Anda di halaman 1dari 1

http://aripdarmaputra.blogspot.com/p/pandangan-tentang-aborsi.

html
Kewajiban umum pasal 7 d Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran berbunyi :
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani, artinya segala
perbuatan dokter terhadap pasien bertujuan untuk memelihara kesehatan dan kebahagian, dengan
sendirinya dia harus mempertahankan dan memelihara kehidupan manusia, ini berarti bahwa baik dari
segi agama, UU negara, maupun etik kedokteran, seorang dokter tidak dibolehkan untuk menggugurkan
kandungan ( Abortus Provokatus ). Abortus hanya dapat dibenarkan hanya sebagai pengobatan, apabila
satu-satunya jalan untuk menolong jiwa ibu dari bahaya maut atau abortus provokatus therapiuticus,
seperti juga tercantum dalam Undang-undang tentang Kesehatan No.23 tahun 1992. Keputusan untuk
melakukan abortus, sekurang-kurangnya 2 dokter, dan persetujuan tertulis dari isteri, suami dan
keluarga terdekat, dan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau sarana kesehatan yang memadai.

http://www.aborsi.org/artikel3.htm ttg Sindrom Paska-Aborsi (Post-Abortion Syndrom - PAS)

Anda mungkin juga menyukai