Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Pada proses menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body
mass (LBM = jaringan aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun
disertai dengan menurunnya metabolisme basal sebesar 2% setiap tahunnya
(Pennington, 1988) yang disertai dengan perubahan disemua sistem didalam
tubuh manusia. Bila seseorang berhasil mencapai usia lanjut maka upaya yang
harus dilakukan adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang
bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas kehidupannya tetap baik.
Pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa gizi yang tidak benar,
aktivitas fisik kurang, obesitas, stres, merokok dan mengkonsumsi alkohol yang
berlebihan memiliki kontribusi yang besar terhadap penurunan berbagai fungsi
organ dan perubahan status gizi pada lanjut usia. Perubahan status gizi pada
lanjut usia dikaitkan dengan perubahan lingkungan dan status kesehatan
mereka. Faktor kesehatan yang berperan dalam perubahan status gizi adalah
naiknya insiden penyakit degenerasi maupun non degenerasi yang berakibat
pada perubahan asupan makanan,absorpsi,dan utilitas zat-zat gizi di jaringan.
Masalah gizi yang kerap kali menimpa lanjut usia dapat dicegah
seandainya tiap lanjut usia dan tenaga kesehatan mampu mendeteksi secara
dini. Pengetahuan tentang gizi yang baik serta mempertahankan aktivitas fisik
dapat menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang
disebabkan dengan bertambahnya umur.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Produksi energi menurun secara progresif dengan bertambahnya usia.


Penurunan ini terjadi oleh karena berkurangnya jaringan aktif (metabolizing
tissue). Kebutuhan energi untuk aktivitas menurun lebih besar daripada untuk
metabolisme basal.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (62,4%), protein (16,9%),
lemak (13,8%), hidrat arang dan garam (6,9%). Agar dapat mencapai komposisi
yang tepat bagi tubuh, manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari
sumber hewani dan nabati.
Zat yang memberikan energi untuk pergerakan tubuh maupun reaksi. Yang
tergolong ini adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Zat yang membangun dan memperbaiki tubuh (merupakan bahan bangunan
tubuh). Yang termasuk golongan ini adalah air, protein, lemak, karbohidrat, dan
mineral.
Zat yang bersifat sebagai pelumas berbagai reaksi kimia maupun reaksi
dalam tubuh. Termasuk didalamnya adalah vitamin dan mineral

Asupan yang dianjurkan :


Laki-laki

Energi (Kal)
Protein (g)
Zat besi (mg)
Kalsium (mg)
Vit.C (mg)

Perempuan
Inggris
Indonesia
75+
60+
2100
1850
53
54
10
14
500
500
30
60

Indonesia

Inggris

60+

75+

2200

1900

62

48

13

10

500

500

60

30

A. KARBOHIDRAT
Hidrat arang ( karbohidrat) memiliki beberapa fungsi,antara lain:

Sebagai sumber energi

Pemberi rasa manis pada makanan

Penghemat protein

Mengatur metabolisme lemak

Membantu pengeluaran feses

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacangkacang kering dan gula; termasuk juga hasil olahan bahan-bahan seperti bihun,
mie, roti, tepung - tepungan, selai, sirup, dan lain-lain.
Pada umumnya lanjut usia mengkonsumsi karbohidrat hanya 45-50%,
seharusnya 55-60% dari total kalori. Peningkatan asupan karbohidrat kompleks
memungkinkan peningkatan asupan mineral, vitamin dan serat.
Umumnya lanjut usia menderita kekurangan lactase, yaitu suatu enzim yang
berfungsi menghidrolisis laktosa. Ketiadaan proses hidrolisis mengakibatkan

laktosa tidak dapat diserap, yang kemudian dapat menyebabkan diare, karena
laktosa dimetabolisme oleh bakteri usus. Hal inilah yang menyebabkan banyak
lanjut usia tidak mau mengkonsumsi susu. Mengingat kandungan mikronutrien
maka bila menderita intoleransi laktosa maka dianjurkan untuk mengkonsumsi
susu yang rendah laktosa.
B.PROTEIN
Protein berfungsi sebagai:

Mengatur keseimbangan air

Mengangkut zat-zat gizi

Sumber energi

Pertumbuhan dan pemeliharaan

Pembentukan antibodi

Sumber protein ada 2,yaitu :


1.Hewani : telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang
2.Nabati : kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan kacangkacangan lainnya.
Pada lanjut usia sehat, kebutuhan protein 1215% dari total energi. Pada
lanjut usia tidak dibutuhkan jumlah protein yang berlebihan karena akan
memperberat kerja ginjal dan hati. Menurut WHO kecukupan protein pada usia >
60 ahun adalah 0,75 g/KgBB/hari. The Food and Nutrition Board, kebutuhan
protein pada lanjut usia sehat adalah 0,8 g/KgBB/hari, baik bagi pria maupun
wanita.
C. LEMAK
Fungsi lemak:

Sebagai sumber energi ( 2X karbohidrat ).

Memberikan rasa kenyang dan kelezatan.

Sumber asam lemak esensial.

Pelaruk vitamin A,D,E,K.

Sebagai bantalan organ ( terutama jaringan saraf ).

Memelihara suhu tubuh (isolator ).

Memberi bentuk tubuh ( terutama pada wanita).


Pada lanjut usia dibutuhkan lemak 20-30% dari total kalori. WHO (1990 )

menganjurkan konsumsi lemak 15-30% dari total kalori. Dianjurkan paling


banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari
lemak jenuh ganda.
Konsumsi kolesterol yang dianjurkan 300mg/hari. Kolesterol merupakan
komponen penting dinding sel dan menjadi bahan dasar pembentukan asam
empedu dan hormon seks.
Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol
darah. Peningkatan kadar kolesterol dapat mempertinggi resiko penyakit jantung
koroner.
D. AIR
Fungsi air dalam tubuh,yaitu :

Pelarut dan alat angkut

Katalisator

Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh

Fasilitator pertumbuhan

Pengatur suhu

Kebutuhan air pada lanjut usia 30 ml/KgBB atau 1500 2000cc/hari.


Semakin tua umur seseorang, fungsi kerja organ khususnya ginjal makin
berkurang. Air berguna untuk mengangkut sisa-sisa oksidasi tubuh dan

bermanfaat mendorong gerak peristaltik usus pada saat berlangsung proses


pencernaan.

E. VITAMIN
Setiap jenis vitamin yang masuk ke dalam tubuh akan mengatur sendiri
dengan proses yang berbeda. Karena perannya yang amat spesifik, setiap jenis
vitamin tidak dapat menggantikan jenis vitamin yang lain.
Jenis vitamin ada yang larut lemak dan larut air. Yang termasuk dalam larut
lemak adalah vitamin A, D, E, K.

VITAMIN A
Fungsi :
Penglihatan
-

Diferensiasi Sel

Fungsi kekebalan

Fungsi pertumbuhan dan perkembangan

Fungsi reproduksi

Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Jenis Kelamin/umur

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan

Pria 60 thn

600 g retinol ( setara 3600 g beta karoten )

Wanita 60 thn

500 g retinol ( setara 3600 g beta karoten )

VITAMIN B1 ( TIAMIN )
Fungsi : Vitamin B1 di arbsorbsi melalui usus kecil, serta mengalami

fosforilasi dalam selaput lendir.


Sumber :
-

Tumbuhan : Padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan.

Binatang

: Hati, ginjal, telur, susu, daging babi.

Kekurangan tiamin dapat menimbulkan gejala seperti kesemutan, mudah


lemas, capai
VITAMIN B2 ( RIBOFLAVIN )
Fungsi :
-

Menopang sistem kardiovaskuler dan saraf

Membantu pembentukan protein, hormon, dan sel darah merah


VITAMIN B6 ( Piridoksin )
Fungsi :
-

Menopang sistem kardiovakuler dan saraf

Metabolisme asam amino dan protein

Membantu membentuk hormon dan sel darah merah

VITAMIN B12 ( SIANOKOBALAMIN )


Vitamin B12 mengandung C, H, O, N, P, dan Co. Vitamin B12 juga
berhubungan dengan anemia pernisiosa.
Bentuk-bentuk aktif dari sianokobalamin :
-

Cyanocobalamin ( Vitamin B12 )

: CN Co

Hydroxycobalamin ( Vitamin B12a ): OH Co

Aquacobalamin ( Vitamin B12b )

: H2O Co

Nitrocobalamin ( Vitamin B12c )

: NO2 Co

Peranan dari sianokobalamin :


-

Pembentukan asam nukleat ( DNA an RNA )

Siankobalamin + asam pantotenat = Purin dan Pirimidin

Sintesa dan transfer gugus labil CH3

Asupan Vitamin B yang Dianjurkan Bagi Lanjut usia ( > 60 tahun )


Jenis Vitamin B

Pria

Wanita

Vitamin B 1( Tiamin)

1,0 mg

1,0 mg

Vitamin B 2 ( Riboflavin)

1,2 mg

1,0 mg

Vitamin B 6 (Piridoksin )

2,0 mg

1,6 mg

Vitamin B 12 ( Kobalamin )

1,0 mg

1,0 mg

VITAMIN C ( Asam askorbat )


Fungsi :
-

Antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas

Membantu sintesis kalogen

Membantu absorbsi zat besi dan kalsium

Membantu pembentukan Hb

Mencegah infeksi, kanker, serta penyakit jantung

VITAMIN D
Fungsi :
-

Membantu pembentukan tulang bersama vitamin A dan C, hormon


paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen serta mineral-mineral kalsium,
fosfor, magnesium, dan flour.

Membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan


fosfor yang
tulang.

tersedia dalam darah diendapkan pada proses pengerasan

Pada lanjut usia dengan defisiensi kalsium, sangat dianjurkan untuk


mengkonsumsi kalsium 1000-1500 mg/hari. Penambahan suplemen vitamin D
(800 IU/hari) dapat diberikan pada lanjut usia yang sangat sedikit terpapar
sinar matahari dan pada lanjut usia yang tidak mendapatkan vitamin D yang
cukup pada makanan
VITAMIN E
Defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi kecuali pada keadaan
malnutrisi dan kelemahan pada lanjut usia.
Vitamin E sangat berguna sebagai antioksidan yang dapat menghambat
jumlah radikal bebas yang diproduksi oleh tubuh dan proses kimia yang dapat
menyebabkan penuaan, namun fakta kliniknya belum begitu nyata.
Angka kecukupan gizi :
- Pria

> 60 tahun

- Wanita > 60 tahun

: 10 mg/hari
: 8 mg/hari

VITAMIN K
Fungsi :
Membantu pembekuan darah dan sebagai kofaktor enzim didalam tubuh.
Sumber :
-

Daun hijau seperti brokoli, kol, lobak, selada

Kuning telur

Hati

Minyak kacang kedele

Flora bakteri dalam usus


Angka kecukupan gizi :

- Pria

> 60 tahun

: 80 g / hari

- Wanita > 60 tahun

: 65 g / hari

F. MINERAL
BESI ( Fe )
Fungsi:
-

Pembentukan hemoglobin

Meningkatkan kekebalan tubuh

Menambah energi
Keseimbangan zat besi ditentukan oleh penyerapan, penyimpanan, dan
pengeluaran zat besi. Penurunan asam lambung mempengaruhi penyerapan.
Obat-obatan juga berpengaruh dalam penyerapan seperti kolestiramin yang
banyak digunakan lanjut usia untuk menurunkan kadar kolesterol ternyata
menurunkan penyerapan zat besi.
Kebutuhan yang dianjurkan : 10 mg/hari.
Sumber : Hati, daging, kacang-kacangan, gandum, sayur berdaun hijau.

SENG ( Zn )
Fungsi:
- Memelihara struktur protein
- Fungsi metabolisme
- Meningkatkan imunitas
- Replikasi sel
- Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas
Sumber : Kacang-kacangan, ikan laut, tiram, telur
Kebutuhan pada lanjut usia pria 15 mg/hari, dan untuk lanjut usia wanita 12
mg/hari.

Defisiensi seng dapat menyebabkan dysgeusia, anoreksia, penyembuhan


luka yang lama, menurunnya daya tahan tubuh dan berkurangnya nafsu makan.

MAGNESIUM ( Mg )
Fungsi:
-Sintesis dan sekresi insulin
-Transpor glukosa ke dalam sel
-Metabolisme glukosa
Sumber :

Sayuran hijau, sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, daging,

susu, dan hasil olahannya.


Kecukupan magnesium untuk pria dewasa 280 mg/hari dan untuk wanita
250 mg/hari. Suplemen magnesium sangat dibutuhkan bagi para lanjut usia
yang menjalani terapi diuretik.

KALSIUM ( Ca )
Fungsi: Menjaga keseimbangan air dan garam dalam tubuh.
Sumber: Buah, sayuran, kacang-kacangan.
Kebutuhan minimum sebanyak 2000 mg / hari.

. SERAT
Serat merupakan komponen makanan yang berasal dari sumber nabati,
berguna untuk membuang segala materi sisa-sisa pencernaan dari dalam
saluran cerna.
Serat dalam tubuh sangat berguna dan membantu mendorong gerak
peristaltik usus serta dapat mencegah konstipasi (mengerasnya feses) pada

masa usia lanjut, serta menghindari berbagai penyakit antara lain mencegah
kanker usus besar, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan
kegemukan.
Sumber : sayuran, buah-buahan.
Kebutuhan serat : 30 gram/hari.

BAB III
KESIMPULAN

Proporsi lanjut usia diseluruh dunia meningkat dengan tajam, sehingga


status kesehatan lanjut usia dan sistem pelayanan kesehatan bagi lanjut usia
perlu diperhatikan. Bertambahnya usia seseorang erat kaitannya dengan
bertambahnya ketidakmampuan karena terjadinya kemunduran kondisi fisik
serta perubahan dalam proses metabolisme dan meningkatnya ketergantungan
yang berkaitan dengan gangguan fungsional. Maka dari itu perlu adanya
perhatian khusus agar zat-zat gizi yang diperlukan dapat diberikan secara
adekuat.
Diantara para lanjut usia banyak sekali variasi namun perubahan yang
terjadi diperkirakan sama. Jenis dan jumlah unsur-unsur zat gizi dalam
makanan sangat menentukan status gizi seseorang, juga berperan besar dalam
penyembuhan penyakit dan mempertahankan kualitas hidup yang baik.
Mengenali tanda-tanda awal gangguan gizi pada lanjut usia sangat penting
karena kadang terlewati oleh kita untuk memperhatikan dan memberi
pertolongan serta terapi yang tepat untuk mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Doyle, Derek dkk. Oxford Textbook of Palliative Medicine 2nd edition. Oxford:
Oxford University Press, 2001
Hazzard, William R. Dkk. Principles of Geriatric Medicine and Gerontology.
USA: Mc Graw Hill.Inc, 1990
Lubis, D.Bachtiar. Makalah: Kebutuhan pasien yang akan meninggal.
Dibacakan di Konas ke-2 API di Jakarta, 9-11 April 2005
Nugroho, Wahyudi. Keperawatan gerontologik edisi 2. Jakarta: EGC, 2000
Nuhonni, Siti Anisa. Makalah: Aspek Rehabilitasi pada End of Life Care.
Dibacakan di Konas ke-2 API di Jakarta, 9-11 April 2005
Setiabudhi, Tony; Hardywinoto. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai
Aspek, Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup para Lanjut Usia. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999
Yuwana, Arimanto. Makalah: Perawatan Terminal. Dibacakan di Konas ke-2
API di Jakarta, 9-11 April 2005

Anda mungkin juga menyukai