tercatat hanya ada 4 Racana dan 2 Ambacana (AmbalanRacana). Padahal jika dicermati, setiap Cabang memiliki jumlah Pramuka Pandega
yang cukup banyak. Timbulah pertanyaan, Dimanakah para Pramuka Pandega ini
dibina ? Ternyata, sebagian besar Pramuka Pandega ini aktif di Satuan Karya, dan
Dewan Kerja (dari ranting hingga daerah), walupun tidak aktif di gugusdepan.
Padahal modal pembinaan Pramuka yang utama berada pada gugusdepan.

Septian Murnawianto Racana Mulawarman Pangkalan Univ. Mulawarman

Gugusdepan yang berpangkala di kampus Universitas Mulawarman, sebagai


salah satu gugusdepan yang aktif membina Pramuka Pandega di Kalimantan Timur
juga mendapatkan tantangan-tantangan dalam proses pembinaannya. Tantangantantangan yang dihadapi pun beraneka ragam mulai dari internal dan eksternal
kampus (pangkalan).
Tantangan internal itu seperti kurangnya minat mahasiswa dalam kegiatan
kepramukaan dan banyaknya pramuka penegak yang tidak ingin meninggalkan
gugusdepan lamanya walaupun berkuliah di Universitas Mulawarman. Sedangkan
tantangan eksternal itu seperti kurangnya dukungan dari pihak Kwartir dalam
pembinaan Pramuka di Perguruan Tinggi.
Berbagai tantangan yang dihadapi, tentu sedikit-demi sedikit harus dilewati
dengan pola pembinaan yang pas dan cocok agar gugusdepan Perguruan Tinggi dapat
eksis dalam pembinaan Pandega. Dengan kondisi yang ada saat ini Gugusdepan yang
berpangkalan di Universitas Mulawarman belum mampu untuk menjalankan
pembinaan sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional Nomor 180 A Tahun 2011.
Oleh karena itu pola pembinaan yang dijalankan di Gugusdepan ini, mengalami
sedikit modifikasi dengan menyesuaikan kondisi, namun tetap menjadikan
Keputusan Kwartir Nasional Nomor 180 A Tahun 2011 sebagai acuan / petunjuk.
Perbedaan yang paling mencolok antara pola pembinaan yang dilaksanakan di
gugusdepan dengan yang sesuai atuan adalah mengenai umur peserta didik. Umur
peserta didik (mahasiswa) yang terdapat dalam Racana yang berpangkalan di
Universitas Mulawarman antara 18 s.d 23 tahun.
Pola Pembinaan Racana yang berpangkalan di Universitas Mulawarman
terbagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama sebagai Calon Tamu Racana, tahap kedua
sebagai Tamu Racana, tahap ketiga sebagai Calon Pandega, tahap keempat sebagai
Pandega, dan tahap kelima sebagai Pandega Garuda.

Septian Murnawianto Racana Mulawarman Pangkalan Univ. Mulawarman

1. Calon Tamu Racana merupakan mahasiswa baru ataupun lama yang berniat
dan telah dengan sukarela mengisi formulir pendaftaran serta menyatakan
bersedia

untuk

mengikuti

kegiatan

Kepramukaan

di

Universitas

Mulawarman.
2. Tamu Racana adalah Calon Tamu Racana yang telah diterima secara adat
sebagai Tamu Racana. Masa Tamu Racana adalah masa pengenalan dan
adaptasi, dimana tamu racana dianggap sebagai seorang tamu (belum 100%
anggota gudep atau racana). Biasanya seorang Calon Tamu Racana diterima
sebagai Tamu Racana setelah mengikuti pengenalan atau orientasi yang
disebut Orientasi Dasar Kepramukaan. Masa Tamu Racana adalah 6 bulan.
Pada saat penerimaan Tamu Racana, seorang Tamu Racana akan
mendapatkan seorang Kakak Asuh yang akan membimbing (asah, asih, dan
asuh).
3. Calon Pandega adalah Tamu Racana yang selama 6 bulan telah mendapat
bimbingan dan telah mendapat pengakuan (baik) oleh kakak asuhnya. Masa
ini adalah masa pertama dimana Tamu Racana telah sepenuhnya berpindah
gugusdepan, atau diterima sebagai anggota penuh, dan berubah status
menjadi Calon Pandega. Calon Pandega telah diperbolehkan untuk
melengkapi Syarat Kecakapan Pandeganya. Masa Calon Pandega tidak
ditentukan.
4. Pandega. Calon Pandega akan dilantik menjadi seorang Pramuka Pandega
ketika ia telah menyelesaikan Syarat Kecakapan, Membuat Karya Tulis
Pramuka dan mempresentasikannya dihadapan para Pembina, serta dianggap
mampu secara Sikap, Psikologi, dan Pemikiran sebagai seorang Pandega.
5. Pandega Garuda adalah seorang Pandega yang telah memenuhi Syarat
sebagai Pandega Garuda. Namun, sangat jarang yang mencapai hingga ke
tahap ini.

Septian Murnawianto Racana Mulawarman Pangkalan Univ. Mulawarman

Pramuka Pandega di Universitas Mulawarman juga dibina dengan konsep


learning by teaching. Dengan konsep ini, para Calon Pandega ditugaskan Pembina
untuk dapat membantu satuan-satuan (gugusdepan-gugusdepan) yang berpangkalan
di SD, SMP dan SMA sederajat untuk menjalankan pembinaan Pramukanya. Calon
Pandega berperan sebagai Pembantu Pembina, untuk membantu melatih siaga,
penggalang, dan Penegak. Konsep ini bertujuan untuk membantu menyediakan
tenaga Pembantu Pembina yang memang sangat kurang di Kalimantan Timur,
khususnya di Kota Samrinda. Selain itu konsep ini juga membantu menyiapkan
Pandega untuk dapat menjadi Pembina yang handal.
Dengan pola pembinaan yang tepat dan dukungan pembinaan oleh kwartir,
pembinaan Pramuka Pandega khususnya di perguruan tinggi akan jauh lebih berhasil
dari yang ada saat ini. Pramuka Pandega di perguruan tinggi dapat diarahkan untuk
membantu Pembina untuk menjalankan pembinaan-pembinaan siaga, penggalang,
serta penegak. Selain itu, Pramuka Pandega di perguruan tinggi juga dapat menjadi
pelopor gugusdepan-gugusdepan lain dalam hal-hal positif.

Septian Murnawianto Racana Mulawarman Pangkalan Univ. Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai