Dimana:
Faktor Erosivitas Hujan. Erosivitas hujan dapat diketahui dengan menggunakan rumus-rumus
empiris yang penggunaannya tergantung kepada data yang tersedia. Nilai erosivitas hujan harian
dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Bols, 1978) sebagai berikut :
2,467 ( R) 2
Rh
(2)
(0,02727 R 0,725)
Dimana:
Rh : Erosivitas hujan harian
R : Curah hujan harian ( cm )
Bila tersedia data curah hujan bulanan dari penakar hujan tidak otomatis, maka nilai
erosivitas hujan bulanan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Bols, 1978) sebagai
berikut :
1
Rm 6,119Pm
Dimana:
1, 21
Rm
Pm
HH
Faktor Erodibilitas Tanah. Sifat-sifat fisika dan kimia tanah yang diperlukan untuk
menentukan nilai erodibilitas tanah adalah: (1) tekstur tanah, (2) kadar bahan organik, (3)
struktur tanah dan, (4) permeabilitas tanah
Menurut Wischmeier (1978 dalam Arsyad, 1998) penentuan besarnya nilai K dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan (5). Untuk menentukan nilai M (parameter ukuran
butir dari tekstur tanah) pada Persamaan (5) dilakukan dengan menganalisis tekstur tanah di
laboratorium. Demikian juga halnya dengan kadar bahan organik dan permeabilitas tanah
ditentukan di laboratorium. Sebaliknya, struktur tanah ditentukan secara langsung di lapangan.
Kelas indeks struktur tanah, permeabilitas tanah, kadar bahan organik dan klasifikasi nilai
erodibilitas tanah disajikan berturut-turut pada Tabel 2, 3, 4 dan 5.
Ukuran (mm)
Nilai
<1
1-2
2-10
Gumpal
>10
(blocky),
lempeng
(platy)
atau
masif
(massive)
Sumber : Arsyad (2000)
Kecepatan (cm/jam)
Nilai
>25.4
12.7 - 25.4
Sedang (moderat)
6.3 - 12.7
2.0 - 6.3
Lambat (slow)
0.5 - 2.0
< 0.5
Cepat (rapid)
< 2,0
Rendah (low)
2,0 - 3,5
Sedang (medium)
3,6 - 5,0
Tinggi (hight)
5.0 - 8,5
> 8,5
Nilai K
0.00 - 0.10
Kategori
Sangat rendah
0.11 - 0.20
Rendah
0.21 - 0.32
Sedang
0.33 - 0.40
Agak tinggi
0.41 - 0.55
Tinggi
0.56 - 0.64
Sangat tinggi
Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng. Nilai fakror panjang dan kemiringan lereng (LS)
merupakan unsur topografi yang sangat menentukan besar kecilnya erosi. Keadaan baku dari
faktor topografi memiliki panjang lereng 22 m dan kemiringan 9 %. Untuk lereng 20% nilai
LS dihitung dengan menggunakan persamaan (Haper, 1988 dalam Asdak 1995).
Untuk tanah dengan kemiringan yang lebih curam ( 20% ) digunakan rumus Foster dan
Wischmeier (1973 dalam Asdak, 1995)
LS = (1/22)m C (Cos ) 1,503 [0,5 (Sin ) 2,149 + (Sin ) 2,149] (7)
Dimana :
L = Panjang sungai
m = 0,5 untuk lereng 5% atau lebih; 0,4 untuk lereng 3,5 - 4,9 %;
0,3 untuk lereng < 3,5 %
C = 34,7046 dan = Sudut kemiringan lereng dalam derajat
Indeks Pengelolaan Tanaman. Pada dasarnya penentuan besarnya indeks pengelolaan tanaman
(C) ini sangat rumit karena harus mempertimbangkan sifat perlindungan tanaman terhadap
erosivitas hujan. Sifat perlindungan tanaman harus dinilai sejak dari pengelolaan lahan hingga
panen bahkan hingga penanaman berikutnya. Oleh karena itu, penentuan C mengikuti hasi-hasil
penelitian yang telah ada dengan mempertimbangkan keadaan lapangan seperti tertera pada
Tabel 6.
Nilai C
0,290
0,161
0,242
0,363
0,399
0,434
0,560
0,010
0,637
0,900
1,000
0,350
0,079
0,347
0,398
0,357
0,200
0,400
1,000
0,950
0,001
0,010
0,020
0,700
0,012
1,000
0,320
Indeks Konsevasi Tanah. Yang dimaksud dengan konservasi tanah di sini tidak hanya tindakan
konservasi tanah secara mekanis atau fisis saja, tetapi termasuk juga berbagai macam usaha yang
bertujuan mengurangi erosi tanah. Indeks konservasi tanah (P) ditentukan berdasarkan hasil
penelitian dan pengecekan di lapangan seperti disajikan pada Tabel 7.
Nilai P
0,200
0,350
0,056
0,024
0,400
0,013
0,063
0,006
0,105
0,500
0,750
0,900
0,050
0,300
0,500
0,800
0,100
0,500
0,040
0,400
Indeks pengeloaan tanaman (C) dan indeks konservasi tanah (P) biasanya digabung satu menjadi
indeks penggunaan lahan oleh manusia (CP) seperti tertera pada Tabel 8.
Nilai CP
0,01
0,05
0,55
0,01
0,10
0,02
0,20
0,01
0,02
0,01
0,02
0,06
0,65
0,51
0,51
0,36
0,43
0,62
0,28
0,19
0,14
0,14
0,14
Bahaya Erosi
. Ton ha-1 th-1
< 15
15 - 60
60 - 180
180 - 480
> 480
bahaya erosi dikelompokkan dalam kelas sangat ringan (SR), ringan (RI), sedang (S II), berat (B
III) dan sangat berat (SB IV) mengikuti ketentuan seperti tertera pada Tabel 10.
I
< 15
SR
0
R
I
S
II
B
III
V
> 480
SB
IV
SB
IV
SB
IV
SB
IV
10