Anda di halaman 1dari 18

Prototype Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Sumber Energi

Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan Taman


Oleh:
Yossie Widiatmoko
NIM. 08506134010

ABSTRAK
Tujuan pembuatan proyek akhir yang berjudul Prototype Pemanfaatan
Solar Cell Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan
Taman adalah sebagai sebuah bentuk penghematan energi listrik pada
penerangan taman. Penghematan energi listrik dilakukan dengan cara
memanfaatkan solar cell dan lampu LED yang dioperasikan dengan sistem
kontrol.
Metode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah metode rancang
bangun. Langkah-langkah metode rancang bangun adalah analisis, perancangan,
pembuatan dan pengujian. Perancangan perangkat keras terdiri dari solar cell,
battery Li-Po, tombol seting, pengolah data ATmega16, dan LCD monitor.
Tombol seting digunakan untuk memilih menu dan memasukkan nilai seting yang
berupa waktu sesungguhnya untuk pengoperasian lampu nyala dan mati. Solar
cell sebagai sensor cahaya dan pengkonversi energi matahari ke energi listrik
yang kemudian disimpan ke dalam battery Li-Po. LCD menampilkan besar
tegangan solar cell dan waktu untuk pengoperasian lampu.
Berdasarkan Hasil pengujian pada alat menunjukkan hasil sesuai
perencanaan. Battery dapat bertahan selama 14 jam ketika semua beban aktif
(ON), sedangkan pengisian (charging) battery selama 13 jam ketika battery
dalam keadaan benar-benar kosong.

Kata kunci: Solar Cell, Lampu Taman, Hemat Energi, Mikrokontroler ATmega16

A. Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi

untuk mengotomatiskan hidup dan

saat ini berdampak pada kebutuhan

mati lampu.

konsumsi energi listrik yang semakin

Sensor

cahaya

tidak

akan

meningkat. Sangat diperlukan sumber

bekerja secara optimal dalam proses

energi

otomatisasi

alternatif

terbarukan

untuk

jika

terjadi

memenuhi kebutuhan listrik saat ini

karena

salah satunya menggunakan energi

diperlukan suatu cadangan dengan

matahari (Solar Energy). solar cell

menggunakan

yang berfungsi untuk mengkonversi

timer

energi matahari menjadi energi listrik.

lampu dapat hidup dan mati secara

Teknologi

otomatis saat sensor terjadi gangguan,

solar

cell

merupakan

perubahan

gangguan

cuaca,

timer.

tersebut

Pemanfaatan

dimaksudkan

sebuah hamparan semikonduktor yang

sehingga

dapat menyerap photon dari sinar

lampu tetap berjalan.

matahari dan mengkonversi menjadi

maka

proses

otomatisasi

agar

pada

Rancangan ini dimaksudkan

listrik. Solar cell banyak digunakan

untuk

penghematan

untuk berbagai aplikasi salah satunya

dalam

aplikasi

pada lampu penerangan.

taman dengan cara pemanfaatan energi

Lampu

penerangan

energi

lampu

listrik

penerangan

taman,

matahari menggunakan solar cell dan

umumnya mengggunakan lampu yang

lampu LED yang dilengkapi sistem

tergolong tidak hemat energi, maka

kontrol.

diperlukan satu rancangan untuk lebih


hemat energi listrik pada lampu, yaitu
dengan

pemanfaatan

lampu

B. Identifikasi Masalah

LED

Berdasarkan

latar

belakang

(Light Emiting Dioda) dan solar cell

masalah yang telah dikemukakan di

sebagai

atas, maka dapat diidentifikasikan

sumber

energi.

Lampu

penerangan taman masih banyak yang


dikendalikan

secara

manual

beberapa permasalahan antara lain :

atau

1. Energi

matahari

dengan kata lain masih perlu tangan

dimanfaatkan

manusia untuk menghidupkan dan

energi

mematikan lampu, maka diperlukan

menggunakan solar cell.

suatu rancangan pada kendali lampu


2

untuk

dapat
sumber

alternatif

dengan

2. Penggunaan lampu penerangan

5. Sistem

taman biasamya mengunakan

dengan

lampu yang berdaya besar.

timer

3. Proses otomatisasi saat ini

cahaya

perubahan

dilengkapi

penggunaan
yang

sistem

menggunakan

mikrokontroler ATMega 16.

sering terjadi gangguan pada


sensor

kontrol

6. Pengoperasian

lampu

dapat

karena

dilakukan dengan tiga cara,

maka

yaitu: manual, otomatis dengan

cuaca,

diperlukan cadangan dengan

solar cell dan timer.

menggunakan sistem timer agar


proses otomatisasi pada lampu

D. Rumusan Masalah

penerangan tetap berjalan.

Berdasarkan berbagai hal yang

4. Pemanfaatan solar cell dan

telah

dikemukakan

diatas,

maka

lampu LED lebih murah dan

rumusan masalah yang akan dikaji

efisien.

dalam tugas akhir ini adalah:

5. Penggunaan output solar cell

1. Bagaimana

dapat diteliti secara detail.

rancangan

dan

pembuatan

prototype

lampu

penerangan

taman

dengan

kontrol timer dan solar cell?

C. Batasan Masalah
Tugas akhir ini hanya terbatas

2. Bagaimana unjuk kerja dari

pada hal-hal sebagai berikut:

prototype pemanfaatan solar

1. Solar cell berfungsi sebagai

cell sebagai sumber energi

pengkonveersi energi matahari

pada sistem otomatisasi lampu

ke energi listrik dan sebagai

penerangan taman?

sensor cahaya.
2. Battery

sebagai

tempat

E. Tujuan

penyimpanan energi listrik.


3. Lampu

penerangan

Tujuan dari perancangan dan

taman

pembuatan alat adalah:

menggunakan lampu LED.


4. Rangkaian

kontrol

1. Merancang
dan

dan

membuat

prototype lampu penerangan

pengolah data menggunakan

taman

mikrokontroler ATMega 16.

solar
energi.
3

dengan
cell

pemanfaatan

sebagai

sumber

2. Mengetahui unjuk kerja dari

rancang bangun, langkah-langkah dari

prototype pemanfaatan solar

metode rancang bangun antara lain:

cell sebagai sumber energi

analisis, perancangan, pembuatan dan

pada sistem otomatisasi lampu

pengujian.

Data

penerangan taman.

diperoleh

dengan

menyangkut

hasil

pengukuran

cara

rancang

observasi

bangun

dan

unjuk kerja alat.

F. Manfaat
Pembuatan

tugas

akhir

ini

Mulai

diharapkan dapat memberikan manfaat


Analisis :

bagi semua pihak, yaitu bagi:


1. Mahasiswa:
Mahasiswa

dapat

kemampuan

yang

Analisis Kebutuhan

2.

Analisis SWOT

mengasah

menciptakan

Perancangan :

inovasi dan mengaplikasikan


ilmu

1.

telah

diperoleh

1.

Alat dan Bahan

2.

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

3.

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

dalam perkuliahan.
Pembuatan

2. Masyarakat:
Sistem penerangan taman yang

Pengujian

lebih efektif dan efisien, karena


tidak perlu bersusah payah
untuk

menyalakan

Selesai

atau

mematikan lampu taman tiap


Gambar 1. Konsep Perancangan Alat

hari dan lebih hemat dalam


penggunaan energi listrik pada

1. Analisis Kebutuhan

lampu penerangan taman.

Analisis kebutuhan diartikan

3. Institusi :
Sebagai

referensi

sebagai suatu proses kebutuhan yang

dalam

prioritas. Analisis kebutuhan (need

pengembangan kreatifitas

assessment) adalah suatu cara atau


metode untuk mengetahui perbedaan

G. Konsep Perancangan Alat


Proyek

akhir

ini

antara kondisi yang diinginkan (should

dalam

pengerjaannya menggunakan metode


4

be) atau diharapkan dengan kondisi

tahun tersebut diprediksikan bahwa

yang ada (what is).

total keseluruhan pembangunan Solar

Menghemat pemakaian listrik,

Cell akan mencakup luas wilayah dua

dapat dilakukan dengan menggunakan

juta mil persegi yang sama dengan

lampu

separuh dari luas Amerika Serikat

hemat

peralatan

energi,

mematikan

elektronik

jika

tidak

(Trend E Magazine 2011, p.40).

diperlukan dan memanfaatkan energi

PT Perusahaan Listrik Negara

alternatif dalam memenuhi kebutuhan

(PLN) mengaku siap menjalankan

listrik

praktis.

rencana pemerintah menaikkan tarif

Pemanfaatan inovasi dalam bidang

listrik (TDL) mulai tahun depan setiap

energi,

dan

3 bulan sekali hingga mencapai 10 %

pengaturan yang lebih baik, yang

(Merdeka, 27/08/2012). TDL tersebut

dikenal

membuat masyarakat harus berpikir

yang

murah

diperlukan

sebagai

dan

kebijakan

konversi

energi.

