PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, diharapkan harus mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun
suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan. Model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Makalah ini
menjelaskan salah satu teori model keperawatan Virginia Handerson yang
perlu
diketahui
oleh
para
perawat
profesional
sehingga
mampu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Henderson
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di
keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa
pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di
Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan.
Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C.
Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di
Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson
mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia.
Lima tahun kemudian ia memasuki Teachers college di Universitas Colombia
di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan
perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada
klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke
Teachers college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan
proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis
dan peneliti. Sementara mengajar di Teachers college ia menulis ulang edisi
ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of
Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini
diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan
memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung
dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak
bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959
hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di
sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan
indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900
hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate
Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi
keperawatan telah memberikan lebih dari tujuh gelar doctoral dan Christiane
Reimann Award pertama kali untuknya.
B. Paradigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
kemandirian.
Karakteristik
utama
dari
sakit,
adalah
sesegera
mungkin.
Namun
demikian,
keputusan
7. Menjaga
suhu tubuh
tetab
dalam
batas
normal
dengan
penyakit.
Untuk
mencapai
kondisi
sehat,
diperlukan
Pasien
Perawat
Dokter
1.
Hubungan
Perawat
dengan Pasien
Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang
diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai
ketidaktergantungan.
Hubungan tersebut meliputi
a. Perawat sebagai pengganti pasien (substitute)
Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang
diakibatkan oleh karena kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan
kurangnya
statmennya
pengetahuan.
bahwa
Henderson
'Perawat,
mengungkapkan
kesadaran
bagi
hal
ini
ketidaksadaran,
c.
dan
kapasitas
intelektual
pasien.
dan
memaksimalkan
fungsi
fasilitas
yang
ada,'
Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan,
baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah
satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien
senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl tujuan penting
dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu
seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit
2. Hubungan perawat dengan dokter
Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik,
berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan
pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program
therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti
perintah dokter. Suatu pertanyaan 'Mengapa dokter selalu memberi
perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?. Bahkan perawat
sosial.Perawat
harus
dapat
mengkaji
kebutuhan
dasar
dapat
akan
menurunkan
kemampuan
untuk
mempengaruhi
lingkungan.
2. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan.
3. Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan.
4. Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui
rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat.
5. Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan
terbaik dalam mencegah kecacatan
6. Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek
keagamaan pasien.
E. Proses Perawatan Menurut Virginia Henderson
1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata
terhadap 14 komponen perawatan mendasar tergantung pada pemahaman
seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya. Walaupun definisi
dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak secara langsung
sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat
hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus
memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan
dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat
mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan,
tersebut
dipergunakan
keperawatan.Henderson
tidak
untuk
secara
menentukan
spesifik
membahas
diagnosa
mengenai
diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan membuat
diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasar diagnosa
tersebut.
Diagnosa
Keperawatan
berhubungan
dengan
Bagaimana
10
kebutuhan
individu
tersebut,
lebih
dispesifikan,
dan
dapat
11
2. Kelemahan
12
memandirikan pasien.
Teori kurang pragmati
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson adalah pada pemenuhan
kebutuhan dasar manusia, dan aspek fisik, serta emosional dari individu.Konsep
umum holistik dari tubuh manusia tidak secara nyata muncul pada
tulisannya.Bagaimanapun kita harus berfikir bahwa Henderson telah menuliskan
pemikirannya sebelum konsep holistik muncul.
Keempat belas komponen adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan
antara komponen tersebut tidak jelas. Pada dasarnya Henderson telah membagi
beberapa keyakinan penerapan holistik daloam keperawatan.
Hendersn menjelaskan bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa
hal misalnya usia, temparemen, status sosial atau budaya, kemampuan fisik dan
13
intelektual dalam penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada setiap individu
yang berbeda. Kenyataan dari Henderson, usahanya untuk mendefinisikan
perkembangan keperawatan sebelum pembahasan dari teori untuk munculnya
profesi, walaupun demikian sedikitnya teori dalam pengertian dasar. Semangatnya
untuk membawa kemajuan dalam profesi dan pertanggung jawaban, serta kepadsa
masyarakat.Menyoroti saat Henderson menerbitkan buku yang berisi tentang
Pengertian Keperawatan, dia mendapatkan keuntungan sebagai pelopor dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan izin praktik keperawatan.
Hasil karyanya dipertimbangkan sebagai awal bangkitnya dunia keperawatan dan
pendorong keperawatan menuju jenjang pendidikan tinggi.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teoriteori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan.
14
Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek Keoerawatan: pendekatan
Integral pada asuhan pasien, EGC, Jakarta 2006
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit
Salemba Medika
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
15