discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/230557245
READS
2,055
1 author:
Andri Andri
Universitas Kristen Krida Wacana
12 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Andri
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Abstrak: Konsep biopsikososial merupakan konsep yang diperkenalkan oleh George Engel
untuk menggantikan konsep biomedik. Konsep biomedik adalah konsep yang memandang
kondisi kesehatan hanya dari sisi biologik dan medik saja. Pendekatan biologik, psikologik,
dan sosial adalah pendekatan yang paling cocok untuk keluhan psikosomatik. Keluhan
psikosomatik adalah keluhan fisik yang didasari oleh kondisi psikis. Keluhan psikosomatik
paling banyak dialami oleh pasien yang menderita gangguan somatisasi, hipokondrik, cemas,
dan depresi. Tata laksana untuk pasien dengan keluhan psikosomatik adalah psikofarmaka
dan psikoterapi. Hubungan dokter pasien yang baik harus selalu menjadi landasan utama bagi
tata laksana keluhan psikosomatik. J Indon Med Assoc. 2011;61:375-9.
Kata kunci: psikosomatik, biopsikososial, psikiatri, somatoform
375
Keterampilan untuk mendiagnosis keluhan psikosomatik sebagai dasar diagnosis gangguan kesehatan jiwa
merupakan hal yang seharusnya tidak terlepas dari keterampilan dokter di pelayanan primer. Walaupun kompetensi
dokter umum dalam ilmu psikiatri hanya mengobati kasuskasus insomnia, namun kemampuan mendiagnosis kondisi
yang berhubungan dengan keluhan psikosomatik perlu
ditingkatkan.
Rujukan ke spesialis kedokteran jiwa memang terkadang
perlu dilakukan. Namun jika di daerahnya tidak terdapat
praktik psikiatri di rumah sakit umum atau institusi rumah
sakit jiwa, maka dokter umum dapat mengobati sesuai dengan
pedoman tata laksana terbaru.
Ringkasan
Dokter harus menggunakan pendekatan biopsikososial
dalam tata laksana pasien walaupun bukan pasien dengan
kondisi gangguan jiwa. Hal tersebut disebabkan bahwa
keluhan fisik pasien sering mempunyai latar belakang kondisi
kesehatan jiwa.
Tata laksana pasien dengan gangguan somatisasi dan
hipokondriasis maupun keluhan somatisasi dengan dasar
gangguan kejiwaan seharusnya berlangsung secara
menyeluruh baik dari segi farmakoterapi dan psikoterapi. Jika
rujukan ke tingkat spesialis tidak dapat dilakukan, dokter
umum di pelayanan primer dapat memberikan obat sesuai
pedoman tata laksana terbaru.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Waldstein SR, Neumann SA, Drossman DA, Novack DH. Teaching psychosomatic (biopsychosocial) medicine in United States
medical schools: Survey findings. Psychosomatic Medicine.
2001;63:335-43.
Novack DH, Cameron O, Epel E, Ader R, Waldstein SR, Levenstein
S, et al. Psychosomatic medicine: The scientific foundation of
the biopsychosocial model. Academic Psychiatry. 2007;31:388401.
Simon GE, Gureje O. Stability of somatization disorder and somatization symptoms among primary care patients. Arch Gen Psychiatry. 1999;56:90-5.
Khan AA, Khan A, Harezlak J, Tu W, Kroenke K. Somatic symptoms in primary care: Etiology and outcome. Psychosomatics.
2003;44:4718.
Interian A, Allen LA, Gara MA, Escobar JI, Diaz-Martinez AL.
Somatic complaints in primary care: Further examining the validity of the patient health questionnaire (PHQ-15). Psychosomatics. 2006;47:392-8.
Bronheim HE, Fulop G, Kunkel EJ, Muskin PR, Schindler BA,
Yates WR, et al. The academy of psychosomatic medicine practice guidelines for psychiatric consultation in the general medical
setting. Psychosomatics. 1998;39:S8-30.
Feder A, Olfson M, Gameroff M, Fuentes M, Shea S, Lantigua
RA, et al. Medically unexplained symptoms in an urban general
medicine practice. Psychosomatics. 2001;42:261-8.
Hoehn-Saric R, McLeod DR, Funderburk F, Kowalski P. Somatic
symptoms and physiologic responses in generalized anxiety disorder and panic disorder an ambulatory monitor study. Arch Gen
Psychiatry. 2004;61:913-21.
Henningsen P, Zimmermann T, Sattel H. Medically unexplained
physical symptoms, anxiety, and depression: A meta-analytic
379