Konversi energi adalah usaha mencari

ulang

sumber energi dan memanfaatkannya,

sehemat mungkin dan pintar-pintar

antara lain sinar matahari, panas bumi

menyiasatinya, agar penggunaan listrik

dan tenaga air. Konversi energi dapat

tidak

dilakukan dengan penggunaan energi

seandainya harus ke luar kota dalam

yang terdapat di alam, salah satunya

waktu

adalah pemanfaatan energi matahari

meninggalkan rumah dalam kondisi

sebagai

kosong.

alternatif

berkelanjutan.

yang

menggunakan

terlalu

yang

banyak.

cukup

listrik

Bagaimana

lama,

Umumnya

dan

masyarakat

energi

terbiasa menyalakan lampu depan,

teknologi

lampu teras, lampu taman dan lampu

Solar Cell yang ramah lingkungan.

jalan yang merupakan bagian akses

Metode semacam ini diharapkan bisa

publik, agar pada malam hari tidak

diterapkan di daerah yang belum

terlalu gelap. Tanpa disadari, apa yang

terjangkau oleh aliran listrik. Menurut

dilakukan ini merupakan pemborosan

Jacobson (2009), teknologi Solar Cell

energi listrik karena menggunakan

bersama dengan teknologi angin dan

lampu di siang hari, di sisi lain justru

kekuatan air mampu mensuplai seluruh

hal

kebutuhan umat manusia akan energi

kriminal.

pada tahun 2030. Setidaknya pada

mengira bahwa lampu luar yang

Matahari

Penggunaan

bersifat

untuk

menggunakan

ini

dapat
Pelaku

memicu

tindakan

kejahatan

justru

dinyalakan merupakan pertanda bahwa

menghemat 1,9 Kwh perhari dengan

lingkungan dalam keadaan kosong dan

beberapa kelebihan, yaitu:

tanpa

a) Lebih ringan dan tahan lama

pengawasan,

maka

diperlukannya sistem kontrol. Sistem


kontrol

bertujuan

agar

b) Mencegah

lampu

dampak

pemanasan

global

penerangan dapat menyala otomatis

c) Anti Kedip / flicker

saat gelap dan padam ketika terang,

d) Sinar lampu bisa lebih fokus

sebetulnya inilah jawaban dari masalah


di atas yaitu lampu otomatis dengan

Kajian ekonomi menunjukkan

sistem kontrol.

bahwa Lampu LED dengan efikasi 80

Tarif listrik yang mahal dapat

lm/W dan memiliki umur minimal

disiasati, salah satunya yang paling

50.000

jam

sederhana adalah mengganti lampu

dibandingkan dengan Lampu CFL

penerangan rumah dengan lampu LED

dengan efikasi 70 lm/W (harga Rp.

1W. Penghematan yang di dapat dari

25.000 dan umur pemakaian 10.000

penggantian lampu ini diperoleh dari

jam),

perhitungan daya, seperti tabel berikut:

Rp. 200.000

apabila

lebih

ekonomis

harganya
(PT.

PLN

dibawah
Persero,

http://www.pln.co.id/puslitbang/?p=65
Tabel 1. Perbandingan lampu biasa

8).

dengan lampu LED


No.

1.

2.

Taman

tidak

saja

dapat

dinikmati pada siang hari akan tetapi

Lampu
Lampu
Penghematan
Biasa
LED
Mengganti 10 lampu 20 W untuk
penerangan dengan 10 lampu LED 1 W
10 lampu 10 lampu
200 W 10 W
x 20 W = x 1 W =
= 190 W
200 W
10 W
Rata- rata penggunaan lampu perhari
adalah 10 jam
200 W x
10 W x
2 0,1 = 1,9
10 jam = 10 jam =
Kwh
2 Kwh
0,1 Kwh

tetap harus dapat dinikmati pada


malam hari. Suasana taman akan lebih
dramatis

jika

ada

lampu

yang

menerangi. Lampu taman adalah salah


satu

elemen

penting

didalam

menciptakan suasana taman yang asri,


indah dan sejuk. Lampu bukan hanya

Tabel diatas diperoleh hasil

sarana

penerangan

namun

sudah

bahwa penggantian lampu LED dapat

berkembang menjadi penambah nilai

menghemat energi listrik sebesar 80%.

estetika. Pemilihan lampu taman harus

Penggantian

disesuaikan dengan konsep taman

lampu

sudah

dapat
6

energi yang lebih


panjang dari
battery
sejenisnya

yang akan dan telah dibuat baik dari


segi bentuk, untuk itu selain faktor
desain

lampu

taman

perlu

dipertimbangkan kekuatan, keawetan


dan keamanan.

3.

Penggunaan
mikrokontroler
lebih efektif,
karena dapat
dibuat sesuai
dengan kebutuhan
dan mudah
didapat dengan
harga yang relatif
lebih murah.

4.

lampu LED
mempunyai umur
yang panjang dan
mudah didapat
dengan harga
yang lebih murah
dari lampu
sejenisnya.

2. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah
analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970
an. Analisa ini merupakan sebuah
akronim dari huruf awalnya yaitu
Strenghts

(kekuatan),

Weaknesses

(kelemahan), Opportunity (Peluang)


dan Threat (Ancaman). Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan

kekuatan

dan

peluang, namun secara bersamaan


dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman.

Tabel

2.

Kekuatan

(Strengths)

dan

Kelemahan (Weaknesses)
No

1.

2.

Kekuatan
(Strengths)
Pemanfaatan
energi matahari
lebih mudah
dilakukan.
Menggunakan
solar cell sebagai
alat pengkonversi
energi matahari
ke energi listrik
Battery Lithiumpolymer (Li-PO)
mempunyai
tingkat
penyimpanan

Kelemahan
(Weaknesses)

(overcharging) saat
battery terisi penuh
yang berpengaruh
pada perubahan
bentuk dan kerusakan
pada sel battery.
Penggunaan
programmable logic
control (PLC) saat ini
harganya relatif
mahal.
Timer yang banyak
dijual saat ini
pengaturanya lebih
rumit, karena harus
mengatur waktu
sesungguhnya, waktu
ON / OFF alat, dan
pengaturan hari.
bohlam pijar
menggunakan
sebagian besar
energinya untuk
memproduksi panas,
bukan cahaya. Oleh
karena itu, kawat
pijar lebih cepat
terbakar.
Lampu neon
menggunakan tenaga
elektrik untuk
merangsang
penguapan merkuri
yang menghasilkan
gelombang UV.
Proses ini
menyebabkan fosfor
berpendar dan
memproduksi cahaya
yang menyilaukan
mata.

Tabel 3. Peluang (Opportunities) dan

Energi angin dan


energi air harus
menggunakan
alternator sebagai
pembangkit dan
turbin sebagai
penggeraknya.

Ancaman (Threats)
No

Battery Ni-MH, NiCD umurnya relatif


pendek, karena tidak
dilengkapi dengan
pemutus arus

1.

Peluang
(Opportunities)
Solar cell saat ini
belum banyak
digunakan pada
aplikasi dalam
masyarakat dan
umumnya masih
menggantungkan
suplai energi

Ancaman
(Threats)
Penggunaan alat
dan bahan serta
prinsip kerja
produk yang
sama, akan
memunculkan

2.

3.

4.

listrik dari PLN


Sistem kontrol
pada umumnya
menggunakan
sistem timer yang
banyak dijual,
namun lebih rumit
dalam
pengaturannya
dan
Pengoperasian
untuk nyala dan
mati lampu masih
membutuhkan
bantuan tangan
manusia
Penggunaan
lampu umumnya
menggunakan
lampu neon dan
CFL yang
mempunyai daya
besar dan
penggunaan LED
untuk penerangan,
saat ini masih
tergolong sedikit
Desain lampu saat
ini lebih banyak
menggunakan
bahan dari kaca
dan besi yang
materialnya lebih
berat

diharapkan dapat menghemat energi

pesaing bisnis

listrik semaksimal mungkin tanpa


menggunakan suplai dari PLN.

3. Perancangan Perangkat Keras


(Hardware)
Perancangan perangkat keras
terdiri atas:
a) Catu Daya (Power Supply)
Catu

Daya

merupakan

rangkaian yang menyediakan catu


daya untuk setiap komponen pada
Kualitas produk
dan umur yang
pendek dapat
mengurangi
tingkat keminatan
konsumen

rangkaian.

Lampu

penerangan

taman secara otomatis terdiri dari


komponen-komponen

elektronik

yang membutuhkan catu daya yang


stabil. Rangkaian tersebut harus
dimodifikasi agar sesuai dengan
kebutuhan.

Besarnya

tegangan

keluaran yang dibutuhkan adalah


listrik

tegangan DC 5 Volt. Tegangan 5

yang didapat dari kedua analisis diatas

volt digunakan untuk mencatu

adalah dengan membuat sebuah alat

Mikrokontroller,

penerangan

Switch, dan lampu LED.

Penghematan

energi

taman

dengan

LCD

Monitor,

pemanfaatan energi matahari dengan


menggunakan alat pengkonversi energi
matahari ke energi listrik. Alat tersebut
adalah solar cell, energi listrik yang
dihasilkan solar cell akan disimpan ke
Gambar 2. Rangkaian Catu Daya

dalam battery dan penggunaan lampu

Rangkaian dibuat dengan

LED yang dilengkapi dengan sistem


kontrol

dengan

satu sumber yaitu sumber battery

mikrokontroler
8

sebagai catu daya utama pada alat

menggunakan fungsi timer dengan

keseluruhan. Solar cell berfungsi

periode

sebagai

berfungsi

pengisi

(charge)

battery dan sebagai

pada

100

ms.

Tombol

untuk

reset

mereset

parameter

mikrokontroller. PORT C difungsikan

untuk pengoperasian lampu secara

sebagai port keluaran LCD monitor.

otomatis dengan melalui ADC 0.

PORT D difungsikan sebagai port


keluaran lampu, masukan tombol, dan

b) Perangkat Kontrol
Perangkat

masukkan sensor cahaya.

kontrol

berupa

mikrokontroller ATMega 16. Skema


rangkaian

mikrokontroller,

c) LCD Monitor

seperti

LCD monitor berfungsi untuk

pada gambar 3.

menampilkan tegangan solar cell dan


seting waktu (jam, menit dan detik)
saat lampu nyala ataupun mati. Skema
rangkaian LCD adalah seperti pada
gambar 4.

Gambar 3. Skema Rangkaian Sistem


Mikrokontroller AVR Atmega16.

Rangkaian
tersusun

dari

Mikrokontroller
rangkaian

sistem

minimum yaitu Atmega16, oscilator

Gambar 4. Skema Rangkaian LCD

eksternal dan reset. Oscilator eksternal

monitor 16x2 karakter.

berfungsi untuk menentukan kecepatan


eksekusi program. Rangkaian oscilator
eksternal

terdiri

dari

Resistor

komponen
untuk

capasitor dan crystal dengan nilai

didapatkan

MHz
nilai

digunakan

agar

yang

saat

tepat

mengatur

karakter pada LCD.

11.0592 MHz. Crystal dengan nilai


11.0592

variabel

d) Tombol Seting

kontras

berfungsi
tampilan

Tombol Seting berfungsi untuk

penerangan yang cukup dengan daya

memasukkan data seting berupa jam,

yang keci, seperti pada gambar 6.

menit dan detik lampu akan menyala


dan mati. Seperti pada gambar 5.

Gambar 6. Rangkaian Lampu LED


Gambar 5. Rangkaian Tombol Seting
Delapan
Pin D bit ke-0, 1, dan 2
difungsikan

sebagai

input

disambung

buah

secara

LED

yang

seri-parallel.

tombol

Transistor NPN berfungsi sebagai

seting. Resistor sebesar 1 k berfungsi

saklar pada rangkaian lampu, ketika

untuk membatasi arus yang masuk ke

output dari mikrokontroller berlogika

mikrokontroler. Tegangan 5 volt yang

1, maka ada aliran arus yang mengalir

dilewatkan pada resistor sebesar 1 k

dari colector ke emitor sehingga lampu

memberikan input data pada Pin D bit

menyala.

ke-0, 1 dan 2 berlogika 1. Saat semua


tombol

ditekan

langsung

maka

mengalir

arus
ke

akan

4. Perancangan Perangkat Lunak

ground,

(Software)

sehingga input data pada Pin D bit ke-

Piranti

0, 1 dan 2 menjadi berlogika 0.

pengolah

data

dan

kontrol yang berupa mikrokontroler


Atmega16 akan diisi (di-download)

e) Lampu LED (Light Emiting Diode)


Rangkaian

lampu

program.

perlu

Program

ditulis

dengan

bahasa C. Program tersebut berisi

diperhatikan untuk mendapatkan kuat

pengoperasian

lampu

penerangan

taman, pembacaan tegangan solar cell


10

dan penyetingan waktu untuk operasi

PORTD.7=0;

lampu menyala atau mati secara

lampu=2;

otomatis,

yang

kemudian

akan

ditampilkan melalui LCD berdasarkan

if ((jam>=6)&&(jam<=7)&&(lampu==1))

program yang telah dibuat.

{
PORTD.7=0;

a) Sensor Cahaya (Solar cell)


Sensor

cahaya

yang

if ((jam>=18)&&(jam<=19)&&(lampu==2))

digunakan adalah solar cell. Solar


cell

selain

berfungsi

sebagai

PORTD.7=1;

sumber energi namun juga dapat

digunakan sebagai sensor cahaya.


Solar cell saat terkena cahaya

b) Mikrokontroler ATMega 16

matahari maka akan menghasilkan

Pengguna (user) tidak perlu

tegangan dan sebaliknya jika tidak


terkena cahaya, maka solar cell
tidak

menghasilkan

Tegangan

solar

tegangan.
cell

lanjut

kembali

pada

program

saat

sistem

tidak

digunakan kembali, karena file yang


berekstensi *.hex sudah di-download

dalam otomatisasi lampu akan


lebih

seting

mendapatkan catu daya dan hendak

yang

difungsikan sebagai sensor cahaya

diproses

melakukan

ke dalam mikrokontroller. Program

oleh

secara garis besar dapat digambarkan

mikrokontroler ATmega16 dengan

dalam diagram alir pada gambar 6

ADC (analog to digital converter).

sampai dengan gambar 9.


Mulai

cell=read_adc(0);
tegangan=((float)cell*0.00488);

Inisialisasi

if (tegangan<=1)
{

Pilih
Mode

PORTD.7=1;
Mode
Manua
l?

lampu=1;
}

Mode
Otomati
s?
A1

if (tegangan>1)
Gambar 6. Program Utama

{
11

A2

A1

Tombol
ON
PIND.0=0?

Lampu
ON

Lampu
OFF

Gambar 7. Eksekusi Operasi Lampu


Pada Mode Manual

A2

Ambil data ADC 0


Read_adc (0)

Gambar 9. Seting Waktu

Proses Data ADC


read_adc (0)*0,00488

5. Pembuatan
a) Pembuatan PCB

Seting
Waktu
?

Seting Waktu
(Jam, Menit,
Detik)

Pembuatan PCB dilakukan


dengan

Apakah
tegangan
solar cell >1
volt?

menggunakan

software

PCB Wizard Unlimited. Adapun

Lampu
OFF

proses pembuatan PCB adalah


sebagai berikut:

Apakah
tegangan
solar cell <=1
volt?

Apakah sekarang jam


6.00 sampai jam 7.00 dan
lampu ON?

1) Membuat

Lampu
ON

layout

menggunakan
PCB
Lampu
OFF

Wizard

PCB

software
Unlimited.

Layout yang sudah jadi


kemudian dicetak, sperti

Apakah sekarang jam


18.00 sampai jam 19.00
dan lampu OFF?

pada gambar 10.

Lampu
ON

Gambar 8. Eksekusi Operasi Lampu


Pada Mode Otomatis

12

benar, dan komponen dapat


disolder.

c) Pembuatan Boks
Bahan pembuatan boks
menggunakan aklirik dengan

Gambar 10. Layout Pcb

ketebalan 3 mm. Boks dibuat


2) Layout
kemudian

hasil

berbentuk

cetakan

di-photo

dan tinggi 20.6 cm. Boks ini


tersusun dari dua bagian, yaitu

3) Sablon layout kertas glossy


PCB

bagian kontrol atau pengolah

polos

menggunakan

data pada bagian atas dan

setrika

bagian

listrik.

lampu

pada

bagian

bawah, seperti pada gambar 11.

4) PCB yang sudah disablon


kemudian

dengan

panjang 12 cm, lebar 12 cm

copy

menggunakan kertas glossy.

pada

balok

dilarutkan

menggunakan larutan ferite


clorida (FeCl) agar lapisan
tembaga

yang

tidak

terpakai hilang.
5) Pemeriksaan jalur PCB.
6) Lubangi

PCB

sesuai

dengan pola yang tersablon


menggunakan bor.

Gambar 11. Desain Boks

7) Bersihkan PCB dari tinta


sablon.

Desain ini dibuat untuk


memudahkan saat melakukan

b) Perakitan Komponen
Semua komponen harus
dipastikan

bahwa

tempat

pengecekan

dan

sedangkan

untuk

menggunakan

ataupun posisi pemasangannya

dengan

13

perbaikan,
lampu

bahan

ketebalan

akrilik
2

mm

berbentuk

balok

dengan

dari

tegangan

keluaran

yang

panjang 4 cm, lebar 4 cm dan

diinginkan. Pada bagian ini akan

tinggi 6 cm, yang terdiri dari 8

diamati tegangan keluaran dari

buah lampu LED 5 mm, seperti

battery saat pengisian (charging)

pada gambar 12.

dan saat tidak dalam pengisian


(discharge).

