ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan padi gogo yang berdaya hasil tinggi dan aromatik,
mengetahui laju asimilasi bersih galur-galur padi gogo aromatik, dan mengetahui korelasi laju asimilasi bersih
dan karakter lain dengan hasil. Penelitian dilakukan di Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo
pada bulan Januari 2006 sampai Mei 2006. Hasil penelitian menunjukkan G136 dan G19 memiliki daya hasil
lebih tinggi daripada varietas pembanding. Laju asimilasi bersih antar genotip berkisar antara 0,40-0,86 g m-2
hari-1. Laju asimilasi bersih memiliki korelasi positif dan pengaruh langsung yang besar terhadap hasil
(P10y=0,750; r10.11=0,364). Karakter lain yang memiliki hubungan erat dengan hasil adalah bobot gabah kering
per rumpun (P9y=0,718, r9.11=0,963) dan jumlah gabah per malai (P6y=0,376;r6.11=0,567).
Kata kunci: daya hasil, galur padi gogo aromatik, laju asimilasi bersih, korelasi
ABSTRACT
This research aimed to find upland rice which have high yielding and aromatic, to know net assimilation
rate of aromatic upland rice lines, and to know correlation of net assimilation rate and other characters with
yield. The research was conducted at Gebang Village, Gebang District, Purworejo Regency from January 2006
until Mei 2006. The result of the research showed that G136 and G19 produced higher yield than compared
variety. Net assimilation rate of genotype were varried between 0,40-0,86 g m-2 hari-1. Net assimilation rate had
positive correlation and high direct effect to yield (P10y=0,750; r10.11=0,364). Other character which have high
correlation with yield were weight of grain per clump (P9y=0,718, r9.11=0,963) number of grain per panicle
(P6y=0,376;r6.11=0,567).
Key words: yield, aromatic upland rice lines, net assimilation rate, correlation
mempertahankan
PENDAHULUAN
Padi
pangan
tanaman
bahan
sebagian
besar
beras,
beras
mampu
pangan
upaya
makanan
merupakan
kemandirian
pokok
bagi
sedangkan
penduduk.
memenuhi
Walaupun
kebutuhan
kebutuhan
demikian,
40
dilakukan
dalam
rangka
nasional.
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
berkaitan
Tanaman
Unsoed
telah
melakukan
dengan
tersebut
karakter-
antar
gambaran
aromatik.
karakter
penampilan
adanya
fenomena
terhadap
program
yang
sekaligus
satu
karakter
tanaman
lebih
korelasi
pemuliaan
atau
merupakan
dapat
selanjutnya
dipersiapkan
sebagai
galur/kultivar baru.
METODE PENELITIAN
Kabupaten
percobaan
yang
digunakan
Rancangan
Acak
Kelompok Lengkap
asimilasi
tanaman
menentukan
dalam
periode
dengan
Gebang,
melihat
selama
dideterminasi
Kecamatan
pertumbuhan
vegetatif
adalah
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
Data
yang
diperoleh
dianalisis
tanaman
galur-galur
dan
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
dicirikan
yang
kriteria tersebut
oleh
bentuk
tanaman
dan
panjang
(>30
cm)
(Departemen
Situ Patenggang.
Tabel
menunjukkan
bahwa
lebih
(Tabel
genjah
daripada
Poso
dan
2).
