Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, diharapkan harus mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun
suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan. Model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Makalah ini
menjelaskan salah satu teori model keperawatan Virginia Handerson yang
perlu

diketahui

oleh

para

perawat

profesional

sehingga

mampu

mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan


nilai dasar keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori model keperawatan Virginia Handerson ?
1

2. Bagaimana paradigma keperawatan menurut teori model keperawatan


Virginia Handerson ?
3. Bagaimana cara mengaplikasikan asuhan keperawatan menurut teori
model keperawatan Virginia Handerson ?
C. Tujuan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menghubungkan antara konsep / ilmu dengan
segala pemikiran dan tingkah lakunya dalam merancang atau
menyusun suatu rencana asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh
pasien dan keluarga sesuai kasus secara teori dengan benar.
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori
model keperawatan
2. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan konsep dasar teori
model keperawatan Virginia Handerson
3. Mahasiswa mampu menentukan masalah keperawatan dan mampu
menyusun asuhan keperawatan berdasarkan teori model keperawatan
Virginia Handerson

BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Henderson
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di
keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa
pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di
Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan.
Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C.

Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di
Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson
mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia.
Lima tahun kemudian ia memasuki Teachers college di Universitas Colombia
di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan
perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada
klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke
Teachers college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan
proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis
dan peneliti. Sementara mengajar di Teachers college ia menulis ulang edisi
ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of
Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini
diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan
memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung
dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak
bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959
hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di
sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan
indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900
hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate
Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi
keperawatan telah memberikan lebih dari tujuh gelar doctoral dan Christiane
Reimann Award pertama kali untuknya.
B. Paradigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan

Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal


dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengan

kemandirian.

Karakteristik

utama

dari

sakit,

adalah

ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitasindividu (sekarang


pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa
sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah
keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan
dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya

sesegera

mungkin.

Namun

demikian,

keputusan

Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan


sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak
disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum
Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
C. Konsep utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang
damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson,
kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.

7. Menjaga

suhu tubuh

tetab

dalam

batas

normal

dengan

menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.


8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di
klarifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati

penyakit.

Untuk

mencapai

kondisi

sehat,

diperlukan

kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau


mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
yaitu :
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.

d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai


dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saransaran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat
dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Bagan Teori Model Keperawatan Virginia Henderson :

Pasien

Perawat

Dokter
1.

Hubungan Perawat, pasien dan dokter

Hubungan
Perawat

dengan Pasien
Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang
diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai
ketidaktergantungan.
Hubungan tersebut meliputi
a. Perawat sebagai pengganti pasien (substitute)
Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang
diakibatkan oleh karena kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan
kurangnya
statmennya

pengetahuan.
bahwa

Henderson

'Perawat,

mengungkapkan

kesadaran

bagi

hal

ini

ketidaksadaran,

kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi, mata


bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang
bisu, dan sebagainya.
b.

Perawat sebagai pembantu pasien (helper)


Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan
kemandiriannya. Henderson mengatakan 'Kemandirian adalah suatu
hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain,
tetapi kita mencoba memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan
ketergantungan dalam kesakitan.

c.

Perawat sebagai teman pasien (partner)


Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan
rencana keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga
dimodifikasi sesuai kondisi, usia, temperamen, emosi, status sosial,
kebudayaan,

dan

kapasitas

intelektual

pasien.

Perawat juga harus dapat mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan.


Henderson percaya Perawat yang tahu reaksi fisiologis dan patologis
dari perubahan temperature, pencahayaan, tekanan gas, bau,
kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan mengorganisasikan
lingkungan

dan

memaksimalkan

fungsi

fasilitas

yang

ada,'

Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan,
baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah
satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien
senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl tujuan penting
dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu
seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit
2. Hubungan perawat dengan dokter
Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik,
berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan
pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program
therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti
perintah dokter. Suatu pertanyaan 'Mengapa dokter selalu memberi
perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?. Bahkan perawat

mampu membantu pasien ketika dokter tidak ada. Henderson juga


menyatakan bahwa perawat ataupun dokter sangat melebihi batas.
3. Perawat sebagai anggota Team Kesehatan
Perawat bekerja saling bergantung pada tenaga kesehatan yang lain.
Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu menjalankan seluruh
program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa diantara team
kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien.
Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendirisendiri.
D. Asumsi asumsi pada Teori Virginia Henderson
1. Keperawatan (nursing)
Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau
sakit.Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis.Fungsi perawat
adalah mandiri, terpisah dari dokter, tetapi mendukung program program
dokter.Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari segi
atau

sosial.Perawat

harus

dapat

mengkaji

kebutuhan

dasar

manusia.Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat


tercover semua oleh fungsi perawat.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
a) Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
b) Berusaha mengerti maksud klien
c) Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
d) Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
e) Berusaha mengenal dan menghargai klien.
2. Pasien / person (pasien)
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya,
yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang
sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari
asuhan keperawatan dasar (basic nursing care) Pemahaman konsep teori
keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilaikinya diantaranya:Manusia akan mengalami perkembangan
mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.

a. Dalam melaksankan aktifitas sehari hari individu akan mengalami


ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
b. Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu

dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam


melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak
dapat melakukan aktifitas.
3. Kesehatan (health)
a) Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan.
b) Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia.
c) Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan.
d) Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.
e) Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan
4. Lingkungan (environment)
1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi
penyakit

akan

menurunkan

kemampuan

untuk

mempengaruhi

lingkungan.
2. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan.
3. Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan.
4. Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui
rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat.
5. Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan
terbaik dalam mencegah kecacatan
6. Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek
keagamaan pasien.
E. Proses Perawatan Menurut Virginia Henderson
1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata
terhadap 14 komponen perawatan mendasar tergantung pada pemahaman
seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya. Walaupun definisi
dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak secara langsung
sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat
hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus
memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan
dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat
mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan,

bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia,


latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta
intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil
perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
2. Diagnosa Keperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil
analisa

tersebut

dipergunakan

keperawatan.Henderson

tidak

untuk

secara

menentukan

spesifik

membahas

diagnosa
mengenai

diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan membuat
diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasar diagnosa
tersebut.

Diagnosa

Keperawatan

berhubungan

dengan

Bagaimana

mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya


dengan atau tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan,
keinginan, dan pemgetahuan. Berdasarkan pada data - data yang tersedia,
dan analisa terhadap data tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara
aktual berbagai masalah, seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai
tambahannya, juga masalah-masalah potensial lainnya dapat teridentifikasi.
3. Perencanaan Keperawatan
Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat
akan menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini,
Henderson menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan
yang efektif dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis
akan mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali
jika terdapat aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut
secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan dapat dipengaruhi oleh
anggota keluarga lainnya.
Selanjutnya suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi
secara berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan individu.
Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan
kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan
harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi
dari dokter. Henderson menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai
jalan untuk membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan individu.
Perencanaan yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan

10

kebutuhan

individu

tersebut,

lebih

dispesifikan,

dan

dapat

diimplementasikan, menjadikannya sebagai asip, serta disesuaikan dengan


adanya terapi medis dari dokter. Perencanaan perawatan yang ditulis,
intinya adalah hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan dari individu.
Walaupun Henderson tidak menggunakan istilah-istilah seperti saat ini,
tetapi intinya adalah sama.
1. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan Membantu individu yang sehat maupun
yang sakit dalam menampilkan aktifitas untuk pemenuhan kebutuhan yang
dapat meningkatkan kesehatan, pulih dari penyakit atau membantu
meninggal dalam kedamaian. Implementasi didasarkan pada prinsif
psikologi, usia, latar belakang budaya, control emosi, kemampuan fisik dan
intelektual. Memberi resep yang telah ditentukan oleh dokter. Evaluasi
Keperawata Menerapkan definisi keperawatan yang telah diterima dan
menghu -bungkan standar yang tepat dengan praktek keperawatan. Kualitas
pelayanan secara drastis dipengaruhi oleh ketersediaan dan kemampuan
yang dimiliki oleh personel keperawatan dibandingkan dengan jumlah
waktu perawatan. Hasil yang baik dari proses keperawatan didasarkan pada
cepat lambatnya seorang pasien menunjukan kemampuan secara mandiri
dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuha sehari hari.
Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat.
Bagi Henderson, implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan
terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut
di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu terhadap kebutuhan
istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metodametoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum
diberikan obat-obatan. Henderson menyimpulkan: Saya memandang
keperawatan terutama adalah sebagai pelengkap dalam memenuhi
kebutuhan pasien melalui pengetahuan, keinginan, dan kekuatan untuk
melakukan aktifitas sehari-hari, serta untuk melakukan berbagai tindakan /
perlakuan terhadap pasien tersebut sesuai dengan terapi medik. Dia juga
menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja harus
dilakukan untuk mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu

11

melakukan tidakan tindakanyang disarankan medis dalam perawatan.


Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson adalah
hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar
yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi
pemenuhan ukuran tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas
dari keperawatan; perawat yang berkompeten akan menggunakan proses
interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .
5. Evaluasi Keperawatan
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan
pada kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara
independent kembali seperti hari-hari normal. Hal ini disebutkan dalam
definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan evaluasi,
perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan
diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan
fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perwatan .
Semua perubahan akan dicatat untuk dievalusi.
F. Kelemahan dan Kekurangan Teori Model Keperawatan Virginia
Henderson
1. Kekuatan
-

Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi


pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang
mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari

fungsi unik dari profesi perawat.


Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman
yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori /

model yang abstrak semata.


Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi
keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya

tergantung pada instruksi dokter.


Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai
keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti
konsep Maslow.

2. Kelemahan

12

Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak


yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya

memandirikan pasien.
Teori kurang pragmati

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson adalah pada pemenuhan
kebutuhan dasar manusia, dan aspek fisik, serta emosional dari individu.Konsep
umum holistik dari tubuh manusia tidak secara nyata muncul pada
tulisannya.Bagaimanapun kita harus berfikir bahwa Henderson telah menuliskan
pemikirannya sebelum konsep holistik muncul.
Keempat belas komponen adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan
antara komponen tersebut tidak jelas. Pada dasarnya Henderson telah membagi
beberapa keyakinan penerapan holistik daloam keperawatan.
Hendersn menjelaskan bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa
hal misalnya usia, temparemen, status sosial atau budaya, kemampuan fisik dan

13

intelektual dalam penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada setiap individu
yang berbeda. Kenyataan dari Henderson, usahanya untuk mendefinisikan
perkembangan keperawatan sebelum pembahasan dari teori untuk munculnya
profesi, walaupun demikian sedikitnya teori dalam pengertian dasar. Semangatnya
untuk membawa kemajuan dalam profesi dan pertanggung jawaban, serta kepadsa
masyarakat.Menyoroti saat Henderson menerbitkan buku yang berisi tentang
Pengertian Keperawatan, dia mendapatkan keuntungan sebagai pelopor dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan izin praktik keperawatan.
Hasil karyanya dipertimbangkan sebagai awal bangkitnya dunia keperawatan dan
pendorong keperawatan menuju jenjang pendidikan tinggi.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teoriteori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan.

14

Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek Keoerawatan: pendekatan
Integral pada asuhan pasien, EGC, Jakarta 2006
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit
Salemba Medika
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

15

Anda mungkin juga menyukai