Jalan merupakan infrastruktur yang sangat penting untuk menghubungkan nodenode perekonomian, sehingga distribusi barang dan jasa dapat disalurkan dengan lancer.
Dalam pengembangan suatu infrastruktur jalan, harus dipertahankan kondisinya sesuai
ketentuan batas agar jalan bisa melayani penggunanya dengan optimal. Namun usaha
tersebut hanya memperlambat penurunana kondisi jalan, kondisi jalan akan terus menurun
sampai pada akhirnya harus dilakukan rekonstruksi.
Dalam pelaksanaannya usaha mempertahankan kondisi jalan terbentur berbagai
kendala, seperti keterbatasana anggaran dan tekanan masyarakat. Maka diperlukan suatu
diperlukan perencanaan program pemeliharaan jaringan jalan secara bertahap dengan
menentukan urutan prioritas pemeliharaan.
Kota Bima merupakan salah satu daerah yang bermasalah terkait pemeliharaan
jalan, dibutuhkan urutan prioritas untuk menentukan ruas jalan mana yang harus
didahuluakan untuk dilakukan pemeliharaan. Kota Bima memiliki peran yang strategis
dalam Konstelasi Regional NTB. Dari aspek transportasi darat, Kota Bima dijadikan
sebagai titik asal dan tujuan pergerakan penumpang yang menuju ke kota lainnya di
Propinsi Nusa Tenggara Barat maupun propinsi lainnya. Selain itu juga Kota Bima sebagai
daerah lintas arus pergerakan barang dari arah barat (pulau jawa) yang menuju kearah timur
(Propinsi Nusa Tenggara Timur).
Dalam penelitian ini tahapannya terdiri dari studi NSPM, identifikasi awal,
mengelompokkan ruas jalan dan penanganannya. Data yang gigunakan terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data sekunder adalah data eksisting dari penelitian-penelitian
sebelumnya diambil dari instansi-instansi terkait, sedangkan data primer adalah data yang
diperloleh langsung oleh peneliti dari lapangan, data primer merupakan
data data
sekunder yang tidak tersedia atau kondisi data yang sudah lama dan tidak akurat lagi.