Tabel 2. Hasil Pengujian Power


Supply 3600 mAH.

Gambar 12. Desain Lampu

No

d) Pembuatan Tiang Lampu

1
2
3
4

Pembuatan tiang lampu


menggunakan
berbentuk

alumunium

lingkaran

dengan

Tegangan Power Supply


(Volt)
discharge
charging
4,9
5,4
4,8
5,2
5,2
5,2
5
5,4

diameter 4 cm, dan tinggi 50


cm. menggunakan alumunium
karena anti karat, ringan dan
harga

lebih

murah

bila

Battery

dibandingkan dengan stainless

dengan

keluaran

sebesar 4,97 volt dan 5,3 volt dirasa

steel.

cukup baik dan aman untuk suplai


tegangan mikrokontroler ATmega16,

H. Hasil Pengujian

LCD dan tombol seting. Berdasarkan

1. Catu Daya (Power Supply)

hasil pengujian power supply, besarnya

Rangkaian power supply

tegangan keluaran adalah 4,97 volt.

terdiri dari battery 3600 mAH

Idealnya, besar tegangan keluaran

sebagai sumber dengan tegangan


+5V.

Pengamatan

adalah 5 volt, sehingga selisih hasil

dilakukan

perhitungan :

dengan mengukur tegangan power


supply menggunakan multimeter.
Pengamatan tersebut menghasilkan
tegangan yang tidak jauh berbeda

14

2. Sensor Cahaya
Pada pengujian sensor

if (tegangan<=1)

cahaya dengan solar cell di

PORTD.7=1;

ukur berapa besar tegangan

yang dihasilkan pada jam-jam

if (tegangan>1)

tertentu, ketika terkena sinar

matahari.

PORTD.7=0;

Tabel 3. Hasil Pengujian Tegangan

Solar Cell.
Percobaan
No.
(Jam)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

05.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00

Arus

Hasil
pengukuran
Voc
Isc
(Volt) (mA)
0,2
88
1,1
180
3,2
260
5
300
5
300
5
300
5
300
5,1
300
5,1
300
5,1
300
5
300
4,8
290
3.6
260
0,9
140

yang

mengalir

saat

pengisian yaitu pada jam 07.00 sampai


jam 18.00 adalah :

Perhitungan

diatas

dapat

disimpulkan bahwa solar cell dirasa


kurang

optimal

dalam

pengisian

battery Li-Po 3600 mAH ketika dalam


Berdasarkan tabel 3 terjadi

keadaan kosong. Solar cell dirasa

perbedaan yang cukup besar pada

cukup baik dalam pengisian ketika

jam-jam tertentu, ketika solar cell

battery Li-Po 3600 mAH tidak dalam

terkena sinar matahari, sehingga dari

keadaan kosong dan di dukung oleh

hasil pengujian diperoleh tegangan

keadaan cuaca yang cerah dapat terisi

acuan untuk program.

penuh selama 12 jam.

Dalam program diambil tegangan


rata-rata, sehingga menjadi :

15

ATmega16 dengan program seperti

3. Arus Beban
Pengujian besar arus beban

dibawah.

diukur pada beban yang berbeda,

cell=read_adc(0);

dimaksudkan

tegangan=((float)cell*0.00488);

untuk

mengetahui

seberapa lama battery Li-Po 3600


mAH dapat menyuplai arus.

Tabel 4. Hasil Pengujian Arus Beban.


No

Beban yang digunakan

1
2

Mikrokontroler ATmega16
LCD
Mikrokontroler ATmega16 +
LCD
Lampu LED
Mikrokontroler ATmega16 +
LCD + Lampu LED

3
4
5

Voltage: VHigh = 5 Volts, VLow = 0

Arus Beban
(mA)

Volts
Full measurement voltage (EFSR) =

40
30

= 5V

70

ADC resolution (N) = 10 bits = 1024

200
270

Tabel 5. Hasil Pengujian Pembacaan


Tegangan Solar Cell

Pengujian diatas diambil data


ke-5 yaitu semua beban dalam kondisi

No

aktif (ON), maka diperoleh :

1
2
3
4
5

Battery dirasa cukup mampu

Tegangan (Volt)
Error
Multimeter
LCD (%)
1
1,1
3,3
2
2
0
3
2,9
3,3
4
4,1
3,3
5
5
0

untuk beban pada malam hari yang


5. Kesesuaian Waktu

bekerja selam 12 jam, yaitu pada jam

Tabel 17. Hasil Pengujian Kesesuaian

18.00 sampai jam 06.00.

Waktu

Pengujian dimaksudkan untuk

tegangan

keakuratan
pada

LCD

Sesungguhnya

Dengan Waktu Pada Alat.

4. Pembacaan Tegangan

mengetahui

Antara Waktu

No

pembacaan

1
2
3
4
5

dengan

multimeter. Pembacaan tegangan pada


LCD dilakukan oleh mikrokontroler

16

Waktu
sesungguhnya
21:59:00
22:00:00
02:00:00
02:15:00
04:00:00

Waktu
pada alat
21:59:00
22:00:00
02:00:01
02:15:01
04:00:00

Selisih
Waktu
00:00:00
00:00:00
00:00:01
00:00:01
00:00:00

Dalam

pengujian,

waktu

jam,

selebihnya

sensor

anatara waktu sesungguhnya dengan

cahaya yang bekerja untuk

waktu pada alat didapatkan hasil

mengotomatisasi lampu.

ketepatan waktu pada alat sangat

2. Unjuk kerja dari alat, ketika

sesuai dengan waktu sesungguhnya

malam hari semua beban pada

walaupun terdapat sedikit perbedaan

alat dalam kondisi aktif (ON),

pada percobaan ke-3 dan ke-4. Terjadi

sehingga arus yang mengalir

selisih waktu selama 1 detik.

sekitar 270 mA. Suplai energi


listrik saat siang hari masih
dapat di kontrol oleh solar cell,

I. Kesimpulan
Berdasarkan

perancangan,

sedangkan di malam hari di

pembuatan dan pembahasan, maka

kontrol oleh battery Li-Po 3600

dapat diambil beberapa kesimpulan

mAH. Battery tersebut dapat

sebagai berikut:

bertahan untuk suplai energi

1. Perancangan dan pembuatan


lampu

penerangan

listrik pada malam hari, yaitu

taman

sekitar 14 jam, namun yang

otomatis terdiri dari beberapa

dibutuhkan hanya 12 jam maka

komponen penting antara lain

dapat dikatakan cukup untuk

catu daya, solar cell, sistem

menyuplai energi pada alat.

minimum, lampu dan LCD.

Solar

Prinsip

Lampu

battery (charging) selama 13

otomatis

jam ketika battery benar-benar

kerja

penerangan
adalah

dari

taman

mendeteksi

adanya

dalam

pengkonversian

energi. Besar tegangan tersebut


digunakan sebagai acuan untuk
menyalakan atau mematikan
lampu secara otomatis. Timer
hanya bekerja ketika sensor
cahaya

(solar

cell)

dapat

dalam keadaan kosong.

tegangan yang dihasilkan solar


cell

cell

terjadi

gangguan dengan waktu selama


17

mengisi

Menggunakan

J. Daftar Pustaka
1. Prasetyo, Eri. (1999). Dasar
Fisika

Energi.

Jakarta:

Rislima.

Informatika.
8. Jacobson, MZ. 2009, Review of

(2011).

Solutions to Global Warming,

Manual Pelatihan: Teknologi

Air

Energi Terbarukan Yang Tepat

Security,

Untuk

Environmental Science.

Aplikasi

Pedesaan.

Masyarakat

Jakarta:

Nasional

Program

II.

Masyarakat (PNPM).

Dasar Teknik Listrik Aliran


Rata I. Jakarta: Bina Aksara.
4. Prihandoko, Bambang. (2010).

Intensif

Peneliti

Program
Dan

Perekayasa LIPI: Pembuatan


Nanomaterial Sebagai Bahan
Pembuatan Lithium. Jakarta:
Pusat

Penelitian

Lembaga

Ilmu

Fisika

Pengetahuan

Indonesia (LIPI).
5. G.T. Heydt. (1991). Electric
Power Quality. Avarua: Star In
a Circle Publication
6. Satwiko,

Prasasto.

(2009).

Fisika Bangunan. Yogyakarta:


ANDI Yogyakarta.
7. Andrianto,

Heri.

(2008).

Pemrograman Mikrokontroler
AVR

ATMEGA

and

Energy

Energy

and

Yogyakarta:

Yogyakarta.

3. Hardi, Syam. (1983). Dasar-

Akhir

Pollution,

9. Sunomo. (1996). Elektronika

Pemberdayaan

Laporan

(CodeVision AVR). Bandung:

Gunadarma Jakarta.
2. Sitompul,

Bahasa

16
18

IKIP

Anda mungkin juga menyukai