suatu
metode
pendekatan
bahasa
asing
dengan
instruksi
atau
perintah.
Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California
yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada
pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada
anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon
kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.
Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga
mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta didik
karena masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya terutama pada saat mempelajari
bahasa asing, dan juga dapat menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang
dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa
dalam pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi.
Guru memiliki peran aktif dan langsung dalam menerapkan metode TPR ini. Menurut
Asher The instructor is the director of a stage play in which the students are the actors, yang
berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa
sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa
yang
memerankan
dan
menampilkan
materi
pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan
dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara
individu maupun kelompok.
[1]Metode TPR bagi guru, bertujuan agar tercipta suasana yang nyaman sehingga siswa
dapat menikmati pembelajaran dan dapat belajar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa
asing dengan baik. Hal ini dikarenakan pada dasarnya metode TPR ini dikembangkan untuk
mengurangi tekanan bagi siswa di dalam kelas, dan membuat suasana kelas menyenangkan.
(Larson-Freeman, 1986: 116)
[2]Larson-Freeman (1986: 118) menyatakan bahwa pada tahap pertama metode TPR,
guru bertindak sebagai model atau contoh. Guru dapat memberikan instruksi pada beberapa
siswa dan kemudian mencontohkan atau mempraktekkannya di hadapan siswa agar para siswa
dapat memahami intruksi yang diberikan dan dapat mengikuti. Pada tahap kedua para siswa
dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pahami dari perintah-perintah yang tadi sudah
diberikan dengan teman-temannya sendiri. Kemudian sampai pada tahap ketika para siswa sudah
mengerti, memahami serta dapat merespon perintah-perintah dengan respon fisik, para siswa
dapat belajar lebih jauh untuk membaca dan menuliskannya. Hingga pada saatnya para siswa
sudah siap untuk berbicara, mereka bisa menjadi orang yang memberikan instruksi atau perintah.
[2]
1
2
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali
aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:
1) Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill), merupakan aktivitas utama yang
dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk memperoleh gerakan
fisik dan aktivitas dari siswa.
2) Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
3) Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di sekolah,
restoran, pasar, dll.
4) Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata
(vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.
F. KEUNGGULAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)
Beberapa keunggulan dari metode total physical response, antara lain :
1) Siswa dapat bangkit dari kursi mereka dan bergerak di sekitar.
2) Aktivitas TPR yang sederhana tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru. Namun,
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10) Guru memperhatikan pertumbuhan dalam siswa belajar, dan meningkatkan tingkat akademik di
kelas mereka.
11) Menciptakan berpikir positif yang memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat mengembangkan tidak hanya motivasi, tetapi juga tujuan siswa dalam belajar.
G. KEKURANGAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)
1)
Siswa umumnya tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan pikiran mereka sendiri dengan
cara yang kreatif.
2)
3)
4)
7)
Metode ini menekankan konstruksi penting, yang dapat menyebabkan bahasa yang tidak pantas
dan kasar dari pelajar.
KESIMPULAN
Total Physical Response (TPR) adalah sebuah metode yang merupakan adopsi dari cara anak
kecil belajar bahasa, yaitu dengan cara mendengarkan kalimat perintah. TPR mempunyai prinsip
belajar dengan menggerakkan anggota tubuh.
TPR mengajak peserta didik agar tidak stress dalam proses belajar mengajar. Maka dari
itu, proses belajar mengajar dimulai dengan mendengarkan kalimat perintah (listening) yang
kemudian diikuti response fisik. Metode pembelajaran ini lebih menekankan pada keaktifan
siswa, yakni kegiatan langsung yang berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan
(movement)
the actors", which means that the teacher (instructor) is the director of the show
and the story in which students as actors or characters. Teachers who decide about
what will be learned, anybody who plays and displays the subject matter.
Students in the TPR has the lead role as a listener and doer. Students listen
attentively and respond physically to commands given good teacher individually or
in groups.
[1] Freeman, Larson., Purpose Total Physical Response., 1986, pp: 116
Some of the advantages of the total physical response method, among others:
1) Students can get up from their seats and move around.
2) TPR simple activity does not require a lot of preparation on the part of teachers. However,
some other more complex applications possible.
3) It is good to kinesthetic learners should be active in class.
4) This method is a good tool for building vocabulary.
5) It is good to stimulate the children to learn.
This method can facilitate students with real meaning in context.
6) Does not require a lot of preparation on the part of teachers even though teachers should be
willing to create a conducive learning.
7) Class size need not be a problem. This method does not require a big role
8) Assist the students immediately understand the target language
9) Method This benefits students struggle
10) Teachers pay attention to the growth in student learning and improve academic level in their
classes.
11) Creating positive thinking which facilitates students to engage in the learning process, so as
to develop not only motivation, but also the purpose of the students in learning.
G. METHOD TOTAL LACK OF PHYSICAL RESPONSE (TPR)
1) Students are generally not given the opportunity to express their own thoughts in a creative
way.
2) If the overuse TPR, can make students bored.
3) The scope of the language in a very limited TPR
4) It can be a challenge for students shy.
5) Students are not given the opportunity to express their own views and thoughts in a creative
way.
6) This method must be combined with other approaches.
7) This method emphasizes the important construction, which can lead to inappropriate language
and abusive of the students.
CONCLUSION
Total Physical Response (TPR) is a method which is the adoption of the
way young children learn language, that is by listening to the command line. TPR
has the principle of learning by moving a limb.
TPR invites students to not stress in the learning process. Therefore, the
learning process begins with listening to the command line (listening) which is then
followed by a physical response. This learning method is more emphasis on student
activity, ie, activity directly related to physical activity (physical) and movement
(movement).