Factor suhu akan mempengaruhi kerja enzim sehingga proses metabolisme sel yang
melibatkan enzim juga akan terganggu. Gangguan pada metabolisme sel akan berdampak
negative pada pertumbuhan. Berdasarkan suhu optimal pertumbuhannya, bakteri terbagi
menjadi tiga antara lain adalah :
Psikrofil, tumbuh optimal pada suhu relative rendah dibawah 20 derajat Celcius.
Misalnya, bakteri besi (Gallionella sp)
Mesofil, tumbuh optimal pada kisaran 20 40 derajar celcius. Misalnya E. coli yang
tumbuh optimal pada suhu 37 derajat Celcius
Neutrofil, tumbuh optimal pada pH sekitar netral antara pH 6-8. Misalnya, Bacillus
subtillis dan Salmonella typhosa.
Tekanan Osmotik
Tekanan osmotic juga akan mempengaruhi permaebilitas membran sel yang berdampak pada
transport nutrein. Dan beberapa bakteri senang hidup pada konsentrasi larutan yang tinggi
(holafil). Misalnya, Vibrio parahaemolyticus yang hidup pada konsentrasi larutan dengan
kadar garam 3,5% jauh diatas kadar yang normal, yakni 0,85%.
0,97. Sedangkan bakteri yang senang hidup pada kadar Aw jauh dibawah kisaran tersebut
dapat dikategorikan sebagai bakteri xerofil.
Oksigen
Pada dasarnya, bakteri bergantung kepada oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Bakteri
yang demikian dikenal sebagai bakteri aerob. Oksigen dibutuhkan sebagai aseptor electron
akhir dalam proses respirasi yang akan menghasilkan energy ATP. Namun bagi beberapa
bakteri kehadiran oksigen justru bersifat toksik. Dan bakteri yang demikian biasanya disebut
dengan bakteri anaerob dan jalur metabolisme untuk pembangkitan ATP-nya dengan melalui
jalur fermentasi.