TINJAUAN PUSTAKA
A. Ansietas (Kecemasan)
1. Pengertian
Kecemasan adalah suatu perasaan tegang karena ketidaknyamanan atau
rasa takut yang disertai suatu respons (penyebab tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu). Perasaan takut dan tidak menentu sebagai sinyal
yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya akan datang dan
memperkuat individu mengambil tindakan menghadapi ancaman. Kejadian
dalam hidup seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana dapat
membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Salah satu
contoh dampak psikologis adalah timbulnya kecemasan atau ansietas
(Yusuf, Fitryasari, & Nihayati, 2015).
2.
Etiologi
Faktor Predisposisi
Faktor biologis.
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini
membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama
dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas sebagaimana
halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan
fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi
stresor (Yusuf, Fitryasari, & Nihayati, 2015).
Faktor psikologis
Pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara antara dua elemen kepribadianid dan superego. Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh normanorma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan
dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
Pandangan interpersonal. Ansietas timbul dari perasaan takut
terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.
Ansietas
berhubungan
dengan
perkembangan
trauma,
seperti
Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada
tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas
dengan depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut.
Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan
fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
4. Batasan Karakteristik Klien Dengan Ansietas
Menurut NANDA (2014) ansietas yang dialami klien dapat menimbulkan
beberapa tanda yang dapa dinilai dari lima aspek antara lain:
Perilaku
Tampak pnurunan produktivitas, pasien mengekspresikan kekhawatiran
karena perubahan dalam peristiwa hidup, tampak gerakan yang
irelevan, gelisah, pasien mengalami insomnia, kontak mata yang buruk,
agitasi dan tampak waspada.
Afektif
Pasien tampak gelisah, kesedihan yang mendalam, ketakutan, berfokus
pada diri sendiri, iritabilitas, gugup dan senang berlebihan
Fisiologis / Simpatis
Tampak wajah tegang, tremor tangan, peningkatan keringat, gemetar,
tremor dan suara bergetar, anoreksia, eksitasi kardiovaskular, diare,
mulut kering, wajah merah, jantung berdebar debar, peningkatan
tekanan darah, peningkatan denyut nadi, peningkatan frekuensi
pernafasan.
Parasimpatis
nyamanan
dan
mengembangkan
keyakinan
terhadap