kubah sangiran. Hal ini menyebabkan struktur kubah dan stratifigrafi tanah
daerah sangiran dapat dipelajari dengan baik.
Tersingkapnya tanah di tepi sungai cemara menunjukan aktivitas erosi
dan sedimentasi yang intensif pada masa sekarang. Proses erosi tersebut
mengakibatkan munculnya fosil-fosil binatang maupun manusia purba di
permukaan tanah sehingga sering ditemukan fosil-fosil setelah turun hujan.
Akibat dari dorongan tenaga endogen pada awalnya, aktivitas erosi
dan sedimentasi yang tinggi maka menyebabkan pengangkatan dan
pelipatan tanah sangiran, sehingga lapisan tanah sangiran terbagi dari 4
lapisan (dari lapisan teratas) yaitu Formasi Notopuro, Formasi Kabuh, Formasi
Pucangan dan Formasi Kalibeng.
akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung
Merbabu, Sangiran menjadi daratan. Hal tersebut dibuktikan dengan lapisanlapisan tanah pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda dengan
lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut ditemukan
fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil binatang laut banyak
diketemukan di Lapisan tanah paling bawah, yang dulu merupakan lautan.
atas). Formasi ini terdiri dari 4 lapisan. Untuk lapisan terbawah ketebalan
mencapai 107 meter merupakan endapan laut dalam berupa lempung abuabu kebiruan dan lempung lanau dengan kandungan moluska laut. Lapisan
kedua ketebalan 4-7 meter merupakan endapan laut dangkal berupa pasir
lanau dengan kandungan fosil moluska jenis Turitella dan foraminifera.
Lapisan ketiga berupa endapan batu gamping balanus dengan ketebalan 12,5 meter. Lapisan keempat berupa endapan lempung dan lanau hasil
sedimentasi air payau dengan kandungan moluska jenis corbicula. Adanya
kalkarenit dan kalsirudit menunjukkan bahwa formasi Kalibeng merupakan
hasil endapan laut yang amat dangkal.
Formasi Pucangan
a.
b.
Batu pasir tufaan yang mengandung tanah liat dan napal yang berisis
kerang laut setebal 10 meter.
c.
d. Batu pasir kasar, konglomerat atau batu adesit setebal 100 meter. Pada
lapisan ini ditemukan fosil Pithecantropus (homo erectus).
e.
f.
Napal dan batu pasir tufaan yang mengandung lempung dan molusca
laut setebal 25 meter.
Pada formasi pucangan fosil tengkorak Pithecantropus Erectus,
kemudian ditemukan juga fosil tengkorak Megantropus Paleojavanicus.
Asosiasi hewan lain yang hidup berdampingan dengan kedua manusia purba
adalah gajah, penyu, ikan hiu, badak, dll.
3.
Formasi Kabuh
Formasi Notopuro