Anda di halaman 1dari 35

MATA KULIAH : MEKANIKA TANAH

Rukma Nur Patriya

Ukuran Butiran

TANAH

Butir Kasar
(ganuler dan
tidak kohesif)

Butir Halus

Kuat geser rendah dan di[engaruhi


oleh kohesi tanah
Mudah mengembang dan menyusut
Volume berubah akibat rangkak (creep)
Baik digunakan sebagai maerial kedap air.
(angka pori rendah)

Cara

Saringan

Digunakan untuk tanah berbutir kasar.

Cara

Pengendapan (Sendimentation)

Digunakan untuk tanah berbutir halus.

Nomor Ayakan / Saringan

Diameter Lubang
(mm)

4,750

3,350

2,360

10

2,000

16

1,180

20

0,850

30

0,600

40

0,425

50

0,300

60

0,250

80

0,180

100

0,150

140

0,106

170

0,088

200

0,075

270

0,053

Besarnya butiran tanah biasanya digambarkan pada


grafik yaitu kurva distribusi ukuran butir

Dengan melihat kurva distribusi ukuran butiran tanah, bentuk


lengkung dan posisinya dapat ditentukan jenis tanahnya

I. Tanah bergradasi buruk /seragam (poorly graded soil)


II. Tanah bergradasi baik / merata ukurannya (well graded)
III. Tanah bergradasi senjang (gap graded)

Ukuran yang tidak dimiliki

Sketsa Tanah Berbutir Well graded dan Gap graded

Ukuran

Efektif (Effective Size), D10


Yaitu diameter butiran yang bersesuaian
dengan 10 % lebih halus (lolos ayakan).
Koefisien Keseragaman (Uniformity
Coefficient), Cu
Yaitu perbandingan antara butiran yang 60 %
lolos ayakan (D60) dengan ukuran efektif
D60
(D10).
Cu
D10
2
D
Koefisien Gradasi (Coefficient
30
of
Cc
D60 xD10
Gradation), Cc

Didasarkan
pada
prinsip
sedimentasi
(pengendapan) butir-butir tanah dalam air

Batas Konsistensi

Apabila

didalam contoh tanah terdapat butir


halus yang jumlahnya lebih dari 12 % dari berat
total tanah, maka sifat tanah tersebut sangat
tergantung pada reaksi tanah terhadap tingkat
kadar air yang berbeda.
Kadar air dimana keadaan tanah melewati
keadaan lainnya disebut berada dalam batasbatas ATTERBERG (Batas-batas Konsistensi).

Kadar

air minimum dimana tanah masih bisa


mengalir akibat berat sendiri.
Ditentukan berdasarkan pengujian Casssagrande
Jumlah kadar air pada tanah
yang telah mencapai 25
pukulan
telah
mampu
menutup seluruh goresan
(0,5 in (12,7 mm) dinyatakan
sebagai batas cair.

Skema Alat pengujian


Batas Cair

Kadar

air dimana tanah akan berhenti dari kemampuan


berubah bentuk tanpa retak-retak berubah menjadi rapuh.
Batas Plastis merupakan batas terendah dari tingkat
keplastisan tanah

Membuat gulungan tanah


membentuk
lidi,
apabila
sampai diameter 1/8 in (3,2
cm) tanah retak-retak maka
tanah dalam keadaan plastis.
Kadar air yang terpenuhi
untuk
keadaan
tersebut
disebut batas plastis
.

Gambar pengujian
Batas Plastis

Kadar

air dimana air hanya mengisi ronggarongga antar partikel yang tersusun rapat.
Kondisi keseimbangan dimana pengurangan
kadar air tidak akan mengurangi volume tanah,
kadar airnya didefinisikan sebagai batas susut.
Mangkok porselin diameter
44,4 mm dengan tinggi 12,7
mm dilapisi dengan vaselin
dan diisi dengan tanah basah
hingga penuh (sama tinggi
dengan mangkuk). Tanah
dikeringkan dengan oven.
Volume
contoh
tanah
dikeringkan dengan air raksa.
.

Gambar pengujian
Batas Susut

Rumus

menentukan Batas Susut adalah sebagai berikut :

m1 m2
(Vi V f ) w

SL
(100)
(100)
m
m
2
2

Indek Plastisitas (Plasticity Index/PI)

Perbedaan antara batas cair dan batas plastis


suatu tanah. Rumus menentukan Batas Cair:
PI = LL - PL
Indeks Kecairan (Liquidity Index /LI)

LI = (w PL)/PI
Indeks Konsistensi (Consistency Index /CI)

CI = (LL-w)/PI

Klasifikasi Tanah

mengelompokkan tanah yang berbedabeda tapi mempunyai sifat serupa


kedalam group-group dan sub group.
Tujuannya :
untuk mendapatkan gambaran umum mengenai
perilaku suatu tanah
Dasar Klasifikasi Tanah :
1.Ukuran butiran.
2.Keseragaman butiran
3.Plastisitas tanah.

Variasi System Klasifikasi Tanah :


1.Geologic Soil Classification System.
2.Agronomic Soil Classification System
3.Textural Soil Classification System (USDA)
4.American Society for Testing and Materials
System (ASTM)
5.Unified Soil Classification System (USCS)
6.American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO)

System Klasifikasi Tanah yang digunakan:


1.Unified Soil Classification System (USCS)
2.American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO)

Persamaan USCS & AASHTO


1. Klasifikasi tanah dengan sistim USCS dan AASHTO
menggunakan dasar yang sama yaitu:
- ukuran butir, dan
- plastisitas tanah
2. USCS dan AASHTO memisahkan tanah kedalam 2
kategori :
- tanah berbutir kasar ( coarse grained)
- tanah berbutir halus ( fine grained)

Dibagi dalam 2 kelompok : kelompok tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus

Dasarnya material yang lolos saringan nomor 200 (diameter 0,075 mm)

Huruf pertama pada pemberian nama kelompoknya, adalah merupakan singkatan dari
jenis-jenis tanah berikut

G = kerikil (gravel)

S = pasir (sand)

M = lanau (silt, hurf M singkatan dari MO, bahasa Skandinavia)

C = lempung (clay)

O = organik (organic)

Pt = gambut (peat)

Huruf-huruf kedua menggambarkan keadaan tanah

W = gradasi baik (well graded)

P = gradasi buruk (poor graded)

L = plastisitas rendah (low plasticity)

H = plastisitas tinggi (high pasticity)

LOLOS#200 <50%

TERTAHAN#4
>50%

GRAVEL (KERIKIL)

LOLOS#200 >50%

TERTAHAN#4
<50%

PASIR
(SAND)

MENGGUNAKAN GRAFIK
PLASTISITAS

SILT, ORGANIC ATAU CLAY

LOLOS#200
<5%

GW
GP

LOLOS#200
5 sd. 12%

GW-GC
GW-GM
GP-GC
GP-GM

MENGGUNAKAN KURVA
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

LOLOS#200
>50%

GC
GM
GC-GM

MENGGUNAKAN KURVA
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DAN
PLASTISITAS

LOLOS#200
<5%

SW
SP

LOLOS#200
5 sd. 12%

SW-SC
SW-SM
SP-SC
SP-SM

MENGGUNAKAN KURVA
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

LOLOS#200
>50%

SC
SM
SC-SM

MENGGUNAKAN KURVA
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DAN
PLASTISITAS

LL<5%

LLR<0,75

LL&PI
dibawah
garis A

OL

ML

LL>5%

LLR<0,75

LLR>0,75

LL&PI
pada
garis A

LL&PI
diatas
garis A

CL-ML

CL

LLR>0,75

LL&PI
dibawah
garis A

OH

MH

LL&PI
diatas
garis A

CH

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan


silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Al Imran 190-191)

Anda mungkin juga menyukai