ANALISIS MASALAH
1. Parasite menginfeksi manusia dapat melalui :
a. Ookista yang bersala dari tinja penjamu definitive tertelan melalui
mulut
b. Memakan daging setengah matang yang berasal dari binatang yang
mengandung kista infektif
c. Penularan dari ibu hamil yang terinfeksi (Rahayu, 2012)
II.
BERBAGI INFORMASI
1. Sifilis
a. Definisi
Sifilis konginetal adalah penyakit yang didapatkan janin dari
ibunya yang menderita sifilis. Infeksi dapat terjadi pada setiap
stadium sifilis dan setiap masa kehamilan (Rahayu, 2012)
b. Etiologi
Sifilis disebabkan oleh traponema pallidum. Ordo Spirochaetales.
Family Spirochaetaceae dan genus Treponema. Penularan sifilis
dapat melalui cara :
1. Kontak langsung
: sexually transmited desease (STD)
2. Non-sexually
: transplasental
3. Tranfusi (Rahayu, 2012).
c. Patofisiologi
T. Pallidum masuk melalui plasenta (pada bulan ke-4 karena
keadaan janin sedang imunokompeten) darah janin seluruh
tubuh respon peradangan selular rusak janin kelainan
berupa gangguan pertumbuhan lama dan ekstra uterin, lahir mati
atau arbutus (Rahayu, 2012).
d. Tanda dan gejala
Efek sifilis pada kehamilan tergantung pada lamanya infeksi
tersebut. Jika diobati segera dengan baik ibu melahirkan bayi
sehat, tapi jika tidak diobati segera terjadi abortus, paris
prematuritas (Rahayu, 2012).
1. Sifilis konginetal dini (timbul usia , 2th):
Pertumbuhan intra uterin terlambat
Kelainan
kelenjar
getah
bening
(limfadenopati
generalisata)
Kelainan mata (korioretinitis)
Kelainan hematologi (anemia) (Rahayu, 2012)
2. Sifilis konginetal lanjut (timbul > 2 th)
Inflamasi sifilis konginetal lanjut lesi kornea, tulang
dan system saraf pusat.
Stigma sifilis konginetal, trias Hutchinson :
1. Perubahan pada gigi insisivus menjadi datar dan
seperti gergaji
2. Opasitas kornea (kornea diselimuti kabur berwarna
putih) tanpa ulserasi permukaan thorax
3. Ketulian (gangguan nervus akustikus) (Rahayu,
2012)
e. Diagnosis
Preparat basah dari lesi dengan pemeriksaan lapang gelap.
Diperiksa dengnan mikroskop fluoresens
Penentuan antibody serum :
a. Antibody nonspesifik
: uji wasseman, uji kahn dll.
b. Antibody komplit
: uji RPCF (Reiter protein
Complement Fixation)
c. Antibody spesifik
uji
TPI
(T.Pallidum
merusak
atau
bahkan tahun
Simptomatis
d. diagnosis
2. screening
3. Konfirmasi
: ELISA
Aglutinasi latek
: - wastern Blot, Indirect immunofluruescence