Menurut
Vergara
(1995),
2002),
umur
tanaman
padi
gogo
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
Tabel 2. Nilai rata-rata dan hasil uji LSI variabel pengamatan 9 galur murni padi gogo aromatik dan 4 varietas pembanding
Umur
Umur
Panjang
Jumlah Persentase Bobot
Bobot Hasil gabah Potensi
berbunga panen (hst) malai (cm) gabah gabah isi
gabah
1000
kering per hasil*)
(hst)
total per per malai kering per gabah
petak
(1/ha)
malai
(%)
rumpun kering (g)
efektif
(g)
(kg/5m2)
G9
121,40 ab 21,20 ad
83,00 ab 1 08,00 ab 23,20 bcd 114,24
74,31
24,96
25,43 c
1,88
3,74
G10
11 6,71 ab 23,33 abcd 80,00 abd 1 05,00 bd 23,59 bcd 120,90
71,93
25,34
90,27 abcd 1,91
3,80
G12
131,77
18,00 d
83,00 ab 107,33 ab 23,75 bcd 146,81 bc 68,91
28,87
27,56 c
2,33 b
4,66 b
G13
131,60
17,93 d
82,67 ab 1 07,67 ab 23,79 bcd 140,62 bc 73,94
30,75
29,93 abcd 2,46 bc
4,92 bc
G19
113,46 abd 20,33 ad
82,33 ab 11 0,00 ab 21,77 c
135,17 bc 72,39
33,1 6 bc 26,96 c
2,62 abc
5,24 abc
G34
108,06 abd 20,40 ad
94,00
114,33
21,99 c
130,14
75,63
26,29
25,46 c
2,13
4,26
G35
136,03
23,06 abcd 91,00
115,33
25,54 abcd 140,30 bc 71,52
27,69
25,56 c
2,16
4,32
G39
116,23 ab 19,46 ad
82,00 ab 1 07,00 ab 23,51 bcd 149,40 bc 70,89
31,57
27,43 c
2,40 b
4,80 b
G136
121,31 ab 18,70 ad
82,00 ab 11 0,67 ab 22,96 bcd 126,80
77,12 b
35,93 abc 24,93 c
2,73 abc
5,46 abc
Kl+LSI
126,41
18,69
88,09
113,01
24,36
153,91
77,62
32,89
28,74
2,57
5,10
K2 + LSI
129,49
21,96
87,76
112,68
22,55
134,83
75,99
31,83
28,64
2,31
4,58
K3 + LSI
90,00
21,75
71,43
96,35
20,81
133,20
77,58
32,15
23,41
2,45
4,86
K4 + LSI
115,85
15,55
81,43
106,68
22,11
177,48
81,88
36,61
27,67
2,77
5,50
Keterangan: Kl= Poso; K2= Mentikwangi; K3= Silugongg; K4= Situ Patenggang; pada kolom yang sama, angkang yang diikuti huruf a = lebih
baik dari Poso; b = lebih baik dari Mentikwangi, c = lebih baik dari Silugonggo, d = lebih baik dari Situ Patenggang pada taraf 5%
uji LSI (Least Significant Increase); *) = hasil konversi dari bobot gabah kering per petak efektif
Galur/
varietas
44
Tinggi
tanaman
(cm)
Jumlah
anakan
produktif
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
kecepatan
pertambahan
bobot
kering.
Tabel 3. Laju Asimilasi Bersih (g m-2 hari-1) 9 galur murni padi gogo aromatik dan 4 varietas
pembanding
Galur/varietas
LAB (10-20hst)
LAB (20-30 hst)
LAB (30-40 hst)
G9
0,99
0,57
0,30
G10
1,10
0,52
0,28
G12
1,04
0,49
0,32
G13
1,21
0,86 abcd
0,15
G19
1,09
0,59
0,21
G34
1,01
0,65 cd
0,22
G35
0,76
0,42
0,31
G39
0,97
0,53
0,28
G136
1,04
0,50
0,37 a
Poso + LSI
1,36
0,80
0,33
Mentikwangi + LSI
1,34
0,70
0,38
Silugonggo + LSI
1,38
0,64
0,47
Situpatenggang + LSI
1,41
0,58
0,51
Keterangan: pada kolom yang sama, angka yang diikuti huruf a : lebih baik dari Poso, b : lebih baik
dari Mentikwangi, c : lebih baik dari Silugonggo, d : lebih baik dari Situ
Patenggang pada taraf 5% uji LSI (Least Significant Increase)
45
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
umur
tanaman
tidak
berikut
luas daun.
langsung
karakter
dan
tidak
terhadap
hasil
dan
laju
asimilasi
bersih
adalah
bobot
gabah
per
rumpun
asimilasi
bersih
(P10y=0,750;
gabah
kering
per
rumpun
yakni
ini
adalah
panjang
malai
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
Tabel 4. Matriks korelasi antar karakter tanaman padi gogo aromatik dan varietas pembanding
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Xn
X8
X9
X10
1,000
0,515
1,000
0,597 * 0,947 **
1,000
0,106
0,213
0,189
1,000
0,484
0,524
0,572 *
0,359
1,000
0,003
0,105
0,109
-0,657 *
0,162
1,000
-0,336
0,044
0,090
-0,312
-0,258
0,005
1,000
0,506
0,181
0,205
-0,129
0,375
0,293
-0,275
1,000
-0,064
-0,252
-0,035
-0,601 *
-0,193
0,512
0,301
-0,036
1,000
X10
-0,202
-0,531
-0,526
-0,586 *
-0,602 *
0,043
0,195
0,357
0,266
1,000
X11
-0,147
-0,232
-0,058
-0,705 *
-0,272
0,567 *
0,309
-0,042
0,963 **
0,364
1,000
Keterangan: * = nyata; ** = sangat nyata; X1 = tinggi tanaman, X2 = umur berbunga, X3= umur panen, X4= jumlah anakan produktif, X5= panjang malai,
X6= jumah gabah per malai, X7= persentase gabah isi, X8= bobot 1000 gabah kering, X9 = bobot gabah kering per rumpun, X10= laju asimilasi
bersih, X11 = hasil gabah kering per petak efektif
Karakter
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
47
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
Tabel 5. Pengaruh langsung (diagonal) dan pengaruh tidak langsung (off diagonal) antara variabel pengamatan terhadap hasil padi gogo aromatik dan varietas
pembanding.
Karakter
X!
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Xg
X9
X10
X1
-0,047
-0,074
0,280
0,019
0,088
0,001
0,050
-0,266
-0,046
-0,152
-0,147
X2
-0,024
-0,145
0,444
0,039
0,095
0,040
-0,007
-0,095
-0,181
-0,398
-0,232
X3
-0,028
-0,137
0,469
0,034
0,104
0,041
-0,013
-0,108
-0,025
-0,395
-0,058
X4
-0,005
-0,031
0,089
0,182
0,065
-0,247
0,046
0,068
-0,431
-0,440
-0,705
X5
-0,023
-0,076
0,268
0,065
0,181
0,061
0,038
-0,197
-0,139
-0,452
-0,272
X6
0,000
-0,015
0,051
-0,119
0,029
0,376
-0,001
-0,154
0,368
0,032
0,567
X7
0,016
-0,006
0,042
-0,057
-0,047
0,002
-0,148
0,144
0,216
0,146
0,309
X8
-0,024
-0,026
0,096
-0,023
0,068
0,110
0,041
-0,525
-0,026
0,268
-0,042
X9
0,003
0,036
-0,016
-0,109
-0,035
0,193
-0,045
0,019
0,718
0,199
0,963
X10
0,009
0,077
-0,247
-0,107
-0,109
0,016
-0,029
-0,188
0,191
0,750
0,364
Keterangan: X1 = tinggi tanaman, X2= umur berbunga, X3= umur panen, X4= jumlah anakan produktif, X5= panjang malai, X6= jumah gabah per malai,
X7= persentase gabah isi, X8= bobot 1000 gabah kering, X9 = bobot gabah kering per rumpun, X10= laju asimilasi bersih
48
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
besar
r10.11=0,364).
terhadap
hasil
(P10y=0,750;
kering
per
rumpun
(P9y=0,718,
DAFTAR PUSTAKA
negatif
dengan
jumlah
anakan
padi
memiliki
gogo
daya
aromatik
hasil
lebih
yang
tinggi
beberapa
Toleran
Fakultas
Jenderal
ISSN: 1411-8297
Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010
50
Press,
Suwarto.
2003.
Penampilan
Sifat
Agronomi Populasi Fa Hasil
Persilangan Danau Tempe X
Mentikwangi dan Resiproknya untuk
Perakitan Padi Gogo Aromatik.
Agronomika 3(l):54-62.
Suprayogi dan Ismangil. 2004. Laju
Akumulasi
Bahan
Kering,
Kemampuan Serapan N, P, dan Na
Beberapa Varietas Padi pada
Cekaman
Garam,
Perlakuan
Nitrogen, dan Phosphat. Agronomika
(4)1:11-17.
Soemartono., B. Samad dan R. Hardjono.
1984. Bercocok Tanam Padi. PT.
Yasaguna, Jakarta. 228 hal.
Taslim, H. S., Partohardjono dan
Djunainah. 1989. Bercocok Tanam
Padi Sawah. Hal: 481-505 Dalam M.
Ismunadji, Mahyudin Syam, dan
Yuswadi. Padi (Buku 2). Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Tanaman Pangan, Bogor. hal: 461505.
Vergara, B. S. 1995. Bercocok Tanam
Padi. Departemen Pertanian, Jakarta.
221 hal.
Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi
Genotipik dan Fenotipik Karakter
Padi Gogo. Zuriat 6(1 ):25-32.