Anda di halaman 1dari 7

2.

1 Promosi Kesehatan dalam Perspektif Islam


Promosi kesehatan suatu seruan melakukan kebajikan,kesehatan merupakan hal
dasar harus dimiliki seseorang agar bisa melakukan ibadah kepada Allah dengan baik.
Sejak adanya Islam ,lebih mementingkan hidup sehat melalui tindakan promotif,
preventif dan protektif. Langkah dimulai dari pembinaan terhadap manusia sebagai subjek
sekaligus objek persoalan kesehatan itu sendiri. Islam menanamkan nilai-nilai tauhid dan
manifestasi dari tauhid itu sendiri pada diri manusia. Nilai-nilai tersebut mampu merubah
persepsi-persepsi tentang kehidupan manusia di dunia yang pada gilirannya tentu saja
merubah perilaku manusia yang merupakan realisasinya dari ketaatan terhadap perintah
dan larangan Allah.
Salah satu metode promosi kesehatan dalam Islam adalah penyampaian ajakan
hidup sehat melalui dakwah yang dilakukan oleh para muballigh.Sesuai dengan firman
Allah Q.S. Ali Imran 104 yang berarti Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari
munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan (yang
utama), perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Bila ditilik semuanya tetaplah bemuara
pada manusia. Faktor lingkungan (fisik, sosek, biologi) yang mempunyai pengaruh paling
besar terhadap status kesehatan tetap saja ditentukan oleh manusia. Manusialah yang
paling memiliki kemampuan untuk memperlakukan dan menata lingkungan hidup.
Islam memberikan tuntunan yang benar,supaya manusia tidak salah jalan dalam
masalah kesehatan. Al-Quran dan Sunnah Nabi telah memberikan penjelasan dan
gambaran dalam urusan kesehatan yang meliputi :
1. Kesehatan Fisik
Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dibanding
makhluk yang lain. Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran : Sungguh
kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (At-Tiin : 4).
Kesungguhan Allah dalam menciptakan manusia dengan bentuk yang sedemikian
bagusnya, telah menjadi keharusan bagi makhluknya untuk selalu menjaga kesehatan
fisiknya. Allah melarang manusia membuat kerusakan terhadap apa-apa yang telah
diciptakan-NYA.
2. Kesehatan Mental dan Jiwa

Kesehatan mental dan jiwa tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan fisik. Sebab,
ketika seseorang mengalami sakit secara fisik, terkadang merusak mental dan jiwanya,
begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, kesehatan mental dan jiwa harus terus
ditingkatkan dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Allah
Subhanhu Wa Ta'ala. Berfirman: Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tentram (QS.Ar-Rad : 28).
3. Kesehatan Nutrisi
Islam menganjurkan terhadap pemeluknya untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang halalanthoyyiban (halal lagi baik). Halal adalah suatu hal yang
dibolehkan secara agama, sedangkan thoyyib adalah sesuatu yang baik pada dasarnya,
tidak merusak fisik dan pikiran, dan harus memenuhi syarat dari segi kebersihan dan
kesehatannya.
4. Kesehatan Masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial. Dia tidak dapat hidup sendiri tanpa keterkaitan
atau campur tangan orang lain. Dia harus berinteraksi satu sama lainnya. Dengan hal
tersebut, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dalam segala hal. Allah
menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal
(litaarofu). Melalui saling kenal ini, manusia akan beranak dan bertambah banyak.
Begitu pula Rosulullah menganjurkan kepada umatnya untuk menghormati
tetangganya. Betapa Islam menumbuhkan kebersamaan sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat.
5. Kesehatan Lingkungan
Islam agama yang indah, agama yang cinta dengan kebersihan. Sudah pasti, Islam
akan selalu memperhatikan dalam menjaga kesehatan lingkungan dalam arti luas.
Islam tidak hanya menjaga kesehatan lingkungan dirinya, rumahnya, dan sekitar
tetangganya. Akan tetapi, memperhatikan pula dalam menjaga kesehatan lingkungan
dalam memilih, baik dalam memilih calon pendamping, calon pemimpin, dan tempat
bekerja.
Terdapat lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di
lingkungan masyarakat, yaitu :
1. Sebagai Pendidik (Muaddib). Melaksanakan fungsi edukasi tentang kesehatan yang
sesuai dengan ajaran Islam.
2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid). Informasi tentang kesehatan harus diluruskan
agar sesuai dengan ajaran dan kaidah Islam.

3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid). Penyebar paham pembaharuan dan pengamalan


ajaran Islam tentang kesehatan.
4. Sebagai Pemersatu (Muwahid). Mampu menjadi jembatan yang mempersatukan
umat Islam (Ukhuwah Islamiyah)
5. Sebagai Pembela (Mujahid). Maksudnya disini adalah pembela islam. Melalui media
massa, umat islam berusaha keras mendorong penegakan nilai-nilai Islam,
menyemarakkan syiar Islam, mempromosikan kesehatan sesuai dengan syariat islam
kepada semua kalangan umat. Peran kelima ini, sebagai mujahid, sebenarnya
menyimpulkan keempat peran sebelumnya.
Penanggulangan penyakit dan epidemiologi dalam perpektif islam
Dalam Al Quran semua dijelaskan dalam kehidupan sehari-hari dan beberappa hal yg
berguna dalam menanggulangi penyakit menular kemudian membatasi penyebarannya.Di
antaranya dengan karantina penyakit. Nabi Muhammad bersabda: Jauhkanlah dirimu
sejauh satu atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra.

dan Larilah dari

penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR. Bukhari).


Islam mengajarkan prinsip-prinsip dasar pencegahan dan penanggulangan penyakit
infeksi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat (misalnya wabah kolera dan
cacar). Sesuai dengan sabda Rasulullah :

Janganlah engkau masuk ke dalam suatu

daerah yang sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi
meninggalkannya. (HR. Bukhari).
Dalam sabda tersebut dimaksudkan wabah tersebut tidak menyebar ke daerah lain,
apabila seseorang berada di daerah yang sedang terjangkit wabah maka kemungkinan besar
ia juga telah terserang infeksi yang dapat ia tularkan ke masyarakat sekitar daerah tersebut.

Islam menganjurkan untuk mencegah terlebih dahulu sebelum masyarakat di sekitar


terserang penyakit.
Islam sebagai agama yang sempurna telah menyiratkan konsep pencegahan penyakit
dalam setiap amal ibadah yang disyariatkan dan dalam ayat yang tertuang dalam Al-Quran
dan Hadits. Dengan tujuan apabila manusia mengamalkan konsep tersebut maka ia akan
terhindar dari berbagai macam penyakit dan tidak akan membahayakan kesehatan umatnya.
Dalam hadist, Rasulullah bersabda bahwa beliau tidaklah makan sebelum lapar dan berhenti
sebelum kenyang. Kemudian beliau juga bersabda :
Seorang anak cucu Adam tidak pernah memenuhi satu bejana pun yang lebih jelek
daripada perutnya. Cukuplah bagi seorang anak cucu Adam beberapa suap makanan yang
dapat menegakkan punggungnya. Jika dia harus makan, hendaklah sepertiga (dari
perutnya) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara.
Apabila umat Islam dapat meniru pola makan Rasul tersebut, maka tidak akan terjadi
penyakit degeneratif yang terjadi pada manusia masa kini yang berlebih-lebihan dalam hal
mengonsumsi makanan dan minuman. Penyakit degeneratif yang dialami misalnya, diabetes
melitus yang disebabkan oleh kelebihan asupan kalori yang tidak diimbangi dengan
peningkatan kadar insulin sebagai penetralisirnya atau penyakit kardiovaskular akibat
konsumsi lipid yang berlebihan kemudian berakumulasi di dinding endotel pembuluh darah
perifer dan pembuluh darah jantung yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah
sehingga aliran darah terganggu dan di jantung menyebabkan penyakit jantung koroner.

Artinya: Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah


tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan. (QS. Al-Araf: 31).
Larangan Allah dalam surah tersebut mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat
berharga bagi umat muslim. Secara medis, ternyata makan dan minum yang berlebihan bisa
berdampak buruk bagi kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit di
dalam tubuh. Penyakit karena pola makan yang salah ini disebut penyakit metabolik yang
dapat diikuti dengan berbagai komplikasinya, seperti kencing manis, asam urat, hipertensi,
dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya yang dapat mengancam kesehatan manusia.
Konsep Kependudukan secara islam
Kependudukan dalam islam sangat dijunjung tinggi karena manusia yang pada
dasarnya diturunkan ke bumi sebagai seorang khalifah/pemimpin. Salah satu bukti bahwa
masalah kependudukan dan segala aspeknya menjadi sebuah
dengan

dibahasnya

berbagai

macam

konsen

islam

adalah

hal tentang kehidupan manusia dalam kitab Al-

quran. Salah satu contohnya adalah tentang kehidupan seorang wanita yang kemudian
dijelaskan secara jelas dalam Al-quran surat An-nisa.Pertambahan
Indonesia

semakin

lama

pendudukan

di

semakin menunjukkan peningkatan perekonomian negara,

pertambahan penduduk lebih cepat, sedangkan perekonomian negara jauh lebih tertinggal.
Jika kondisi

tersebut

tidak

segera

ditanggulangi,

maka

dikhawatirkan

akan

berpengaruh negatif terhadap pembangunan nasional.Pemerintah semakin kewalahan


dalam menyediakan berbagai macam fasilitas

primer

dan

sekunder

bagi

masyarakat.Ada beberapa program yang dijadikan sebagai upaya dalam megurangi


pertembuhan penduduk salah satunya adalah KB (Keluarga Berencana).Seperti
sudah

dijelaskan

diatas,

sebenarnya

islam

yang

sudah mengatur berbagai macam hal

tentang masalah kependudukan. Beberapa hal yang diatur oleh islam dan sudah diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari diataranya KB (Keluarga Berencana), Pil, IUD, dan berbagai
cara tradisional lainnya.Penduduk yang sehat dan terkendali niscaya dapat membawa
masyarakat yg PHBS

Kebijakan berwawasan kesehatan


Kebijakan berwawasan kesehatan yang ditujukan oleh pemegang kebijakan atau
pembuat keputusan bertujuan untuk mengeluarkan atau mengembangkan pembangunanpembangunan yang mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat sehingga setiap
pembangunan dalam bidang apapun diharapkan tidak melewatkan aspek kesehatan untuk
mencapai kesehatan yang optimal bagi masyarakat disekitarnya.
Perencanaan pembangunan menara listrik tegangan tinggi di wilayah tertentu,
para

pengambil

memperhitungkan

kebijakan

dan

penempatan

pembuat

lokasinya,

keputusan

harus

keuntungan

dan

benar-benar

bisa

kerugiannya

bagi

masyarakatnya. Juga dari segi kesehatan harus diperhatikan kemungkinan dampak radiasi
yang akan ditimbulkan bagi masyarakat disekitar lokasi penempatan menara listrik
tegangan tinggi tersebut, adanya kebijakan tentang kawasan bebas rokok, yang bertujuan
untuk mengurangi dampak asap rokok kepada masyarakat.Kebijakan yang dibentuk oleh
pemegang kebijakan secara tidak langsung telah memberikan kebaikan atau manfaat bagi
diri sendiri maupun orang lain di lingkungan sekitarnya. Memberikan kebaikan atau
manfaat bagi orang lain atau lingkungan sekitarnya yang tercantum dalam sabda
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda yaitu:

Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain

enciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif. Telah dijelaskan bahwa


pembangunan yang dibentuk diwajibkan untuk berwawasan lingkungan agar memberikan
dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pembangunan berwawasan
lingkungan memperhatikan sanitasi, drainase, keasrian, dan sebagainya yang dapat
menciptakan lingkungan tetap sehat. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis seperti:






,





,



,






Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan, Maha bersih dan mencintai
kebersihan, Maha mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu, bersihkanlah rumah dan
halaman kalian, dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi (HR at-Tirmidzi
dan Abu Yala).











Jauhilah tiga hal yang dilaknat, yaitu buang air dan kotoran di sumber/saluran air, di
pinggir atau tengah jalan dan di tempat berteduh (HR Abu Dawud).
Sehingga dari hadis tersebut dapat disimpukan bahwa tata rencana pembangunan
diwajibkan untuk menciptakan pengeloaan sampah dan limbah yang baik, tata kelola
drainase dan sanitasi lingkungan yang baik telah memenuhi standar kesehatan, dan tata
kelola yang nyaman dan asri sehingga terciptanya lingkungan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai