Anda di halaman 1dari 15

Home

About Me

Education

Geography

History

Sociology

Creativity

Family

Download

Abel Petrus
I'm an immigrant in my country
Stay updated via RSS

Jangan Menjadi Plagiat

Menu
o Home
o About Me

About My World

o Education

Belajar Efektif

Entrepreneurship: Kreativitas dan Inovasi

Guru dan Keterampilan Dasar Mengajar

Kajian SK-KD

Kendala IPS Terpadu

Mengenal Lingkungan Sekolah

Pendidikan Karakter

Stop Global Warming

Tata Krama dan Tata Tertib

o Geography

Atmosfer

Lingkungan Ekonomi

Globe

Indonesia dalam Keragaman Sosial dan Budaya

Keragaman Bentuk Muka Bumi

Kamus Geografi

Keragaman Bentuk Muka Bumi

Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk Indonesia

Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia

Permasalahan Penduduk

Persebaran Jenis-Jenis Tanah di Indonesia

Peta

o History

Bali Adnjana

Agama Hindu Sudah Rusak

Perempuan Disekolahkan

Pertimbangan Agama dan Kasta

Pertimbangan Memperhatikan Zaman

Raad di Bali

Sabung Ayam di Bali

Sekolah di Bali dan Lombok

Urunan

Cultuurstelsel

Definisi Sejarah

Hari Pahlawan

Antara Politik (Kekuasaan) dan Agama

Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Prehistory

Asal Muasal Masyarakat Indonesia

Manusia Prasejarah

Perkembangan Makhluk Hidup

Perkembangan Masyarakat Prasejarah di Indonesia

Sejarah Bali

Adat Tawan Karang

Analisis Ekonomi Kebudayaan

Bali en Lombok

Bali dan Nasionalisme

Bali Menjelang Ekspedisi Militer V Belanda

Sejarah Hindu Buddha

Keterlibatan Indonesia dalam Hubungan Mancanegara

Perkembangan Hindu dan Buddha di Asia

Sociology

Kehidupan Sosial Manusia

Pranata Sosial

Creativity

Belajar Photoshop

Layout Photoshop CS3

Membuat Foto Jadoel

Membuat Foto Kartun

Sketsa Pensil

Teknik Making Dasar

Teks Paragraf

Devdan

Fenomena Urbanisasi

Kreasi Sanjose Edisi Nov'13

Kreasi Sanjose Edisi Jun'14

Persahabatan

Persiapan Menyambut Tahun Baru 2013

Pesta Perak Imamat P. Rosarius Geli, SVD

Secuil Kisah & Pandangan dalam Memori Liburan

Family

Father: Ignatius M. Soepono

Petrus & Half of My Soul

#ruangsempitimajinasi

Kerinduanku

My Valentine

Salib Kristus yang Kupanggul

Download

Latihan IPS Kelas 8

Soal OSN IPS 2013

Follow Blog via Email


Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by
email.
Join 31 other followers

Blog Stats
o 1,003,775 visits

Persebaran Jenis-Jenis Tanah di Indonesia


PERSEBARAN JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA
Petrus Haryo Sabtono
Materi disampaikan dalam Mata Pelajaran Geografi.
Selamat belajar.

Tentu kamu sudah terbiasa hidup dengan lingkungan tanah. Tetapi apakah yang
dimaksud dengan tanah? Mungkin jawabanmu akan bermacam-macam (berbeda-beda). Jika
ditanyakan kepada petani, mungkin jawabannya adalah tanah sebagai tempat tumbuhnya
tanaman. Jika kita bertanya kepada produsen genteng atau batu bata, maka jawabannya tanah
adalah bahan baku pembuatan genteng atau batu bata. Bagaimana jawaban para ahli
geografi? Marilah kita simak uraian berikut.
Tanah menempati bagian terluar dari lapisan kulit bumi, terbentuk sebagai akibat dari
adanya bahan induk yang dipengaruhi oleh iklim dan organisme yang terjadi pada suatu
lereng tertentu dan memerlukan waktu tertentu pula. Dari Kalimat tersebut nampak bahwa
ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi terbentuknya tanah, yaitu bahan induk, iklim,
organisme, lereng dan waktu. Dari lima faktor tersebut, unsur iklim merupakan unsur yang
paling dominan. Pada bahan induk yang sama dengan kondisi iklim yang berbeda akan
menghasilkan jenis tanah yang berbeda. Jenis-jenis tanah yang dikenal di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol

Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan

Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur

Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara

Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan
Sulawesi
Gambar 1. Tanah Andosol

b. Tanah Regosol

Proses terbentuknya : dari endapan abu vulakanis baru yang memiliki butir kasar

Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuninga dan kadar bahan organik
rendah

Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa

Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi
pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
Gambar 2. Tanah Regosol

c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)

Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah
dataran rendah

Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi

Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija

Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan


Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
Gambar 3. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)

2. Tanah Organosol
a. Tanah Humus

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik

Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur

Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian

Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Tenggara
Gambar 4. Tanah Organosol

b. Tanah Gambut

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah


yang selalu tergenang air (rawa-rawa)

Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur

Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut

Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua,


Pantai Selatan
Gambar 5. Tanah Gambut

3. Tanah Litosol (Tanah Berbatu-Batu)

Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru
(belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar

Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak


bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi

Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan

Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi
dan Sumatera
Gambar 6. Tanah Litosol (Tanah Berbatu-Batu)

4. Tanah Podzol

Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi

Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap
erosi, kurang subur

Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija

Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua


Gambar 7. Tanah Podzol

5. Tanah Laterit (Tanah Merah)

Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang
meresap dan mengalir ke dalam tanah

Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur

Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian

Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara


Gambar 8. Tanah Laterit

6. Tanah Mergel

Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena
peristiwa air hujan

Ciri-ciri : tidak subur

Pemanfaatannya : untuk hujan jati

Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di


Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara
Gambar 9. Tanah Mergel

7. Tanah Terarosa (Tanah Kapur)

Proses terbentuknya : dari pelapukan batu kapur

Ciri-ciri : berwarna merah

Pemanfaatannya : meskipun kurang cocok dijadikan sebagai lahan pertanian tetapi


tanah ini ternyata baik untuk produksi minuman anggur

Persebaran : Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku


Gambar 10. Tanah Terarosa

a. Tanah Renzina (Tanah Mollisol)

Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah
hujan tinggi

Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara

Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati

Persebaran : Gunung Kidul, Yogyakarta


Gambar 11. Tanah Renzina

b. Tanah Mediteran

Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen

Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur

Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati

Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi,


Maluku, Sumatera
Gambar 12. Tanah Mediteran

Ciri-ciri Tanah di Indonesia

Banyak mengandung unsur hara

Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak
terlalu lenggang

Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara

Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak

Upaya Untuk Melestarikan Sumber Daya Tanah

Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos

Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung

Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring

Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.
Gambar 13. Reboisasi dan Terassering

Referensi
18 Jenis Jenis Tanah di Indonesia : Manfaat, Persebaran, Gambarnya, dalam
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/jenis-jenis-tanah. Download: 09 Mei 2016.
Jenis-jenis
Tanah
di
Indonesia,
dalam
http://geografigeografi.blogspot.co.id/2013/08/jenis-jenis-tanah-di-indonesia.html. Download: 10
Mei 2016.
Macam-macam
Tanah
di
Indonesia,
dalam
https://www.academia.edu/11047326/Persebaran_Tanah_di_Indonesia_-_Geografi.
Download: 09 Mei 2016.
Pujiastuti, Y. Sri, dkk., 2007. IPS Terpadu 2A untuk SMP dan MTs Kelas VIII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
Sugiharyanto, 2007. Seri IPS: Geografi dan Sosiologi 2, SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Yani, Ahmad dan Mamat Ruhimat. Beni S. Ambarjaya (ed.), 2007. Geografi: Menyingkap
Fenomena Geosfer untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat silahkan copy dimana saja dan mohon kerelaannya
untuk mencantumkan link berikut ini:
https://abelpetrus.wordpress.com/geography/persebaran-jenis-jenis-tanah-di-indonesia/

Share this:

Twitter

Facebook2

Google

10,158 spam blocked by Akismet

Create a free website or blog at WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai