Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS EKONOMI KABUPATEN BANGKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan yang


diampu oleh Nana Novita ST, M.Eng.

OLEH:
FILASTIAS TIAR MARTIN
(D10911410
ATRIE VIRDUANI
(D1091141026)
DAPI SATRIA NUGRAHA
(D10911410
NORI HARDIANSYAH
(D10911410

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2015

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi merupakan hal yang sangat berpengaruh besar pada segala aspek
kehidupan yang dialami masyarakat.Sadar atau tidak sadar perekonomian
dapat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat maupun suatu daerah.
Salah satu indikasi keberhasilan pembangunan yang ada adalah melalui
indikator pertumbuhan ekonomi. Karena ekonomi sangat penting maka
ekonomi perlu dianilisis agar kita dapat mengetahui keadaan ekonomi ,
faktor-faktor ekonomi dan berkembangnya suatu perekonomian. Analisis
ekonomi adalah proses dimana kekuatan dan kelemahan suatu ekonomi
dianalisis. analisis ekonomi adalah penting untuk memahami kondisi
ekonomi yang tepat. Hal ini dapat mencakup sejumlah isu-isu ekonomi
penting yang terus cropping up dalam ekonomi tertentu, yang sedang
dianalisis.
Analisis ekonomi sangat penting bagi perencanaan wilayah dan kota
karena hal ini dapat membantu para perencana untuk mengetahui kondisi
perekonomian yang ada disuatu daerah. Perencanaan pembangunan ekonomi
adalah awal dari membangun ekonomi menjadi lebih baik dari sebelumnya,
hasil kerjasama seluruh rakyat Indonesia untuk mensejahterakan seluruh
rakyat Indonesia, membenahi Indonesia dari berbagai bidang.
Dalam hal ini membenahi pembangunan ekonomi menjadi yang lebih baik
lagi dari tahun sebelumnya, dalam pembangunan ekonomi itu sendiri banyak
yang harus difikirkan terlebih dahulu dan memerlukan biaya yang cukup
besar dalam pembangunan. Kita ketahui utang negara sendiri sudah cukup
besar dan dalam pembangunan membutuhkan biaya yang besar pula. Tidak
hanya ada satu perencanaan pembangunan di Indonesia tetapi banyak
perencanaan pembangunan untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi dari
sebelumnya Maka dari itu pembangunan Indonesia harus bertahap dan tidak

mengeluarkan biaya yang sangat besar dalam pembangunan dan sangat


diperhatikan dalam perencanaan pembangunan.
Dalam pembangunan ekonomi harus terlebih dahulu ada perencanaannya
agar mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan pemerintah dalam
pembangunan. Tetapi, tidak hanya pemerintah pusat yang melakukan
perencanaan pembangunan, pemerintah daerah harus punya peranan juga
dalam perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia. Agar pembangunan
ekonomi merata sampai ke daerah dan menjadikan Indonesia sebagai negara
yang baik dalam pembangunan. Tidak hanya negara maju dan berkembang
yang dapat melakukan pembangunan tetapi indonesia dapat melakukan
pembangunan negaranya sendiri walaupun dengan perlahan-lahan. Karena
tidak dapat cepat dalam membangun indonesia, banyak

yang harus

diperhatikan, banyak pihak yang dilibatkan dalam hal ini dan memerlukan
biaya yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB II GAMBARAN UMUM

Kabupaten Bangka merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam


provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas wilayah 2.950,68 Km dan
terdiri dari 8 (delapan) kecamatan, terletak pada koordinat 154 LS 105 53 BT
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Laut Natuna
Selatan: Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah
Barat : Kabupaten Bangka Barat, Selat Bangka dan Teluk Kelabat
Timur : Laut Natuna

Sumber : www.bangka.go.id
Gambar 2.1.1
Peta Wilayah Kabupaten Bangka

Motto Kabupaten Bangka adalah Sepintu Sedulang, dengan jumlah


penduduk pada tahun 2009 sebanyak 259.612 jiwa dan diproyeksi pada tahun
2015 meningkat menjadi 313.058 jiwa, serta hampir 81% penduduknya beragama
Islam. Kota Sungailiat menjadi ibukota kabupaten yang termasuk masuk dalam
kategori kota kecil. Secara makro ekonomi, sektor perekonomian Kabupaten
Bangka didominasi oleh sektor pertanian sebesar 33,62% dan pertambangan
(timah) sebesar 23,24%.

2.1 Kondisi Geografis, Topografis dan Geohidrologi.


Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih
kurang 2.950,68 Km atau 295.068 Ha, dan terbagi menjadi 8 (delapan)
kecamatan yaitu Kecamatan Sungailiat dengan luas 146,38 Km, Kecamatan
Belinyu dengan luas 546,496 Km, Kecamatan Mendo Barat dengan luas
579,63 Km, Kecamatan Pemali dengan luas 127,87 Km, Kecamatan
Merawang dengan luas 207,27 Km, Kecamatan Puding Besar dengan luas
383,29 Km, Kecamatan Bakam dengan luas 488,10 Km dan Kecamatan
Riau Silip dengan luas wilayah 523,68 Km. Secara administratif wilayah
Kabupaten

Bangka

berbatasan

langsung

dengan

daratan

wilayah

kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan


wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten
Bangka Barat.

2.2 Kondisi Wilayah Administratif


Secara formal-legal, pembentukan Kabupaten Bangka ditetapkan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821) dan merupakan bagian
dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun sejak diberlakukannya UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Kabupaten Bangka menjadi salah satu kabupaten dari
5

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas wilayah 2.950,68 Km,


Kabupaten Bangka terdiri dari 8 (delapan) kecamatan, yang terdiri dari 9
kelurahan, 60 desa yang merupakan desa definitif dan didukung 199
dusun/lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai