CTEV Paper
CTEV Paper
OLEH :
Josua M H Sinurat
110100130
110100369
Hilda S C Sibarani
110100257
Annisa Astari
110100135
110100151
100100367
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Congenital Talipes Equinovarus.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kelulusan Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen Orthopaedi dan
Traumatologi
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........1
1.2 Tujuan..........2
BAB 2 Tinjauan Pustaka..........................................................................................3
2.1 Defenisi ............3
2.2 Etiologi .........................3
2.3 Faktor Risiko..........................................................................................4
2.4 Epidemiologi .....................................................................4
2.5 Klasifikasi..................6
2.6 Patofisiologi..........................7
2.7 Diagnosis...........8
2.8 Penatalaksanaan...............12
2.9 Komplikasi ..................14
2.10 Prognosis....................15
BAB 3 Kesimpulan... ............16
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi anak prone untuk menilai aspek platar dan
supine untuk evaluasi internal rotation dan varus. Jika anak dapat berdiri,
ditentukan apakah kaki plantigrade, tumit weight bearing, dan apakah varus,
valgus, atau netral.3
Derajat kelainan mulai dari ringan, sedang atau berat yang dilihat dari rigiditasnya
atau resistensinya, dan dari penampilannya. Pengenalan dan penanganan secara
dini pada clubfoot sangat penting dimana Golden Period untuk terapi adalah
tiga minggu setelah lahir, karena pada umur kurang dari tiga minggu ligamenligamen pada kaki masih lentur sehingga masih dapat dimanipulasi.1
1.2
Tujuan Penulisan
2.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Defenisi
Congenital talipes equinovarus adalah fiksasi kaki pada posisi adduksi,
supinasi dan varus. Tulang kalkaneus, navikular, dan kuboid terrotasike arah
medial terhadap talus, dan tertahan dalam posisi adduksi serta inversi oleh
ligamen dan tendon. Sebagai tambahan, tulang metatarsal pertama lebih fleksi
terhadap daerah plantar.4
Congenital talipes equinovarus (Clubfoot) adalah salah satu kelainan bawaan
pada kaki yang terpenting. Kelainan ini mudah didiagnosa tapi sulit diterapi
secara sempurna walaupun oleh seorang yang sangat ahli. Kelainan yang
terjadi pada Clubfoot adalah : equinus pada tumit, seluruh hindfoot varus,
serta midfoot dan forefoot aduksi dan supinasi.5
Equinus adalah perunahan bentuk pada kaki menjadi plantar flexi sehingga
weightbearing hanya pada bagian forefoot. Varus adalah deformitas tulang
yang melengkung mndekati garis tenggah tubuh.5
2. 2. Etiologi
Etiologi CTEV tidak diketahui pasti; beberapa teori tentang etiologi CTEV
antara lain6:
a. Faktor mekanik intrauteri
Teori tertua oleh Hipokrates. Dikatakan bahwa kaki bayi ditahan pada
posisi equinovarus karena kompresi eksterna uterus. Parker (1824) dan
Browne
(1939)
mengatakan
bahwa
oligohidramnionmempermudah
b. CTEV
resisten
yang
memberikan
respons
minimal
terhadap
bila
didorso
fleksikan
akan
menyebabkan
terjadinya
10
o Ankle equinus dan kaki supinasi (varus) dan adduksi (normalnya kaki bayi
dapat dorsofleksi dan eversi, sehingga kaki dapat menyentuh bagian
anterior dari tibia). Dorsofleksi melebihi 90 tidak memungkinkan. 13
Gambaran Radiologis
Kegunaan radiologis adalah untuk mengetahui secara teliti hubungan
anatomi dari talonavikulare, tibiotalar, midtarsal, dan tarsometatarsal.
