Anda di halaman 1dari 5

Kasus: Persetubuhan terhadap Anak

Kejadian perkara: Senin, 30 November 2015 sekitar pukul 09.00 WIB di Hotel Sudi
Mampir Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat (depan stasiun Tanah Abang)
Perkara dilaporkan pada: Selasa, 1 Desember 2015 pukul 20.11 WIB
Pelapor: Rusman (paman korban)
Kasus pelanggaran: Pasal 81 UURI No. 35 tahun 2014 atas perubahan UURI No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak
Sanksi pelanggaran: Pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun, denda
5 miliar rupiah
Tersangka:
Nama: Sali
Tempat tanggal lahir: Lebak, 7 Februari 1980
Usia: 35 tahun
Pendidikan terakhir: Tidak sekolah
Pekerjaan: Buruh tani
Agama: Islam
Alamat: Kp. Pasirmandang RT 002 R 007, Kel. Parakanlima, Kec. Cirinten, Kab. Lebak,
Banten.
Status perkawinan: Sudah menikah (nikah sirih) (Istri bernama Mae)
Anak: 2 orang
Riwayat pidana: Sebelumnya belum pernah melakukan tindak pidana apapun
Korban:
Nama: Siti Aminah
Tempat tanggal lahir: Bogor, 11 Mei 1998
Usia: 17 tahun
Pendidikan terakhir: SD
Pekerjaan: Asisten rumah tangga
Agama: Islam
Alamat: Kp. Lebak Picung RT 008 RW 003, Kel. Ciomas, Kec. Tenjo, Kab. Bogor, Jawa
Barat
Uraian kejadian/kronologis:
Telah terjadi tindak pidana Persetubuhan terhadap Anak terhadap Korban yang bernama Siti
Aminah, yang dilakukan oleh Terlapor/Tersangka bernama Sali, kronologis singkat
kejadiannya sebagai berikut:
Korban sebelumnya belum pernah bertemu dengan Tersangka dan hanya mengenal
Tersangka melalui SMS. Pada hari Senin, 30 November 2015, Tersangka mengajak Korban
untuk bertemu di Stasiun Kereta Api Tanah Abang. Sekitar pukul 08.30 WIB pada saat
korban berdiri di tangga tempat pembelian karcis di Stasiun Kereta Api Tanah Abang, tibatiba pundak kanan Korban ditepuk oleh seseorang yang mengaku bernama Sali. Setelah itu,
Korban dibawa dan diajak berkeliling oleh Tersangka. Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB,

Korban diajak ke Hotel Sudi Mampir Tanah Abang, Jakarta Pusat, tetapi Korban hanya diam
saja. Korban dibawa ke kamar hotel nomor S7. Sesampainya di kamar, Tersangka langsung
mengunci pintu kamar. Kemudian, Korban didudukkan di atas kasur, dicium bibirnya,
diremas kedua payudaranya. Korban mengaku sudah berusaha teriak tetapi tubuh Korban
terasa lemas. Kemudian, Korban direbahkan di kasur, ditindih badannya dan disetubuhi oleh
Tersangka. Tersangka memasukkan alat kelaminnya (penis) ke dalam alat kelamin (vagina)
Korban selama 15 menit dan berejakulasi di atas paha Korban. Korban mengeluh alat
kelaminnya terasa sakit dan perih, tubuhnya juga terasa lemas. Kemudian, Korban langsung
membersihkan alat kelaminnya dan memakai pakaiannya. Korban minta diantarkan pulang
oleh Tersangka ke alamat Pabuaran RT 002 RW 008, Kel. Cimone Jaya, Kec. Karawaci,
Tangerang, Banten (alamat Paman Korban). Atas kejadian tersebut, Pelapor, selaku Paman
Korban melaporkan kasusnya ke Polres Metro Jakarta Pusat guna proses hukum lebih lanjut.
Tindakan yang diambil polisi:
Membuat Laporan Polisi
Membuat Tanda Bukti Lapor
Urutan pemrosesan kasus:
1. Pemanggilan para saksi:
Saksi I: Sdr. Rusman (paman korban) (diperiksa pada hari Selasa, 1 Desember 2015
pukul 21.00 WIB)
Saksi II: Sdri. Siti Aminah (korban) (diperiksa pada hari Rabu, 2 Desember 2015
pukul 07.00 WIB)
Saksi III: Sdri. Ade Emil Apriani (diperiksa pada hari Rabu, 2 Desember 2015 pukul
10.30 WIB)
Saksi IV: Sdr. Kasiman (diperiksa pada hari Rabu, 2 Desember 2015 pukul 10.00
WIB)
2. Pemeriksaan tersangka (diperiksa pada hari Rabu, 2 Desember 2015)
3. Penangkapan tersangka (pada hari Selasa, 1 Desember 2015 dengan Surat Perintah nomor
Pol: 337/S.16/XII/2015/ Res JP)
4. Penggeledahan (pada hari Selasa, 1 Desember 2015)
5. Penyitaan (pada hari Selasa, tanggal 1 Desember 2015)
6. Penahanan tersangka (pada hari Rabu, 2 Desember 2015 dengan Surat Perintah
Penahanan nomor 229/S.17/XII/2015/Res JP) (Tersangka ditahan di Rutan Polres Metro
Jakarta Pusat terlebih dahulu sebelum diajukan ke Pengadilan)
Keterangan Saksi:
1. Saksi I: Sdr. Rusman (paman Korban)
Identitas:
Tempat tanggal lahir: Bogor, 3 Juni 1985
Pendidikan terakhir: SD
Pekerjaan: Buruh/Supir
Agama: Islam
Alamat: Pabuaran RT 002 RW 008, Kel. Cimone Jaya, Kec. Karawaci, Tangerang,
Banten

Rusman mengaku bahwa dia mengetahui dari Korban (Siti Aminah) kalau Korban
disetubuhi oleh Tersangka (Sali). Awalnya, Rusman mengetahui kejadian tersebut dari
Kakak Korban (Emah) melalui telepon sewaktu korban ada di kosan.
Rusman baru pertama kali bertemu dengan Tersangka di Polsek Metro Tanah Abang
dan mengaku bahwa Tersangka tidak ada hubungan keluarga dengan Korban.
Tersangka dilaporkan oleh Rusman ke Polsek Metro Tanah Abang terlebih dahulu
pada hari Selasa, 1 Desember 2015.
Pada saat kejadian, Rusman tidak melihat langsung proses kejadiannya dan Rusman
awalnya tidak tahu bahwa Korban menjalin hubungan dengan Tersangka.
Rusman mengatakan bahwa Korban tidak meminta izin kalau ingin pergi dengan
Tersangka, padahal Rusman adalah Wali Korban.

2. Saksi II: Sdri. Siti Aminah (Korban)


Korban mengaku bahwa mengenal Tersangka (Sali) pertama kali melalui SMS pada
awal bulan November 2015 dan baru pertama kali bertemu di Stasiun Kereta Api
Tanah Abang pada hari Senin, 30 November 2015 pukul 08.30 WIB.
Korban mengaku hubungannya dengan Tersangka yaitu sebagai pacar.
Korban mengatakan bahwa Tersangka mengaku pada Korban kalau Tersangka tinggal
di Semarang, bekerja di Kebon Jeruk dengan gaji 3 juta rupiah dan berjanji akan
menikahi Korban, tetapi Korban tidak tahu umur, status perkawinan ataupun alamat
Tersangka.
Korban mengaku bahwa Tersangka tidak melakukan kekerasan/anacaman kekerasan
kepada dirinya dan Tersangka merayu Korban untuk mau disetubuhi. Korban
mengiyakan permintaan Tersangka asalkan Tersangka mau bertanggung jawab.
Kemudian, Tersangka berjanji kepada Korban mau menikahi Korban.
Korban mengaku bahwa Tersangka tidak menjanjikan barang apapun ataupun uang
kepadanya, tetapi hanya berjanji ingin menikahinya.
Korban mengatakan bahwa tidak ada saksi lain yang melihat langsung Korban pada
saat kejadian, tetapi Korban mengatakan bahwa ketika mau masuk ke kamar hotel No.
S7, ada seorang laki-laki yang mengantarkannya dan tidak diketahui namanya.
Korban mengaku bahwa Korban meminta Tersangka untuk mengantarkannya pulang.
Korban menyuruh Tersangka untuk istirahat di ruang tamu rumah Korban. Kemudian,
Korban menangis di rumah Bibinya dan memberitahu Bibinya bahwa orang yang
duduk di ruang tamu rumahnya adalah orang yang telah menyetubuhinya. Bibi
Korban segera menuju ke rumah Korban untuk melihat Tersangka. Tiba-tiba Korban
mendengar keributan dari rumahnya, ternyata Tersangka sedang dipukuli oleh warga.
Korban mengatakan bahwa akibat kejadian yang dialaminya tersebut, alat kelamin
(vagina) Korban masih terasa sakit, mengeluarkan darah dan kalau buang air kecil
masih terasa sakit.
3. Saksi III: Sdri Ade Emil Apriani (receptionist Hotel Sudi Mampir)
Identitas:
Tempat tanggal lahir: Palembang, 12 April 1990
Pendidikan terakhir: S1
Pekerjaan: Karyawan swasta
Agama: Islam
Alamat: Jl. Ml. Ridwan Rais Gg. Durian 2 No. 38 RT 005 RW 014, Kel. Beji,
Kec. Beji, Depok, Jawa Barat

No. telp: 081311416970


Ade mengaku bahwa dirinya tidak tahu apapun soal kejadian perkara dan sama sekali
tidak mengenal Korban ataupun Tersangka.
Ade hanya melihat Korban dan Tersangka saat Ade sedang seorang diri di meja
receptionist dan menerima riwayat check-in atas nomor kamar S7 dengan harga sewa
60 ribu rupiah selama 2 jam pada hari Senin, 30 November 2015 sekitar pukul 09.00
WIB.
Ade mengatakan bahwa Tersangka tidak menggunakan identitas yang ada di KTP
karena pihak hotel memang tidak pernah mencocokkan identitas tamu dengan KTP.
Ade mengaku tidak melihat Korban dan Tersangka keluar dari hotel.

4. Saksi IV: Sdr. Kasiman (room boy Hotel Sudi Mampir)


Identitas:
Tempat tanggal lahir: Indramayu, 1 Juli 1989
Pendidikan terakhir: SD
Pekerjaan: room boy Hotel Sudi Mampir
Agama: Islam
Alamat: Blok A RT 004 RW 002, Kel. Tugu, Kec. Lelea, Jakarta Pusat
No. telp: 081293634634
Kasiman mengaku bahwa dirinya tidak tahu apapun soal kejadian perkara dan sama
sekali tidak mengenal Korban ataupun Tersangka.
Kasiman hanya mengantarkan Korban dan Tersangka ke kamar hotel nomor S7 di
lantai 2
Kasiman mengatakan bahwa Korban dan Tersangka keluar dari kamar hotel dengan
kondisi yang sama pada saat masuk dan tidak menemukan apapun saat membereskan
kamar hotel nomor S7.
Keterangan Tersangka (Sali):
Tersangka mengaku bahwa hubungannya dengan Korban hanya sebagai teman dan tidak
meminta izin orang tua/wali Korban ketika mengajak Korban pergi.
Tersangka mengaku bahwa alasannya menyetubuhi Korban yaitu karena nafsu dan
keinginan untuk menikahi Korban.
Tersangka mengaku tidak menjanjikan barang apapun ataupun uang kepada Korban,
tetapi hanya berjanji ingin menikahi Korban.
Tersangka mengaku bahwa sebelum menyetubuhi Korban, Tersangka telah meminta
kesediaan Korban dengan merayu Korban. Korban mengiyakan permintaan Tersangka
asalkan Tersangka mau bertanggung jawab. Kemudian, Tersangka berjanji kepada Korban
mau menikahi Korban.
Tersangka mengaku bahwa pada saat menyetubuhi Korban, Korban tidak berusaha
melawan ataupun berteriak minta tolong.
Tersangka mengatakan bahwa saat menyetubuhi Korban, Tersangka tidak tahu apakah
alat kelamin Korban mengeluarkan darah atau tidak.
Tersangka mengaku hanya menyetubuhi Korban sebanyak 1 kali dan mengatakan bahwa
tidak ada saksi yang melihat langsung pada saat kejadian.
TOPIK YANG HARUS DICARI:

Pengaruh buruk media sosial terutama


terhadap remaja
Pengaruh lingkungan keluarga
Tingkat emosi yang labil saat remaja
Pencarian jati diri remaja
Kurangnya kasih sayang

Keingingan untuk terjamin kehidupan


yang layak
Pergaulan remaja secara umum
Hukum perlindungan anak
Zina dalam Islam
Pergaulan remaja dalam Islam

Anda mungkin juga menyukai