Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individual.
Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan merupakan faktor
yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu, dalam
rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan
makanan, tidak saja dari segi kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga
dari segi kualitas (mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan
mengenyangkan perut, tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang
sempurna.
Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat berdampak buruk
kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula. Dengan demikian
jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap pertumbuhan jasmani
manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Kurangnrya pengetahuan ibu terhadap gizi
yang diperlukan oleh bayi sesuai usianya menyebabkan masalah gizi yang mengganggu
kesehatan, diantaranya obesitas akibat makan terlalu banyak tanpa memperhatikan kebutuhan
gizi seimbang, gizi buruk, masalah pertumbuhan, dan sebagainya.
Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau balita membutuhkan edukasi akurat dan komprehensif
tentang makanan pendamping ASI untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan balita yang
optimal. Oleh sebab itu, kami sebagai tenaga kesehatan akan melakukan penyuluhan tentang
makanan pendamping ASI untuk menekan angka penyakit terkait masalah gizi di desa Bekare,
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apakah definisi makanan pendamping ASI?


Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan?
Bagaimana cara pemberian MP-ASI pada bayi?
Bagaimana cara penyajian MP-ASI?

1.
2.
3.
4.

Tujuan
Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
Mengetahui cara penyajian MP-ASI.

4.3

BAB II
PERENCANAAN STRATEGI

2.1

Advokasi

1. Sasaran
: Kepala desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Pororogo.
2. Tujuan
: Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari kepala
desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo sehingga
acara
promosi kesehatan ini berjalan
lancar.
3.Pokok Bahasan
: Pengetahuan tentang gizi seimbang dalam makanan
pendamping
ASI.
METOD MASALA
SASARA TEMPA MEDI
KEGIATAN
EVALUASI
E
H
N
T
A
Dengan
Kurangnya Memberikan
Kepala
Kantor
Makala Bapak kepala
mendatan pengetahua pengetahuantenta desa
kepala
h
desa mengerti
gi di
n ibu
ng pentingnya
desa
dan mendukung
kantor
tentang
gizi seimbang
serta
kepala
makanan
dalam pemberian
menurunkan sur
desa.
pendampin makanan
at keputusan
g ASI
pendampinASI.
untuk
sesuai usia
diadakannya
bayi
promosi
kesehatan di
desa Bekare,
kecamatan
Bungkal,
kabupaten
Ponorogo
2.2

Social Support (Kemitraan)


1. Sasaran
: Kader desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.
2.Tujuan
: Kader mengetahui dan ikut berperan dalam
meminimalkan
angka penyakit mengenai masalah gizi yang
terjadi di desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.
3.Pokok Bahasan
: Pengetahuan pentingnya gizi seimbang dalam
pemberian
makanan pendamping ASI.
MASALA
SASARA TEMPA MEDI
METODE
KEGIATAN
EVALUASI
H
N
T
A
Dengan
Kurangnya Memberikan
Kader
Kantor
Makala Bapak dan ibu
mendatang pengetahua pengetahuantenta
kader
h
kader mengerti
i di
n ibu
ng pentingnya
dan mendukung
kantor kad tentang
gizi seimbang
serta
er
makanan
dalam pemberian
menurunkan sur
pendampin makanan
at keputusan
g ASI
pendampinASI.
untuk
sesuai usia
diadakannya

bayi.

promosi
kesehatan di
desa Bekare,
kecamatan
Bungkal,
kabupaten
Ponorogo

2.3
Empowerment
1. Sasaran
: Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Bekare,
kecamatan
Bungkal, kabupaten Ponorogo.
2. Tujuan
: Ibu mengetahui pentingnya gizi seimbang dalam
pemberian
makanan pendamping ASI sehingga dapat menekan
angka
penyakit terkait masalah gizi pada bayi dan
balita.
3. Pokok Bahasan
: Pentingnya gizi seimbang dalam pemberian
makanan
pendamping ASI.
MASALA
SASARA TEMPA
EVALUAS
METODE
KEGIATAN
MEDIA
H
N
T
I
Dengan
Kurangnya Memberikan
Ibu yang
Di
Laptop,
Ibu
mengadaka pengetahua pengetahuantentan memiliki
lapangan LCD
mengetahui
n
n ibu
g pentingnya gizi bayi dan
desa
Proyektor tentang
penyuluhan tentang
seimbang dalam
balita di
Bekare,
, Leaflet
pentingnya
makanan
pemberian
desa
kecamata
gizi
pendampin makanan
Bekare,
n
seimbang
g ASI
pendampingASI.
kecamatan Bungkal,
dalam
sesuai usia
Bungkal,
kabupate
pemberian
bayi
kabupaten n
makanan
Ponorogo Ponorogo
pendampin
g ASI

BAB III
RENCANA ACARA PENYULUHAN
3.1

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik
pendamping
Sasaran
Bekare,
Waktu
Tempat

: Gizi seimbang dalam pemberian makanan


ASI
: Ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di desa
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
: 90 Menit
: Lapangan desa Bekare

Tujuan Umum
: Untuk menekan angka penyakit akibat masalah gizi
pada
bayi dan balita di Indonesia
Tujuan Khusus
: Untuk memberikan pengetahuan pada ibu yang memiliki
bayi
usia 6 24 bulan mengenai makanan pendamping
ASI sesuai usia bayi di
desa Bekare, kecamatan Bungkal,
kabupaten Ponorogo
Metode
: Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan
metode
yaitu ceramah
Media
: Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan
media
pendukung yaitu laptop, LCD proyektor dan leaflet
Alat Evaluasi
: Setelah di beri lembar pertanyaan audien dapat
menjawab
sehingga dapat di simpulkan bahwa audien
telah
mencerna materi dengan baik
Pertanyaan dari audien
: 1. Bagaimana cara memilih menu yang baik
untuk
kebutuhan bayi kita mengingat uang kita yang
terbatas
untuk membeli daging dan ikan? (Ibu Amelia)
2. Apakah setelah menyusui 6 bulan kita boleh berhenti memberikan ASI dan beralih ke susu
formula dan sebagai gantinya kita memberi anak kita dengan gizi seimbang ?(Ibu Afid)
3. Anak saya susah makan tapi senang ngemil
jajan,
apakah itu dapat memenuhi gizinya lalu
bagaimana
cara agar anak saya tidak susah makan?(Ibu
Astia)

3.2

Materi Penyuluhan (Terlampir)

3.3

Kegiatan Operasional

Tahapan

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Audient

Pendahuluan

10 Menit

1. Membuka
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
4.
Menggali pengetahuan ibu ibu
tentang gizi seimbang

Mendengar dan
Menjawab

Penyajian

60 Menit

1. Menjelaskan definisi dari makanan


pendamping ASI
2. Menjelaskan tentang kebutuhan gizi

Mendengar dan
Melihat

Penutup

20 menit

3.4

Evaluasi

3.4.1

Evaluasi Struktur

pada bayi sesuai usia


3. Menjelaskan tentang resep makanan
pendamping ASI
4. Mendemonstrasikan cara penyajian
makanan gizi seimbang untuk bayi dan
balita
1. Memberi kesempatan pada audien
untuk bertanya
2. Melakukan evaluasi pada audien
dengan memberikan lembar khusus
untuk di jawab
3. Menarik kesimpulan

Audien
menanyakan
tentang hal-hal
yang belum di
mengerti dan
narasumber
menjawab
pertanyaan
yang di
sampaikan.

1. Peserta hadir ditempat penyuluhan


2. Penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan di lapangan desa Bekare, kecamatan Bungkal,
kabupaten Ponorogo

3.4.2 Evaluasi Proses


1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara penyuluhan selesai.
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta mampu menjawab pertanyaan sekilas tentang materi penyuluhan
5. Peserta penyuluhan memahami tentang gizi seimbang dalam pemberian makanan pendamping
ASI disesuaikan dengan usia bayi

Definisi Makanan Pendamping ASI


Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan
umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI
yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian
MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan pemberian
makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
1. Untuk menambah energi
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta melakukan
adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses pertumbuhan
agar tetap optimal.
4.1.1 Usia dalam Pemberian MP-ASI
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat antibody yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer, pisang lumat, dan
pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan menginjak usia
10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x sehari
dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau
4.1.2 Cara Pemberian MP- ASI pada Bayi

1.
2.
3.

4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.

Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental secara
berangsur angsur.
Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit
demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi
alergi, maka hari berikutnya putihnya.
Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar ( Notoatmodjo,
1998: 138 ).
4.1.3 Tahap-Tahap Pemberian MP-ASI
Dalam pemberian MP-ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam proses
pertumbuhan karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair akan membantu
dalam proses makan secara bertahap.
Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan supaya
mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu yang dapat menerima
makan yang baru.
Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara yang tepat
dalam proses makan.
Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan berurutan dari makanan
yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring ,nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian
dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi tergantung
tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang sangat
berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk diidi makanan
( ferdinan ,2008 )
4.1.4 Prinsip Dasar Pemberian MP-ASI
Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa.
Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan anak.
Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan perhatian

Kebutuhan Gizi pada Bayi


4.2.1

Bayi Usia 6 Bulan Pertama


Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya, perkembangan otak
sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan dan gizi yang dikandungnya. Untuk itu
pemenuhan gizi tnggi diperlukan sekali bagi balita, khususnya untuk tahun pertama. Para pakar
menyebut usia pertama bayi sebagai usia emas yang harus dijaga dengan sebaik-baik perlakuan.
Pada usia 0-6 bulan sangat dianjurkan mencukupi kebutuhan bayi dengan ASI eksklusif. Akan
tetapi jika tidak memungkinkan, maka perlu makanan pendamping ASI yang ketat mutu gizinya.
Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga mengakibatkan
membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang dibutuhkan bayi mencapai 100
hingga 200 kkal/kg berat badan. Dari usia 0-6 bulan belum boleh diberi makanan atau minuman

selain ASI. Hal tersebut karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi.
Akan tetapi ketika usia bayi mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka kebutuhan gizinya
bertambah. Walaupun masih menjadi sumber makanan utama namun bayi membutuhkan
makanan pendamping untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena masa itu organ
pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat memulai dengan memberikan
makanan bertekstur cair sebagai pendamping ASI. Misalnya bubur tepung cair atau dengan jus
buah. Tepung yang digunakan bisa berasal dari tepung kacang hijau, tepung beras, atau yepung
maizena.
4.2.2 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 6 - 9 Bulan

1.
2.
3.

4.
5.
6.

4.2.3

Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang diberikan bisa
lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan makanan tambahan yang
bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan yang
dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk manis, apel dan pir.
Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara memberikannya bisa
direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur dengan bahan
makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan hewani
contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi). Hati-hati pada pemberian telur
setengah matang karena bakteri salmonella pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada
bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut misalnya keju
muda.
Bubur tepung atau bubur susu.
Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi
bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat besi, protein
dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi lebih banyak
dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan. WHO dan
UNICEF merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru untuk
dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai dari
makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung beras
merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi cair.
Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah
yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik
untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.
Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan
Usia 9 12 bulan merupakan masa-masa akhir tahun pertama bayi.
Pada usia ini bayi akan mulai beradaptasi untuk memasuki masa anak-anak. Pemberian makanan
pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu tumbuhnya gigi akan tetapi lebih untuk
memperkenalkan berbagai macam makanan kepada bayi.

Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai macam makanan agar kebutuhan
gizinya terpenuhi. Sebab sumber makanann yang satu akan memiliki kandungan gizi yang
berbeda dengan yang lain. Selain itu juga tidak ada satu bahan makanan pun yang memilki
kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak mengonsumsinya secara bergantian, maka
kandungan gizi tersebut dapat kita peroleh semua. Sumber makanan yang satu akan melengkapi
yang lain.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal dalam kandungan ibu
memegang peranan sangat penting. Demikian pula pada masa-masa ini. Ibu diharapkan dapat
menerapkan pola makan yang baik untuk bayinya. Pola makan yang tidak hanya memperhatikan
gizinya saja, melainkan juga kemampuan alat pencernaan anak dalam mencerna makanan.
Makanan tambahan pada bayi usia ini tidak lagi terpaku pada makanan cair. Biasanya bayi akan
mulai diperkenalkan dengan makanan yang memiliki tekstur lebih padat. Misalnya nasi tim.
Guna melengkapi kebutuhan bayi, nasi tim tersebut dapat ditambahkan dengan berbagai sumber
makanan nabati dan hewani.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi misalnya wortel. bayam,
brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber bahan makanan hewani misalnya telur, daging,
dan ikan. Ibu juga boleh memperkenalkan berbagai rasa bumbu sederhana. Misalnya saja
bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay. Pengolahan bisa dilakukan
dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau ditumis.
Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan bumbu rempah sebagai
penyedap masakan. Seringkali bila kita memikirkan bumbu penyebab untuk makanan yang kita
buat, yang terpikirkan adalah gula dan garam. Perkenalkanlah bumbu rempah pada bayi anda
sehingga pengenalan makanan keluarga seperti yang biasa anda masak tidak perlu harus ditunda
sampai bayi berusia batita.
4.2.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x sehari
dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari. Pada usia ini berikan
makanan pada bayi anda dengan tekstur agak kasar dan lauk pauk dari pangan hewani dan nabati
seperti makanan orang dewasa. Berikan buah-buahan setelah makan atau bisa ditambah segelas
susu untuk pemenuhan kalsium karena usia ini bayi anda akan siap untuk disapih.
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari memberikan makanan
manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu makan. Ajak anak makan bersama di
ruang makan agar anak terbiasa makan bersama keluarga. Pada usia ini biasanya bayi sulit
makan karena itu perlu variasi makanan setiap harinya serta buatlah makanan semenarik
mungkin bagi bayi seperti bentuk makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut
WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a) Tidak ada bakteri pathogen
b) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e) Makanan mudah dicerna
f) Disukai oleh anak
g) Makanan tersedia dan terjangkau

4.3
4.3.2
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
4.3.3
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Menu Sehat Makanan Pendamping ASI


4.3.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman apapun.
Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6 9 Bulan
Bahan
:
Susu bubuk 2 sendok makan
Tepung Beras 2 sendok makan (bisa diganti dengan tepung kacang hijau atau tepung beras
merah)
Cara Membuat:
Larutkan tepung beras dan susu dengan air secukupnya
Aduk hingga rata
Panaskan diatas kompor dengan api kecil
Aduk sampai matang
Bubur siap disajikan pada bayi selagi hangat
Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 9 12 Bulan
Bahan :
Beras 2 sendok makan
Ikan 10 gram (bisa diganti tahu, tempe, hati ayam atau telur 1 butir)
Santan 1 sendok makan (bisa diganti minyak kelapa)
Garam secukupnya
Air 3 gelas
Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung atau sayuran lain)
Cara Membuat
Haluskan semua bahan
Tuang air pada panci, tunggu hingga air mendidih
Masukkan semua bahan kedalam panic kecuali bayam
Masaklah dengan api kecil hingga setengah matang
Masukkan bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panic hingga masakan hamper matang
Tambahkan garam secukupnya
Aduk sampai matang
Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat

4.3.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 24 Bulan


Bahan
Telur ayam 1 butir
Sayap ayam 1 potong
Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang panjang, daun bawang dan daun seledri,
brokoli secukupnya
Garam dan rempah-rempah secukupnya
Beras secukupnya
Air 3 gelas
Mentega secukupnya

2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Cara Membuat
Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
Masak lauk pauk dengan cara di sop.
Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus dengan
mentega
Masukkan air, tunggu hingga mendidih
Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
Aduk hingga matang
Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun yang
disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1

Kesimpulan Umum

Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat
berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula.
Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap
pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu perlu
diketahui bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia tertentu.
5.1.2

Kesimpulan Khusus
Ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan didesa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten
Ponorogo telah menerima dan memahami materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Diharapkan ibu-ibu dapat menindaklanjutinya pemahaman yang didapat dan lebih cermat dalam
memilih pemenuhan gizi pada bayinnya sesuai dengan usia.

5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 24 bulan,
karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang pesat untuk
itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.

2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari
hewani namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu dikonsumsi
setidaknya 5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis
tertentu saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 24 bulan).

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
HARI/TANGGAL
WAKTU
PENYAJI
SASARAN
TEMPAT

:
: ASI Eksklusif
:
:
:
: Ibu yang memiliki Bayi
:

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Asi Eksklusif dan MP-ASI selama 35 menit di .... ,
diharapkan sasaran mampu memahami tentang Asi Eksklusif

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Asi Eksklusif selama 35 menit di .... , diharapkan sasaran
mampu :
a. Menyebutkan pengertian Asi Eksklusif tanpa melihat leaflet
b. Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif
c. Menyebutkan cara memperbanyak ASI
d. Menyebutkan cara memberikan ASI pada ibu yang Bekerja
e. Menyebutkan tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI
B. Materi
Terlampir
C. Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
.
1.

Kegiatan
Penyuluhan

Kegiatan Peserta

Pendahuluaa. Memberikan salam


a. Menjawab salam
n (5 menit)
dan perkenalan
b. Menjelaskan
b. Memperhatikan
kontrak waktu yang
dibutuhkan
c. Apersepsi kepada
c. Memberikan

Media dan
Meotde
Alat
Penyuluhan
Penyuluhan
Ceramah

Ceramah

ibu
2.

Penyajian
(20 menit)

a.

b.
c.
d.

e.

3.

Penutup (10
a.
menit)

b.

c.

tanggapan
dan
pendapat
Menjelaskan materi Memperhatikan,
Leaflet dan
penyuluhan secara memberi
phantom
berurutan
dan tanggapan
dan bayi
teratur
pendapat
Materi I :
Pengertian
Asi
Eksklusif
tanpa
melihat leaflet
Manfaat
Asi
Eksklusif
Cara
memperbanyak Asi
Cara memberikan
Asi pada ibu yang
Bekerja
Tanda bayi cukup
Asi dan tanda bayi
kurang Asi
Memberikan
Memberikan
pertanyaan kepada tanggapan
dan
ibu tentang materi pertanyaan
yang
telah
disampaikan
Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan
Menutup
materi
dengan
ucapan
salam
dan
terimakasih
Memperhatikan
dan memberikan
respon
Menjawab salam

D. Media Dan Alat Penyuluhan


1. Leaflet
2. Phantom bayi

Ceramah
Ceramah
dan Diskusi

Diskusi dan
Ceramah

E.
1.
2.
3.
4.

Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Evaluasi

F. Evaluasi

Lampiran Materi I
ASI EKSLUSIF
A. Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan
( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll ) maupun cairan ( susu formula, air jeruk,
madu, air teh, air putih dll ) kecuali vitamin, mineral dan obat.[1]
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang mengandung
tissue debris dan redual material, yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae
sebelum dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah
bayi dilahirkan. Kolostrum banyak mengandung protein dan antibody. Wujudnya sangat kental
dan jumlahnya sangat sedikit. Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari
bakteri, serta sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Secara berangsurangsur, produksi kolostrum berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai hari kelima.
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal ( foremilk ). Air susu ini hanya mengandung
sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu
tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.
3. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hamper selesai. Hindmilk sangat
kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energy yang
dibutuhkan oleh bayi.[2]
(Siti, Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks. Hal : 48-51)
B. Manfaat ASI Eksklusif

1. Manfaat ASI bagi ibu


a. Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan ( dapat digunakan sebagai KB
alami ).
b. Mempercepat proses pemulihan rahim.
c. Mempercepat proses pembentukan tubuh ke ukuran semula.
d. Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan.
e. Lebih praktis, Ibu dapat melakukannya dimana saja.
f. Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, infeksi saluran kencing, dan osteoporosis.
g. Memberikan kesenangan dan kepuasan bagi ibu.[3]
h. Mencegah perdarahan setelah persalinan.
i. Mengurangi anemia.[4]
2. Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia.
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus, dan sembelit.
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
e. Mudah dicerna.
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ.[5]
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler, penyakit kuning, diabetes
mellitus dan gigi berlubang.[6]
C. Cara Memperbanyak ASI
1. Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu
karena masih kenyang, perahlah atau pompalah ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand
jika makin sering diminta/disusui/diperas maka makin banyak ASI yang diproduksi.
2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering dikosongkan, maka produksi
ASI juga makin lancar.
3. Ibu harus dalam keadaan rileks, kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan
keberhasilan ASI eksklusif. Bila ibu mengalami gangguan psikologis maka, pada saat bersamaan
ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormone oksitosin untuk bekerja lambat. Oleh
karena itu, ciptakan suasana rileks. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
4. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASI nya
masih sedikit dan takut anak tidak kenyang, banyak yang segera memberikan susu formula.
Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Bayi
relative malas menyusu atau malah bingung putting terutama pemberian susu formula dengan
dot. Semakin sering susu formula diberikan maka ASI yang diproduksi makin berkurang.

5. Hindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya. Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa
berikan ke bayi dengan menggunakan sendok, bukan dot. Saat ibu memberikan dengan dot,
maka bayi dapat mengalami bingung putting. Khususnya pada bayi yang baru dilahirkan atau
dalam proses belajar menyusu. Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung putting seperti
ketika menyusu dot. Padahal cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke dalam
mulut bayi. Akhirnya bayi menjadi malas menyusu langsung dari payudara ibu lantaran merasa
sulit mengeluarkan ASI.
6. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
7. Lakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air hangat dan air dingin
bergantian.[7]
8. Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setelah si bayi lahir akan disusui sendiri. Niat yang
kuat sangat berpengaruh bagi kelancaran ASI. Sedini mungkin mengumpulkan informasi tentang
ASI dan menyusui, baik melalui media elektronik, buku, tabloid, internet dan diskusi dengan ahli
kebidanan atau mendatangi klinik-klinik laktasi.
9. Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali menyusui. Kesalahan posisi
bias membuat ASI tidak disusui secara sempurna,putting lecet, bayi hanya menghisap udara
karena cairan ASI tidak keluar.[8]
D. ASI pada Ibu Bekerja
1. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberikan makan yang terbaik
agi buah hati anda yaitu ASI
2. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
3. Susuilah bayi sebelum berangkat.
4. Pada saat di rumah, usahakan sesering mungkin menyusui bayi anda.
5. Selama cuti dan hari libur usahakan langsung susui bayi jika dia tampak lapar. Jangan
menambah stok ASI.
6. Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila berada di kantor
setiap 3-4 jam sekali, berapapun hasilnya.
7. Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca karena bila di simpan
dalam botol plastic lemaknya sering tertinggal di dalam botol tersebut.
8. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan pada saat ibu tidak di
rumah.
9. Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari pendingin/freezer.
10. Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72 jam (3 hari). Bila tidak
dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI dapat bertahan sampai 6 bulan bila dibekukan
dlaam suhu di bawah -20 derajat celcius.
11. Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik diberikan dengan tenggat
waktu selama 6-8 jam.

12. ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya. Terlebih lagi jangan
dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya akan rusak, ada bahaya pemnasan yang
berlebihan.
13. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup dihangatkan dengan
merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam suhu ruangan 25 C
14. Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh disimpan kembali kedalam
lemari pendingin, sehingga sebaiknya hanya menghangatkan ASI sejumlah yang dapat
dihabiskan oleh bayi dlam sekali minum.[9]
Teknik Memerah ASI yang benar
Menggunakan jari :
Caranya : tempatkan tangan di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak
berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari
dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke
putting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling
payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi untuk payudara lain dan jika
diperlukan, pijat payudara diantara waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama,
kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Taruh cangkir bermulut lebar yang sudah
disterilkan di bwah payudara yang diperah. Waktu yang dibutuhkanpun tak sampai setengah
jam, sedangkan susu yang terkumpul bias mencapai 500 cc.[10]
E. Tanda Bayi Cukup ASI
1. Adanya pertambahan berat badan yang cukup signifikan.
2. Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali sehari buang air besar di
minggu 4-6 pertama, setelah minggu ke enam mungkin saja pupnya tidak selalu tiap hari.
3. Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan pertama, dan setengah ons sehari
saat usia 3-6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan kehilangan 5-10 persen dari berat badan saat
dilahirkan. Dan abayi sudah kembali sampai berat kelahirannya menjelang 10-14 hari sesudah
kelahiran. Berat yang diperoleh adalah cara tebaik untuk meyakinkan bayi anda mendapat cukup
susu.
4. Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3 kali pup setiap harinya. Dengan
warna kekuning-kuningan. Stelah berusia satu bulan, frekuensi pupnya berkurang. Beberapa bayi
bahkan hanya pup sekali dalam satu atau dua hari.
5. Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu dalam sehari.
6. Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di ujung mulutnya.
7. Bayi terlihat sehat dan aktif.
8. Bayi pipis 7-8 kali setiap hari.[11]