Pemeriksaan radiologis ini penting pada talipes equinovarus untuk
mengetahui derajat subluksasi dari sendi talokalkaneonavikulare dan berat
ringannya kelainan sebelum melakukan terapi, untuk pegangan melakukan
terapi non operatif, untuk menentukan apakah reduksi dari dislokasi sendi
talokalkaneonavikulare dan normal alignment sudah didapat, untuk
menganalisa kelainan campuran sebelum operasi, untuk menentukan pada
intra operatif apakah konsentrik dan sendi talokalkaneonavikulare sudah
didapat, dan untuk menilai post operatif apakah artikular alignment yang
normal sudah bisa dipertahankan.
CTEV juga dapat didiagnosis dengan menggunakan ultrasonography
(USG) pada saat antenatal. Bar Hava et al mendeskripsikan deformitas
yang bersifat transien pada awal minggu kehamilan menunjukkan CTEV
akibat late maturation atau tingginya fleksibilitas pada fetal limb muscle.
Pemindaian pada minggu ke 20-24 memungkinkan diagnosis yang lebih
terpercaya daripada yang diperiksa lebih awal. 9
Gambaran radiologis CTEV adalah adanya kesejajaran tulang talus dan
kalkaneus. Posisi kaki selama pengambilan foto radiologis sangat penting.
Posisi anteroposterior (AP) diambil dengan kaki fleksi terhadap plantar
sebesar 30 dan posisi tabung 30 dari keadaan vertikal. Posisi lateral
diambil dengan kaki fleksi terhadap plantar sebesar 30. Gambaran AP dan
lateral juga dapat diambil pada posisi kaki dorsofleksi dan plantar plantar
fleksi penuh. Posisi ini penting untuk mengetahui posisi relatif talus dan
kalkaneus dan mengukur sudut talokalkaneal dari posisi AP dan lateral.
Garis AP digambar melalui pusat dari aksis tulang talus (sejajar dengan
batas medial) serta melalui pusat aksis tulang kalkaneus (sejajar dengan
11
batas lateral). Nilai normalnya adalah antara 25-40. Bila sudut kurang
dari 20, dikatakan abnormal. Garis anteroposterior talokalkaneus hampir
sejajar pada kasus CTEV. Seiring dengan terapi, baik dengan casting
maupun operasi, tulang kalkaneus akan berotasi kearah eksternal, diikuti
dengan talus yang juga mengalami derotasi. Dengan demikian akan
terbentuk sudut talokalkaneus yang adekuat.
Garis AP dan lateral talus normalnya melalui pertengahan tulang navikular
dan metatrsal pertama. Sudut dari dua sisi (AP dan lateral) ditambahkan
untuk menghitung indeks talokalkaneus; pada kaki yang sudah terkoreksi
akan memiliki nilai lebih dari 40. Pengambilan foto radiologis lateral
dengan kaki yang ditahan pada posisi maksimal dorsofleksi adalah metode
yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis CTEV yang tidak
terkoreksi.9
Sumber: Apleys System of Orthopaedic and Fracture Ninth Edition: the Foot and Ankle tahun
2010(4)
2. 8. Penatalaksanaan
Sasarannya adalah:
(1) memperbaiki deformitas dini
(2) memperbaiki deformitas sepenuhnya
12
(3) menahan posisi yang sudah diperbaiki hingga pertumbuhan kaki berhenti.
Terdapat dua variasi club foot: jenis yang mudah dan resisten (Attenbourgh,
1966). Kasus yang mudah segera memberi respon terhadap pemberian
pembebatan. Kasus yang resisten kurang memberi respon, kambuh lagi
dengan cepat , pada kasus ini sebaiknya dilakukan koreksi operasi dini.14
Pembebatan
Terapi dimulai 2 atau 3 hari setelah kelahiran . Tiap komponen deformitas
diperbaiki pertama mulai dari adduksi kaki depan, kemudian supinasi dan
akhirnya equinus. Tanpa anastesi, kaki dengan lemah lembut di bentuk (tetapi
tidak direntangkan) menuju posisi yang dikehendaki dan dipertahankan
menggunakan bantalan untuk melindungi kulit pada titik tekanan. Suatu
metode alternative lain adalah dengan menggunakan gips.14
Semua penderita yang datang dalam 6 minggu pertama sebaiknya dicoba
dengan pemasangan gips secara bertahap selama 3-4 bulan yang diganti setiap
1-2 minggu agar tidak menggangu pertumbuhan kaki. Apabila setelah 6
minggu deformitas masih ada , maka dilakukan operasi pada struktur-struktur
medial dan belakang kaki.15
Operasi
Kasus resiten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu . tindakan ini dimulai
dengan dilakukan dengan pemanjangan tendon achilles
equinus
dengan
melakukan
pelepasan
talonavikularis
medial
dan
13
1. Pada anak kurang dari 5 tahun, koreksi dapat dilakukan hanya melalui
prosedur jaringan lunak.
2. Untuk anak lebih dari 5 tahun, membutuhkan pembentukan ulang
tulang/bony reshaping (misal, eksisi dorsolateral dari persendian
kalkaneokuboid [prosedur Dillwyn Evans] atau osteotomi tulang
kalkaneus untuk mengoreksi varus).
3. Apabila anak berusia lebih dari 10 tahun, dapat dilakukan tarsektomi
lateralis atau arthrodesis.
Beberapa pilihan insisi, antara lain15 :
Cincinnati: berupa insisi transversal, mulai dari sisi anteromedial (persendian
navikulakuneiformis) kaki sampai ke sisi anterolateral (bagian distal dan
medial sinus tarsal), dilanjutkan ke bagian belakang pergelangan kaki setinggi
sendi tibiotalus.
Insisi Turco curvilineal medial/posteromedial:
insisi ini dapat menyebabkan luka terbuka, khususnya di sudut vertikal dan
medial kaki. Untuk menghindari hal ini, beberapa operator memilih beberapa
jalan, antara lain:
Tiga insisi terpisah insisi posterior arah vertikal, medial, dan lateral
Dua insisi terpisah curvilinear medial dan posterolateral.
Banyak pendekatan bisa dilakukan untuk terapi. Pendekatan mana pun harus
bisa
Tendon Achilles
Pelapis tendon dari otot-otot yang melewati sendi subtalar
Kapsul pergelangan kaki posterior dan ligamen Deltoid
Ligamen tibiofi bular inferior
Ligamen fibulokalkaneal
Kapsul dari sendi talonavikular dan subtalar
Fasia plantar pedis dan otot-otot intrinsik.
14
Infeksi (jarang)
15
2. 10. Prognosis
Beberapa kasus menunjukkan respon yang positif terhadap penanganan,
sedangkan beberapa kasus lain menunjukkan respon yang lama atau tidak
berespon samasekali terhadap treatment. Orangtua harus diberikan informasi
bahwa hasil dari treatmen tidak selalu dapat diprediksi dan tergantung pada
tingkat keparahan dari deformitas, umur anak saat intervensi, perkembangan
tulang, otot dan syaraf. Fungsi kaki jangka panjang setelah treatmen secara
umum baik tetapi hasil study menunjukkan bahwa koreksi saat dewasa akan
menunjukkan kaki yang 10% lebih kecil dari biasanya.13
16
BAB 3
KESIMPULAN
1. Congenital talipes equinovarus adalah fiksasi kaki pada posisi adduksi,
supinasi dan varus. Tulang kalkaneus, navikular, dan kuboid terrotasike
arah medial terhadap talus, dan tertahan dalam posisi adduksi serta inversi
oleh ligamen dan tendon. Sebagai tambahan, tulang metatarsal pertama
lebih fleksi terhadap daerah plantar.
2. Etiologi CTEV tidak diketahui pasti; beberapa teori tentang etiologi CTEV
antara lain : faktor mekanik intrauteri, defek neuromuskular, defek sel
plasma primer, perkembangan fetus terhambat, herediter, dan vaskular.
3. Diagnosa CTEV dapat ditentukan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang terutama pemeriksaan radiologis.
4. Sasaran penatalaksanaan dari CTEV
adalah untuk memperbaiki
deformitas dini, memperbaiki deformitas sepenuhnya menahan posisi yang
sudah diperbaiki hingga pertumbuhan kaki berhenti.
17
DAFTAR PUSTAKA
18