Serangan panas yang menyerang tubuh mengakibatkan suhu dalam kulit
meningkat disertai dengan terjadinya proses metabolisme yang juga mendapat
pengaruh dari lingkungan sehingga tubuh kehilangan panas serta terjadi penambahan panas dari proses konveksi yang akan mempengaruhi suhu dalam kulit. Kemudian, saat suhu tersebut meningkat, maka akan tejadi vasodilatasi di otot dan kulit karena adanya perpindahan panas dalam kulit dan akan menyebabkan vasodilitasi tingkat lanjut yang disertai dengan keringat, maka tubuh akan kehilangan panas yang diakibatkan oleh evaporasi namun jika berlebih maka akan timbul dampak antara lain insabilitas vasomotor pengumpulan darah di ekstemitas atau ketidakstabilan fungsi saraf saat pengumpulan darah di eksenitas maka akan timbul syncope panas dengan gejala pingsan tiba-tiba. Selain itu bisa menyebabkan kekurangan natrium clorida yang bisa membuat seseorang mengalami kejang panas dan kelelahan panas akibat defisiensi NaCl. Selanjutnya hal tersebut bisa menyebabkan kekurangan cairan yang bisa membuat kelelahan panas atau dehidrasi karena cuaca yang sangat panas atau sengatan panas yang ada di lingkungan. Kelelahan bisa menjadi gejala seseorang mengalami dehidrasi, baik ia bekerja di dalam ataupun di luar ruangan pasti tubuh manusia membutuhkan air agar bisa bekerja dengan baik. Haus juga menandakan tubuh sedang mengalami dehidrasi. Setelah dehidrasi, terjadi vasodilatasi lanjut yang disertai keringat dan dipengaruhi oleh fungsi kelenjar keringat yang mengakibatkan timbulnya keringat sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh yang tidak seimbang yang akan berdampak pada terhentinya proses produksi keringat.