F.
1.
2.
3.

Tanda Bayi kurang ASI


Berat badan bayi stabil atau kurang dibanding sebulan sebelumnya.
Pertumbuhan motoriknya lebih lamban dibanding bayi yang sehat.
Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena bayi kelaparan.
Keterangan :
Bayi kurang ASI tidak selalu karena produksi ASI ibu yang kurang melainkan seringkali karena
posisi saat menyusui bayi salah.[12]

DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan Tekstur
Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui. Yogyakarta :
FlashBooks.
Prabantini, Dwi. 2010. A-Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Syarifah, Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Soetjiningsih,
1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesaehatan. Jakarta : EGC.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan,
dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : ANDI

[1] Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta. Hal : 26
[2] Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta. Hal : 94-

96
[3] Atikah Proverawati; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta

: Nuha Medika. Hal 71-72


[4] Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta. Hal : 55

[5] Atikah Proverawati; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta

: Nuha Medika. Hal 73-74


[6] Siti Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks. Hal : 67-185
[7] Meidya Derni dan Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing. Hal. 44-46
[8] Syarifah Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Hal 76-77
[9] Meidya Derni dan Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing. Hal. 28-29
[10] Syarifah Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Hal 60-62
[11] Meidya Derni dan Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing. Hal. 4647
[12] Syarifah Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Hal 78

Menyajikan.com - Pengertian ASI. ASI adalah karunia Tuhan yang sangat berharga karena didalam
ASI mengandung berbagai zat gizi yang sangat di butuhkan oleh bayi dan mengandung zat kekebalan
terhadap infeksi di antaranya immunoglobulin (Ig), lactoferin, dan zat antibodi.
ASI juga merupakan makanan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk di cerna. ASI
memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi
dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden
infant death syndrome/SIDS - sindrom kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit
infeksi lain yang biasa terjadi.
Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan
pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia - WHO mengatakan : "ASI
adalah suatu cara yang tak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk
pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi.
Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling oftimal dalam pemberian makanan kepada bayi.
Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang tersedia
didalam ASI, pada titik inilah nutrisi tambahan bisa di peroleh dari sedikit posrsi makanan padat".

Bayi-bayi tertentu bisa minum ASI hingga usia 12 bulan atau lebih selama bayi anda terus menambah
berat dan tumbuh sebagaimana mestinya, berarti ASI anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan
baik.

ASI memiliki perbandingan komposisi yang tetap sehingga mudah dicerna dan diserap serta mampu
memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
ASI yang keluar pada hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum berwarna
kekuning-kuningan dan lebih kental karena banyak mengandung vitamin A, protein, karbohidrat, dan
lemak rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Kolostrum bermanfaat untuk membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama
berwarna hitam kehijauan. Sejak usia 0-6 bulan, bayi hanya boleh diberikan ASI saja tanpa makanan
lain. Pemberian hanya ASI saja sampai usia 6 bulan disebut menyusui secara eksklusif.
Makanan bayi yang paling utama adalah ASI. Semua gizi dan nutrisi yang di butuhkan oleh bayi telah
terkandung di dalamnya, khususnya bagi bayi dengan usia 6 bulan.
Kandungan yang kaya akan nutrisi dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu formula, meskipun
harganya paling mahal sekalipun. Itulah anugerah yang di berikan oleh Tuhan. Pemberian ASI eklusive
diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai usia 6 bulan, artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu
memerlukan tambahan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Pengertian MP-ASI
Pengertian MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi di berikan kepada
bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI di berikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan.
Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh
kembang, sedangkan ASI yang di hasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
MP-ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi. Makanan ini harus menjadi pelengkap dan dapat
memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini menunjukan bahwa MP-ASI berguna untuk menutupi kekurangan
zat gizi yang terkandung dalam ASI. Dengan demikian, cukup jelas bahwa peranan makanan
tambahan bukan sebagai pendamping ASI tetapi untuk melengkapi atau mendampingi ASI.
MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) adalah makanan bayi yang di berikan di samping ASI, dengan
tekstur dan kepadatan sesuai kemampuan cerna bayi. WHO dan sebagian besar organisasi kesehatan
lain merekomendasikan pemberian MP-ASI pada usia sekitar 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai